PENDAHULUAN
1
I.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
beda potensial listrik akan dapat dihitung variasi harga resistivitas pada lapisan
permukaan bumi di bawah titik ukur (Sounding point) (Apparao, 1997). Pada
metode ini dikenal banyak konfigurasi elektroda, diantaranya yang sering
digunakan adalah: konfigurasi Wenner, konfigurasi Schlumberger, konfigurasi
Wenner-Schlumberger, konfigurasi Dipole-dipole, Rectangle Line Source dan
sistem gradien 3 titik (Hendrajaya dan Idam, 1990).Berdasarkan pada tujuan
penyelidikan metode ini dibagi menjadi dua yaitu mapping dan sounding. Metode
resistivitas mapping merupakan metode resistivitas yang bertujuan mempelajari
variasi resistivitas lapisan bawah permukaan secara horisontal. Sedangkan metode
resistivitas sounding bertujuan mempelajari variasi resistivitas batuan di bawah
permukaan bumi secara vertikal. Pada metode ini, pengukuran pada suatu titik
sounding dilakukan dengan jalan mengubah-ubah jarak elektroda. Pengubahan
jarak elektroda ini tidak dilakukan secara sembarang, tetapi mulai jarak elektroda
kecil kemudian membesar secara gradual.
4
Gambar 2.1 Cara kerja metode Geolistrik
B. Kegunaan Geolistrik
Kegunaan dari metode geolistrik itu sendiri yaitu agar dapat mengetahui
karakteristik lapisan batuan bawah permukaan sampai kedalaman sekitar
30m sangat berguna untuk mengetahui kemungkinan adanya lapisan
akuifer yaitu lapisan batuan yang merupakan lapisan pembawa
air.Umumnya yang dicari adalah ‘confined aquifer’ yaitu lapisan akuifer
yang diapit oleh lapisan batuan kedap air (misalnya lapisan lempung)
pada bagian bawah dan bagian atas. ‘Confined’ akifer ini mempunyai
‘recharge’ yang relatif jauh, sehingga ketersediaan air tanah di bawah
titik bor tidak terpengaruh oleh perubahan cuaca setempat.
5
3. Eksplorasi mineral dalam eksplorasi mineral digunakan metode
geolistrik polarisasi terimbas. Mengenai polarisasi yang terjadi pada
batuan dan tanah adalah melingkupi penyebaran atau difusiion-ion
menuju mineral-mineral logam dan pergerakan ion-ion didalam
pore-filling elektrolit. Yang menjadi efek utama atau mekanisme
utama yang terjadi dalam suatu proses polarisasi adalah polarisasi
elektroda atau electrode polarization dan polarisasi membrane atau
membrane polarization.
6
A. Konfigurasi Wanner
B. Konfigurasi Schlumberger
7
sehingga diperlukan alat ukur multimeter yang mempunyai karakteristik ‘high
impedance’ dengan akurasi tinggi yaitu yang bisa mendisplay tegangan minimal 4
digit atau 2 digit di belakang koma. Atau dengan cara lain diperlukan peralatan
pengirim arus yang mempunyai tegangan listrik DC yang sangat tinggi.Sedangkan
keunggulan konfigurasi Schlumberger ini adalah kemampuan untuk mendeteksi
adanya non-homogenitas lapisan batuan pada permukaan, yaitu dengan
membandingkan nilai resistivitas semu ketika terjadi perubahan jarak elektroda
MN/2. Agar pembacaan tegangan pada elektroda MN bisa dipercaya, maka ketika
jarak AB relatif besar hendaknya jarak elektroda MN juga diperbesar.
Pertimbangan perubahan jarak elektroda MN terhadap jarak elektroda AB yaitu
ketika pembacaan tegangan listrik pada multimeter sudah demikian kecil,
misalnya 1.0 milliVolt.Umumnya perubahan jarak MN bisa dilakukan bila telah
tercapai perbandingan antara jarak MN berbanding jarak AB = 1 : 20.
Perbandingan yang lebih kecil misalnya 1 : 50 bisa dilakukan bila mempunyai alat
utama pengirim arus yang mempunyai keluaran tegangan listrik DC sangat besar,
katakanlah 1000 Volt atau lebih, sehingga beda tegangan yang terukur pada
elektroda MN tidak lebih kecil dari 1.0 milliVolt.3. Konfigurasi Wenner-
SchlumbergerKonfigurasi ini merupakan perpaduan dari konfigurasi Wenner dan
konfigurasi Schlumberger. Pada pengukuran dengan faktor spasi (n) = 1,
konfigurasi Wenner-Schlumberger sama dengan pengukuran pada konfigurasi
Wenner (jarak antar elektrode = a), namun pada pengukuran dengan n = 2 dan
seterusnya, konfigurasi Wenner-Schlumberger sama dengan konfigurasi
Schlumberger (jarak antara elektrode arus dan elektrode potensial lebih besar dari
pada jarak antar elektrode potensial).
8
C. Konfigurasi Dipole-Dipole
yaitu konfigurasi dimana sepasang elektroda antara arus dan potensial terpisah,
jarak spasi antar elektroda C1-C2 dan P1-P2 adalah a, sedangkan untuk jarak C1
dan P1 adalah na, atau lebih singkat dinyatakan jarak antar dipole harus lebih
besar.Keunggulan dari konfigurasi ini sangat baik untuk penetrasi kedalaman, dan
CST. Untuk kesensitifan yang tinggi untuk arah horizontal dan sedang untuk arah
vertikal, untuk memperoleh adata maksimal maka harus lebih banyak elektroda
namun ini juga menyebabkan sinyal yang ditangkap rendah, sehingga konfigurasi
ini sangat baik untuk survey mapping horizontal.
D. Konfigurasi Pole-pole
Yaitu konfigurasi dengan salah satu elektroda potensial dan elektroda arusnya
dibentangkan dengan jarak tak hingga, atau C1 dan P2 tak hingga, dimana jarak
antara B-M atau C2-P1 adalah a.
E. Konfigurasi Pole-dipole
9
Dalam pengaplikasian metode geolistrik untuk eksplorasi air tanah dan bijih besi
menunjukkan kemampuan yang berbeda-beda. Dalam eksplorasi bijih besi lebih
baik digunakan jenis konfigurasi Wenner, yang digunakan dalam penentuan
secara lateral untuk menentukan persebaran bijih besi dibawah permukaan
(Resistivity Mapping). Sedangkan untuk eksplorasi air tanah sering
digunakan Wenner dan Wenner Schlumberger yang memiliki resolusi vertikal dan
CST, serta sounding yang baik.
10
3. Metode Potensial Diri Metoda potensial diri pada dasarnya merupakan
metoda yang menggunakan sifat tegangan alami suatu massa (endapan) di
alam. Hanya saja perlu diingat bahwa anomali yang diberikan oleh metoda
potensial diri ini tidak dapat langsung dapat dikatakan sebagai badan bijih
tanpa ada pemastian dari metoda lain atau pemastian dari kegiatan geologi
lapangan. Karena pengukuran dalam metoda potensial diri diperoleh
langsung dari hubungan elektrik dengan bawah permukaan, maka metoda
ini tidak baik digunakan pada lapisan-lapisan yang mempunyai sifat
pengantar listrik yang tidak baik (isolator), seperti batuan kristalin yang
kering.Ada dua macam teknik pengukuran Metode Potensial Diri yaitu:1)
Cara yang pertama, salah satu elektroda tetap, sedangkan yang satu lagi
bergerak pada lintasannya.2) Cara yang kedua, kedua elektroda bergerak
bersamaan secara simultan, misalnya dengan interval 50 m.
11
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat dimbil beberapa kesimpulan sebagai
berikut :
4. Metode geolistrik terdiri dari beberapa jenis yaitu: metode potensial diri, IP
(Induced polarization), resistivitas (tahanan jenis) dan sebagainya.
III.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa masih terdapat
kesalahan dalam penyusunan makalah ini untuk itu kami mengharapakan kritik
dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.Dan semoga
makalah yang kami susun ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
12