Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang mempelajari sifat
aliran listrik didalam dan bagaimana cara mendeteksinya di permukaan bumi.
Aliran arus listrik yang mengalir didalam tanah yaitu melalui batuan-batuan dan
sangat dipengaruhi oleh adanya air tanah dan garam yang terkandung didalam
batuan serta hadirnya mineral logam maupun panas yang tinggi. Dalam hal ini
yang di ukur yaitu dalam pengukuran potensial, arus dan medan elektromagnetik
yang terjadi baik secara alamiah maupun akibat injeksi arus kedalam bumi. Ada
beberapa macam metode geolistrik antara lain: metode potensial diri, arus telluric,
magnetoteluric, elektromagnetik, IP (Induced polarization), resistivitas (tahanan
jenis) dan sebagainya. Metode geolistrik ini digunakan untuk memperkirakan sifat
kelistrikan medium atau formasi bantuan bawah permukaan, terutama
kemampuannya untuk menghantarkan atau menghambat listrik. Dengan adanya
metode ini kita dapat memperkirakan sifat kelistrikan bantuan bawah permukaan
tanah. Untuk dapat menerapkan metode geolistrik dengan sempurna, maka kita
harus dapat mengetahui tata cara penggunaan metode geolistrik. Penggunan
metode geolistrik ini dengan menginjeksikan arus listrik di bawah permukaan
tanah melalui dua buah elektroda arus listrik.Dengan kita mengetahui metode-
metode geolistrik ini, maka kita sebagai mahasiswa geografi dapat
mengaplikasikan di kehidupan sehari-hari untuk mengetahui adanya karakteristik
lapisan batuan bawah permukaan sehingga dapat mengetahui kemungkinan
adanya lapisan akuifer yaitu lapisan batuan yang merupakan lapisan pembawa air.

I.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu

1. Apa itu metode Geolistrik ?


2. Bagai mana cara kerja serta kegunaan geolistrik ?
3. Bagaimana konvigurasi metode geolistrik ?
4. Apasajakah jenis-jenis dari metode listrik?

1
I.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu

1. Untuk mengetahui metode Geolistrik


2. Untuk mengetahui cara kerja dan kegunaan geolistrik
3. Untuk mengetahui konvigurasi metode geolistrik
4. Untuk dapat mengetahui jenis-jenis dari metode listrik

2
BAB II

PEMBAHASAN

II.1 Metode Geolistrik


Penggunaan metode geolistrik pertama kali dilakukan oleh Conrad
Schlumberger pada tahun 1912. Conrad Schlumberger merupakan peletak dasar
baru dalam menggunakan aspek kelistrikan. Untuk menyelidiki keadaan geologi
bawah permukaan, beliau menggunakan"aspect dynamic" dari arus listrik yang
diinjeksikan kedalam bumi, serta mengamati akibat terhadap sifat kelistrikan
batuan sekelilingnya. Beliau juga sudah membayangkan akibat dari suatu medan
listrik terhadap media yang homogen dan membandingkan dengan media yang
non homogen.Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika untuk
mengetahui perubahan tahanan jenis lapisan batuan di bawah permukaan tanah
dengan cara mengalirkan arus listrik DC (‘Direct Current’) yang mempunyai
tegangan tinggi ke dalam tanah. Injeksi arus listrik ini menggunakan 2 buah
‘Elektroda Arus’ A dan B yang ditancapkan ke dalam tanah dengan jarak tertentu.
Semakin panjang jarak elektroda A dan B akan menyebabkan aliran arus listrik
bisa menembus lapisan batuan lebih dalam. Dengan adanya aliran arus listrik
tersebut maka akan menimbulkan tegangan listrik di dalam tanah. Tegangan
listrik yang terjadi di permukaan tanah diukur dengan penggunakan multimeter
yang terhubung melalui 2 buah ‘Elektroda Tegangan’ M dan N yang jaraknya
lebih pendek dari pada jarak elektroda AB. Bila posisi jarak elektroda AB diubah
menjadi lebih besar maka tegangan listrik yang terjadi pada elektroda MN ikut
berubah sesuai dengan informasi jenis batuan yang ikut terinjeksi arus listrik pada
kedalaman yang lebih besar.Dengan asumsi bahwa kedalaman lapisan batuan
yang bisa ditembus oleh arus listrik ini sama dengan separuh dari jarak AB yang
biasa disebut AB/2 (bila digunakan arus listrik DC murni), maka diperkirakan
pengaruh dari injeksi aliran arus listrik ini berbentuk setengah bola dengan jari-
jari AB/2. Geolistrik adalah salah satu metode dalam geofisika yang mempelajari
sifat aliran listrik di dalam bumi. Pendeteksian di atas permukaan meliputi
pengukuran medan potensial, arus, dan elektromagnetik yang terjadi baik secara
alamiah maupun akibat penginjeksian arus ke dalam bumi. Metode geolistrik yang
terkenal antara lain: metode Potensial Diri (SP), arus telluric, magnetotelluric,
elektromagnetik, IP (Induced Polarization), dan resistivitas (tahanan jenis)
(Reynolds, 1997).Metode geolistrik resistivitas merupakan metode geolistrik yang
mempelajari sifat resistivitas (tahanan jenis) listrik dari lapisan batuan di dalam
bumi (Hendrajaya dan Idam, 1990). Pada metode ini arus listrik diinjeksikan ke
dalam bumi melalui dua buah elektroda arus dan dilakukan pengukuran beda
potensial melalui dua buah elektroda potensial. Dari hasil pengukuran arus dan

3
beda potensial listrik akan dapat dihitung variasi harga resistivitas pada lapisan
permukaan bumi di bawah titik ukur (Sounding point) (Apparao, 1997). Pada
metode ini dikenal banyak konfigurasi elektroda, diantaranya yang sering
digunakan adalah: konfigurasi Wenner, konfigurasi Schlumberger, konfigurasi
Wenner-Schlumberger, konfigurasi Dipole-dipole, Rectangle Line Source dan
sistem gradien 3 titik (Hendrajaya dan Idam, 1990).Berdasarkan pada tujuan
penyelidikan metode ini dibagi menjadi dua yaitu mapping dan sounding. Metode
resistivitas mapping merupakan metode resistivitas yang bertujuan mempelajari
variasi resistivitas lapisan bawah permukaan secara horisontal. Sedangkan metode
resistivitas sounding bertujuan mempelajari variasi resistivitas batuan di bawah
permukaan bumi secara vertikal. Pada metode ini, pengukuran pada suatu titik
sounding dilakukan dengan jalan mengubah-ubah jarak elektroda. Pengubahan
jarak elektroda ini tidak dilakukan secara sembarang, tetapi mulai jarak elektroda
kecil kemudian membesar secara gradual.

II.2 Cara Kerja Serta Kegunaan Dari Metode Geolistrik


A. Cara Kerja Metode Geolistrik
Cara kerja metode geolistrik yang sering digunakan adalah yang
menggunakan 4 buah elektroda yang terletak dalam satu garis lurus serta
simetris terhadap titik tengah, yaitu 2 buah elektroda arus (AB) di
bagian luar dan 2 buah elektroda tegangan (MN) di bagian dalam.
Kombinasi dari jarak AB/2, jarak MN/2, besarnya arus listrik yang
dialirkan serta tegangan listrik yang terjadi akan didapat suatu harga
tahanan jenis semu (‘Apparent Resistivity’). Disebut tahanan jenis semu
karena tahanan jenis yang terhitung tersebut merupakan gabungan dari
banyak lapisan batuan di bawah permukaan yang dilalui arus listrik.Bila
satu set hasil pengukuran tahanan jenis semu dari jarak AB terpendek
sampai yang terpanjang tersebut digambarkan pada grafik logaritma
ganda dengan jarak AB/2 sebagai sumbu-X dan tahanan jenis semu
sebagai sumbu Y, maka akan didapat suatu bentuk kurva data geolistrik.
Dari kurva data tersebut bisa dihitung dan diduga sifat lapisan batuan di
bawah permukaan

4
Gambar 2.1 Cara kerja metode Geolistrik

B. Kegunaan Geolistrik
Kegunaan dari metode geolistrik itu sendiri yaitu agar dapat mengetahui
karakteristik lapisan batuan bawah permukaan sampai kedalaman sekitar
30m sangat berguna untuk mengetahui kemungkinan adanya lapisan
akuifer yaitu lapisan batuan yang merupakan lapisan pembawa
air.Umumnya yang dicari adalah ‘confined aquifer’ yaitu lapisan akuifer
yang diapit oleh lapisan batuan kedap air (misalnya lapisan lempung)
pada bagian bawah dan bagian atas. ‘Confined’ akifer ini mempunyai
‘recharge’ yang relatif jauh, sehingga ketersediaan air tanah di bawah
titik bor tidak terpengaruh oleh perubahan cuaca setempat.

Metode geolistrik digunakan untuk eksplorasi diantaranya adalah:

1. Eksplorasi BatubaraSalah satu metoda geofisika yang dapat


digunakan untuk memperkirakan keberadaan dan ketebalan batu
bara di bawah permukaan adalah metoda geolistrik tahanan jenis.
Metoda geolistrik dapat mendeteksi lapisan batu bara pada posisi
miring, tegak dan sejajar bidang perlapisan di bawah permukaan
akibat perbedaan resistansi perlapisan batuan yang satu dengan yang
lain, karena pada umumnya batu bara memiliki harga resistansi
tertentu
2. Eksplorasi GeothermalDalam eksplorasi panas bumi digunakan
metode geolistrik tahanan jenis untuk memetakan harga tahanan
jenis batuan di daerah penelitian dalam rangka menentukan daerah
konduktif yang merupakan batas reservoir sistem panas bumi.
Peninjauan yang dilakukan dengan cara profiling untuk memperoleh
gambaran umum daerah prospek panas bumi

5
3. Eksplorasi mineral dalam eksplorasi mineral digunakan metode
geolistrik polarisasi terimbas. Mengenai polarisasi yang terjadi pada
batuan dan tanah adalah melingkupi penyebaran atau difusiion-ion
menuju mineral-mineral logam dan pergerakan ion-ion didalam
pore-filling elektrolit. Yang menjadi efek utama atau mekanisme
utama yang terjadi dalam suatu proses polarisasi adalah polarisasi
elektroda atau electrode polarization dan polarisasi membrane atau
membrane polarization.

II.3 Konfigurasi Metode Geolistrik

Metode geolistrik terdiri dari beberapa konfigurasi, misalnya yang ke 4


buah elektrodanya terletak dalam satu garis lurus dengan posisi elektroda AB dan
MN yang simetris terhadap titik pusat pada kedua sisi yaitu konfigurasi Wenner
dan Schlumberger. Metode geolistrik konfigurasi Schlumberger merupakan
metode favorit yang banyak digunakan untuk mengetahui karakteristik lapisan
batuan bawah permukaan dengan biaya survei yang relatif murah.Umumnya
lapisan batuan tidak mempunyai sifat homogen sempurna, seperti yang
dipersyaratkan pada pengukuran geolistrik. Untuk posisi lapisan batuan yang
terletak dekat dengan permukaan tanah akan sangat berpengaruh terhadap hasil
pengukuran tegangan dan ini akan membuat data geolistrik menjadi menyimpang
dari nilai sebenarnya. Yang dapat mempengaruhi homogenitas lapisan batuan
adalah fragmen batuan lain yang menyisip pada lapisan, faktor ketidak seragaman
dari pelapukan batuan induk, material yang terkandung pada jalan, genangan air
setempat, perpipaan dari bahan logam yang bisa menghantar arus listrik, pagar
kawat yang terhubung ke tanah dan sebagainya.Spontaneous Potential yaitu
tegangan listrik alami yang umumnya terdapat pada lapisan batuan disebabkan
oleh adanya larutan penghantar yang secara kimiawi menimbulkan perbedaan
tegangan pada mineral-mineral dari lapisan batuan yang berbeda juga akan
menyebabkan ketidak-homogenan lapisan batuan. Perbedaan tegangan listrik ini
umumnya relatif kecil, tetapi bila digunakan konfigurasi Schlumberger dengan
jarak elektroda AB yang panjang dan jarak MN yang relatif pendek, maka ada
kemungkinan tegangan listrik alami tersebut ikut menyumbang pada hasil
pengukuran tegangan listrik pada elektroda MN, sehingga data yang terukur
menjadi kurang benar.Untuk mengatasi adanya tegangan listrik alami ini
hendaknya sebelum dilakukan pengaliran arus listrik, multimeter diset pada
tegangan listrik alami tersebut dan kedudukan awal dari multimeter dibuat
menjadi nol. Dengan demikian alat ukur multimeter akan menunjukkan tegangan
listrik yang benar-benar diakibatkan oleh pengiriman arus pada elektroda AB.

6
A. Konfigurasi Wanner

Keunggulan dari konfigurasi Wenner ini adalah ketelitian pembacaan tegangan


pada elektroda MN lebih baik dengan angka yang relatif besar karena elektroda
MN yang relatif dekat dengan elektroda AB. Disini bisa digunakan alat ukur
multimeter dengan impedansi yang relatif lebih kecil. Sedangkan kelemahannya
adalah tidak bisa mendeteksi homogenitas batuan di dekat permukaan yang bisa
berpengaruh terhadap hasil perhitungan. Data yang didapat dari cara konfigurasi
Wenner, sangat sulit untuk menghilangkan faktor non homogenitas batuan,
sehingga hasil perhitungan menjadi kurang akurat.

Gambar 2.2 Konfigurasi Wanner

B. Konfigurasi Schlumberger

Pada konfigurasi Schlumberger idealnya jarak MN dibuat sekecil-kecilnya,


sehingga jarak MN secara teoritis tidak berubah. Tetapi karena keterbatasan
kepekaan alat ukur, maka ketika jarak AB sudah relatif besar maka jarak MN
hendaknya dirubah. Perubahan jarak MN hendaknya tidak lebih besar dari 1/5
jarak AB.

Gambar 2.3 konfigurasi Schlumberger

Kelemahan dari konfigurasi Schlumberger ini adalah pembacaan tegangan pada


elektroda MN adalah lebih kecil terutama ketika jarak AB yang relatif jauh,

7
sehingga diperlukan alat ukur multimeter yang mempunyai karakteristik ‘high
impedance’ dengan akurasi tinggi yaitu yang bisa mendisplay tegangan minimal 4
digit atau 2 digit di belakang koma. Atau dengan cara lain diperlukan peralatan
pengirim arus yang mempunyai tegangan listrik DC yang sangat tinggi.Sedangkan
keunggulan konfigurasi Schlumberger ini adalah kemampuan untuk mendeteksi
adanya non-homogenitas lapisan batuan pada permukaan, yaitu dengan
membandingkan nilai resistivitas semu ketika terjadi perubahan jarak elektroda
MN/2. Agar pembacaan tegangan pada elektroda MN bisa dipercaya, maka ketika
jarak AB relatif besar hendaknya jarak elektroda MN juga diperbesar.
Pertimbangan perubahan jarak elektroda MN terhadap jarak elektroda AB yaitu
ketika pembacaan tegangan listrik pada multimeter sudah demikian kecil,
misalnya 1.0 milliVolt.Umumnya perubahan jarak MN bisa dilakukan bila telah
tercapai perbandingan antara jarak MN berbanding jarak AB = 1 : 20.
Perbandingan yang lebih kecil misalnya 1 : 50 bisa dilakukan bila mempunyai alat
utama pengirim arus yang mempunyai keluaran tegangan listrik DC sangat besar,
katakanlah 1000 Volt atau lebih, sehingga beda tegangan yang terukur pada
elektroda MN tidak lebih kecil dari 1.0 milliVolt.3. Konfigurasi Wenner-
SchlumbergerKonfigurasi ini merupakan perpaduan dari konfigurasi Wenner dan
konfigurasi Schlumberger. Pada pengukuran dengan faktor spasi (n) = 1,
konfigurasi Wenner-Schlumberger sama dengan pengukuran pada konfigurasi
Wenner (jarak antar elektrode = a), namun pada pengukuran dengan n = 2 dan
seterusnya, konfigurasi Wenner-Schlumberger sama dengan konfigurasi
Schlumberger (jarak antara elektrode arus dan elektrode potensial lebih besar dari
pada jarak antar elektrode potensial).

Gambar 2.4 konfigurasi Schulmberger-Wenner

8
C. Konfigurasi Dipole-Dipole

yaitu konfigurasi dimana sepasang elektroda antara arus dan potensial terpisah,
jarak spasi antar elektroda C1-C2 dan P1-P2 adalah a, sedangkan untuk jarak C1
dan P1 adalah na, atau lebih singkat dinyatakan jarak antar dipole harus lebih
besar.Keunggulan dari konfigurasi ini sangat baik untuk penetrasi kedalaman, dan
CST. Untuk kesensitifan yang tinggi untuk arah horizontal dan sedang untuk arah
vertikal, untuk memperoleh adata maksimal maka harus lebih banyak elektroda
namun ini juga menyebabkan sinyal yang ditangkap rendah, sehingga konfigurasi
ini sangat baik untuk survey mapping horizontal.

Gambar 2.5 konfigurasi Dipol-Dipol

D. Konfigurasi Pole-pole

Yaitu konfigurasi dengan salah satu elektroda potensial dan elektroda arusnya
dibentangkan dengan jarak tak hingga, atau C1 dan P2 tak hingga, dimana jarak
antara B-M atau C2-P1 adalah a.

Gambar 2.6 konfigurasi pole-pole

E. Konfigurasi Pole-dipole

Yaitu konfigurasi elektrodanya slah satu dari elektroda potensial atau P2


dibentangkan pada jarak tak hingga, sedangkan untuk jarak spasi C1-C2 yaitu a
dan jarak spasi C2 dan P1 adalah na.

Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui masing-masing jenis konfigurasi


memiliki keunggulan dan kelemahan, serta kesensitifan yang berbeda-beda.
Seperti di atas, konfigurasi Schlumberger sensitif untuk arah vertikal dapat berupa
mapping dan sounding namun sangat baik untuk VES. Untuk Wenner baik untuk
resolusi vertikal dan CST, dan Wenner-Schlumberger, Dipole-dipole, pole-pole,
pole-dipole sensitivitasnya terhadap vertikal dan horizontal.

9
Dalam pengaplikasian metode geolistrik untuk eksplorasi air tanah dan bijih besi
menunjukkan kemampuan yang berbeda-beda. Dalam eksplorasi bijih besi lebih
baik digunakan jenis konfigurasi Wenner, yang digunakan dalam penentuan
secara lateral untuk menentukan persebaran bijih besi dibawah permukaan
(Resistivity Mapping). Sedangkan untuk eksplorasi air tanah sering
digunakan Wenner dan Wenner Schlumberger yang memiliki resolusi vertikal dan
CST, serta sounding yang baik.

II.4 Jenis-jenis metode geolistrik


Jenis-jenis metode geolistrik yaitu :

1. Metode Tahanan Jenis Metode resistivitas merupakan metode geolistrik


yang mempelajari sifat tahanan jenis listrik dari lapisan batuan di dalam
bumi. Prinsip dasar metode resistivitas yaitu mengirimkan arus ke bawah
permukaan, dan mengukur kembali potensial yang diterima di permukaan.
Faktor geometri diturunkan dari beda potensial yang terjadi antara
elektroda potensial MN yang diakibatkan oleh injeksi arus pada elektroda
arus AB.Besarnya resistansi R dapat diperkirakan berdasarkan besarnya
potensial sumber dan besarnya arus yg mengalir. Besaran resistansi
tersebut tidak dapat digunakan untuk memperkirakan jenis material karena
masih bergantung ukuran atau geometri-nya. Untuk itu digunakan besaran
resistivitas yang merupakan resistansi yang telah dinormalisasi terhadap
geometri. Ketika melakukan eksplorasi, perbandingan posisi titik
pengamatan terhadap sumber arus. Perbedaan letak titik tersebut akan
mempengaruhi besar medan listrik yang akan diukur. Besaran koreksi
terhadap perbedaan letak titik pengamatan tersebut dinamakan faktor
geometri.
2. Metode Polarisasi Terimbas (Induced Polarization)Metode polarisasi
terimbas (Induced Polarization) adalah salah satu metode geofisika yang
mendeteksi terjadinya polarisasi listrik yang terjadi di bawah permukaan
akibat adanya arus induktif yang menyebabkan reaksi transfer antara ion
elektrolit dan mineral logam. Parameter yang diukur adalah nilai dari
chargeability, yaitu nilai dari perbandingan antara peluruhan potensial
sekunder terhadap waktu. Konfigurasi pengukurannya sama dengan
metoda tahanan Jenis.Metode ini umumnya digunakan untuk penelitian
eksplorasi air tanah, geoteknik, ekplorasi mineral, studi lingkungan, dan
arkeologi. Peralatan metoda Polarisasi Terimbas yang dimiliki oleh Pusat
Survei Geologi, adalah sebagai berikut : IPR-12 Receiver dengan TSQ-3
Transmitter Merk Scintrex.

10
3. Metode Potensial Diri Metoda potensial diri pada dasarnya merupakan
metoda yang menggunakan sifat tegangan alami suatu massa (endapan) di
alam. Hanya saja perlu diingat bahwa anomali yang diberikan oleh metoda
potensial diri ini tidak dapat langsung dapat dikatakan sebagai badan bijih
tanpa ada pemastian dari metoda lain atau pemastian dari kegiatan geologi
lapangan. Karena pengukuran dalam metoda potensial diri diperoleh
langsung dari hubungan elektrik dengan bawah permukaan, maka metoda
ini tidak baik digunakan pada lapisan-lapisan yang mempunyai sifat
pengantar listrik yang tidak baik (isolator), seperti batuan kristalin yang
kering.Ada dua macam teknik pengukuran Metode Potensial Diri yaitu:1)
Cara yang pertama, salah satu elektroda tetap, sedangkan yang satu lagi
bergerak pada lintasannya.2) Cara yang kedua, kedua elektroda bergerak
bersamaan secara simultan, misalnya dengan interval 50 m.

11
BAB III

PENUTUP

III.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat dimbil beberapa kesimpulan sebagai
berikut :

1. Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika untuk mengetahui


perubahan tahanan jenis lapisan batuan di bawah permukaan tanah dengan
cara mengalirkan arus listrik DC (‘Direct Current’) yang mempunyai
tegangan tinggi ke dalam tanah.

2. Metode geolistrik yang sering digunakan adalah yang menggunakan 4 buah


elektroda yang terletak dalam satu garis lurus serta simetris terhadap titik
tengah, yaitu 2 buah elektroda arus (AB) di bagian luar dan 2 buah elektroda
tegangan (MN) di bagian dalam. Geolistrik bisa untuk mendeteksi adanya
lapisan tambang yang mempunyai kontras resistivitas dengan lapisan batuan
pada bagian atas dan bawahnya

3. Metode geolistrik terdiri dari beberapa konfigurasi, misalnya yang ke 4


buah elektrodanya terletak dalam satu garis lurus dengan posisi elektroda AB
dan MN yang simetris terhadap titik pusat pada kedua sisi yaitu konfigurasi
Wenner dan Schlumberger. Konfigurasi metode geolistrik yaitu : konfigurasi
wenner, sclumberger, dipole-dipole, dan Wenner dan Schlumberger

4. Metode geolistrik terdiri dari beberapa jenis yaitu: metode potensial diri, IP
(Induced polarization), resistivitas (tahanan jenis) dan sebagainya.

III.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa masih terdapat
kesalahan dalam penyusunan makalah ini untuk itu kami mengharapakan kritik
dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.Dan semoga
makalah yang kami susun ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

12

Anda mungkin juga menyukai