Anda di halaman 1dari 4

PEMBERIAN INJEKSI MAGNESIUM SULFAT

( MgSO4 / SM )

No. Dokumen No. Revisi Halaman

0 1/2
RSUD SEKADAU
Tanggal terbit Ditetapkan oleh,
Plt Direktur RSUD Sekadau
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. I Ketut Widhiarta. M. Kes,.Sp.OG
NIP: 19810103 200804 1 003

Pengertian Pemberian Injeksi Magnesium Sulfat adalah pemberian kalium


melalui injeksi pada pasien dengan Preeklampsi berat ( PEB ) dan
Eklampsia.

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pemberian injeksi


magnesium sulfat agar dapt dilakukan dengan benar sehingga :
1. Pasien
mendapatkan manfaat dari pemberian magnesium sulfat dan
tidak menimbulkan efek samping dari injeksi tersebut.
2. Meningkatkan
kewaspadaan akan high alert medication sehingga meningkatkan
keselamatan pasien.
2. Memberikan pelayanan kesehatan dengan kualitas tinggi dan
meminimalisasi terjadinya kesalahan – kesalahan medis dan
menurunkan potensi resiko terhadap pasien.
PEMBERIAN INJEKSI MAGNESIUM SULFAT
( MgSO4 / SM )

No. Dokumen No. Revisi Halaman

0 2/2

RSUD SEKADAU

Kebijakan Rumah sakit mengatur pengelolaan obat-obat yang termasuk HIGH


ALERT MEDICATION (HAM) dengan penyimpanan, penandaan
dan SPO khusus untuk mencegah penatalaksanaan yang kurang hati-
hati, seperti KCl, Kalsium Glukonas, MgSO4 dan Natrium
Bicarbonas, sesuai dengan SK direktur tentang Kebijakan Instalasi
Farmasi BAB IV ; 5 ;12
Prosedur 1. Lakukan pengecekan ganda ( double check ) terhadap obat kalium
yang telah disiapkan sebelum diberikan pada pasien.
2. Identifikasi obat – obat yang akan diberikan kepada pasien oleh
perawat lainnya ( penanggung jawab shift, ketua tim atau perawat
senior ) sebagai orang kedua untuk meningkatkan keselamatan
dan akurasi.
3. Perawat pertama
3.1. Siapkan obat magnesium sulfat yang akan diberikan kepada
pasien yang masih lengkap dengan labelnya
3.2. Siapkan peralatan untuk menunjang pemberian obat yang
telah disiapkan secara lengkap antara lain spuit, cairan untuk
pengenceran, extention tube, syiringe pump,stiker / label
3.3. Siapkan dokumen yang menunjukkan instruksi pemberian
obat tersebut ( misalnya, catatan pemberian obat, resep,
instruksi tertulis saat dokter visite, instruksi via telpon / lisan
yang ditulis oleh petugas di rekam medis pasien ).
4. Perawat kedua
4.1. Anjurkan kepada perawat pertama untuk membaca intuksi
pemberian obat tersebut
4.2. Pastikan obat sudah disiapkan dan sesuai instruksi
4.3. Perhatikan prinsip 7 benar pemberian obat ( benar nama
pasien, nama obat, dosis obat, rute pemberian, cara pemberian,
indikasi dan dokumentasi ).
5. Persiapan
5.1. Perawat cuci tangan
5.2. Dekatkan semua peralatan pada pasien, beritahu pasien dan
keluarga pasien tentang pemberian magnesium sulfat
5.3. Gunakan handscrub berbasis alkohol 70% dan gunakan
sarung tangan
5.4. Encerkan obat dalam spuit sesuai dengan kebutuhan,
sambungkan dengan extention tube, beri stiker / label tulis
dengan jelas nama pasien, nama obat, kandungan permililiter,
tanggal pengenceran
5.5. Setting syiringe pump sesuai kebutuhan.
6. Cara penyuntikan
1.1. Terminasi kehamilan oleh karena PEB / eklampsi
a. SM full dose
 SM 20 % 4g IV
 SM 40% 10 gr drip dalam 500 cc cairan 28 tts/ menit
b. SM Maintenance
SM 40% 5 gr drip dalam 500cc cairan 28 tts/menit diberikan
sampai 24 jam pertama.
1.2. PEB perawatan konservatif
SM 40% 10 gr drip dalam 500cc cairan 28 tts/menit dilanjutkan
SM 40% 5 gr drip dalam 500cc cairan 28 tts/menit
c. Lepaskan peralatan, lepas sarung tangan dan cuci tangan.
d. Dokumentasikan pemberian magnesium sulfat dalam RM 25
untuk pasien instalasi pelayanan intensif dengan membubuhkan
nama perawat yang memberikan dan nama perawat yang
melakukan pengenceran atau di RM 9 untuk pasien di ruang
perawatan lainnya, tulis nama perawat yang memberikan dan
nama pasien / keluarga yang diberikan informasi tentang
pemberiaobat tersebut.
e. Observasi keluhan selama pemberian magnesium sulfat dan
tanda – tanda vital.
f. Hentikan pemberian magnesium sulfat bila timbul keluhan
dan segera lapor dokter yang bertanggung jawab.

Unit terkait Unit Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai