Anda di halaman 1dari 6

PT PLN (Persero)

Pusat Pendidikan dan Pelatihan 1. DASAR PARTIAL DISCHARGE

1. DASAR PARTIAL DISCHARGE

I.1 PENGERTIAN PARTIAL DISCHARGE

Partial discharge (peluahan sebagian) adalah peluahan elektrik yang tidak


sepenuhnya menghubungkan kedua elektroda. Menurut IEC 60270 partial discharge (PD)
adalah “a localized electric discharge that only partially bridges the insulation between
conductors and which may or may not occur adjacent to a conductor”.

Partial discharge terjadi sebagai akibat konsentrasi medan listrik pada titik tertentu di
dalam media isolasi.

Pada umumnya, di tahap awal partial discharge memiliki magnitude yang kecil.
Namun jika dibiarkan berkembang – yaitu sumber partial discharge tidak dihilangkan – akan
mengakibatkan penurunan kualitas isolasi dielektrik hingga akhirnya terjadi kegagalan total
isolasi. Oleh karena itu pendeteksian dini partial discharge sangat diperlukan untuk
menghindari terjadinya kegagalan isolasi yang mengakibatkan breakdown.

I.2 KLASIFIKASI PARTIAL DISCHARGE

Ada empat jenis partial discharges:


 Internal discharges
 Surface discharges
 Corona discharges
 Electrical treeing

I.2.1 Internal discharges

Internal discharges terjadi karena adanya rongga, biasanya berisi udara, di dalam
isolasi (Gambar 1.1).

Gambar 1.1 Internal discharges

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


1
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan 1. DASAR PARTIAL DISCHARGE

Adanya rongga di dalam isolasi membuat penyebaran medan listrik di dalam isolasi
tidak rata. Medan listrik di dalam dan di sekitar rongga menjadi lebih besar dari medan listrik
rata-rata di dalam isolasi tersebut.

Bentuk rongga mempengaruhi terjadinya partial discharges (Gambar 1.2).

Gambar 1.2 Beberapa bentuk rongga di dalam media isolasi

Pada Gambar 2.1 ditunjukkan beberapa contoh bentuk rongga di dalam media isolasi :

a. Rongga mendatar dengan arah tegak lurus medan listrik, medan listrik di dalam rongga
lebih besar ε kali dari medan listrik di dalam media isolasi (ε adalah konstanta dielektrik
media isolasi).
b. Rongga berbentuk bola, medan listrik di dalam rongga lebih besar (3ε/(1+2ε)) hingga 1,5
kali dari medan listrik di dalam media isolasi.
c. Rongga mendatar dengan arah sejajar medan listrik, medan listrik di dalam rongga
sama dengan di dalam media isolasi. Walaupun demikian, rongga dengan bentuk
seperti ini lebih berbahaya dari bentuk yang lainnya karena lebih bersifat
“menjembatani” kedua sisi isolasi.
d. Rongga yang berada pada sambungan dua media isolasi, mirip dengan a.

I.2.2 Surface discharges

Surface discharge terjadi pada permukaan isolasi jika ada medan listrik yang cukup
signifikan dengan arah parallel dengan permukaan tersebut. Surface discharge terjadi pada
bushing, cable end, ataupun pada komponen lain di mana discharge dari luar menyentuh
permukaan isolasi.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


2
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan 1. DASAR PARTIAL DISCHARGE

Gambar 1.3 Surface discharge


Gambar 1.3 menunjukkan beberapa sumber terjadinya surface discharge. Pada
bagian kanan dan tengah gambar, surface discharge terjadi karena adanya medan listrik
yang cukup kuat sehingga menimbulkan discharge pada permukaan isolasi.

Pada bagian kiri gambar, surface discharge terjadi pada interface ujung konduktor
dengan isolasi. Discharge seperti ini terjadi pada spacer GIS.

Gambar 1.4 Spacer di dalam GIS

I.2.3 Corona discharges

Corona discharges terjadi jika benda logam yang runcing berada dalam medan listrik
(Gambar 1.5).

Gambar 1.5 Corona discharges

Bentuk yang “runcing” bisa berbentuk tonjolan atau permukaan konduktor yang tidak
rata. Oleh karena itu, untuk mencegah terjadinya corona discharge, permukaan konduktor
harus rata dan bersih. Pada kawat penghantar, kawat rantas adalah salah satu sumber
corona discharges.

I.2.4 Electrical treeing discharges

Electrical treeing – terjadi pada isolasi padat – berawal dari adanya cacad pada
isolasi. Cacad tersebut bisa disebabkan hasil pabrikasi yang tidak sempurna, atau bisa juga
disebabkan oleh kotoran pada permukaan isolasi. Dengan adanya medan listrik, pada

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


3
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan 1. DASAR PARTIAL DISCHARGE

cacad tersebut bisa terbentuk treeing yang berkembang membentuk cabang-cabang


dengan bentuk dan arah yang tidak teratur.
I.3 EFEK PARTIAL DISCHARGE

Partial discharge bukanlah penyebab, akan tetapi merupakan gejala terjadinya


kegagalan system isolasi di dalam peralatan penyaluran tenaga listrik. Terdeteksinya partial
discharge menunjukkan adanya masalah di dalam system isolasi tersebut, misalnya adanya
partikel bergerak di dalam GIS atau adanya sambungan yang longgar. Dalam kondisi ini,
medan listrik yang timbul di sekitar sumber partial discharge tersebut lebih besar
dibandingkan dengan bagian yang lain. Dengan kata lain, terjadi penguatan medan listrik
secara local.

Pada awal terjadinya partial discharge, biasanya isolasi masih mampu menahan
penguatan medan listrik local tersebut.

Jika masalah – yang merupakan sumber partial discharge – tersebut tidak


diatasi/dihilangkan maka partial discharge akan tetap ada di dalam system tersebut bahkan
akan bertumbuh seiring dengan waktu. Jika pertumbuhan partial discharge ini dibiarkan,
maka medan listrik lokal juga akan bertumbuh hingga mencapai level di mana isolasi tidak
lagi mampu menahan kuat medan listrik tersebut. Pada saat isolasi tidak mampu menahan
kuat medan listrik, terjadilah breakdown.

I.4 PROSES TERJADINYA PARTIAL DISCHARGE

Untuk memahami bagaimana terjadinya partial discharge, maka perlu dibuat


rangkaian analogi yang disebut rangkaian abc (Gambar 1.6).

Gambar 1.6 Rangkaian analogi partial discharge (rangkaian abc)

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


4
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan 1. DASAR PARTIAL DISCHARGE

Gambar 1.6 sebelah kiri adalah gambar isolasi yang memiliki internal discharge,
gambar sebelah kanan adalah rangkaian analoginya. Kapasitansi rongga dinyatakan
sebagai c, kapasitansi bagian yang serial dengan rongga adalah b, sedangkan kapasitansi
bagian dengan kondisi baik dinyatakan sebagai a. Tegangan pada isolasi adalah va;
tegangan pada rongga adalah vc.

Jika pada rangkaian tersebut diberikan tegangan AC, akan terjadi discharge yang
berulang: c akan bermuatan, mencapai titik breakdown rongga tersebut, bermuatan lagi,
breakdown, dan seterusnya. Proses tersebut dijelaskan pada Gambar 1.7 di bawah ini.

Ketika a diberi tegangan va, maka c juga akan memiliki tegangan yaitu vc. Ketika vc
mencapai tegangan breakdown rongga c, U+, terjadi discharge pada rongga tersebut dan
tegangan vc jatuh hingga mencapai V+. Discharge menghilang . Jatuhnya tegangan
tersebutnya terjadi kurang dari 0,1 mikrodetik. Jika dibandingkan dengan 20 milidetik
(frekuensi 50 Hz), maka jatuhnya tegangan tersebut dapat dilihat sebagai step function
(pulsa).

Setelah discharge menghilang, tegangan vc naik lagi hingga mencapai U+. Demikian
seterusnya hingga berbalik arah dan vc jatuh saat mencapai U—. Dengan proses tersebut,
terbentuk suatu kelompok discharges seperti terlihat pada Gambar 1.7.

Gambar 1.7 Terjadinya discharges

Level tegangan va di mana discharge mulai terjadi disebut inception voltage. Dan
sebaliknya setelah discharge terjadi, jika va diturunkan hingga discharge mulai menghilang
disebut extinction voltage.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


5
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan 1. DASAR PARTIAL DISCHARGE

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


6

Anda mungkin juga menyukai