Anda di halaman 1dari 5

Pidato Tentang Kejujuran Allah Berfirman:

Assalmu’alaikum Wr.Wb
Bapak-bapak, Ibu-ibu, dan saudara sekalian yang saya hormati!
Pertama sekali, marilah kita memanjatkan puji syukur yang tiada
terhingga kepada Allah SWT. Karena dia telah memberi kita
karunia dan nikmat yang sangat besar. Karunia dan nikmat itu
adalah umur yang panjang, kesehatan yang baik, dan kesempatan
yang luang sehingga kita semua bisa menghadiri acara………Tanpa
ijin dari Allah tak mungkin kita bisa hadir dan bermuwajahah di
tempat ini.
Kedua kalinya, semoga keselamatan dan kesejahteraan tetap
dilimpahkan Allah kepada panutan kita semua, yakni Rasulalloh
saw. berikut para keluarganya, para sahabatnya, para ulama-
ulama dan segenap pengikutnya, umat Islam sekalian. Aminn
Para hadirin sekalian.
Ciri seorang muslim sejati adalah jujur. Bukanlah dikatakan
muslim sejati jika seseorang masih suka berbohong dan menipu.
Rasulullah Muhammad saw. dalam kehidupan sehari-hari dikenal
sebagai orang yang dapat dipercaya. Karena itu jujur merupakan
akhlak yang sangat baik dan indah menurut pandangan Allah.
Sesungguhnya jika kita hidup di dunia ini memelihara kejujuran,
maka kedamaian akan dapatlah dirasakan oleh seluruh manusia.
Orang-orang yang selalu jujur dalam setiap tindakan dan ucapan,
maka ia termasuk golongan yang beruntung. Artinya, ia
beruntung di dunia dan beruntung di akhirat.
Bapak-bapak, Ibu-ibu dan saudara sekalian,
Kita semua setuju bahwa jujur merupakan budi pekerti yang
mulia. Kejujuran dapat membimbing manusia menuju kebaikan.
Apabila seseorang telah jujur dan mampu menempatkan suatu
kebaikan, maka ia terbimbing menuju surga. Bukanlah Rasulullah
saw. pernah bersabda:
"Sesungguhnya kejujuran membimbing kearah kebaikan. Dan
kebaikan itu membimbingnya ke surga. Seseorang yang jujur,
maka hingga di sisi Allah ia akan menjadi orang yang jujur
dan benar. Sedangkan sifat dusta membimbing seseorang
pada kejahatan. Lalu kejahatan itu menyeret ke neraka.
Seseorang yang biasa berdusta, maka hingga di sisi Allah
kelak tetap menjadi pendusta. (HR. Bukhari Muslim)
Para hadirin yang dirahmati Allah,
Orang yang suka berterus terang dan jujur dalam segala hal
kehidupan ini, maka ia termasuk memiliki sifat kenabian. Sebab
tentu saja orang-orang yang jujur ini suka sekali dengan
kebenaran. Karena sukanya, maka ia selalu memelihara
akhlaknya dari dusta. Karena itu ia cenderung untuk melakukan
kebaikan dan menegakan kebenaran agama.
Dalam Surat Maryam ayat 41, Allah berfirman:
Artinya:
Ceritakanlah (Hai Muhammad) kisah Ibrahim di dalam Al Kitab
(Al Quran) ini. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat
membenarkan lagi seorang Nabi. (QS: Maryam Ayat: 41)
Kemudian di bagian lain, yaitu ayat 54 diterangkan pula:
Artinya:
Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail
(yang tersebut) di dalam Al Quran. Sesungguhnya ia adalah
seorang yang benar janjinya, dan dia adalah seorang rasul dan
nabi. (QS: Maryam Ayat: 54)
Para bapak, Ibu dan saudara sekalian,
Kejujuran itu dekat dengan kebenaran. Kebenaran adalah sesuatu
yang disenangi Allah. Jika Allah senang, maka pastilah Dia akan
mengasihi. Dan hambaNya yang jujur, maka kelak di hari Kiamat
akan disediakan tempat yang menyenangkan, yaitu surga.
Sesungguhnya kejujuran dan sikap terus terang akan membawa
diri seseorang menuju ke jalan kemerdekaan jiwa. Jiwa yang
merdeka bebas tanpa ikatan. Sebab orang yang selalu jujur, maka
ia tidak merasa cemas dan takut kepada siapapun. Apa yang
dilihatnya akan dikatakan apa adanya. Tiada tersembunyi dan
terselipi kebohongan sedikit pun.
Orang yang senantiasa jujur, maka ia pun jujur terhadap dirinya
sendiri, kejujuran pada diri sendiri dapat mengantarkan dirinya
pada suatu kemajua. Di mana, karena jujur, akhirnya ia mengakui
kekurangan dan kelemahan yang dimiliki. Jika seseorang
menyadari kekuarangan dan kelemahannya, pasti ia tidak
mempunyai sifat sombong. Dengan demikian tentu akan terus
belajar dan berusaha untuk meningkatkan diri dan memperbaiki
kelemahan yang dimiliki.
Para hadirin yang saya hormati,
Sekali lagi saya katakan bahwa orang yang jujur tidak akan takut
kepada siapapun juga. Jika ia harus menghadapi bahaya dari
perkataannya yang jujur, maka ia tidak akan khawatir. Bahkan ia
tak segan-segan mengatakan apa adanya. Tetapi terhadap diri dan
hatinya sendiri ia sangat takut. Ketakutan itu ialah jangan-jangan
ia memungkiri suara hatinya sendiri. Di mana suara hati
mengemukakan kebenaran.
Oleh karena itu sebagai seorang muslim, hendaknya kita
senantiasa bersikap jujur, di mana dan kapan saja. Dalam
pergaulan sehari-hari, kejujuran perlu diterapkan. Marilah kita
tunjukan kepada masyarakat bahwa seorang muslim selalu
memiliki akhlak mulia.
Bilahit tayfiq wal hidayat, wassalamu’alaikum
warahmatulahi wabarakatuhu.
Assalamualaikum Wr.Wb.
Yth. Bapak/Ibu Guru,
Serta teman-teman sekalian yang saya cintai,
Marilah kita bersama-sama memanjatkan puji dan syukur kita ke
hadirat Allah SWT karena berkah dan karunianya kita semua dapat
berkumpul dalam keadaan sehat walafiat pada hari yang cerah ini.
Teman-teman yang saya banggakan,
Kejujuran adalah tanda bukti keimanan. Orang mukmin pasti jujur.
Jikalau tidak jujur, berarti keimanannya sedang diserang penyakit
munafik. Sebagaimana kita ketahui munafik itu orang bermuka dua,
yang di luar berkata iya, di dalam berkata tidak.
Suatu hari salah satu sahabat Nabi bertanya padanya. Apakah
mungkin orang mukmin itu pelit?, dan Rasul menjawab Mungkin
saja, lalu ia bertanya lagi Apakah mungkin orang mukmin itu
pengecut? Nabi menjawab lagi Mungkin saja. Tapi ketika sahabat
Nabi itu bertanya Apakah mungkin seorang mukmin
berbohong? Nabi menjawab Tidak. (HR Imam Malik dalam kitab Al-
Muwaththa).
Teman-teman yang Berbahagia,
Apa yang bisa kita pelajari dari Hadist tersebut? Hadist tersebut
mengajarkan kita untuk berkata jujur. Karena orang mukmin tidak
mungkin berbohong. Karena kejujuran adalah pangkal semua
perbuatan baik manusia. Tidak ada perbuatan dan ucapan baik
kecuali kejujuran. Oleh sebab itu, Allah menyuruh orang-orang
mukmin agar selalu berkata benar dan berlaku jujur. Ini diperintah
oleh Allah melalui firman-Nya, yang artinya:
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan
katakanlah perkataan yang jujur dan benar. (al-Ahzab: 70).
Teman-teman yang Berbahagia,
Sebagai penutup, Kejujuran adalah tiang agama, sendi akhlak, dan
pokok rasa kemanusiaan manusia. Tanpa kejujuran, agama tidak
lengkap, akhlak tidak sempurna, dan seorang manusia tidak
sempurna menjadi manusia. Di sinilah pentingnya kejujuran bagi
kehidupan. Rasulullah SAW telah bersabda yang artinya kurang lebih
sebagai berikut:
Tetap berpegang eratlah pada kejujuran. Walau kamu seakan-akan
melihat kehancuran dalam berpegang teguh pada kejujuran, tapi
yakinlah bahwa di dalam kejujuran itu terdapat keselamatan.(HR Abu
Dunya).
Mungkin hanya itu yang bisa saya sampaikan, kurang lebihnya saya
mohon maaf. Terima kasih.
Wassalamualaikum Wr.Wb.

Anda mungkin juga menyukai