Anda di halaman 1dari 2

132

SOP PEMERIKSAAN FISIK

Pengertian : Pemeriksaan tubuh lansia secara keseluruhan atau hanya bagian


tertentu yang dianggap perlu.
Tujuan : Sebagai acuan untuk melakukan tindakan pemeriksaan fisik
Kebijakan : -
Prosedur : BAGIAN TUBUH YANG DIPERIKSA :
 rambut
 kepala
 muka
 mata
 hidung
 mulut
 extermitas/atas/bawah
 telinga
 leher
 dada
 perut/abdomen

Selain pemeriksaan diatas perlu diperhatikan juga gejala-gejala


objektif lansia misalnya :
 sikap pasien : ketakutan, apatis, dan sejenisnya
 sikap tubuh : biasa, lordosa atau kyposa

CARA PEMERIKSAAN :
 melihat (inspeksi)
 mengetuk (perkusi)
 mendengar (auskultasi)
 meraba (palpasi)

PERSIAPAN :
 alat : - lampu bateray
- spatel lidah
- sarung tangan dan vaselin
- refleks hammer
- termometer
- buku catatan perawat
- stetoskop
- bengkok
- kom berisi larutan desinfektan
133

- tensi meter
- catatan medik
 pasien : - lansia diberi tahu
- posisi lansia diatur sesuai kebutuhan

PELAKSANAAN :
 lakukan anamnesa lanjutan pemeriksaan daerah kepala
 lansia dibantu membuka baju, kemudian dilakukan pemeriksaan
daerah dada setelah selesai baju dipasang kembali.
 pakaian lansia bagian bawah diturunkan, kemudian dilakukan
pemeriksaan bagian perut dan sekitarnya, setelah selesai pakaian
bawah dipasang kembali.
 selanjutnya pemeriksaan dilakukan terhadap tungkai lansia
dengan menggunakan refleks hammer.
 tekanan darah diukur bila perlu
 setelah pemeriksaan selesai lansia dirapikan
 peralatan dibereskan kembali dan dikembalikan ke tempat
semula
Unit terkait : RAWAT JALAN, UGD, KABER, PUSTU/POLINDES

Kepala Dinas Sosial

Drs. Supomo, MM
Pembina Tk. I
NIP. 19670225 198809 1 001

Anda mungkin juga menyukai