Anda di halaman 1dari 12

[tutup]

Ctenophora
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian
Ctenophora atau Ubur-Ubur sisir adalah filum hewan tak bertulang
belakang yang hidup di perairan laut di seluruh dunia. Anggota filum ini sekilas
menyerupai hewan ubur-ubur walaupun memiliki perbedaan yang mendasar.
Fitur khas mereka adalah “sisir” yang berjumlah delapan baris, sisir ini adalah
kumpulan silia yang mereka gunakan untuk berenang, dan mereka adalah
hewan terbesar yang berenang dengan menggunakan silia. Ctenophora
ukurannya berkisar dari beberapa milimeter sampai 1,5 m. Seperti cnidaria,
tubuh mereka terdiri dari jeli, dengan satu lapisan sel di luar dan yang lain
melapisi rongga internal.
Sebelumnya Ctenophora dan Cnidaria (ubur-ubur, anemon laut, dll.)
dimasukkan dalam satu filum, yaitu Coelenterata, karena mereka sama-sama
menggunakan aliran air lewat rongga tubuh untuk mendapatkan makanan dan
bernafas. Namun, perbedaan lainnya ditemukan dan akhirnya kedua filum ini
dipisah. Tidak seperti cnidaria, ctenophora memiliki sedikit spesies, hanya
sekitar 100-150 spesies dan dibagi dalam dua kelas: Tentaculata dan Nuda.
Walaupun begitu, anggotanya sangat beragam, dari Platyctenida yang tipis
dan tinggal di dasar laut, sampai Beroe yang tidak mempunyai tentakel seperti
ctenophora lainnya tetapi memiliki mulut yang besar dan silianya mengeras
membentuk “gigi”.
Hampir semua ctenophora adalah predator, makanannya terdiri dari larva
mikroskopis sampai krustasea kecil, bahkan ctenophora lain, sisanya adalah
parasit. Ctenophora sering dibandingkan dengan laba-laba yang mempunyai
berbagai cara untuk menangkap mangsa, ada yang berdiam diri dan
menggunakan tentakelnya seperti jaring, dan ada yang menjadi predator aktif
dalam berburu mangsa. Hal itulah yang menyebabkan ctenophora
beranekaragam walaupun spesiesnya sedikit.
Walaupun tubuh mereka lunak dan tak bertulang, fosil mereka dapat
ditemukan dan terbukti sudah ada sejak zaman kambrium, 515 juta tahun
yang lalu. Posisi ctenophora dalam pohon kehidupan evolusi masih
diperdebatkan, pendapat mayoritas sekarang didukung oleh ilmu filogenetik
molekuler, adalah cnidaria lebih dekat dengan bilateria, dibandingkan dengan
ctenophora.

Daftar isi

 1Fitur khas
 2Deskripsi

o 2.1Lapisan tubuh

o 2.2Pergerakan

o 2.3Sistem saraf dan indra

o 2.4Reproduksi dan Perkembangan

o 2.5Warna dan Bioluminesen

 3Ekologi

 4Keanekaragaman

 5Bacaan lebih lanjut

 6Referensi

 7Pranala luar

Fitur khas[sunting | sunting sumber]


Ctenophora lebih kompleks dari porifera, setingkat dengan cnidaria, tetapi
lebih sederhana dari bilateria (hewan lainnya). Spons, cnidaria dan
ctenophora sama-sama memiliki sepasang lapisan sel yang mengapit lapisan
jeli, pada spons lapisan jeli ini dinamakan mesohil, sedangkan pada cnidaria
dan ctenophora dinamakan mesoglea. Tidak seperti spons, cnidaria dan
ctenophora memiliki sel yang terhubung satu sama lain dalam jaringan, selain
itu juga memiliki otot, sistem saraf, dan sistem indra.[4][5]
Yang membedakan cnidaria dan ctenophora, adalah cnidaria menggunakan
alat sengat nematosista yang mengandung knidosit untuk menangkap
mangsanya, sedangkan ctenophora menggunakan sel-sel pelekat koloblas
yang banyak ditemukan di tentakelnya (kecuali ctenophora dari kelas Nuda
yang tidak punya tentakel dan Haeckelia rubra yang memanfaatkan knidosit
dari mangsanya yang berupa cnidaria).

Deskripsi[sunting | sunting sumber]


Mnemiopsis leidyi salah satu ctenophora yang hidup dekat pantai
Ctenophora adalah filum dengan sedikit spesies tetapi beraneka ragam
bentuk. Spesies dekat pantai lebih kuat dibanding spesies laut lepas karena
mereka harus menahan ombak dan partikel dasar laut yang disebar oleh air,
sehingga spesies dekat pantai lebih mudah untuk ditangkap untuk dipelajari
dibanding spesies laut lepas yang rapuh dan sulit diawetkan. Spesies laut
lepas dipelajari lewat foto dan catatan penjelajah. Oleh karena itu, ctenophora
dekat pantai seperti Pleurobrachia, Beroe, dan Mnemiopsis lebih dikenal.
Ctenophora memiliki simetri radial.

Ilustrasi Cternahobdus capulus,salah satu ctenophora yang sudah punah sebagai


gambaran bagaimana pola baris "sisir" filum ctenophora.

Lapisan tubuh[sunting | sunting sumber]


Seperti cnidaria, tubuh ctenophora terdiri dari mesoglea tebal mirip jeli yang
diapit dua epitel, lapisan sel yang terhubung satu sama lain. Epitel ctenophora
terdiri dari dua lapis sel, sedangkan cnidaria hanya satu.
Lapisan luar dari epidermis terdiri dari sel indra; sel yang mensekresikan
mukus untuk melindungi tubuh; dan sel interstisial yang dapat berubah
menjadi sel lain, di tentakelnya juga terdapat sel koloblas yang lengket untuk
menangkap mangsa, juga ada sel yang mempunyai banyak silia berukuran
besar untuk berenang. Sedangkan lapisan dalam epidermis terdapat jaring
saraf (neuron atau sel saraf yang saling berhubungan tetapi tidak ada saraf
pusat seperti otak), jaring saraf ini berguna untuk mendeteksi lingkungan
mereka, di lapisan ini juga terdapat sel mioepitelial yang berfungsi sebagai
otot (pada hewan yang lebih kompleks otot kebanyakan terdiri dari sel miosit).
[6]

Ctenophora memiliki satu mulut untuk memasukkan air berisi oksigen dan
makanan, dan dua lubang pengeluaran untuk mengeluarkan air dan zat padat

Ilustrasi statosista, dan statolit di tengahnya

Pergerakan[sunting | sunting sumber]


Lapisan luarnya biasanya terdiri dari delapan baris "sisir" untuk berenang.
Baris ini diarahkan dari mulut sampai lubang pengeluaran, tetapi polanya
berbeda dalam beberapa spesies, setiap baris diisi oleh beberapa sisir yang
terdiri dari ribuan silia dengan panjang sampai 2 milimeter. Sisir ini mampu
menggerakkan hewan tersebut dengan cepat. Tidak seperti ubur-ubur,
ctenophora biasanya berenang ke arah mulutnya, tetapi beberapa spesies
ctenophora dapat berbalik arah untuk kabur dari pemangsa.
Sistem saraf dan indra[sunting | sunting sumber]
Ctenophora tidak punya otak atau sistem saraf pusat, tetapi mempunyai jaring
saraf yang membentuk cincin di daerah mulut, indra terbesar dari ctenophora
adalah organ aboral (sisi lain dari oral atau mulut, dalam hal ini lubang
pengeluaran). Komponen utamanya adalah statosista sebagai indra
keseimbangan dan terdiri dari mineral kalsium karbonat yang disebut statolit,
statolit ini disokong oleh kumpulan silia "penyeimbang", jika hewan itu
bergerak, statolit akan berpindah tempat dan mengirim sinyal agar
menyeimbangkan tubuhnya kembali sampai statolit kembali ke tempat
asalnya, tetapi ctenophora tidak selalu berusaha untuk menyeimbangkan
tubuhnya seperti ketika tentakel ctenophora mendapat mangsa, ctenophora
akan mengarahkan mulutnya ke arah mangsa.
Reproduksi dan Perkembangan[sunting | sunting sumber]
Coeloplana astericola , platyctenida menempel pada bintang laut
Kebanyakan spesies yang sudah dewasa dapat meregenerasi jaringan yang
hilang atau rusak[7], tetapi hanya platyctenida yang dapat bereproduksi
dengan kloning, klon berpisah dari tubuh induk dan berkembang menjadi
individu baru.
Hampir semua spesies adalah hermafrodit (dua kelamin dalam satu individu).
Gonad atau organ reproduksi berada di kanal internal di bawah baris sisir, sel
telur dan sperma dilepas lewat pori-pori di epidermis. Ctenophora
menggunakan fertilisasi eksternal, kecuali platyctenida yang menggunakan
fertilisasi internal dan menjaga telur di tubuh induk sampai
menetas. Mnemiopsis juga diamati melakukan fertilisasi sendiri, dimana sel
sperma dan sel telur adalah miliknya sendiri.[6]
Perkembangan telur yang telah difertilisasi menjadi dewasa berjalan
langsung, dengan kata lain telur langsung berkembang menjadi ctenophora
muda yang mirip dengan yang dewasa tetapi ukurannya lebih kecil dan tidak
ada fase larva sebelumnya. Pada beberapa spesies, ctenophora muda dapat
memproduksi telur dan sperma dalam jumlah yang kecil, yang dewasa dapat
memproduksi telur dan sperma selama mereka mendapat makanan yang
cukup. Jika mereka kehabisan makanan, mereka berhenti memproduksi telur
dan sperma, dan tubuh mereka mengecil. ketika suplai makanan bertambah,
mereka tumbuh ke ukuran normal dan melanjutkan reproduksi. Kemampuan
ini membuat ctenophora mengembangkan populasi dalam waktu singkat.[5]
Warna dan Bioluminesen[sunting | sunting sumber]

"Tortuga Red"
Kebanyakan ctenophora yang tinggal dekat permukaan tanah hampir
transparan dan tak berwarna. Sebaliknya beberapa spesies laut dalam
berwarna cerah, contohnya "Tortuga merah" (lihat gambar), yang belum diberi
nama. Platyctenida umumnya menempel pada organisme di dasar laut dan
beberapa dari mereka punya warna yang sama dengan inangnya.
Kebanyakan spesies memiliki kemampuan bioluminesen (memancarkan
cahaya sendiri), cahayanya biasanya berwarna hijau atau biru dan hanya
dapat dilihat di kegelapan. Beberapa spesies dapat memproduksi efek
pelangi, tetapi bukan karena bioluminesen, tetapi penghamburan cahaya oleh
sisir ctenophora. Ctenophora yang terkenal seperti platyctenida
dan Pleurobrachia, tidak punya kemampuan bioluminesen.
Ilmuwan belum berhasil dalam menentukan kegunaan biolumesen pada
ctenophora, dan hubungan antara warna dengan lingkungannya, seperti
kedalaman air[8].
Pada ctenophora, bioluminesen disebabkan oleh aktivasi fotoprotein di sel
fotosit, yang sering ditemukan di dalam kanal meridional di bawah delapan
baris sisir. Mnemiopsis leidyi memiliki sepuluh gen yang mengkode
fotoprotein. Gen ini diko-ekspresikan dengan gen opsin di fotosit Mnemiopsis
leidyi, sehingga ilmuawan menduga akan hubungan kerjasama antara
produksi cahaya dengan deteksi cahaya di hewan ini.

Ekologi[sunting | sunting sumber]


Ctenophora dapat ditemukan di berbagai lingkungan perairan laut, dari laut
kutub sampai ke tropis, dari laut dekat pantai sampai laut lepas. Ctenophora
seperti Pleurobrachia, Beroe dan Mnemiopsis terkenal karena tinggal di dekat
pantai dan mudah ditangkap. Belum ada ctenophora yang ditemukan di air
tawar.
Ctenophora sangat banyak ditemukan di dekat pantai tertentu saat musim
panas. Di tempat dimana mereka sangat banyak, ctenophora dapat
mengontrol populasi zooplankton seperti copepoda, yang dapat
menghabiskan populasi fitoplankton yang penting dalam rantai makanan di
laut. Mnemiopsis, salah satu ctenophora secara tidak sengaja masuk ke Laut
Hitam lewat tangki penyimpan air di kapal, Mnemiopsis dapat mentoleransi
berbagai suhu dan kadar garam, selain itu mereka juga cepat berkembang
biak, Mnemiopsis dituduh memakan larva ikan dan organisme seperti
krustasea yang menjadi makanan ikan, ditambah dengan perilaku menangkap
ikan yang berlebihan, populasi Mnemiops menjadi di atas ambang batas dan
populasi ikan semakin sedikit, dan nelayan pun merugi. Lagi-lagi ctenophora
lain yaitu Beroe secara tidak sengaja juga masuk ke Laut Hitam dan berhasil
mengontrol populasi Mnemiopsis, karena Beroe memangsa ctenophora lain.

Keanekaragaman[sunting | sunting sumber]


Beroe sp. ctenophora tak bertentakel

Mertensia ovum salah satu Cyddipida


Ctenophora memiliki 100-150 spesies dan dibagi dalam dua kelas:
Tentaculata (memiliki tentakel) dan Nuda (tidak memiliki tentakel).
Tentaculata terdiri dari delapan ordo:

 Cydippida

 Lobata

 Platyctenida

 Ganeshida

 Cambojiida

 Cryptolobiferida
 Thalassocalycida

 Cestida
Sedangkan Nuda terdiri dari satu ordo:

 Beroida

Bacaan lebih lanjut[sunting | sunting sumber]


 R. S. K. Barnes, P. Calow, P. J. W. Olive, D. W.
Golding, J. I. Spicer, The invertebrates – a
synthesis, 3rd ed, Blackwell, 2001, ch. 3.4.3,
p. 63, ISBN 0-632-04761-5

 R. C. Brusca, G. J. Brusca, Invertebrates, 2nd Ed,


Sinauer Associates, 2003, ch. 9, p. 269, ISBN 0-
87893-097-3

 J. Moore, An Introduction to the Invertebrates,


Cambridge Univ. Press, 2001, ch. 5.4, p. 65, ISBN
0-521-77914-6

 W. Schäfer, Ctenophora, Rippenquallen, in W.


Westheide and R. Rieger: Spezielle Zoologie Band
1, Gustav Fischer Verlag, Stuttgart 1996

 Bruno Wenzel, Glastiere des Meeres.


Rippenquallen (Acnidaria), 1958, ISBN 3-7403-
0189-9

 Mark Shasha, Night of the Moonjellies, 1992, Simon


& Schuster, ISBN 0-671-77565-0

Referensi[sunting | sunting sumber]


1. ^ Tang, F.; Bengtson, S.; Wang, Y.; Wang, X. L.; Yin,
C. Y. (2011). "Eoandromeda and the origin of
Ctenophora". Evolution & Development. 13 (5):
408. doi:10.1111/j.1525-142X.2011.00499.x.

2. ^ Stanley, G. D.; Stürmer, W. (1983). "The first fossil


ctenophore from the Lower Devonian of West
Germany". Nature. 303 (5917):
518. doi:10.1038/303518a0.
3. ^ Conway Morris, S.; Collins, D. H. (1996). "Middle
Cambrian Ctenophores from the Stephen Formation,
British Columbia, Canada". Philosophical
Transactions of the Royal Society B: Biological
Sciences. 351 (1337): 279–
308. doi:10.1098/rstb.1996.0024.

4. ^ Hinde, R.T., (1998). "The Cnidaria and


Ctenophora". In Anderson, D.T. Invertebrate
Zoology. Oxford University Press. pp. 28–57.
a b
5. ^ Mills, C.E. "Ctenophores – some notes from an
expert"
a b
6. ^ Ruppert, E.E.; Fox, R.S. & Barnes, R.D. (2004).
Invertebrate Zoology (7 ed.)

7. ^ Martindale, M.Q. (December 1986). "The ontogeny


and maintenance of adult symmetry properties in the
ctenophore, Mnemiopsis mccradyi". Developmental
Biology

8. ^ Haddock, S.H.D.; Case, J.F. (April 1999).


"Bioluminescence spectra of shallow and deep-sea
gelatinous zooplankton: ctenophores, medusae and
siphonophores" (PDF). Marine Biology

Pranala luar[sunting | sunting sumber]


Wikimedia Commons
memiliki media
mengenai Ctenophora.

 Plankton Chronicles Short documentary films &


photos

 Jellyfish and Comb Jellies overview at the


Smithsonian Ocean Portal

 Ctenophores from the São Sebastião Channel,


Brazil

 Video of ctenophores at the National Zoo in


Washington DC

 Tree Of Animal Life Has Branches Rearranged, By


Evolutionary Biologists
 Australian Ctenophora Fact Sheet

 The Jelly Connection – striking images, including


a Beroe specimen attacking another ctenophore

 In Search of the First Animals


[tampilkan]

Eukaryota
[tampilkan]

Filum yang masih hidup dari kerajaan Animalia


Kategori:
 Semua filum 'ctenophora'
 Ctenophora
 Organisme bioluminesen
 Hewan
 Cambrian Series 2 first appearances
Menu navigasi
 Belum masuk log

 Pembicaraan

 Kontribusi

 Buat akun baru

 Masuk log
 Halaman
 Pembicaraan
 Baca
 Sunting
 Sunting sumber
 Versi terdahulu
Pencarian
Lanjut

 Halaman Utama
 Perubahan terbaru
 Peristiwa terkini
 Halaman baru
 Halaman sembarang
Komunitas
 Warung Kopi
 Portal komunitas
 Bantuan
Wikipedia
 Tentang Wikipedia
 Pancapilar
 Kebijakan
 Menyumbang
 Hubungi kami
 Bak pasir
Bagikan
 Facebook
 Twitter
 Google+
Cetak/ekspor
 Buat buku
 Unduh versi PDF
 Versi cetak
Dalam proyek lain
 Wikimedia Commons
 Wikispecies
Perkakas
 Pranala balik
 Perubahan terkait
 Halaman istimewa
 Pranala permanen
 Informasi halaman
 Item di Wikidata
 Kutip halaman ini
 Pranala menurut ID
Bahasa lain
 ‫العربية‬
 Deutsch
 English
 Español
 हहिन्दद
 Basa Jawa
 Português
 Русский
 中文
62 lagi
Sunting interwiki
 Halaman ini terakhir diubah pada 24 November 2018, pukul 01.51.
 Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi-BerbagiSerupa Creative
Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan
Penggunaan untuk lebih jelasnya.

 Kebijakan privasi

 Tentang Wikipedia

 Penyangkalan

 Pengembang

 Cookie statement

 Tampilan seluler

Anda mungkin juga menyukai