NPM : 18K251005
Semester :V
Cognitive Domain
(Ranah Kognitif)
a. Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Menurut
Bloom, segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam
ranah kognitif. Ranah kognitif berhubungan dengan kemampuan berfikir,
termasuk didalamnya kemampuan menghafal, memahami, mengaplikasi,
menganalisis, mensintesis, dan kemampuan mengevaluasi. Dalam ranah
kognitif itu terdapat enam aspek atau jenjang proses berfikir, mulai dari jenjang
terendah sampai dengan jenjang yang paling tinggi.
b. Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah
afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan
nilai. Beberapa pakar mengatakan bahwa sikap seseorang dapat diramalkan
perubahannya bila seseorang telah memiliki kekuasaan kognitif tingkat tinggi.
Ciri-ciri hasil belajar afektif akan tampak pada peserta didik dalam berbagai
tingkah laku. Seperti: perhatiannnya terhadap mata pelajaran pendidikan
agama Islam, kedisiplinannya dalam mengikuti mata pelajaran agama
disekolah, motivasinya yang tinggi untuk tahu lebih banyak mengenai pelajaran
agama Islam yang di terimanya, penghargaan atau rasa hormatnya terhadap
guru pendidikan agama Islam dan sebagainya.
c. Ranah psikomotor merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan
(skill) tau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman
belajar tertentu. Ranah psikomotor adalah ranah yang berhubungan dengan
aktivitas fisik, misalnya lari, melompat, melukis, menari, memukul, dan
sebagainya. Hasil belajar ranah psikomotor dikemukakan oleh Simpson (1956)
yang menyatakan bahwa hasil belajar psikomotor ini tampak dalam bentuk
keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak individu. Hasil belajar psikomotor
ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif (memahami
sesuatu) dan dan hasil belajar afektif (yang baru tampak dalam bentuk
kecenderungan-kecenderungan berperilaku). Hasi belajar kognitif dan hasil
belajar afektif akan menjadi hasil belajar psikomotor apabila peserta didik telah
menunjukkan perilaku atau perbuatan tertentu sesuai dengan makna yang
terkandung dalam ranah kognitif dan ranah afektif dengan materi kedisiplinan
menurut agama Islam sebagaimana telah dikemukakan pada pembiraan
terdahulu.
Tipe-tipe stress :
1. Tekanan : hasil hubungan antara peristiwa-peristiwa persekitaran dengan
individu. Paras tekanan yang dihasilkan akan bergantung kepada sumber
tekanan dan cara individu tersebut bertindak balas. Tekanan mental adalah
sebagian daripada kehidupan harian. Ia merujuk kepada kaedah yang
menyebabkan ketenangan individu terasa di ancam oleh peristiwa persekitaran
dan menyebabkan individu tersebut bertindak balas. Anda boleh mengalami
tekanan ketika di tempat kerja, menyesuaikan diri dengan persekitaran baru,
atau melalui hubungan sosial. Tekanan mental yang sederhana boleh menjadi
pendorong kepada satu-satu tindakan dan pencapaian tetapi kalau tekanan
mental anda itu terlalu tinggi, ia boleh menimbulkan masalah sosial dan
seterusnya menggangu kesehatan anda.
2. Frustasi : adalah suatu harapan yang diinginkan dan kenyataan yang terjadi tidak
sesuai dengan yang diharapkan.
3. Konflik : Berasal dari kata kerja latin configere yang berarti saling memukul.
Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang
atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha
menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak
berdaya.
4. Kecemasan : Banyak pengertian/definisi yang dirumuskan oleh para ahli dalam
merumuskan pengertian tentang kecemasan.
Id : komponen yang hadir sejak lahir, aspek kepribadian sepenuhnya sadar dan
termasuk dari perilaku naruliah dan primitive. Id juga didorong oleh prinsip
kesenangan untuk kepuasan segera dari semua keinginan dan kebutuhan.
Contoh, kalian pasti pernah merasakan lapar ketika sedang berada diruang kelas
saat menerima materi (id), superego bekerja dengan member pertimbangan untuk
tidak makan, dan ego yang bertindak dan memutuskan.