Anda di halaman 1dari 11

Laboratorium SMP PL 1 klaten

Menjadi tempat belajar yang asyik aja…..

Lanjut ke konten
 Beranda
 About
← PENGENALAN ALAT – ALAT LABORATORIUM KIMIA
Analisa Kandungan Bahan Makanan →

Peralatan Laboratorium terbuat dari Kaca / Glassware


Posted on 6 Desember 2011by Laboratorium SMP PL 1 Klaten
1. Tabung reaksi (test tube)

Tersedia berbagai ukuran tabung reaksi yang besarnya ditentukan berdasarkan


ukuran diameter. Berbagai macam ukuran tabung reaksi adalah (10 x 75; 12 x
100; 16 x 150; 24 x 150) mm

Tabung reaksi berfungsi :

1. Untuk tempat mereaksikan dua larutan / bahan kimia atau lebih


2. Sebagai tempat pengembang- biakanan mikroba, misalnya pada pengujian
penentuan jumlah bakteri.
Tabung reaksi dalam penggunaannya biasanya dibantu dengan penjepit kayu
untuk memudahkan pemanasan bahan yang direaksikan dan untuk menghindari
bahaya yang ditimbulkan dari reaksi.
2. Gelas kimia /gelas beker (beaker)

Tersedia berbagai ukuran gelas beker diantaranya: 50 ml, 100 ml, 250 ml, 500
ml, 1000 ml, dan 2000 ml. Fungsi dari gelas beker diantaranya adalah :
1. Sebagai tempat mereaksikan bahan kimia
2. Membuat larutan, untuk menempatkan larutan
3. Menampung bahan kimia berupa larutan, padatan, pasta ataupun tepung
4. Melarutkan bahan dan memanaskan bahan.
3. Erlenmeyer
Tersedia berbagai ukuran erlenmeyer diantaranya adalah : (25, 50, 100, 200,
250, 300, 500, 1000, 2000, 3000, 5000) ml.

Fungsi tabung erlenmyer diantaranya adalah:

1. Sebagai tempat mereaksikan bahan kimia


2. Untuk menempatkan larutan yang akan dititrasi
3. Sebagai wadah media untuk pertumbuhan mikroba
4. Gelas ukur (measuring cylinder)

Gelas ukur mempunyai bentuk seperti pipa yang mempunyai kaki/ dudukan
sehingga dapat ditegakkan. Pada bibir atas terdapat bibir tuang untuk
memudahkan dalam menuang larutan atau cairan. Gelas ukur terbuat dari gelas,
tetapi tersedia juga yang terbuat dari plastik tahan bahan kimia. Pada badannya
terdapat skala dan di bagian atas terdapat tulisan yang menyatakan kapasitas
gelas ukur tersebut. Alat ini digunakan untuk mengukur suatu larutan
dengan volume tertentu yang tidak memerlukan ketelitian tingkat
tinggi.
Kapasitas yang tersedia:
No. Kapasitas (mL) Sub Skala (mL) Toleransi ± mL

1 5 0,1 0,1

2 10 0,2 0,2

3 25 0,5 0,5

4 50 1,0 1,0

5 100 1,0 1,0

6 250 2,0 2,0

7 500 5,0 5,0

8 1000 10,0 10,0

9 2000 20,0 20,0

5. Labu ukur (volumetric flask)


Tersedia dalam berbagai ukuran : 25ml, 50 ml, 100 ml, 250 ml, 500 ml, 1000 ml,
2000 ml.

Kegunaan : untuk mengencerkan larutan dengan volume tertentu, dimana alat ini
mempunyai ketelitian lebih tinggi dari pada gelas ukur dan gelas beker
6. Corong pemisah (separator funnel)
Tersedia berbagai ukuran corong pemisah diantaranya adalah : 250 ml, 500 ml
dan 1000 ml. Corong pemisah berfungsi untuk memisahkan cairan atau pasta
dari dua campuran atau lebih yang berbeda berat jenisnya. Dalam
penggunaannya corong pemisah biasanya ditempatkan pada ring besi yang
dipasang pada statif.
7. Labu distilasi (distillation flask).

Distilasi adalah metode pemisahan campuran berdasarkan perbedaan volatilitas


komponen dalam campuran cairan mendidih. Distilasi adalah unit operasi, atau
proses pemisahan fisik, dan bukan reaksi kimia.

Komersial, distilasi memiliki sejumlah aplikasi. Hal ini digunakan untuk


memisahkan minyak mentah menjadi fraksi yang lebih untuk menggunakan
spesifik seperti pembangkit transportasi, listrik dan pemanas. Air suling untuk
menghilangkan kotoran, seperti garam dari air laut. Air suling untuk
memisahkan komponen-terutama oksigen, nitrogen, dan argon-untuk keperluan
industri. Penyulingan solusi fermentasi telah digunakan sejak zaman kuno untuk
menghasilkan minuman suling dengan kadar alkohol yang lebih tinggi. Tempat di
mana distilasi dilakukan, terutama distilasi alkohol, dikenal sebagai penyulingan.

Bahan borosilikat. Berlengan, kapasitas 125, dilengkapi karet penutup berlubang


kira-kira 6 mm.

Kegunaan : Untuk wadah zat yang akan mengalami proses distilasi.


Borosilikat
 70 % s/d 80 % (SiO2)
 7 % s/d 13 % (B2O3)
 4 % s/d 8 % Na2O atau K2O)
 2 % s/d 7 % (Al2O3)
 0 % s/d 5 % (CaO atau MgO)
8. Pipet tetes (dropper disposable pipet)

Tersedia hanya satu jenis pipet tetes. Pipet tetes berfungsi untuk membantu
memindahkan cairan dari wadah yang satu ke wadah yang lain dalam jumlah
yang sangat kecil dari tetes demi tetes. Hal ini penting terutama dalam
membantu menepatkan pengukuran larutan dan pada waktu pengenceran.

9. Pipet Volume (Pipette Volumetric)

Tersedia dalam berbagai ukuran : 1 ml, 2 ml, 5 ml, 10 ml, 25 ml, 50 ml

Kegunaan : untuk mengambil larutan dengan volume tertentu dan mempunyai


ketelitian lebih tinggi dari pada gelas ukur.

Sering juga disebut dengan pipet gondok, karena adanya temboloknya.

10. Pipet Ukur (Measuring Pipette)


Tersedia dalam berbagai ukuran missal : 5 ml, 10ml, 25 ml

Kegunaan : untuk mengambil larutan dengan volume tertentu dan mempunyai


ketelitian lebih tinggi dari pada gelas ukur.
11. Kaca arloji (watch glass)

Tersedia beberapa ukuran kaca arloji yang ditunjukkan oleh garis tengahnya,
misalmua 76 mm, 100 mm, 150 mm.

Fungsi kaca arloji adalah :

1. sebagai tempat menimbang bahan berupa padatan atau pasta,


2. menutup wadah saat proses penguapan atau pemanasan.
3. Tempat untuk mengeringkan padatan dalam desikator

12. Kawat ose / kawat nicrom

Diameter 0.5 mm, panjang: 150 mm, Tangkai pemegang: gelas.


Kegunaan : Untuk megnidentifikasi zat dengan cara uji nyala
Untuk mengambil bakteri dan menanam bakteri di media tanam.

Contoh warna nyala unsur natrium

13. Cawan petri (petri dish)


Cawan petri : berbentuk seperti gelas kimia yang berdinding sangat rendah.
Terbuat dari kaca borosilikat tahan panas. Cawan petri selalu berpasangan, yang
lebih besar sebagai tutup, yang lebih kecil sebagai wadah.

Fungsinya :

1. sebagai wadah menimbang


2. menyimpan bahan kimia
3. membantu menumbuhkan mikroha pada analisa mikrobiologi
14. Termometer air raksa dan termometer alkohol,

Berguna untuk mengukur suhu larutan.

15. Buret
Tersedia dalam berbagai ukuran missal : 10ml, 25 ml, 50 ml

Kegunaan : Menempatkan larutan tertentu yang akan digunakan untuk titrasi.


Pada prinsipnya buret juga merupakan alat ukur.

16. Bunsen spiritus/Lampu spiritus/pemanas spiritus,

Berguna untuk membakar/reaksi dengan pemanasan.

17. Corong (funnel)

Tersedia berbagai ukuran corong gelas diantaranya adalah kecil, sedang dan
besar. Corong gelas berfungsi untuk membantu memindahkan larutan dari
wadah yang satu ke wadah yang lain terutama yang bermulut kecil. Corong gelas
kecil digunakan untuk memindahkan larutan kurang dari 100 ml, sedangkan
corong sedang untuk 100-500 ml dan yang besar untuk larutan larutan yang
lebih dari 500ml. Disamping untuk membantu memindahkan larutan dari wadah
yang satu ke wadah yang lain corong gelas digunakan pula untuk membantu
proses penyaringan khususnya untuk menaruh kertas saring.
19. Desikator (desiccator)

Desikator berupa panci bersusun dua yang bagian bawahnya diisi bahan
pengering, dengan penutup yang sulit dilepas dalam keadaan dingin karena
dilapisi vaseline. Ada 2 macam desikator : desikator biasa dan vakum. Desikator
vakum pada bagian tutupnya ada katup yang bisa dibuka tutup, yang
dihubungkan dengan selang ke pompa. Bahan pengering yang biasa digunakan
adalah silika gel.
Fungsi :
a. Tempat menyimpan sampel yang harus bebas air
b. Mengeringkan padatan

20. Piknometer,

Terdapat beberapa macam ukuran dari piknometer, antara lain : 10 ml, 25 ml, 50
ml dan 100 ml, dimana nilai volume ini valid pada temperature yang tertera pada
piknometer tersebut.

Piknometer berguna untuk mengukur nilai massa jenis atau densitas fluida.
21. Erlenmeyer berlengan / Erlenmeyer Buchner

Alat ini berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin mengecil, ada
lubang kecil yang dapat dihubungkan dengan selang ke pompa vakum. Terbuat
dari kaca tebal yang dapat menahan tekanan sampai 5 atm. Ukurannya mulai
dari 100 mL hingga 2 L. Dipakai untuk menampung cairan hasil filtrasi.
Cara menggunakannya :
Diawali dengan memasang corong Buchner di leher labu, pasang selang yang
tersambung ke pompa vakum pada bagian yang menonjol.

22. Mikroskop.
Mikroskop adalah alat yang bisa kita pakai untuk melihat, atau mengenali benda-
benda renik yang terlihat sangat kecil menjadi lebih besar dari aslinya, sehingga
kita bisa meng-identifikasi benda tersebut dengan lebih tepat.

Banyak sekali jenis mikroskop yang ada sekarang ini, mulai dari yang paling
sederhana sampai pada mikroskop elektron yaiut sebuah mikroskop yang
mampu untuk melakukan pembesaran objek sampai 2 juta kali, yang
menggunakan elektro statis dan elektro magnetis untuk mengontrol pencahayaan
dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan pembesaran objek serta
resolusi yang jauh lebih bagus daripada mikroskop cahaya.

berikut adalah bagian-bagian mikroskop seperti yang biasa kita pakai di


laboratorium :
Akhirnya,… banyak yang bisa kita pelajari di laboratorium dengan begitu banyak
peralatan yang ada. Masih banyak rahasia yang bisa kita dapatkan apabila kita
rajin belajar. Rajin meneliti, memupuk rasa ingin tahu kita akan dunia semesta
yang maha luas ini.

Ayo…kita ke laboratorium..

ADVERTISEMENT
REPORT THIS AD

REPORT THIS AD

Share this:

 Twitter
 Facebook9

Pos ini dipublikasikan di UMUM. Tandai permalink.

← PENGENALAN ALAT – ALAT LABORATORIUM KIMIA


Analisa Kandungan Bahan Makanan →
Tinggalkan Balasan


Cari

 Tulisan Terakhir
 Analisa Kandungan Bahan Makanan
 Peralatan Laboratorium terbuat dari Kaca / Glassware
 PENGENALAN ALAT – ALAT LABORATORIUM KIMIA
 Selamat Datang
 Hello world!
 Komentar Terbaru

Mr WordPress pada Hello world!

 Arsip
 Desember 2011
 Kategori
 Praktek Biologi
 UMUM
 Meta
 Daftar
 Masuk
 RSS Entri
 RSS Komentar
 WordPress.com
REPORT THIS AD

Laboratorium SMP PL 1 klaten


Blog di WordPress.com.

Tutup dan terima


Privasi & Cookie: Situs ini menggunakan cookie. Dengan melanjutkan menggunakan situs
web ini, Anda setuju dengan penggunaan mereka.
Untuk mengetahui lebih lanjut, termasuk cara mengontrol cookie, lihat di sini: Kebijakan Cookie
 Ikuti

Anda mungkin juga menyukai