Level Pencegahan
1. Pencegahan primer
Pencegahan primer dalam lingkungan kerja dilakukan untuk
meminimalkan risiko cedera dan penyakit serta meningkatkan kesehatan
dan kesejahteraan. Terdapat beberapa intervensi pada pencegahan primer
yang dapat dilakukan, antara lain :
a. Promosi kesehatan
Promosi kesehatan adalah proses meningkatkan kesadaran,
mempengaruhi sikap, perilaku individu mencapat derajat kesehatan
yang optimal baik dari segi fisik, mental, dan sosial (Permatasari,
2010). Secara umum promosi kesehatan merupakan satu dari lima
komponen kegiatan, antara lain:
1) Menyadarkan
Bertujuan agar pekerja sadar akan dampak buruk dari
perilaku yang tidak sehat dan mendorong perubahan perilaku
2) Memotivasi
Motivasi perlu dilakukan untuk menggerakkan pekerja
untuk mengurangi perilaku tidak sehat. Motivasi dapat diberikan
dalam bentuk penghargaan, sebagai contok pekerja dapat diberi
hadiah hari libur tambahan karena menjaga kesehatan mereka
dengan baik.
3) Mengubah perilaku
Intervensi perubahan perilaku dilakukan untuk membantu
pekerja mengubah perilaku tidak sehat mereka. Contoh program
yang dapat dilakukan, contohnya program berhenti merokok
berbasis kerja.
4) Pemeliharaan kesehatan
Pemeliharaan kesehatan membantu pekerja untuk dapat
melanjutkan perilaku yang lebih sehat. Contoh intervensinya,
seperti kelompok dukungan rekan kerja serta peningkatan
dukungan lingkungan untuk perilaku sehat.
5) Mengubah kebudayaan
Program perubahan budaya dimaksudkan untuk
mengingatkan budaya organisasi yaitu pengaturan pekerjaan untuk
memperkuat pentingnya kesehatan.
Dalam melakukan promosi kesehatan perlu menentukan konsistensi
program dengan misi dan tujuan perusahaan. Perhatikan biaya dan
manfaat aktivitas, baik bagi pengusaha maupun para pekerja, apabila
para pengusaha menyadari potensi manfaat finansial yang akan
didapat dari aktivitas ini seperti penurunan angka ketidakhadiran atau
meningkatkan hasil kerja, kebanyakan pekerja ikut berpartisipasi
dalam program promosi kesehatan karena manfaat untuk pribadi,
seperti menurunkan berat badan atau meningkatkan kebugaran fisik.
Apabila kedua kebutuhan organisasi dan pekerja terpenuhi, program
kesehatan ini akan mendapat dukungan luas dan partisipasi yang
tinggi dari pekerja (Anderson, Judith, 2007).
b. Pencegahan penyakit
1) Imunisasi
2) Modifikasi atau penghapusan faktor resiko
3) Pengurangan stress dan menajemen
c. Pencegahan cedera
1) Edukasi keamanan
2) Penggunaan perangkat keamanan
3) Penanganan bahan berbahaya secara aman
4) Mekanik tubuh yang baik
2. Pencegahan sekunder
Upaya pencegahan sekunder yang dilakukan OHN (Ocuppational Health
Nurses) diberikan melalui berbagai strategi yaitu pelayanan keperawatan
langsung untuk kasus penyakit akut dan kecelakaan serta upaya untuk
menemukan penyakit sejak awal, dan intervensi lebih dini untuk
mengurangi risiko timbulnya kecacatan bagi pekerja (Permatasari, 2010).
Intervensi yang dapat diupayakan dalam pencegahan sekunder, antara lain:
a.
3. Pencegahan Tersier
Peran OHN pada pencegahan tersier adalah mengupayakan rehabilitasi
status kesehatan pekerja setelah mengalami sakit yang berat atau masalah
kesehatan serius lainnya. Upaya rehabilitasi ditujukan agar pekerja dapat
kembali menjalankan tugasnya dengan kemampuan optimal yang dimiliki
setelah melewati masa sakitnya (Permatasari, 2010). Intervensi yang dapat
diupayakan dalam pencegahan tersier, antara lain:
a.