Anda di halaman 1dari 52

BAB II

PERENCANAAN PORTAL 3 DIMENSI

1.1 Lembar Soal


1. Model Portal : (b)
2. Jarak Antar Kolom :4m
3. Mutu Beton : 30 Mpa
4. Mutu Baja :
a) BJ 34
b) BJ 37
c) BJ 41
d) BJ 50
e) BJ 55
5. Fungsi Bangunan :
a) Rumah Tinggal
b) Sekolah
c) Kantor
d) Toko
6. Jumlah Lantai : Dua Lantai
7. Tinngi Bangunan :
a) 4,5 m
b) 4 m
8. Pasangan Dinding :
a) Bata merah ½ batu (250 kg/m2)
b) Batako (120 kg/m2)
9. Beban Mati Lantai : 77 kg/m2
10. Wilayah Gempa :
a) Wilayah I
b) Wilayah II
c) Wilayah III ( Tanah Sedang )
d) Wilayah IV
1.2 Perhitungan Pembebanan

1.2.1 Beban Mati


a. Beban mati pada penutup atap : 15,22 kN
b. Beban Dinding : dinding Batako Sebesar 120 kg/𝑚2
c. Beban Plat Lantai : 0,77 kN/m

1.2.2 Beban Hidup

Gambar 4.1. Tabel Beban Hidup


Sesuai PPUPRG_1987, beban hidup untuk gedung ialah 250kg/𝑚2
1.2.3 Beban Gempa

Gambar 4.2. Grafik Gempa Wilayah III

Tabel 2.1. Tabel Wilayah Gempa III


Period Acceleration

0 0,23

0,2 0,55

0,6 0,55

0,8 0,41

1 0,33

1,2 0,28

1,5 0,22

2 0,165

2,5 0,13

3 0,11
1.3 Langkah-Langkah Pemodelan Struktur Dengan SAP2000 v19

A. Menentukan Geometri Struktur


1. Membuka aplikasi SAP2000 v19.00 sampai muncul tampilan seperti ini.

Gambar 4.3. Tampilan awal SAP2000


v19
2. Klik “File” dan memilih “New Model” atau tekan ctrl+N pada keyboard.

Gambar 4.4. Menu bar File/New Model


3. Setelah itu akan muncul tampilan menu New Model seperti Gambar 1.4. Memilih
“Initialize Model from Defaults with Units” mengganti satuan dengan KN, m, C
dan memilih “Grid Only”.

Gambar 4.5. Jendela kerja New Model


2. Kemudian akan muncul jandela kerja Quick Grid Lines. Mengisikan jumlah garis
vertikal (x) dan horizontal (z) pada “Number of Grid Lines” sesuai data
penggambar pada soal. Serta mengisikan pula jarak antar garis vertikal (x) dan
jarak antar garis horizontal (z) pada “Grid Spacing” seperti pada gambar dibawah
ini.

Gambar 4.6. Jendela kerja Quick Grid


Lines
3. Setelah selesai akan muncul tampilan seperti pada gambar 1.6 dibawah ini.

Gambar 4.7. Tampilan grid awal

B. Menentukan Material dan Section


1. Pilih menu Define  Material.
Gambar 4.8. Menu Bar
Define/Materials

2. Sehinggga akan muncul jendela kerja Define Material.

Gambar 4.9. Jendela Kerja Define


Materials
3. Kemudian akan muncul dialog box ‘Material Property Data’, mengisikan data
sebagai berikut :
a. Mengubah Material Name menjadi BETON 30 MPA
b. Mengubah Material Type menjadi Concrete
c. Mengganti Weight per Unit Volume = 24
d. Mengisi Modulus of Elasticity = 25742,96 KN
e. Mengisi f’c = 30 MPa, kemudian klik OK
Gambar 4.10. Jendela Kerja Material
Property Data

4. Melakukkan langkah yang sama untuk Tulangan pokok. Memiilih menu


Define/Material.., maka akan muncul dialog box Define Material, kemudian
klik Add New Materials.

Gambar 4.11. Jendela Kerja Define


Material
5. Kemudian akan muncul dialog box Material Property Data, mengisikan data sebagai
berikut :
a. Mengubah Material Name menjadi Tulangan Pokok
b. Mengubah Material Type menjadi Rebar
c. Mengisi Modulus of Elasticity = 200000 MPa
d. Mengisi fy = 290 Mpa
e. Mengisi fu = 500 Mpa, kemudian klik OK
Gambar 4.12. Jendela Kerja Material
Property Data

6. Melakukkan langkah yang sama untuk Tulangan pokok. Memiilih menu


Define/Material.., maka akan muncul dialog box Define Material, kemudian klik Add
New Materials.

Gambar 4.13. Jendela Kerja Define


Materials
7. Kemudian akan muncul dialog box Material Property Data, mengisikan data sebagai
berikut :
a. Mengubah Material Name menjadi Tulangan Bagi ( Sengkang)
b. Mengubah Material Type menjadi Rebar
c. Mengisi Modulus of Elasticity = 200000 Mpa
d. Mengisi fy = 290 Mpa
e. Mengisi fu = 500 Mpa, kemudian klik OK

Gambar 4.14. Jendela Kerja Material


Property Data

8. Memiilih menu Define/Section Propeties/Frame Sections...,

Gambar 4.15. Menu Bar Define/Section


Propeties/Frame Sections
9. Maka akan muncul tampilkan dialog box ‘ Frame Sections’ . kemudian klik Add New
Property.
Gambar 4.16. Jendela Kerja Frame
Properties
10. Sehingga akan muncul dialog box Add Frame Section Property. Kemudian mengubah
Frame Section menjadi Concrete lalu klik Rectangular.

Gambar 4.17. Jendela Kerja Add Frame


Section Property

11. Maka akan muncul dialog box ‘Rectangular Section’.


a. Mengisikan nama Profil pada Section Name dengan KOLOM 80 x 80 untuk kolom
tepi, kemudian memilih BETON 30 MPA pada kotak material. Mengisikan tinggi
(t3) = 800 mm, lebar (t2) = 800 mm. Kemudian klik Set Modifiers.
Gambar 4.18. Jendela Kerja Rectangular
Section
12. Kemudian akan muncul dialog box Frame Property/Stiffness Modification Factors.
Mengubah moment of inertia about 2 axis dan moment of inertia about 3 axis menjadi
0,7. Klik OK

Gambar 4.19. Jendela Kerja Frame


Property/Stiffnes Modification Factors

13. Sehingga akan muncul tampilan seperti gambar. Memilih Concrete Reinforcement.
Gambar 4.20. Jendela Kerja Rectangular
Section
14. Akan muncul dialog box Reinforcement Data, kemudian Isikan selimut beton (Cover to
Rebar center ) = 40 mm, jumlah tulangan arah-3 = 15 dan tulangan arah-2 = 15. Dan
mengisi data dalam Confinement Bar seperti pada gambar . Kemudian klik OK

Gambar 4.21. Jendela Kerja


Reinforcement Data
15. Maka akan muncul gambar kolom seperti gambar

Gambar 4.22. Hasil Input Data Kolom


16. Membuat elemen balok dengan klik Add New Property pada dialog box Frame Property

Gambar 4.23. Jendela Kerja Frame


Properties
17. Kemudian akan muncul dialog box Rectanguler Section. Isikan nama Profil pada
Section Name dengan BALOK 35 X 20, kemudian pilih BETON 30 MPA pada kotak
material. Isikan tinggi (t3) = 350 mm, lebar (t2) = 200 mm. Kemudian klik Set
Modifiers.

Gambar 4.24. Jendela Kerja Rectangular


Section
18. Kemudian akan muncul dialog box Frame Property/Stiffness Modification Factors.
Mengubah moment of inertia about 2 axis dan moment of inertia about 3 axis menjadi
0,35. Klik OK

Gambar 4.25. Jendela Kerja Frame


Property/Stiffness Modification Factors
19. Sehingga akan muncul tampilan seperti gambar. Memilih Concrete Reinforcement.

Gambar 4.26. Jendela Kerja Rectangular


Section
20. Akan muncul dialog box Reinforcement Data, kemudian mengubah pada Rebar
Material sperti gambar. Isikan Top = 400 mm dan Bottom = 400 mm pada Concrete
Cover. Kemudian klik OK.
Gambar 4.27. Jendela Kerja
Reinforcement Data

21. Pilih menu Define/Section Properties/Area Sections...,

Gambar 4.28. Menu Bar Define/Section


Properties/Area Sections
22. Maka akan muncul tampilkan dialog box ‘ Area Sections’ . kemudian klik Add New
Section.

Gambar 4.29. Jendela Kerja Area


Section
23. Sehingga akan muncul dialog box Shell Section data. Mengisikan data sebagai berikut,
kemudian klik OK.
a. Mengubah Section Name menjadi PLAT 120 MM
b. Mengubah Type menjadi Plate – Thin
c. Mengubah Material Name menjadi BETON 30 MPA
d. Mengubah members dan Bending menjadi 120 mm
Gambar 4.30. Jendela Kerja Shell
Section Data

24. Kemudain pada dialog box Shell Section Data memilih Set Modifier. Maka akan
muncul dialog box Property/Stiffness Modification Factors dan mengubah semua data
membrane dan bending menjadi 0,25.

Gambar 4.31. Jendela Kerja


Property/Stiffness Modification Factors

C. Membuat Gambar Frame

1. Dengan klik toolbar gambar pada elemen frame luar, maka akan
muncul dialog box “Properties of Object”. Memilih BALOK 35 X 20 pada
kolom section untuk membuat frame balok.
Gambar 4.32. Jendela Kerja Properties
of Object
2. Menggambar sesuai soal yang diberikan.

Gambar 4.33. Hasil Gambar Portal pada


lantai 2

3. Dengan mengeklik gambar dibawah untuk merubah frame di lantai 1, 2 ataupun


3. Klik tombol ke atas untuk menggambar lantai 3.

Gambar 4.34. Jendela Kerja Up and


Down

4. Dengan klik toolbar gambar pada elemen frame luar, maka akan
muncul dialog box “Properties of Object”. Memilih BALOK 35 X 20 pada
kolom section untuk membuat frame balok.

Gambar 4.35. Jendela Kerja Properties


of Object
5. Menggambar sesuai soal yang diberikan.
Gambar 4.36. Hasil Gambar Portal
Lantai 3

4. Klik simbol , untuk merubah tampilannya menjadi tampilan tampak sumbu xz.
Maka akan mucul tampilan seperti gambar

Gambar 4.37. Tampilan Sumbu XZ

5. Dengan klik toolbar gambar pada elemen frame luar, maka akan muncul
dialog box “Properties of Object”. Memilih KOLOM 80 X 80 pada kolom section
untuk membuat frame kolom.

Gambar 4.38. Jendela Kerja Poperties of


Object
6. Menggambar sesuai soal yang diberikan.
Gambar 4.39. Hasil Gambar Kolom
7. Dengan mengeklik gambar dibawah untuk merubah frame di kolom 1, 2 ataupun
3. Klik tombol ke atas untuk menggambar sisi sebelah depan.

Gambar 4.40. Jendela Kerja Up and


Down

8. Dengan klik toolbar gambar pada elemen frame luar, maka akan
muncul dialog box “Properties of Object”. Memilih KOLOM 80 X 80 pada
kolom section untuk membuat frame kolom.

Gambar 4.41. Jendela Kerja Properties


of Object
9. Menggambar sesuai soal yang diberikan.
Gambar 3.2 Hasil Gambar Kolom
10. Dengan mengeklik gambar dibawah untuk merubah frame di kolom 1, 2 ataupun
3. Klik tombol ke atas untuk menggambar sisi sebelah depan.

Gambar 4.42. Jendela Kerja Up and


Down

11. Dengan klik toolbar gambar pada elemen frame luar, maka akan
muncul dialog box “Properties of Object”. Memilih KOLOM 80 X 80 pada
kolom section untuk membuat frame kolom.

Gambar 4.43. Jendela Kerja Properties


of Object

12. Menggambar sesuai soal yang diberikan.


Gambar 4.44. Hasil Gambar Kolom
13. Dengan mengeklik gambar dibawah untuk merubah frame di kolom 1, 2 ataupun
3. Klik tombol ke atas untuk menggambar sisi sebelah depan.

Gambar 4.45. Jendela Kerja Up and


Down

14. Dengan klik toolbar gambar pada elemen frame luar, maka akan
muncul dialog box “Properties of Object”. Memilih KOLOM 80 X 80 pada
kolom section untuk membuat frame kolom.

Gambar 4.46. Jendela Kerja Properties


of Object
15. Menggambar sesuai soal yang diberikan.

Gambar 4.47. Hasil Gambar Kolom


16. Dengan mengeklik gambar dibawah untuk merubah frame di kolom 1, 2 ataupun
3. Klik tombol ke atas untuk menggambar sisi sebelah depan.

Gambar 4.48. Jendela Kerja Up and


Down

17. Dengan klik toolbar gambar pada elemen frame luar, maka akan
muncul dialog box “Properties of Object”. Memilih KOLOM 80 X 80 pada
kolom section untuk membuat frame kolom.

Gambar 4.49. Jendela Kerja Properties


of Object
18. Menggambar sesuai soal yang diberikan.

Gambar 4.50. Hasil Gambar Kolom


19. Dengan mengeklik gambar dibawah untuk merubah frame di kolom 1, 2 ataupun
3. Klik tombol ke atas untuk menggambar sisi sebelah depan.

Gambar 4.51. Jendela Kerja Up and


Down

20. Dengan klik toolbar gambar pada elemen frame luar, maka akan
muncul dialog box “Properties of Object”. Memilih KOLOM 80 X 80 pada
kolom section untuk membuat frame kolom.
Gambar 4.52. Jendela Kerja Properties
of Object

21. Menggambar sesuai soal yang diberikan.

Gambar 4.53. Hasil Gambar Kolom


22. Setelah selesai menggambar balok dan kolom, kemudian gambar plat lantai pada
lantai ke 2 dengan klik lalu muncul properties of object, pilih PLAT 12CM.

Gambar 4.54. Jendela Kerja Properties


of Object
23. Menggambar sesuai denah.

Gambar 4.55. Hasil Gambar Plat Lantai


24. Pilih semua plat lantai, kemudian pilih menu edit/edit areas/divide areas.
Gambar 4.56. Menu Bar Edit/Edit
Areas/Divide Areas

25. Sehingga muncul jendela kerja Divide Selected Areas, lalu ganti semua divide
option menjadi 4. Lalu klik OK.

Gambar 4.57. Jendela Kerja Divide


Selected Areas
26. Sehingga tampilan menjadi seperti pada gambar.
Gambar 4.58. Tampilan Akhir Plat
Lantai

D. Menentukan Joint
1. Mengeklik semua Joint dukungan seperti Gambar

Gambar 4.59. Jendela Kerja Block Joint


2. Kemudian memilih menu Assign > Joint > Restraint > memilih model Tumpuan
Jepit > Klik OK
Gambar 4.60. Jendela Kerja Joint
Restrains
3. Maka akan muncul tampilan gambar seperti

Gambar 4.61. Hasil Setelah Diberi Joint

E. Menentukan Beban dan Combinations


1. Memiilih menu Difine/Load Patterns... ,

Gambar 4.62. Menu Bar Define/Load


Pattern
2. Kemudian akan muncul dialog box “Difine Load Patterns”.
Gambar 4.63. Jendela Kerja Define Load
Pattern
3. Dari dialog box ‘Define Load Patterns’, kemudian memasukkan nama dan
memilih jenis Load Cases sebagai berikut :
a. Mengubah Dead menjadi Live
b. Memilih tipe Live dari list box
c. Mengubah pengali berat sendiri (Selfweight Multiplier) menjadi nol.
d. Klik pada Add New Load Pattern, maka akan ditampilakan dua macam Load
Case pada list box “Loads’, ialah Dead dan Live.

Gambar 4.64. Jendela Kerja Define Load


Pattern

4. Memiilih menu Difine/Load Patterns... , untuk menentukan beban gempa.


Gambar 4.65. Menu Bar Define/Load
Pattern
5. Kemudian akan muncul dialog box “Difine Load Patterns”.

Gambar 4.66. Jendela Kerja Define Load


Pattern
6. Kemudian untuk menentukan beban Gempa, dari dialog box ‘Define Load Patterns’,
memasukkan nama dan memilih jenis Load Cases sebagai berikut :
a. Mengubah menjadi Quake
b. Memilih tipe Quake dari list box
c. Mengubah pengali berat sendiri (Selfweight Multiplier) menjadi nol.
d. Mengubah auto lateral load pattern menjadi user coefficient.
Klik pada Add New Load Pattern, maka akan ditampilakan empat macam Load Case
pada list box “Loads’.

Gambar 4.67. Jendela Kerja Define Load


Pattern

7. Pada dialog box Response Spectrum Functions Definitions, mengisikan data yang
diperoleh dari SNI Perencanaan Ketahanan Gempa sebagai berikut:
a. Mengubah Function Name menjadi Wilayah III sesuai soal yang diberikan.
b. Mengisi data Define Function
Tabel 2.2. Tabel Gempa Wilayah III
Period Acceleration
0 0,23

0,2 0,55

0,6 0,55

0,8 0,41

1 0,33

1,2 0,28

1,5 0,22

2 0,165

2,5 0,13

3 0,11

Gambar 4.68. Jendela Kerja Response


Spectrum Function Definition
8. Memilih menu Define/Load Cases, kemudian akan muncul dialog box ‘Define Loads
Cases. Memilih Load Case Name Gempa, lalu klik Modify/show Load Case.
Gambar 4.69. Jendela Kerja Define Load
Cases

9. Maka akan muncul dialog box Load Case Data – Response Spectrum, mengubah load
name menjadi U2 dan Function menjadi wilayah 4 serta Scale Factor menjadi 1,15.
Kemudian memilih Response Spectrum pada Load Case Type. Klik Add.

Gambar 4.70. Jendela Kerja Load Cases


Data-Response Spectrum
10. Sehingga tampilannya menjadi seperti gambar
Gambar 4.71. Hasil Input Response
Spectrum

F. Menentukan Mass Source


1. Pilih Define/Mass Source

Gambar 4.72. Menu Bar Define/Mass


Source

2. Kemudian akan muncul jendela Mass Source, lalu pilih add material

Gambar 4.73. Jendela Kerja Mass


Sources
3. Kemudian akan muncul Mass Source Data, ganti nilai multiplier pada load pattern
dead menjadi 1 dengan klik add dan juga untuk live 0,3. Lalu klik OK
Gambar 4.74. Jendela Kerja Mass
Source Data

G. Perletakkan Beban Frame


1. Block semua frame pada lantai 2 sampai tampilan seperti pada gambar.

Gambar 4.75. Hasil Block Frame

2. Kemudian klik menu Assign/Frame Load/Distibuted.

Gambar 4.76. Menu Bar Assign/Frame


Loads/Distributed
3. Kemudian setelah muncul jendela kerja Assign Frame Distributed Loads, ganti
load pattern menjadi DEAD, kemudian masukkan beban Batako ke Uniform Load
sebesar 120 kg/𝑚2 .

Gambar 4.77. Jendela Kerja Assign


Frame Distributed Loads
4. Sehingga tampilannya seperti pada gambar.

Gambar 4.78. Tampilan Setelah diberi


Beban Dinding
5. Kemudian setelah memasukkan beban dinding, lalu memasukkan beban plat
dengan mengeklik menu Select/Select/Properties/Area Section.

Gambar 4.79. Menu Bar Select


Properties Area Section

6. Kemudian pilih Plat 12 CM pada menu Area Sections, lalu klik Select.
Gambar 4.80. Jendela Kerja Select by
Area Sections
7. Sehingga tampilan seperti pada gambar.

Gambar 4.81. Hasil Setelah Plat di Block


8. Lalu klik menu Assign/Area Loads/Uniform (Shell).

Gambar 4.82. Menu Bar Assign/Area


Loads/Uniform Shell
9. Isikan beban Plat sebesar 0,77 kN/m pada Load, pilih Load Pattern menjadi
DEAD, lalu klik OK.

Gambar 4.83. Jendela Kerja Assign Area


Uniform Loads
10. Sehingga tampilan seperti pada gambar.

Gambar 4.84. Tampilan Setelah diberi


Beban
11. Kemudian setelah memasukkan beban dinding, lalu memasukkan beban plat
dengan mengeklik menu Select/Select/Properties/Area Section.

Gambar 4.85. Menu Bar


Select/Properties/Area Sections
12. Kemudian pilih Plat 12 CM pada menu Area Sections, lalu klik Select.

Gambar 4.86. Jendela Kerja Select by


Area Sections
13. Sehingga tampilan seperti pada gambar.

Gambar 4.87. Hasil Plat Setelah di block


14. Lalu klik menu Assign/Area Loads/Uniform (Shell).
Gambar 4.88. Menu Bar Area
Loads/Uniform (Shell)

15. Ganti Load Pattern menjadi Live, isikan beban sesuai fungsi bangunan. Untuk soal
ini fungsi bangunannya ialah kantor, jadi beban hidup untuk kantor adalah 250
kg/𝑚2 . Lau klik OK.

Gambar 4.89. Jendela Kerja Assign Area


Uniform Loads
16. Sehingga tampilan seperti pada gambar.

Gambar 4.90. Tampilan Setelah diberi


Beban Hidup
17. Kemudian klik joint pada lantai 3 untuk menambahkan beban kuda-kuda.
Gambar 4.91. Tampilan Joint pada lantai
3

18. Lalu klik menu Assign/Joint Loads/Forces.

Gambar 4.92. Menu Bar Assign/Joint


Loads/Forces
19. Lalu pada jendela kerja Assign Jont Forces, ganti Load Pattern menjadi DEAD,
isikan Forces Global Z sesuai dengan RAV dan RBV soal 1 yaitu sebesar -15,22
KN.
Gambar 4.93. Jendela Kerja Assign Joint
Forces
20. Sehingga tampilan seperti pada gambar.

Gambar 4.94. Tampilan Setelah diberi


Beban Kuda-Kuda

H. Membuat Load Combination


1. Membuat 6 kombinasi data berdasarkan Tabel.
Tabel 2.3. Variasi Combination Case
Reponse Combination Name Case Name Scale Factor
COMB1 DEAD 1,4
COMB2 DEAD 1,2
LIVE 1,6
DEAD 1,2
COMB3
LIVE 11,6
QUAKE 1
DEAD 1,2
COMB4 LIVE 1
QUAKE -1

COMB 5 DEAD 0,9


QUAKE 1

COMB 6 DEAD 0,9


QUAKE -1
2. Memilih menu Define  Load Combinations.
Gambar 4.95. Menu Bar Define/Load
Combinations
3. Sehingga akan muncul jendela kerja Define Load Combination seperti pada
gambar di bawah, lalu klik Add New Combo .

Gambar 4.96. Jendela kerja Define Load


Combinations sebelum input data

4. Akan muncul jendela kerja Response Combination Data.

Gambar 4.97. Jendela Kerja Load


Combination Data
5. Masukkan data Scale Factor data COMB 1 sesuai tabel , lalu klik OK, sehingga
tampilannya akan menjadi seperti pada gambar.
Gambar 4.98. Jendela Kerja Define Load
Combination setelah input data
6. Kemudian tambahkan lagi Load Combination, dengan klik Add New Combo .

Gambar 4.99. Jendela kerja Define Load


Combinations sebelum input data

7. Akan muncul jendela kerja Response Combination Data.


Gambar 4.100. Jendela Kerja Load
Combination Data
8. Masukkan data Scale Factor data COMB 2 sesuai tabel , lalu klik OK, sehingga
tampilannya akan menjadi seperti pada gambar.

Gambar 4.101. Jendela Kerja Define Load


Combination setelah input data
9. Kemudian tambahkan lagi Load Combination, dengan klik Add New Combo .

Gambar 4.102. Jendela kerja Define Load


Combinations sebelum input data

10. Akan muncul jendela kerja Response Combination Data.


Gambar 4.103. Jendela Kerja Load
Combination Data
11. Masukkan data Scale Factor data COMB 3 sesuai tabel, lalu klik OK, sehingga
tampilannya akan menjadi seperti pada gambar.

Gambar 4.104. Jendela Kerja Define Load


Combination setelah input data
12. Kemudian tambahkan lagi Load Combination, dengan klik Add New Combo .
Gambar 4.105. Jendela kerja Define Load
Combinations sebelum input data

13. Akan muncul jendela kerja Response Combination Data.

Gambar 4.106. Jendela Kerja Load


Combination Data
14. Masukkan data Scale Factor data COMB 4 sesuai tabel, lalu klik OK, sehingga
tampilannya akan menjadi seperti pada gambar.

Gambar 4.107. Jendela Kerja Define Load


Combination setelah input data
15. Kemudian tambahkan lagi Load Combination, dengan klik Add New Combo .
Gambar 4.108. Jendela kerja Define Load
Combinations sebelum input data

16. Akan muncul jendela kerja Response Combination Data.

Gambar 4.109. Jendela Kerja Load


Combination Data
17. Masukkan data Scale Factor data COMB 5 sesuai tabel , lalu klik OK, sehingga
tampilannya akan menjadi seperti pada gambar.

Gambar 4.110. Jendela Kerja Define Load


Combination setelah input data
18. Kemudian tambahkan lagi Load Combination, dengan klik Add New Combo .

Gambar 4.111. Jendela kerja Define Load


Combinations sebelum input data

19. Akan muncul jendela kerja Response Combination Data.

Gambar 4.112. Jendela Kerja Load


Combination Data
20. Masukkan data Scale Factor data COMB 6 sesuai tabel , lalu klik OK, sehingga
tampilannya akan menjadi seperti pada gambar.
Gambar 4.113. Jendela Kerja Define Load
Combination setelah input data

I. Kontrol Tegangan
1. Memilih menu Analyze  Set Analysis Options.

Gambar 4.114. Menubar Analyze/Set


Analysis Options

2. Setelah muncul jendela kerja Analysis Options, Memilih Space Frame, lalu klik
OK.

Gambar 4.115. Jendela kerja Analysis


Options
3. Memilih menu Analyze  Run Analysis
Gambar 4.116. Menu bar Analyze/Run
Analysis
4. Setelah muncul jendela kerja Set Load Cases to Run, maka Case Name MODAL
masih RUN.

Gambar 4.117. Menu bar Set Load Cases


to Run

5. Do Not Run Case Name MODAL dengan klik MODAL lalu klik Run/Do Not
Case lalu klik Run Now. Maka Case Name MODAL akan berstatus Not Run dan
dengan Action Do Not Run.

Gambar 4.118. Jendela kerja Set Load


Cases to Run
6. Setelah dilakukan analisis maka akan muncul bentuk deformasi struktur dan
gaya-gaya yang terjadi, sesuai dengan kombinasi beban yang diinginkan.
Hasilnya akan tampak seperti pada gambar berikut ini.

Gambar 4.119. Gambar portal setelah


analis
1. Memilih menu Design  Concrete Frame Design  View/Revise
Preferences.

Gambar 4.120. Menu bar Design/Steel


Frame Design/View Revise Preferences

2. Kemudian akan muncul Jendela kerja Concrete Frame Design Preferences


kemudian mengganti Phi (Tension Controlled) menjadi 0,8.
Gambar 4.121. Jendela kerja Steel Frame
Design Preferences for AISC- LRFD93
3. Memilih menu Design  Concrete Frame Design  Start Design/Check
of Structure.

Gambar 4.122. Menu bar Design-Steel


Frame Design-Start Design/Check of
Structure
4. Sehingga akan tampak hasilnya.

Gambar 4.123. Tampilan kuda-kuda


setelah dicek strukturnya

5. Mengecek semua frame dengan memilih menu Design  Steel Frame Design
 Verify all Members Passed.

Gambar 4.124. Tampilan Design/Steel


frame Design/Verify all Members Passed
6. Akan muncul jendela kerja hasil analisa frame.

Gambar 4.125. Hasil analisa frame

J. Mengexport Data ke Ms. Exel


1. Untuk mengetahui hasil output, m e m i l i h menu File -> Export -> SAP 2000
MS Excel Spreadsheet .xls File, seperti pada gambar.

Gambar 4.126. Menu Bar


File/Export/SAP 2000 MS Excel
Spreadsheet.xls File
2. Menandai Analysis Result dan Design Data kemudian klik Open File After
Export seperti pada gambar. Kemudian Klik OK.

Gambar 4.127. Jendela kerja Choose


Tabels for Export to Excel

3. Memberi nama file kemudian klik save. Secara otomatis file Ms.Excel akan
terbuka setelah Export selesai.
Gambar 4.128. Jendela kerja Save Excel
Spreadsheet File As
4. Tampilan Ms.Excel hasil export akan seperti pada gambar.

Gambar 4.129. Tampilan Ms.Excel hasil


export SAP 2000 v19
5. Mencari nilai paling kecil dari P (KN) yang akan digunakan untuk cek
perhitungan portal sebagai Pu.

Gambar 4.130. Tampilan nilai P terkecil


6. Mencari nilai paling besar dari M (KN-m) yang akan digunakan untuk cek
perhitungan portal sebagai Mu.

Gambar 4.131. Tampilan nilai P terbesar

1.4 Lampiran

1.4.1 Concrete Design Check of Structure

1.4.2 Momen 3-3 ( Combination 2, Portal )

1.4.3 Momen Maksimum ( Combination 2, Pelat Lantai )

Anda mungkin juga menyukai