Anda di halaman 1dari 4

STEP 3

5. Mengapa terjadi demam sebelum terjadinya gejala yang dikeluhkan ?

Keadaan masuknya virus kedalam tubuh manusia menginduksi respon


imun seluler yaitu sel CD4+ sehingga mengeluarkan INF (Interferon). Interferon
ini akan mengurangi jumlah virus yang berikatan dengan sel yang mempunyai
reseptor yang berikatan dengan virus.

Virus yang ada pada tubuh akan terus bereplikasi dan dapat masuk ke
pembuluh darah, virus ini dapat menyebabkan keadaan viremia ditubuh, dengan
keadaan ini tubuh merespon dengan demam. (Wolf, 2008)

STEP 5

ALL ABOUT HERPES SIMPLEX

1. Definisi
Herpes simpleks adalah infeksi akut yang disebabkan oleh virus
herpessimpleks (virus herpes hominis) tipe 1 atau tipe 2 yang ditandai oleh
adanya vesikelyang berkelompok di atas kulit eritematosa pada daerah
dekat mukokutan, sedangkaninfeksi dapat berlangsung baik primer
maupun rekurens. (Marques AR, 2008)

2. Etiologi
Virus herpes simpleks tipe 1 sebagian besar terkait dengan
penyakit orofacial,sedangkan virus herpes simpleks tipe 2 biasanya terkait
dengan infeksi perigenital.Tetapi, keduanya dapat menginfeksi daerah oral
dan genital. (Marques AR, 2008)

3. Epidemiologi
Lebih dari sepertiga populasi dunia diperkirakan memiliki
kemampuan untuk menularkan virus selama periode penyebaran virus.
Pada anak-anak berumur kurang dari 10 tahun, infeksi herpes sering
asimtomatik dan dengan type tersering adalah HSV-1 (80-90%). Analisis
yang dilakukan secaraglobal telah menunjukkan adanya antibodi HSV-1
pada sekitar 90% dari individu berumur 20-40 tahun. HSV-2 merupakan
penyebab infeksi herpes genital yang paling banyak (70-90%). (Marques
AR, 2008)

4. Patogenesis
Infeksi tertular melalui kontak langsung pada penderita (kontak
kulit)  virus akan bertahan di ganglia saraf sensoris  virus akan
mengalami masa laten ( dimana virus ini tidak menghasilkan protein virus
sehingga virus tidak bisa terdeteksi oleh sistem pertahanan tubuh. 
melewati masa laten  virus dapat bereflikasi di sepanjang sarafr perifer
dapat menyebabkan infeksi berulang pada kulit atau mukosa. (Marques
AR, 2008)

5. Manifestasi kilinis
Infeksi primer pada HSV yaitu mereka yang tanpa adanya
kekebalan baik terhadap HSV-1 atau HSV-2 dan sering subklinis. Namun
bila lesi klinis berkembang, biasanya lebih parah, dan lebih sering dengan
tanda dan gejalasistemik,dan mereka memiliki tingkat komplikasi yang
lebih tinggi dari infeksirekuren. Infeksi genital primer lebih sering
bergejala dibandingkan dengan oral. (Marques AR, 2008)
Pada infeksi primer, gejala biasanya terjadi dalam waktu 3 sampai
7 harisetelah terpapar dengan masa inkubasi selama 2 sampai 20 hari.
Gejala prodromalseperti limfadenopati, malaise, anoreksia dan demam,
serta nyeri setempat, pembengkakan dan rasa terbakar sering terjadi
sebelum timbulnya lesi mukokutan.Awalnya nyeri, kadang-kadang
terpusat, vesikel pada dasar eritematous kemudianmuncul, diikuti dengan
adanya pustul dan ulserasi. Beberapa vesikel berkelompok dan tersebar.
Terbentuk krusta dan gejala resolusi muncul dalam waktu 2 sampai
6minggu. Gejala prodromal serupa dapat mendahului lesi rekuren, tetapi
yang terakhir sering mengalami penurunan dalam jumlah, tingkat
keparahan dan durasidibandingkan dengan infeksi primer. (Marques AR,
2008)

6. Penegakan Diagnosis
Pada infeksi primer, gejala biasanya terjadi dalam waktu 3 sampai
7 hari setelah terpapar dengan masa inkubasi selama 2 sampai 20 hari.
Pemeriksaan penunjang yang sangat tepat untuk herpes simplek adalah:
- Pemeriksaan Tes PCR : Untuk mendeteksi herpes dalam cairan
serebrospinal
- Tes serologi : dapat mengidentifikasi antibodi yang spesifik untuk
virus dan jenis, Herpes Simplex Virus 1 (HSV-1) atau Virus Herpes
Simpleks 2 (HSV-2). (Marques AR, 2008)

7. Penatalaksanaan
 Farmakologi
- Acyclovir: Infeksi Primer HSV: 200 mg peroral 5 kali/hari untuk 10
hari atau 5mg/kg/hari IV setiap 8 jam.
- Penciclovir krim 1% (tiap 2 jam selama 4 hari).
- Acyclovir krim 5% (5kali sehari selama 5 hari).
 Non-farmakologi
- Hindari hubungan seksual selama gejala muncul.
- Hindari hubungan seksual selama gejala muncul.
- Menjalani pengobatan yang teratur agar tingkat kesembuhan baik.
(Marques AR, 2008)

8. Komplikasi penyakit
Komplikasi jarang tetapi dapat serius. diantaranya:
• Infeksi bakteri sekunder, Ini biasanya karena Staph. Staphylococcus.
• Disseminated herpes simpleks, merupakan infeksi virus herpes
yangmenyebar berupa yg terjadi pada bayi baru lahir atau imunosupresif
pasien.
• Herpes simpleks kronis, biasa terjadi pada penderita HIV
• Herpes ensefalitis. Herpes ensefalitis Ini adalah komplikasi serius
herpessimpleks, tidak selalu disertai dengan lesi kulit.
• Karsinoma leher rahim. Ini lebih umum pada wanita dengan bukti
serologiinfeksi herpes simpleks tipe 2, yang merupakan faktor
predisposisi. (Marques AR, 2008)

9. Prognosis
Infeksi dini yang segera di obati, prognosis baik. Infeksi yang tidak
segera di obati dan dapat menyebar ke alat-alat dalam dan fatal, prognosis
buruk. (Marques AR, 2008)

Sumber:
Marques AR, Straus SE. Herpes Simplex. In: Wolff K, Goldsmith
LA,editors. Fitzpatrick's: Dermatology In General Medicine. 7 th ed. New
York:McGraw Hill; 2008. 1879-1885.

Wolf, Klaus. 2008. Fitzpatrick Dermatology in General Medicine. New


York: Mc Graw Hill.

Anda mungkin juga menyukai