Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Akuntansi adalah suatu ilmu yang sangat diperlukan dalam menjalankan
suatu usaha. Tanpa ilmu akuntansi sebuah usaha tidak akan berjalan dengan
lancar. Ilmu akuntansi mengajarkan kepada kita bagaimana seorang manusia
tersebut berfikir sehingga menghasilkan sebuah kerangka pemikiran yang
konseptual tentang prinsip, asumsi, teknik, serta prosedur yang dijadikan landasan
dalam membuat suatu laporan keuangan. Suatu laporan keuangan haruslah berisi
informasi-informasi yang tentunya berguna untuk menyelesaikan suatu
permasalahan keuangan atau membantu dalam pengambilan keputusan bagi para
penggunanya.
Penggunaan ilmu akuntansi dalam kehidupan sehari-hari sangatlah
bervariasi mulai dari sebagai alat hitung menghitung, sampai dengan sebagai
sarana dalam mengambil suatu keputusan. Dalam kehidupan sehari-hari tanpa kita
sadari, sesugguhnya kita telah menggunakan ilmu akuntansi. Mulai dari hal-hal
kecil, misalnya seorang pemilik warung ketika mencatat pembelian barang
dagangan, mencatat orang-orang yang berhutang di warungnya atau siapa saja
yang membayar hutang. Tanpa disadari sebenarnya pemilik warung tersebut telah
menerapkan ilmu akuntansi, tapi dalam skala yang masih sederhana.
Penerapan ilmu akuntansi yang lebih luas dan kompleks akan terjadi jika
dihadapkan pada usaha bisnis yang lebih besar. Alangkah baiknya jika kita
mengetahui latar belakang atau sejarah ilmu akuntansi, tidak hanya mahir dalam
penggunaannya. Dengan mengetahui semua itu kita bisa lebih mudah memahami
dan mempelajari ilmu akuntansi tersebut. Sama halnya dengan ilmu yang lain,
akuntansi berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi dan peradaban
manusia. Akan tetapi baik akuntansi maupun ilmu-ilmu lainnya tidak berkembang
dengan sendirinya tanpa adanya hal yang cukup berarti yang dapat mendorong
akuntansi tersebut berkembang dan bertahan hingga sekarang.

39
B. Rumusan Masalah
Berkaitan dengan uraian latar belakang diatas, maka pada kesempatan ini
dipertanyakan tentang :
1. Bagaimanakah sejarah perkembangan ilmu akuntansi dari pertama kali
muncul di dunia?
2. Bagaimanakah sejarah perkembangan akuntansi di Indonesia?
3. Bagaimanakah definisi akuntansi?
4. Bagaimanakah bidang-bidang dalam akuntansi dan profesi akuntan?

C. Tujuan
Berkaitan dengan rumusan masalah diatas, maka perlu mencantumkan
tujuan dalam penulisan agar penulisan makalah ini lebih terarah pada sasaran yang
akan dicapai. Tujuan penulisan tersebut yakni untuk mengetahui bagaimana
sejarah ilmu akuntansi pertama kali muncul di dunia, untuk mengetahui sejarah
perkembangan akuntansi di Indonesia, untuk mengetahui definisi akuntansi, dan
untuk mengetahui bidang-bidang dalam akuntansi dan profesinya.

D. Manfaat
Ada beberapa manfaat dalam penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang seluk beluk ilmu
akuntansi.
2. Sebagai bahan bacaan dan acuan bagi diri sendiri, rekan-rekan, serta
generasi yang akan datang.
3. Sebagai panduan untuk memperluas pengetahuan di bidang akuntansi
khususnya mengetahui sejarah perkembangan ilmu akuntansi.

39
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Sejarah Perkembangan Ilmu Akuntansi dari Pertama Kali Muncul Di


Dunia
Perkembangan akuntansi ditandai dengan adanya seorang yang bernama
Lucas Pacioli pada tahun 1494, ahli matematika mengarang sebuah buku yang
berjudul Summa de Aritmatica, Geometrica, Proportioni et Propotionalita, di
mana dalam suatu bab berjudul Tractatus de Computies et Scriptoris yang
memperkenalkan dan mengajarkan sistem pembukuan berpasangan yang disebut
juga dengan sistem kontinental. Sistem berpasangan adalah sistem pencatatan
semua transaksi ke dalam dua bagian, yaitu debet dan kredit. Kemudian kedua
bagian ini diatur sedemikian rupa sehingga selalu seimbang. Cara seperti ini
menghasilkan pembukuan yang sistematis dan laporan keuangan yang terpadu,
karena perusahaan mendapatkan gambaran tentang laba rugi usaha, kekayaan
perusahaan serta hak pemilik. (http://firman-teach.blogspot.com/2011/10/sejarah-
perkembanagn-akuntansi.html, diakses 20 November 2014, pukul 11.30 WIB )
Menurut pendapat Mattessich (dalam Harahap, 1997) bahwa double entry
sudah ada sejak 5000 tahun yang lalu. Sedangkan selama ini kita kenal bahwa
penemu sistem tata buku berpasangan ini maka dapat dikemukakan sebagai
berikut. Double entry accounting system telah disepakati para ahli mula-mula
diterbitkan oleh Luca Pacioli dalam bukunya yang berisi 36 bab yang terbit pada
tahun 1949 di Florence, Italia dengan judul “Summa de Arithmatica, Geometrica,
Proportioni et Proportionalita” yang berisi tentang palajaran ilmu pasti. Inoue
(dalam Harahap, 1997) menyebutkan “Orang yang pertama-tama “menulis”
(bukan menerbitkan seperti Pacioli) tentang double entry bookkeeping system
adalah Bonedetto Cotrugli pada 1458, 36 tahun sebelum terbitnya buku Pacioli.
Namun buku Benedetto Cotrugli ini baru terbit pada tahun 1573 atau 89 tahun

39
setelah buku Pacioli terbit (http://sitiisaroah.wordpress.com/sejarah-
perkembangan-ilmu-akuntansi/, diakses 20 November 2014, pukul 11.40 WIB).

B. Sejarah Perkembangan Akuntansi Di Indonesia


Di Indonesia, akuntansi mulai diterapkan sejak 1642, tetapi jejak yang
jelas baru ditemui pada pembukuan Amphion Society yang berdiri di Jakarta sejak
tahun 1747. Akuntansi sangat berhubungan dengan bidang-bidang lain meskipun
hal itu tidak selalu berhubungan, terutama di zaman modern ini yang pertarungan
bisnis dan perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat menuntut semua
kegiatan menggunakan ilmu akuntansi meskipun terkadang tidak dilakukan persis
sesuai dengan aturan. (http://sitiisaroah.wordpress.com/sejarah-perkembangan-
ilmu-akuntansi/, diakses 20 November 2014, pukul 11.40 WIB).

C. Definisi Akuntansi
Pengertian akuntansi menurut Henry Simamora dalam buku “Akuntansi
Basis Pengambilan Keputusan Bisnis” menyatakan bahwa:
“Akuntansi (accounting) adalah proses pengidentifikasian, pencatatan dan
pengkomunikasian kejadian-kejadian ekonomi suatu organisasi (perusahaan
ataupun bukan perusahaan) kepada para pemakai informasi yang berkepentingan”
(Simamora ,2000: 4).
Sedangkan pengertian akuntansi menurut Lili M. Sadeli dalam buku
“Dasar-dasar Akuntansi” menyatakan bahwa: “Akuntansi adalah proses
mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan informasi untuk membuat
pertimbangan dan mengambil keputusan yang tepat bagi pemakai informasi
tersebut” (Sadeli ,2006: 2).

Menurut Evi Sadeli dalam buku “Akuntansi Untuk Perusahaan Jasa”


menyatakan bahwa pihak-pihak yang menggunakan informasi akuntansi adalah:
1. Pemilik Perusahaan/Pemegang Saham

39
2. Investor
3. Manajer
4. Karyawan dan Serikat Pekerja
5. Pemberi Dana/Kreditur
6. Pemerintah
7. Analisis, Akademis dan Pusat Data Bisnis” (Sadeli ,2007 : 7-9).

D. Bidang-Bidang Dalam Akuntansi dan Profesi Akuntan


Sedangkan, bidang-bidang studi akuntasi adalah:
1. Akuntansi Keuangan
2. Teori Akuntansi
3. Pengauditan
4. Akuntansi Kos
5. Akuntansi Manajemen
6. Manajemen Kos
7. Sistem Pengendalian Manajemen
8. Sistem Akuntansi
9. Sistem Informasi Manajemen
10. Akuntansi Pajak
11. Akuntansi Kepemerintahan
12. Analisis Laporan Keuangan (Suwardjono, 2002: 37-40).

Banyaknya bidang pengetahuan akuntansi seperti diuraikan diatas


menunjukkan bahwa akuntansi menawarkan berbagai macam bidang pekerjaan
sesuai dengan minat seseorang. Bidang profesin akuntansi tersebut adalah:
1. Akuntansi Publik
2. Akuntansi Swasta
3. Akuntansi Pemerintah
4. Akuntansi Pendidikan (Suwardjono, 2002: 41-46)

39
BAB III
PEMBAHASAN

A. Sejarah Perkembangan Ilmu Akuntansi dari Pertama Kali Muncul Di


Dunia
Akuntansi sebenarnya sudah ada sejak manusia itu mulai bisa menghitung
dan membuat suatu catatan, yang pada awalnya dulu itu dengan menggunakan
batu, kayu, bahkan daun menurut tingkat kebudayaan manusia waktu itu. Pada
abad XV terjadilah perkembangan dan perluasan perdagangan oleh pedagang-
pedagang Venesia. Perkembangan perdagangan ini menyebabkan orang waktu itu
memerlukan suatu sistem pencatatan yang lebih baik, sehingga dengan demikian
akuntansi juga mulai berkembang.
Setelah itu perkembangan akuntansi juga ditandai dengan adanya seorang
yang bernama Lucas Pacioli pada tahun 1494, ahli matematika mengarang sebuah
buku yang berjudul Summa de Aritmatica, Geometrica, Proportioni et
Propotionalita, di mana dalam suatu bab berjudul Tractatus de Computies et
Scriptoris yang memperkenalkan dan mengajarkan sistem pembukuan
berpasangan yang disebut juga dengan sistem kontinental. Sistem berpasangan
adalah sistem pencatatan semua transaksi ke dalam dua bagian, yaitu debet dan
kredit. Kemudian kedua bagian ini diatur sedemikian rupa sehingga selalu
seimbang. Cara seperti ini menghasilkan pembukuan yang sistematis dan laporan
keuangan yang terpadu, karena perusahaan mendapatkan gambaran tentang laba
rugi usaha, kekayaan perusahaan serta hak pemilik.
Menurut pendapat Mattessich (dalam Harahap, 1997) bahwa double entry
sudah ada sejak 5000 tahun yang lalu. Sedangkan selama ini kita kenal bahwa
penemu sistem tata buku berpasangan ini maka dapat dikemukakan sebagai
berikut. Double entry accounting systemtelah disepakati para ahli mula-mula
diterbitkan oleh Luca Pacioli dalam bukunya yang berisi 36 bab yang terbit pada
tahun 1949 di Florence, Italia dengan judul “Summa de Arithmatica, Geometrica,
Proportioni et Proportionalita” yang berisi tentang palajaran ilmu pasti.

39
Inoue (dalam Harahap, 1997) menyebutkan“Orang yang pertama-tama
“menulis” (bukan menerbitkan seperti Pacioli) tentang double entry bookkeeping
system adalah Bonedetto Cotrugli pada 1458, 36 tahun sebelum terbitnya buku
Pacioli. Namun buku Benedetto Cotrugli ini baru terbit pada tahun 1573 atau 89
tahun setelah buku Pacioli terbit. Dengan demikian penjelasan ini maka
pertentangan sebenarnya tidak ada.”
Jika kita kaji sejarah terutama sejarah Islam, sebenarnya pada awal
pertumbuhannya sudah ada sistem akuntansi. Akan tetapi, sayangnya literatur
belum banyak menganalisis bagaimana rupa eksistensi akuntansi pada zaman itu
(± 570 Masehi). Seperti yang dikemukakan oleh Russel (dalam Rosjidi, 1999)
“Sebenarnya orang-orang Italia dalam abad ke-14 baru menerapkan sistem
pembukuan berpasangan lengkap setelah terlebih dahulu digunakan oleh
saudagar-saudagar Moslem (Moslem Merchants).”
Pertengahan abad ke 18 terjadi revolusi industri di Inggris yang mendorong
pula perkembangan akuntansi, di mana waktu itu para manajer pabrik misalnya,
ingin mengetahui biaya produksinya. Sebab dengan mengetahui berapa besar
biaya produksi mereka dapat mengawasi efektifitas proses produksi dan
menetapkan harga jual. Sejalan dengan itu berkembanglah akuntansi dengan
bidang khusus yaitu akuntansi biaya. Akuntansi biaya memfokuskan diri pada
pencatatan biaya produksi dan penyediaan informasi bagi manajemen.
Dalam artikelnya, Herbert (dalam Harahap, 1997) menjelaskan
perkembangan akuntansi sebagai berikut:
Tahun 1775: pada tahun ini mulai diperkenalkan pembukuan baik yang single entry
maupundouble entry.
Tahun 1800: masyarakat menjadikan neraca sebagai laporan yang utama digunakan dalam
perusahaan.
Tahun 1825: mulai dikenalkan pemeriksaaan keuangan (financial auditing).
Tahun 1850: laporan laba/rugi menggantikan posisi neraca sebagai laporan yang dianggap lebih
penting.
Tahun 1900: di USA mulai diperkenalkan sertifikasi profesi yang dilakukan melalui ujian yang
dilaksanakan secara nasional.

39
Tahun 1925: banyak perkembangan yang terjadi tahun ini, antara lain:
1. Mulai diperkenalkan teknik-teknik analisis biaya, akuntansi untuk perpajakan,
akuntansi pemerintahan, serta pengawasan dana pemerintah.
2. Laporan keuangan mulai diseragamkan.
3. Norma pemeriksaaan akuntan juga mulai dirumuskan.
4. Sistem akuntansi yang manual beralih ke sistem EDP dengan mulai
dikenalkannya “punch card record”.
Tahun 1950 s/d 1975: pada tahun ini banyak yang dapat dicatat dalam perkembangan akuntansi, yaitu
sebagai berikut:
1. Pada periode ini akunansi sudah menggunakan computer untuk pengolahan data.
2. Sudah dilakukan Perumusan Prinsip Akuntansi (GAAP).
3. Analisis Cost Revenue semakin dikenal.
4. Jasa-jasa perpajakan seperti kunsultan pajak dan perencanaan pajak mulai
ditawarkan profesi akuntan.
5. Management accounting sebagai bidang akuntan yang khusus untuk kepentingan
manajemen mulai dikenal dan berkembang cepat.
6. Muncul jasa-jasa manajemen seperti system perencanaan dan pengawasan.
7. Perencanaan manajemen serta management auditing mulai diperkenalkan.
Tahun 1975: mulai periode ini akuntansi semakin berkembang dan meliputi bidang-bidang
lainnya, perkembangan itu antara lain:
1. Timbulnya management scienceyang mencakup analisis proses manajemen dan
usaha-usaha menemukan dan menyempurnakan kekurangan-kekurangannya.
2. Sistem informasi semakin canggih yang mencakup perkembangan model-model
organisasi, perencanaan organisasi, teori pengambilan keputusan, dan analisis cost
benefit.
3. Metode permintaan yang menggunakan computer dalam teori cybernetics.
4. Total sistem review yang merupakan metode pemeriksaan efektif mulai dikenal.
5. Social accounting manjadi isu yang membahas pencatatan setiap transaksi
perusahaan yang mempengaruhi lingkungan masyarakat.

39
B. Sejarah Perkembangan Akuntansi Di Indonesia
Akuntansi di Indonesia pada awalnya menganut sistem kontinental, seperti
yang dipakai di Belanda saat itu. Sistem ini disebut juga dengan tata buku yang
sebenarnya tidaklah sama dengan akuntansi, di mana tata buku menyangkut
kegiatan-kegiatan yang bersifat konstruktif dari proses pencatatan, peringkasan,
penggolongan dan aktivitas lain yang bertujuan menciptakan informasi akuntansi
berdasarkan pada data. Sedangkan akuntansi menyangkut kegiatan-kegiatan yang
bersifat konstruktif dan analitikal seperti kegiatan analisis dan interpretasi
berdasarkan informasi akuntansi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembukuan
merupakan bagian dari akuntansi.
Perkembangan selanjutnya tata buku sudah mulai ditinggalkan orang. Di
Indonesia perusahaan atau orang semakin banyak menerapkan sistem akuntansi
Anglo Saxon. Berkembangnya sistem akuntansi Anglo Saxon di Indonesia
disebabkan adanya penanaman modal asing di Indonesia yang membawa dampak
positif terhadap perkembangan akuntansi, karena sebagian besar penanaman
modal asing menggunakan sistem akuntansi Amerika Serikat (Anglo Saxon).
Penyebab lain sebagian besar mereka yang berperan dalam kegiatan
perkembangan akuntansi menyelesaikan pendidikannya di Amerika, kemudian
menerapkan ilmu akuntansi itu di Indonesia.
Saat ini sistem Anglo Saxon semakin populer di Indonesia baik dalam
pendidikan akuntansi maupun dalam praktek dunia bisnis Perbedaan Akuntansi
Sistem Kontinental dengan Anglo Saxon:
1. Zaman Kolonial
Pada waktu orang-orang Belanda datang ke Indonesia kurang lebih abad
ke-16, mereka datang dengan tujuan untuk berdagang. Kemudian mereka
membentuk perserikatan Maskapai Belanda yang dikenal dengan nama
Vereenidge Oost Indische Campagnie (VOC), yang didirikan pada tahun 1602.
Akhir abad ke-18 VOC mengalami kemunduran dan akhirnya dibubarkan pada
tanggal 31 Desember 1799. Dalam kurun waktu itu, VOC memperoleh hak
monopoli perdagangan rempah-rempah yang dilakukan secara paksa di Indonesia,

39
dimana jumlah transaksi dagangnya, baik frekuensi maupun nilainya terus
bertambah dari waktu ke waktu.
Pada tahun itu bisa dipastikan Maskapai Belanda telah melakukan
pencatatan atas mutasi transaksi keuangan.Dalam hubungan itu, Ans Saribanon
Sapiie (1980), mengemukakan bahwa menurut Stible dan Stroomberg, bukti
autentik mengenai catatan pembukuan di Indonesia paling tidak sudah ada
menjelang pertengahan abad ke-17.

2. Zaman Penjajahan Belanda


Setelah VOC bubar pada tauhn 1799, kekuasaannya diambil alih oleh
Kerajaan Belanda,zaman penjajahan Belanda dimulai tahun 1800-1942. Pada
waktu itu, catatan pembukuannya menekankan pada mekanisme debet dan kredit,
yang antara lain dijumpai pada pembukuan Amphioen Socyteit bergerak dalam
usaha peredaran candu atau morfin (amphioen) yang merupakan usaha monopoli
di Belanda.
Catatan pembukuannya merupakan modifikasi sistem Venesia-Italia, dan
tidak dijumpai adanya kerangka pemikiran konseptual untuk mengembangkan
sistem pencatatan karena kondisinya sangat menekankan pada praktik-praktik
dagang yang semata-mata untuk kepentingan perusahaan Belanda.
Hadibroto (1992) mengikhtisarkan system pembukuan asal etnis sebagai
berikut. Sistem pembukuan Cina, terdiri dari lima kelompok, yaitu:
1. Sistem Hokkian (Amoy).
2. Sistem Kanto.
3. Sistem Hokka.
4. Sistem Tio Tjoe atau System Swatow.
5. Sistem gaya baru.

3. Zaman Penjajahan Jepang


Pada masa penjajahan Jepang 1942-1945, banyak orang Belanda yang
ditangkap dan dimasukkan kedalam sel-sel oleh tentara Jepang. Hal ini
menyebabkan kekurangan tenaga kerja pada jawatan-jawatan negara termasuk

39
Kementrian Keuangan. Untuk mengatasi hal tersebut, diadakan latihan pegawai
dan kursus-kursus pembukuan pola Belanda. Sejalan dengan itu, kondisi
pembukuan pada masa pendudukan Jepang tidak mengalami perubahan. Jepang
juga mengajarkan pembukuan dengan menggunakan huruf Kanji, namun tidak
diajarkan pada orang-orang Indonesia.

4. Zaman Kemerdekaan
Sistem akuntansi yang berlaku awalnya di Indonesia adalah sistem
akuntansi Belanda yang lebih dikenal sistem tata buku. Setelah pada tahun 1950-
an perusahaan milik Belanda dinasionalisasi dan modal asing pun mulai masuk,
terutama dari Amerika yang juga membawa sistem akuntansinya sendiri yang
harus diikuti perusahaan miliknya di Indonesia. Pada saat yang sama, perusahaan
yang ada masih tetap menigkuti sistem akuntansi Belanda yang sudah mapan.
Sejak saat ini muncullah dualisme sistem akuntansi di Indonesia.
Pada tahum 1980 atas bantuan pinjaman dari World Bank, pemerintah
Indonesia melakukan upaya harmonisasi sistem akuntansi sehingga diupayakan
untuk menghapus dualisme tadi sehingga berakhirlah dualisme sistem akuntansi
di Indonesia.Standar Akuntansi Indonesia : Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI),
yaitu wadah wadah organisasi profesi akuntansi di Indonesia, berdiri di Jakarta
pada tanggal 23 Desember 1957. IAI berhasil menyusun dan menerbitkan Prinsip
Akuntansi Indonesia (PAI) pada tahun 1973, dengan maksud antara lain:
menghimpun prinsip-prinsip yang lazim berlaku di Indonesia dan sebagai
prasarana bagi terbentuknya pasar uang dan modal di Indonesia pada waktu itu,
laporan keuangan dari perusahaan yang akan go public, harus disusun atas dasar
prinsip-prinsip akuntansi tersebut.

C. Definisi Akuntansi
Menurut Weygant (dalam Yadiati & Wahyudi, 2007) akuntansi adalah suatu
sistem informasi yang mengidentifikasi, mencatat, dan mengkomunikasikan
kejadian ekonomi dari suatu organisasi kepada pihak yang berkepentingan.

39
Sedangkan menurut Meigs (dalam wikipedia.com, 2008) akuntansi adalah
pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan
membantu manajer, investor, otoritaspajak dan pembuat keputusan lain untuk
membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan
lembaga pemerintah. Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan
menginterpretasikan aktivitas keuangan. Secara luas, akuntansi juga dikenal
sebagai “bahasa bisnis”.
Dengan demikian, secara singkat akuntansi berarti rekening atau perkiraan.
Interpretasi akuntansi terdiri dari tiga bagian yaitu: (1) pengidentifikasian,
mengenalai aatu memilah peristiwa-peristiwa ekonomi yang merupakan laporan
keuangan/transaksi; (2) mencatat, pencatatan dilakukan secara sistematis,
kemudian pencatatan ini diklasifikasi dan diringkas; (3) pengukuran, menetapkan
nilai dari peristiwa yang dipilih tersebut dalam satuan uang; dan (4)
pengkomunikasian, menyajikan informasi berdasarkan transaksi yang sedang atau
sudah berlangsung.
Salah satu definisi mengenai akuntansi dikemukakan oleh American
Accounting Assosiation sebagai berikut. Akuntansi adalah proses
mengindetifikasi, mengukur , dan melaporkan informasi ekonomi untuk
memiungkinkan adanya pembuatan pertimbangan dan keputusan yang jelas dan
tegas bagi mereka yang menggunakn informasi akuntansi.

D. Bidang-Bidang Dalam Akuntansi dan Profesi Akuntan


1. Bidang-bidang Akuntansi
Menurut Suwardjono bidang-bidang dalam akuntansi antara lain :
1. Akuntansi Keuangan
Bidang akuntansi keuangan (financial accounting) membahas prinsip,
standar, metoda dan prosedur akuntansi untuk menghasilkan laporan keuangan
umum yang ditujukan kepada pihak luar perusahaan.
2. Teori Akuntansi
Bidang teori akuntansi membahas konsep dan penalaran untuk menjelaskan
mengapa prinsip atau standar akuntansi tertentu dipilih. Bidang ini juga

39
membahas berbagai aspek perekayasaan akuntansi untuk menghasilkan kerangka
konseptual.
3. Pengauditan
Bidang pengauditan (auditing) membahas prinsip, prosedur, dan teknik
pengauditan untuk menentukan apakah laporan keuangan telah disajikan sesuai
dengan PABU.
4. Akuntansi Kos
Bidang akuntansi kos (cost accounting) membahas prosedur dan teknik
pengumpulan dan pengolahan data dasar (kos) untuk menentukan kos suatu objek
yang menjadi perhatian manajemen.
5. Akuntansi Manajemen
Bidang akuntansi manajemen (management accounting) membahas
pemanfaatan data kos untuk dasar pengambilan keputusan dalam perencanaan,
pendanaan, dan pengendalian operasi perusahaan.
6. Manajemen Kos
Bidang manajemen kos (cost management) membahas analisis mata rantai
kegiatan strategic untuk mengevaluasi nilai tambah suatu kegiatan secara
strategic.
7. Sistem Pengendalian Manajemen
Bidang pengendalian manajemen membahas rancangan sistem untuk
mempengaruhi perilaku manajemen agar keputusannya kongruen dengan tujuan
perusahaan secara kesseluruhan.
8. Sistem Akuntansi
Bidang sistem akuntansi (accounting systems) membahas perancangan
perangkat pencatatan dan pengolahan data agar laporan keuangan dapat disusun
dan disajikan dengan cepat, akurat dan efisien.
9. Sistem Informasi Manajemen
Bidang sistem informasi manajemen (accounting information systems)
membahas perancangan sistem penyediaan dan pengolahan data untuk menopang
keputusan manajemen dalam berbagai aspek dan fungsi.

39
10. Akuntansi Pajak
Bidang akuntansi pajak (tax accounting) membahas aturan perpajakan serta
transaksi akuntansi penting yang bekaitan dengan tujuan menentukan pajak
minimum yang dapat dicapai dalam batas-batas yang diperkenankan oleh undang-
undang atau peraturan perpajakan.
11. Akuntansi Kepemerintahan
Bidang akuntansi kepemerintahan (governmental accounting) memebahas
perekayasaan akuntansi dan sistem pertanggungjawaban untuk unit organisasi
kepemerintahan secara nasional.
12. Analisis Laporan Keuangan
Bidang analisis laporan keuangan membahas teknik-teknik analisis untuk
mengukur kinerja keuangan perusahaan.

2. Profesi di Bidang Akuntansi


Profesi dibidang akuntansi antara lain:
1. Akuntansi Publik
Akuntansi publik adalah akuntansi yang memberikan jasa terutama kepada
publik (masyarakat), seperti jasa pemeriksaanlaporan keuangan (auditing),
perpajakan dan konsultasi manajemen. Untuk dapat berprofesi sebagai akuntan
publik seseorang harus lulus dari Perguruan Tinggi jenjang strata satu (S1)
akuntansi, lulus dari pendidikan profesi akuntansi dan bersertifikasi sebagai
akuntan publik melalui ujian sertifikasi akuntan publik (USAP).
2. Akuntans Swasta
Akuntansi Swasta adalah akuntansi yang memberikan jasa untuk
kepentingan perusahaan tertentu.
3. Akuntansi Pemerintah
Akuntansi pemerintah adalah akuntansi yang memberikan jasa atau bekerja
pada organisasi pemerintahan.
4. Akuntansi Pendidikan
Akuntansi pendidikan adalah akuntansi yang memberikan jasa atau bekerja
dibidang pendidikan.

39
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan
bahwa orang yang pertama kali menulis buku tentang double entry bookkeeping
system adalah Bonedetto Cotrugli dan orang yang pertama kali menerbitkan buku
tentang double entry bookkeeping system adalah Luca Pacioli pada tahun 1949
dan menjadi tonggak munculnya Akuntansi. Sedangkan di Indonesia, akuntansi
mulai diterapkan sejak 1642, tetapi jejak yang jelas baru ditemui pada pembukuan
Amphion Society yang berdiri di Jakarta sejak tahun 1747.
Akuntansi sangat berhubungan dengan bidang-bidang lain meskipun hal itu
tidak selalu berhubungan, terutama di zaman modern ini yang pertarungan bisnis
dan perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat menuntut semua
kegiatan menggunakan ilmu akuntansi meskipun terkadang tidak dilakukan persis
sesuai dengan aturan. Akuntansi adalah proses mengindetifikasi, mengukur , dan
melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya pembuatan
pertimbangan dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan
informasi akuntansi.

B. Saran
Diharapkan kepada semua pihak yang terutama pihak yang terkat dengan
langsung agar dapat menggunakan akuntansi sebagaimana mestinya. Lebih dari
itu, diharapkan agar tidak melupakan serta dapat mempertahankan dan
mengembangkan akuntansi itu sendiri, terlebih di zaman yang semakin maju ini.

39
DAFTAR PUSTAKA

H.Z.A. Moechtar, 1995, Dasar-Dasar Akuntansi, Surabaya: Institut Dagang Muchtar.

Soemarso S.R, 1990, Akuntansi Suatu Pengantar, Jakarta: Rineka Cipta.

Suwardjono, 2002, Akuntansi Pengantar, Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

http://firman-teach.blogspot.com/2011/10/sejarah-perkembanagn-akuntansi.html, diakses
20 November 2014, pukul 11.30 WIB.
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2061502-pengertian-akuntansi-
menurut-para-ahli/#ixzz1XW5n7jL1, diakses 19 November 2014, pukul 13.43
WIB.

http://sitiisroah.wordpress.com/sejarah-perkembangan-ilmu-akuntansi/, diakses 20
November 2014, pukul 11.40 WIB.
http://www.google.com/akuntansi/SEJARAHPERKEMBANGANAKUNTANSIDIINDO
NESIAAnisChariri,SE,MCom,PhD,Akt.htm, diakses 19 November 2014, pukul
13.40 WIB.

39

Anda mungkin juga menyukai