Oleh :
3. Metode
Ceramah
Diskusi
Demonstrasi
4. Media
Power point
Leaflet
5. Materi
a. Pengertian ASI ekslusif
b. Manfaat ASI
c. Komposisi ASI
d. Posisi pemberian ASI
e. Faktor-faktor yang dapat meningkatkan & menghambat pengeluaran ASI
f. Penyimpanan ASI bagi ibu yang bekerja
g. Cara menyusui yang benar.
6. Kegiatan Penyuluhan
NO WAKTU TAHAP KEGIATAN KEGIATAN
PEYULUHAN PESERTA
1 5 menit Pembukaan - Memperkenalkan diri - Menyambut salam
dan mendengarkan
- Menjelaskan tujuan dari - Mendengarkan
penyuluhan
- Melakukan kontrak - Mendengarkan
waktu
- Menyebutkan materi - Mendengarkan
penyuluhan yang akan
diberikan
2 20 menit Isi - Menggali pengetahuan/ - Mendengarkan dan
pengalaman ibu memperhatikan
- Menjelaskan tentang : - Mendengarkan dan
Pengertian ASI memperhatikan
ekslusif
Manfaat ASI
Komposisi ASI
Posisi pemberian ASI
Faktor-faktor yang
dapat meningkatkan
dan menghambat
pengeluaran ASI
Penyimpanan ASI bagi
ibu yang bekerja
Cara menyusui yang
benar
Mendemonstrasikan
cara menyusui yang
benar
- Memberikan kesempatan - Bertanya dan
kepada ibu untuk memperhatikan
bertanya tentang materi
yang diberikan
- Memberikan - Mendengarkan dan
jawaban/penjelasan dari memperhatikan
pertanyaan yang diajukan
3 5 menit Penutup - Membagi leaflet - Mendengarkan dan
- Menyatakan kegiatan membalas salam
telah selesai
- Mengucapkan terima
kasih kepada ibu-ibu
- Mengucapkan salam
sebagai penutup acara
7. Kriteria Evaluasi
Evaluasi struktur
Peserta hadir di Posyandu Anggrek Putih 3
Penyuluhan dilakukan di Posyandu Anggrek Putih 3
Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum
dan saat penyuluhan.
Evaluasi proses
Ibu mendengarkan penyuluhan dengan seksama
Ibu mengajukan pertanyaan
Evaluasi hasil
Ibu yang dipilih secara acak dapat menyebutkan pengertian ASI
ekslusif
Ibu yang dipilih secara acak dapat menyebutkan manfaat ASI
eksklusif baik bagi bayi maupun bagi ibu
Ibu yang dipilih secara acak dapat menyebutkan komposisi dari ASI
Ibu yang dipilih secara dapat menyebutkan posisi pemberian ASI
Ibu yang dipilih secara acak dapat menyebutkan faktor-faktor yang
dapat meningkatkan dan menghambat pengeluaran ASI
Ibu yang dipilih secara acak dapat menyebutkan bagaimana
penyimpanan ASI pada ibu bekerja
Ibu yang dipilih secara acak dapat menyebutkan cara menyusui yang
benar.
8. Pengorganisasian
Penanggung jawab:
1) Wilda Yulianti,Amd.Keb
Penyaji : Mahasiswa Magister Kebidanan Universitas Andalas
1. Yessi Ardiani
2. Marisa Lia Anggraini
9. SUMBER
1. Danuatmaja, B. 2003. 40 Hari Pasca Persalinan. Jakarta: Puspa Swara
2. Kristiyansari W. 2009 ASI, Menyusui dan Sadari. Yogyakarta : Nuha
Medika
3. Roesli, Utami. 2000. Mengenal ASI Eksklusif. Jakarta: Trubus Ariwidya
4. Roesli U, 2005. Panduan Praktis Menyusui. Jakarta: Puspaswara.
5. Sidi, IPS dkk. 2004. Manajemen Laktasi. Jakarta: Perkumpulan
Perinatologi Indonesia
6. Siregar, Arifin. 2004. Pemberian ASI Eksklusif dan Faktor-faktor yang
Memperngaruhinya. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara.
7. USAID. 2002. Pemberian ASI Eksklusif atau ASI saja: Satu-satunya
Sumber Cairan yang Dibutuhkan Bayi Usia Dini. Washington DC:
LINKAGES.
MATERI
1. Definisi
ASI yang diberikan sejak bayi lahir sampai usia 6 bulan tanpa tambahan cairan
seperti susu fomula, jeruk, madu, air teh dan air putih serta tanpa makanan
padat seperti pisang, papaya, bubur susu, biscuit, bubur nasi dan tim.
3 Komposisi ASI
a. Nutrien (zat gizi) yang sesuai untuk bayi
1) Protein
ASI mengandung protein lebih rendah dari susu formula, tetapi
protein ASI ini mempunyai nilai nutrisi yang tinggi (lebih mudah
dicerna).
Keistimewaan Protein ASI :
Rasio protein whey : kasein = 60 : 40, dibandingkan dengan susu
formula yang rasionya 20 : 80. Hal ini menguntungkan bagi bayi
karena pengendapan dari protein whey lebih halus daripada
kasein sehingga protein whey lebih mudah dicerna.
ASI mengandung alfa-laktalbumin, sedangkan susu formula
mengandung juga beta-laktoglobulin dan bovine serum albumin
yang sering menyebabkan alergi.
ASI mengandung asam amino esensiil taurin yang tinggi, yang
penting untuk pertumbuhan retina dan konjugasi bilirubin.
Kadar methionin dalam ASI lebih rendah dari susu formula,
sedangkan sistin lebih tinggi. Sistin ini merupakan asam amino
yang sangat penting untuk pertumbuhan otak bayi.
Kadar tirosin dan fenilalanin pada ASI rendah
Kadar poliamin dan nukleotid yang sangat penting untuk sintesis
protein pada ASI lebih tinggi jika dibandingkan dengan susu.
2) Karbohidrat
ASI mengandung karbohidrat relatif tinggi jika dibandingkan
dengan susu formula (6,50 – 7,00 gram%). Karbohidrat yang utama
terdapat dalam ASI adalah laktosa. Kadar laktosa yang tinggi ini
sangat menguntungkan karena laktosa ini oleh fermentasi akan diubah
menjadi asam laktat. Adanya asam laktat ini memberikan suasana
asam didalam usus bayi yang dapat memberikan beberapa keuntungan
diantaranya menghambat pertumbuhan bakteri yang patologis,
memacu pertumbuhan mikoorganisme yang memproduksi asam
organik dan mensintesis vitamin, memudahkan terjadinya
pengendapan dari ca-caseinat, memudahkan absorpsi dari mineral
misalnya kalsium, fosfor dan magnesium
3) Lemak
Kadar lemak dalam ASI dan susu formula relatif sama,
merupakan sumber kalori yang utama bagi bayi, dan sumber vitamin
yang larut dalam lemak (A, D, E dan K) dan sumber asam lemak
esensiil.
Keistimewaan lemak dalam ASI jika dibandingkan dengan
susu formula :
Bentuk emulsi lebih sempurna.
Kadar asam lemak tak jenuh dalam ASI 7-8 kali dalam susu
formula.
4) Mineral
ASI mengandung mineral yang lengkap. Walaupun kadarnya
relatif rendah tetapi cukup untuk bayi sampai umur 6 bulan.
Total mineral selama masa laktasi adalah konstan, tetapi
beberapa mineral yang spesifik kadarnya tergantung dari diit
dan stadium laktasi.
Fe dan Ca paling stabil, tidak dipengaruhi oleh diit ibu.
Garam organik yang terdapat dalam ASI terutama adalah
kalsium, kalium dan natrium dari asam klorida dan fosfat.
5) Air
Kira – kira 88,00% dari ASI terdiri dari air. Air ini juga
berguna untuk melarutkan zat – zat yang terdapat didalamnya. ASI
merupakan sumber air yang secara metabolik adalah aman. Air yang
relatif tinggi dalam ASI ini akan meredakan rangsangan haus dari
bayi.
6) Vitamin
Vitamin dalam ASI dapat dikatakan lengkap. Jumlah vitamin
A, tiamin dan vitamin C bervariasi sesuai makanan yang di konsumsi
ibu.
7) Kalori
Kalori ASI relatif rendah, hanya 77 kalori/100ml ASI. 90,00%
berasal dari karbohidrat dan lemak, sedangkan 10,00% berasal dari
protein.
b. Zat Protektif
1) Laktoferin
Merupakan suatu iron binding protein ang bersifat bakteriostatik
kuat terhadap escherichia coli dan juga menghambat pertumbuhan
candida albicans.
2) Laktobasilus Bifidus
Merupakan koloni kuman yang memetabolisir laktosa menjadi
asam laktat yang menyebabkan rendahnya pH sehingga pertumbuhan
kuman patogen akan dihambat.
3) Imunoglobulin
Memberikan mekanisme pertahanan yang efektif terhadap
bakteri dan virus (terutama IgA) dan bila bergabung dengan
komplemen dan lisozim merupakan suatu antibakterial yang langsung
terhadap E. Coli. Faktor lisozim dan komplemen ini adalah suatu
antibakterial non spesifik yang mengatur pertumbuhan flora usus.
Faktor lekosit dan pH ASI mempunyai pengaruh mencegah
pertumbuhan kuman patogen (efek bakteriostatis dicapai pada pH
sekitar 7,20).
c. Unsur-unsur Lain dalam ASI
1) Laktokrom, kreatin, kreatinin, urea, xanthin, amonia, dan asam
sitrat.
2) Substansi tertentu didalam plasma darah ibu, dapat juga berada
dalam ASI, misalnya minyak volatil dari makanan tertentu
(bawang merah), juga obat – obatan tertentu seperti sulfonamid,
salisilat, morfin, dan alkohol, juga elemen – elemen anorganik
misalnya As, B1, Fe, I, Hg dan Pb.
(4) Pegang bagian belakang badan dan bahu bayi, jangan kepala bayi
(5) Hadapkan seluruh badan bayi pada badan ibu, dekap bayi di
bawah payudara, dada bayi melekat di bawah dasar payudara/dada
ibu (chest to chest), bahu dan lengan ibu tidak tegang dan dalam
posisi natural.
6). Payudara dipegang dengan ibu jari di atas dan jari yang lain menopang di
bawah. Jangan menekan puting susu atau areolanya saja.
7). Posisikan bayi sehingga puting berada di atas bibir atas bayi (berhadapan
dengan hidung bayi).
8). Rangsang bibir bawah atau dagu bayi dengan payudara/areola.
9). Tunggu sampai bayi membuka lebar mulutnya
10). Secepatnya dekatkan bayi ke payudara dengan menekan punggung dan
bahu bayi. Ingat! Jangan kepala bayi.
11). Arahkan puting susu ke atas, lalu masukkan ke mulut bayi dengan cara
menyusuri langit-langitnya, sehingga puting susu berada di antara langit-
langit yang lunak (uvula) dan pangkal lidah. Kondisi ini akan merangsang
reflex menghisap.
12). Perhatikan Bibir bawah bayi memutar keluar, bayi bebas bernapas. Lidah
bayi berada di bawah sebagian besar gudang susu. Areola bagian bawah
lebih sedikit terlihat daripada bagian atas. Dagu bayi menempel pada
payudara (chin to breast). Puting susu terlipat di bawah bibir atas bayi.
Dagu bayi menempel pada payudara. Hidung bayi menjauhi payudara.
13). Setelah bayi mulai menghisap, payudara tidak perlu dipegang atau di
sanggalagi.