Anda di halaman 1dari 19

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF &


CARA MENYUSUI YANG BENAR
DI POSYANDU ANGGREK PUTIH 3

Oleh :

1. Yessi Ardiani 1420332002


2. Marisa Lia Anggraini 1420332032

PROGRAM MAGISTER KEBIDANAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG 2016
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Pemberian ASI Eksklusif dan Cara Menyusui Yang Benar


Sasaran : Ibu hamil dan ibu menyusui di RT 01 s/d 05 RW X Komplek
Pegambiran Permai
Tempat : di Posyandu Anggrek Putih 3
Hari/Tanggal : Rabu/ 02 Juni 2016
Waktu : 30 menit

1. Tujuan Intruksional Umum


Ibu memberikan ASI secara ekslusif setelah partus dan menyusui dengan cara
yang benar.

2. Tujuan Intruksional Khusus


Setelah diberikan penyuluhan, ibu diharapkan dapat menjelaskan dan
mendemonstrasikan tentang:
a. Pengertian ASI ekslusif
b. Manfaat ASI
c. Komposisi ASI
d. Posisi Pemberian ASI
e. Faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan menghambat pengeluaran ASI
f. Penyimpanan ASI bagi ibu yang bekerja
g. Cara menyusui yang benar.

3. Metode
 Ceramah
 Diskusi
 Demonstrasi

4. Media
 Power point
 Leaflet
5. Materi
a. Pengertian ASI ekslusif
b. Manfaat ASI
c. Komposisi ASI
d. Posisi pemberian ASI
e. Faktor-faktor yang dapat meningkatkan & menghambat pengeluaran ASI
f. Penyimpanan ASI bagi ibu yang bekerja
g. Cara menyusui yang benar.

6. Kegiatan Penyuluhan
NO WAKTU TAHAP KEGIATAN KEGIATAN
PEYULUHAN PESERTA
1 5 menit Pembukaan - Memperkenalkan diri - Menyambut salam
dan mendengarkan
- Menjelaskan tujuan dari - Mendengarkan
penyuluhan
- Melakukan kontrak - Mendengarkan
waktu
- Menyebutkan materi - Mendengarkan
penyuluhan yang akan
diberikan
2 20 menit Isi - Menggali pengetahuan/ - Mendengarkan dan
pengalaman ibu memperhatikan
- Menjelaskan tentang : - Mendengarkan dan
 Pengertian ASI memperhatikan
ekslusif
 Manfaat ASI
 Komposisi ASI
 Posisi pemberian ASI
 Faktor-faktor yang
dapat meningkatkan
dan menghambat
pengeluaran ASI
 Penyimpanan ASI bagi
ibu yang bekerja
 Cara menyusui yang
benar
 Mendemonstrasikan
cara menyusui yang
benar
- Memberikan kesempatan - Bertanya dan
kepada ibu untuk memperhatikan
bertanya tentang materi
yang diberikan
- Memberikan - Mendengarkan dan
jawaban/penjelasan dari memperhatikan
pertanyaan yang diajukan
3 5 menit Penutup - Membagi leaflet - Mendengarkan dan
- Menyatakan kegiatan membalas salam
telah selesai
- Mengucapkan terima
kasih kepada ibu-ibu
- Mengucapkan salam
sebagai penutup acara

7. Kriteria Evaluasi
 Evaluasi struktur
 Peserta hadir di Posyandu Anggrek Putih 3
 Penyuluhan dilakukan di Posyandu Anggrek Putih 3
 Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum
dan saat penyuluhan.
 Evaluasi proses
 Ibu mendengarkan penyuluhan dengan seksama
 Ibu mengajukan pertanyaan
 Evaluasi hasil
 Ibu yang dipilih secara acak dapat menyebutkan pengertian ASI
ekslusif
 Ibu yang dipilih secara acak dapat menyebutkan manfaat ASI
eksklusif baik bagi bayi maupun bagi ibu
 Ibu yang dipilih secara acak dapat menyebutkan komposisi dari ASI
 Ibu yang dipilih secara dapat menyebutkan posisi pemberian ASI
 Ibu yang dipilih secara acak dapat menyebutkan faktor-faktor yang
dapat meningkatkan dan menghambat pengeluaran ASI
 Ibu yang dipilih secara acak dapat menyebutkan bagaimana
penyimpanan ASI pada ibu bekerja
 Ibu yang dipilih secara acak dapat menyebutkan cara menyusui yang
benar.

8. Pengorganisasian
Penanggung jawab:
1) Wilda Yulianti,Amd.Keb
Penyaji : Mahasiswa Magister Kebidanan Universitas Andalas
1. Yessi Ardiani
2. Marisa Lia Anggraini

9. SUMBER
1. Danuatmaja, B. 2003. 40 Hari Pasca Persalinan. Jakarta: Puspa Swara
2. Kristiyansari W. 2009 ASI, Menyusui dan Sadari. Yogyakarta : Nuha
Medika
3. Roesli, Utami. 2000. Mengenal ASI Eksklusif. Jakarta: Trubus Ariwidya
4. Roesli U, 2005. Panduan Praktis Menyusui. Jakarta: Puspaswara.
5. Sidi, IPS dkk. 2004. Manajemen Laktasi. Jakarta: Perkumpulan
Perinatologi Indonesia
6. Siregar, Arifin. 2004. Pemberian ASI Eksklusif dan Faktor-faktor yang
Memperngaruhinya. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara.
7. USAID. 2002. Pemberian ASI Eksklusif atau ASI saja: Satu-satunya
Sumber Cairan yang Dibutuhkan Bayi Usia Dini. Washington DC:
LINKAGES.
MATERI

1. Definisi
ASI yang diberikan sejak bayi lahir sampai usia 6 bulan tanpa tambahan cairan
seperti susu fomula, jeruk, madu, air teh dan air putih serta tanpa makanan
padat seperti pisang, papaya, bubur susu, biscuit, bubur nasi dan tim.

2 Manfaat ASI Eksklusif


a. Bagi bayi
Menurut Kristiyansari W (2009) manfaat ASI bagi bayi adalah sebagai
berikut:
1) Dapat membantu memulai kehidupannya dengan baik.
Bayi yang mendapatkan ASI mempunyai kenaikan berat badan yang baik
setelah lahir, pertumbuhan setelah periode perinatal baik, mengurangi
kemungkinan obesitas.
2) Mengandung antibodi
Didalam ASI pernah dibuktikan adanya antibody terhadap salmonella
typhi, shigela dan antibodi terhadap virus, seperti rota virus, polio dan
campak.
3) ASI mengandung komposisi yang tepat
Bahan makanan yang baik untuk bayi yang terdiri dari proporsi yang
seimbang dan cukup kuantitas semua zat gizi yang diperlukan untuk
kehidupan 6 bulan pertama.
4) Mengurangi kejadian Caries Dentis.
Insiden Caries dentis pada bayi yang mendapat susu formula jauh lebih
tinggi disbanding yang mendapat ASI, karena kebiasaan menyusui dengan
botol dan dot terutama pada waktu akan tidur menyebabkan gigi lebih
lama kontak dengan susu formul dan menyebabkan asam yang terbentuk
akan merusak gigi.
5) Memberi rasa nyaman dan aman pada bayi dan adanya ikatan antara ibu
dan bayi.
Hubungan fisik ibu dan bayi baik untuk perkembangan bayi, kontak kulit
ibu ke kulit bayi yang mengakibatkan perkembangan psikomotor maupun
social yang lebih baik.
6) Terhindar dari alergi
Pada bayi baru lahir system IgE belum sempurna. Pemberian susu formula
akan merangsang aktivasi system ini dan dapat menimbulkan alergi. ASI
tidak menimbulkan efek ini. Pemberian protein asing yang ditunda sampai
umur 6 bulan akan mengurangi kemungkinan alergi.
7) ASI meningkatkan kecerdasan bagi bayi.
Lemak pada ASI adalah lemak tak jenuh yang mengandung omega 3 untuk
pematangan sel-sel otak sehingga jaringan otak bayi yang mendapat ASI
akan tumbuh optimal dan terbebas dari rangsangan kejang sehingga
menjadikan anak lebih cerdas dan terhindar dari kerusakan sel-sel saraf
otak.
8) Membantu perkembangan rahang dan merangsang pertumbuhan gigi
karena gerakan menghisap mulut bayi pada payudara.
Telah dibuktikan bahwa salah satu penyebab mal oklusi rahang adalah
kebiasaan lidah yang mendorong ke depan akibat menyusu dengan botol
dan dot.
b. Bagi Ibu
Menurut Kristiyansari W (2009) manfaat ASI bagi Ibu adalah sebagai
berikut:
1) Sebagai Metode Kontrasepsi
Hisapan mulut bayi pada putting susu merangsang ujung syaraf sensorik
sehingga pars anterior hipofise mengeluarkan prolaktin. Prolaktin masuk
ke indung telur, menekan produksi estrogen akibatnya tidak terjadi
ovulasi. Pemberian ASI memberikan 98,00% metode kontrasepsi yang
efisien selama 6 bulan pertama sesudah kelahiran bila diberikan hanya ASI
saja (eksklusif) dan belum terjadi menstruasi kembali.
2) Menjaga Kesehatan Ibu
Isapan bayi pada payudara akan merangsang terbentuknya oksitosin oleh
kelenjar hipofisis. Oksitosin membantu involusi uterus dan mencegah
terjadinya perdarahan pasca persalinan. Penundaan haid dan berkurangnya
perdarahan pasca persalinan mengurangi prevalensi anemia defisiensi besi.
Kejadian karsinoma mamae pada ibu yang menyusui lebih rendah
dibanding yang tidak menyusui.
3) Mempermudah Penurunan Berat Badan
Ibu yang menyusui lebih cepat mengalami penurunan berat badan seperti
sebelum hamil.
4) Kebutuhan Psikologis Terpenuhi
Keuntungan menyusui bukan hanya bermanfaat untuk bayi, tetapi juga
untuk ibu. Ibu akan merasa bangga dan diperlukan, rasa yang dibutuhkan
oleh semua manusia.
c. Bagi Keluarga
Menurut Kristiyansari W (2009) manfaat ASI bagi keluarga adalah sebagai
berikut:
1) Meringankan Ekonomi Keluarga
ASI tidak perlu dibeli, sehingga dana yang seharusnya digunakan untuk
membeli susu formula dapat digunakan untuk keperluan lain. Selain itu,
penghematan juga disebabkan karena bayi yang mendapat ASI jarang sakit
sehingga mengurangi biaya untuk berobat.
2) Aspek Psikologis
Kebahagiaan keluarga bertambah karena kelahiran lebih jarang, sehingga
suasana kejiwaan ibu baik dan dapat mendekatkan hubungan bayi dengan
keluarga.
3) Aspek Kemudahan
Menyusui sangat praktis, karena dapat diberikan dimana saja dan kapan
saja.keluarga tidak perlu repot menyiapkan air masak, botol dan dot yang
harus dibersihkan serta minta pertolongan orang lain.
d. Bagi Negara
Menurut Kristiyansari W (2009) manfaat ASI bagi negara adalah
sebagai berikut:
1) Menurunkan Angka Kesakitan dan Kematian Bayi
Adanya faktor protektif dan nutrient yang sesuai dalam ASI menjamin
status gizi yang baik serta kesakitan dan kematian anak menurun.
2) Menghemat Devisa Negara
ASI dianggap sebagai kekayaan nasional. Jika semua ibu menyusui
diperkirakan dapat menghemat devisa sebesar Rp. 8,6 milyar yang
seharusnya dipakai untuk membeli susu formula.
3) Mengurangi Subsidi untuk Rumah Sakit
Subsidi untuk rumah sakit berkurang, karena rawat gabung akan
memperpendek lama rawat ibu dan bayi, mengurangi komplikasi
persalinan dan infeksi nosokomial serta mengurangi biaya yang
diperlukan untuk perawatan anak sakit. Anak yang mendapat ASI lebih
jarang dirawat dirumah sakit dibandingkan anak yang mendapat susu
formula.
4) Peningkatan Kualitas untuk Generasi Penerus.
Anak yang mendapat ASI dapat tumbuh kembang secara optimal sehingga
kualitas generasi penerus bangsa akan terjamin.

3 Komposisi ASI
a. Nutrien (zat gizi) yang sesuai untuk bayi
1) Protein
ASI mengandung protein lebih rendah dari susu formula, tetapi
protein ASI ini mempunyai nilai nutrisi yang tinggi (lebih mudah
dicerna).
Keistimewaan Protein ASI :
 Rasio protein whey : kasein = 60 : 40, dibandingkan dengan susu
formula yang rasionya 20 : 80. Hal ini menguntungkan bagi bayi
karena pengendapan dari protein whey lebih halus daripada
kasein sehingga protein whey lebih mudah dicerna.
 ASI mengandung alfa-laktalbumin, sedangkan susu formula
mengandung juga beta-laktoglobulin dan bovine serum albumin
yang sering menyebabkan alergi.
 ASI mengandung asam amino esensiil taurin yang tinggi, yang
penting untuk pertumbuhan retina dan konjugasi bilirubin.
 Kadar methionin dalam ASI lebih rendah dari susu formula,
sedangkan sistin lebih tinggi. Sistin ini merupakan asam amino
yang sangat penting untuk pertumbuhan otak bayi.
 Kadar tirosin dan fenilalanin pada ASI rendah
 Kadar poliamin dan nukleotid yang sangat penting untuk sintesis
protein pada ASI lebih tinggi jika dibandingkan dengan susu.
2) Karbohidrat
ASI mengandung karbohidrat relatif tinggi jika dibandingkan
dengan susu formula (6,50 – 7,00 gram%). Karbohidrat yang utama
terdapat dalam ASI adalah laktosa. Kadar laktosa yang tinggi ini
sangat menguntungkan karena laktosa ini oleh fermentasi akan diubah
menjadi asam laktat. Adanya asam laktat ini memberikan suasana
asam didalam usus bayi yang dapat memberikan beberapa keuntungan
diantaranya menghambat pertumbuhan bakteri yang patologis,
memacu pertumbuhan mikoorganisme yang memproduksi asam
organik dan mensintesis vitamin, memudahkan terjadinya
pengendapan dari ca-caseinat, memudahkan absorpsi dari mineral
misalnya kalsium, fosfor dan magnesium
3) Lemak
Kadar lemak dalam ASI dan susu formula relatif sama,
merupakan sumber kalori yang utama bagi bayi, dan sumber vitamin
yang larut dalam lemak (A, D, E dan K) dan sumber asam lemak
esensiil.
Keistimewaan lemak dalam ASI jika dibandingkan dengan
susu formula :
 Bentuk emulsi lebih sempurna.
 Kadar asam lemak tak jenuh dalam ASI 7-8 kali dalam susu
formula.
4) Mineral
 ASI mengandung mineral yang lengkap. Walaupun kadarnya
relatif rendah tetapi cukup untuk bayi sampai umur 6 bulan.
 Total mineral selama masa laktasi adalah konstan, tetapi
beberapa mineral yang spesifik kadarnya tergantung dari diit
dan stadium laktasi.
 Fe dan Ca paling stabil, tidak dipengaruhi oleh diit ibu.
 Garam organik yang terdapat dalam ASI terutama adalah
kalsium, kalium dan natrium dari asam klorida dan fosfat.
5) Air
Kira – kira 88,00% dari ASI terdiri dari air. Air ini juga
berguna untuk melarutkan zat – zat yang terdapat didalamnya. ASI
merupakan sumber air yang secara metabolik adalah aman. Air yang
relatif tinggi dalam ASI ini akan meredakan rangsangan haus dari
bayi.
6) Vitamin
Vitamin dalam ASI dapat dikatakan lengkap. Jumlah vitamin
A, tiamin dan vitamin C bervariasi sesuai makanan yang di konsumsi
ibu.
7) Kalori
Kalori ASI relatif rendah, hanya 77 kalori/100ml ASI. 90,00%
berasal dari karbohidrat dan lemak, sedangkan 10,00% berasal dari
protein.
b. Zat Protektif
1) Laktoferin
Merupakan suatu iron binding protein ang bersifat bakteriostatik
kuat terhadap escherichia coli dan juga menghambat pertumbuhan
candida albicans.
2) Laktobasilus Bifidus
Merupakan koloni kuman yang memetabolisir laktosa menjadi
asam laktat yang menyebabkan rendahnya pH sehingga pertumbuhan
kuman patogen akan dihambat.
3) Imunoglobulin
Memberikan mekanisme pertahanan yang efektif terhadap
bakteri dan virus (terutama IgA) dan bila bergabung dengan
komplemen dan lisozim merupakan suatu antibakterial yang langsung
terhadap E. Coli. Faktor lisozim dan komplemen ini adalah suatu
antibakterial non spesifik yang mengatur pertumbuhan flora usus.
Faktor lekosit dan pH ASI mempunyai pengaruh mencegah
pertumbuhan kuman patogen (efek bakteriostatis dicapai pada pH
sekitar 7,20).
c. Unsur-unsur Lain dalam ASI
1) Laktokrom, kreatin, kreatinin, urea, xanthin, amonia, dan asam
sitrat.
2) Substansi tertentu didalam plasma darah ibu, dapat juga berada
dalam ASI, misalnya minyak volatil dari makanan tertentu
(bawang merah), juga obat – obatan tertentu seperti sulfonamid,
salisilat, morfin, dan alkohol, juga elemen – elemen anorganik
misalnya As, B1, Fe, I, Hg dan Pb.

4 Posisi Pemberian ASI


Ada berbagai macam posisi menyusui yang biasa dilakukan
1) Posisi Badan Ibu
a). Duduk
Punggung ibu bersandar, kaki dapat diangkat dan
diluruskan kedepan sejajar dengan bokong atau kebawah. Tetapi
harus diberi penyangga (jangan perut ibu bersentuhan atau
berhadapan dengan perut ibu. Leher bayi harus dalam posisi tidak
terpelintir. Sebaiknya ibu berhati-hati, karena pada saat menyusui
bayi tidak dalam keadaan menyusui atau dibedong.
b). Tidur Miring
Ibu tidur miring dengan bantal agak tinggi dan lengan
tangan menopang kepala bayi. Posisi perut bayi dan perut ibu
sama dengan posisi duduk. Siku bayi harus lurus.
c). Tidur Terlentang
2) Posisi Badan Ibu dan Bayi
a). Madona/cradle
b). Football
c). Double football
d). Transisi/cross cradle
e). Tidur
f). Crisscross hold

Gambar Posisi Badan Ibu dan Bayi Saat Menyusui

5 Cara Penyimpanan ASI bagi Ibu yang bekerja


a. Lama penyimpanan ASI
ASI yang dikeluarkan dapat disimpan untuk beberapa saat dengan syarat,
bila disimpan:
1) Udara terbuka/bebas : 6-8 jam
2) Dalam termos es : 24 jam
3) Lemari es : 2 x 24 jam
4) Freezer : 2 minggu
5) Freezer lemari es dua pintu : 3 bulan
ASI yang telah didinginkan bila akan dipakai tidak boleh direbus, karena
kualitasnya akan menurun yaitu unsur kekebalannya. ASI tersebut cukup
didiamkan beberapa saat di dalam suhu kamar, agar tidak terlalu dingin
atau dapat pula direndam di dalam wadah yang telah berisi air panas.
Masih belum ada penelitian yang membuktikan apakah dengan direndam
pada air panas tersebut merusak zat-zat anti yang terdapat pada
ASI/tidak. Pada penelitian efek pemanasan dengan gelombang mikro
(microwave) terbukti bahwa dengan pemanasan yang rendah
menurunkan aktifitas lisosim dan IgA, lebih-lebih pada pemanasan yang
tinggi semua aktifitas zat anti yang diteliti tidak berfungsi.
b. Cara penyimpanan ASI
1) Tempat penyimpanan ASI yang dianjurkan dalam botol gelas atau
botol plastik keras, volume sekitar 80-100 CC
2) Sebelum dimasukkan kedalam freezer ASI perah segar didinginkan
dahulu selama 30 menit dalam lemari es tempat buah.
3) Tulis jam, hari, dan tanggal saat diperah.
4) Setelah dicairkan ASI harus dimasukkan lagi dalam lemari es.
5) Usahakan bayi mendapat ASI perah yang tidak dibekukan karena
ASI yang sudah beku akan kehilangan sebagian anti infeksinya
6 Faktor yang menghambat dan memperlancar keluarnya ASI
a. Faktor yang dapat meningkatkan pengeluaran ASI
1) Bila melihat bayi
2) Memikirkan bayinya dengan perasaan penuh kasih saying
3) Mendengar bayinya menangis
4) Mencium bayi
5) Ibu dalam keadaan yang tenang
b. Faktor yang dapat menghambat pengeluaran ASI
1) Ibu yang sedang bingung atau pikirannya sedang kacau
2) Apabila ibu khawatir atau takut ASI nya tidak cukup
3) Apabila seorang ibu merasa kesakitan, terutama saat menyusui
4) Apabila ibu merasa sedih, cemas, marah atau kesal
5) Apabila ibu malu menyusui.
7 Cara menyusui yang benar
a. Ibu duduk atau berbaring santai. Bila duduk lebih baik menggunakan kursi
yang rendah agar kaki ibu tidak tergantung dan punggung ibu bersandar
pada sandaran kursi.
b. Sebelum menyusui ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada
puting susu dan areola sekitarnya. Cara ini mempunyai manfaat sebagai
desinfektan dan menjaga kelembaban puting susu.
c. Menghadap perut ibu/payudara.
(1) Satu tangan bayi diletakkan dibelakang badan ibu, dan yang satu di
depan
(2) Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.

(3) Biarkan kepala bayi terjatuh pada pertengahan lengan


bawah atau pergelangan tangan ibu.

(4) Pegang bagian belakang badan dan bahu bayi, jangan kepala bayi
(5) Hadapkan seluruh badan bayi pada badan ibu, dekap bayi di
bawah payudara, dada bayi melekat di bawah dasar payudara/dada
ibu (chest to chest), bahu dan lengan ibu tidak tegang dan dalam
posisi natural.

6). Payudara dipegang dengan ibu jari di atas dan jari yang lain menopang di
bawah. Jangan menekan puting susu atau areolanya saja.
7). Posisikan bayi sehingga puting berada di atas bibir atas bayi (berhadapan
dengan hidung bayi).
8). Rangsang bibir bawah atau dagu bayi dengan payudara/areola.
9). Tunggu sampai bayi membuka lebar mulutnya
10). Secepatnya dekatkan bayi ke payudara dengan menekan punggung dan
bahu bayi. Ingat! Jangan kepala bayi.
11). Arahkan puting susu ke atas, lalu masukkan ke mulut bayi dengan cara
menyusuri langit-langitnya, sehingga puting susu berada di antara langit-
langit yang lunak (uvula) dan pangkal lidah. Kondisi ini akan merangsang
reflex menghisap.
12). Perhatikan Bibir bawah bayi memutar keluar, bayi bebas bernapas. Lidah
bayi berada di bawah sebagian besar gudang susu. Areola bagian bawah
lebih sedikit terlihat daripada bagian atas. Dagu bayi menempel pada
payudara (chin to breast). Puting susu terlipat di bawah bibir atas bayi.
Dagu bayi menempel pada payudara. Hidung bayi menjauhi payudara.
13). Setelah bayi mulai menghisap, payudara tidak perlu dipegang atau di
sanggalagi.

Anda mungkin juga menyukai