Monitoring Pelaksanaan Program Fix
Monitoring Pelaksanaan Program Fix
I. Pendahuluan
Manajemen resiko merupakan bahaya atau sumber yang berpotensi menimbulkan
cidera/kerugian (manusia, proses, properti dan lingkungan). Sedangkan resiko adalah
kesempatan untuk terjadinya cidera/kerugian dari suatu bahaya atau kombinasi dari
kemungkinan dan akibat.
Analisa resiko adalah kegiatan analisa suatu resiko dengan cara menentukan
besarnya kemungkinan dan tingkat keparahan dari akibat suatu resiko. Jadi Manajemen
resiko adalah penerapan secara sistematis dari kebijakan manajemen, prosedur dan
aktivitas menyangkut identifikasi atas kemungkinan resiko yang akan dihadapinya dan
berusaha melakukan proteksi agar pengaruh resiko tersebut dapat diminimalkan, bahkan
ditiadakan sama sekali.
Selain itu juga dilakukan analisis kecelakaan kerja yang merupakan kilas balik
langkah demi langkah sesudah terjadi kecelakan. Pengenalan bahaya yang potensial
dalam produksi dan produk. Melaksanakan pengawasan meliputi pemeriksaan dan
pengujian dengan menggunakan ketentuan-ketentuan dan standar yang berlaku.
IV. Sasaran
Yang menjadi sasaran monitoring pelaksanaan program manajemen resiko adalah 20
unit di BLUD RS Konawe Kab. Konawe berdasarkan hasil laporan IBPR.
April
No. Kegiatan (Minggu)
1 2 3 4
1. Monitoring ke area yang beresiko dengan bantuan K3
unit.
2. Evaluasi hasil monitoring dan tindak lanjut area yang
beresiko
VI. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan
Setelah ditentukan area yang beresiko tinggi dilakukan monitoring ke area tersebut
dengan bantuan K3 unit dan dilakukan evaluasi sebagai berikut :
a. Area Genset, IPSRS :
Kepatuhan pemakaian APD selama bekerja masih rendah.
b. Instalasi Gizi :
Lantai Licin.
Kepatuhan pemakaian APD selama bekerja masih rendah.
Helmi