Anda di halaman 1dari 7

BAB IV

PEMBAHASAN

Pada bab ini membahas tentang tinjauan pustaka dan pengalaman

dalam penerapan asuhan kebidanan bayi Ny “S” baru lahir normal di

RSKD Ibu dan Anak pertiwi Makassar tanggal 21, 22, 23 Maret 2016 dan

kunjungan rumah tanggal 04 April 2016.

Pembahasan ini disusun berdasarkan teori dari asuhan yang nyata,

dengan pendekatan manajemen asuhan kebidanan yang terdiri dari 7

langkah Varney :

A. Pengumpulan dan analisa data dasar

Dalam pengkajian diawali dengan pengumpulan data melalui

anamnesa yang meliputi identitas, riwayat kehamilan/persalinan

sekarang. Untuk memperoleh data/informasi yang akurat penulis

mengadakan wawancara langsung dengan orang tua klien dan

keluarganya serta sebagian bersumber dari pemeriksaan fisik, baik

inspeksi, palpasi dan auskultasi.

Pada tinjauan pustaka dijelaskan bahwa bayi baru normal

adalah bayi yang lahir dengan berat badan 2500-4000 gram, panjang

badan lahir 48-50 cm, lingkar dada 32-34 cm, lingkar kepala 33-35

cm, frekuensi detak jantung dalam menit-menit pertama kira-kira 180

kali/menit, kemudian menurun sampai 140-120 kali/menit,

pernapasan pada menit-menit pertama cepat kira-kira 80 x/menit,

kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan cukup

51
52

terbentuk dan diliputi verniks caseosa, rambut lanugo telah hilang,

rambut kepala tumbuh baik, labia mayora menutupi labia minora,

refleks isap, menelan dan moro telah terbentuk, eliminasi urine dan

mekonium normalnya keluar pada 24 jam pertama. Dengan demikian

apa yang dijelaskan pada tinjauan pustaka dengan tinjauan kasus

pada bayi Ny “S” tampak kesamaan.

Pada tinjauan kasus bayi Ny “S” hasil pemeriksaan fisik

didapatkan berat badan 2950 gram dan umur kehamilan 39 minggu 1

hari, lingkar kepala 32 cm, lingkar dada 33 cm, frekuensi denyut

jantung 134 x/menit, pernapasan 53 x/menit, suhu 36,5 ºC, kulit

kemerah-merahan, terdapat verniks caseosa, tonus otot baik, refleks

moro baik, BAB (-)

B. Menginterpretasikan diagnosa / masalah aktual

Dalam tinjauan asuhan kebidanan setelah pengumpulan data,

maka dikembangkan kedalam identifikasi data yang spesifik

mengenai masalah/ diagnosa. Masalah aktual merupakan masalah

yang nampak nyata dapat diambil melalui data subjektif dan data

objektif.

Pada tinjauan kasus bayi Ny “S” lahir dengan berat badan 2950

gram, panjang badan 46 cm, umur kehamilan 39 minggu 1 hari,

lingkar kepala 32 cm, lingkar dada 33 cm, pernapasan 53 x/menit,

denyut jantung 134 x/menit, kulit licin, kemerah-merahan, terdapat

verniks caseosa, refleks moro baik, tonus otot baik, BAB (+), dan
53

berdasarkan pada tinjauan pustaka dijelaskan bahwa bayi baru lahir

normal dapat ditegakkan berdasarkan adanya berat badan 2500-

4000 gram, panjang badan lahir 48-50 cm, lingkar dada 32-34 cm,

lingkar kepala 33-35 cm, frekuensi detak jantung dalam menit-menit

pertama kira-kira 180 x/menit, kemudianmenurun sampai 140-120

x/menit, pernapasan pada menit-menit pertama cepat kira-kira 80

x/menit, kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan

cukup terbentuk dan liputi verniks caseosa, rambut lanugo telah

hilang, rambut kepala tumbuh baik, labia mayora menutupi labia

minora, refleks isap, menelan dan moro telah terbentuk, eliminasi

urine dan mekonium normalnya keluar 24 jam pertama.

Dengan demikian diagnosa/masalah aktual yang telah

diidentifikasi pada bayi Ny “S” dengan pengertian bayi baru lahir

normal menunjukkan ada persamaan.

C. Menginterpretasikan diagnosa / masalah potensial

Pada tinjauan manajemen kebidanan mengidentifikasi masalah

potensial atau diagnosis potensial berdasarkan diagnosis atau

masalah yang sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan

antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan.

Berdasarkan pada tinjauan pustaka dijelaskan bahwa bayi baru

lahir normal potensial terjadi hipotermi melalui mekanisme

kehilangan panas yaitu konveksi yang merupakan kehilangan panas

tubuh yang terjadi saat bayi terpapar udara sekitar yang lebih dingin.
54

Walaupun suhu bayi normal yaitu 36,5 ºC bayi yang dilahirkan atau

ditempatkan didalam ruangan yang dingin akan cepat mengalami

kehilangan panas yang terjadi jika ada aliran udara dingin dari kipas

angin, hembusan udara dingin melalui ventilasi/pendingin ruangan.

Pada tinjauan kasus suhu bayi 36,5oC, ruang bersalin terdapat

pendingin ruangan (AC) dengan suhu 20oC yang berhadapan

langsung dengan bayi, bayi terbungkus kain kering. Untuk mencegah

terjadinya hipotermi dapat dilakukan dengan membungkus bayi

dengan kain kering serta menghindarkan bayi dari hal-hal yang akan

mengakibatkan terjadinya hipotermi.

D. Tindakan segera, konsultasi / kolaborasi

Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau

dokter dan atau untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama

dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi

klien.

Pada kasus ini penulis tidak menemukan adanya indikasi untuk

melakukan tindakan segera/kolaborasi.

E. Merencanakan asuhan kebidanan

Pada asuhan kebidanan direncanakan asuhan yang

menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah sebelumnya yang

merupakan kelanjutan dari manajemen terhadap masalah atau

diagnosa yang telah diidentifikasi atau antisipasi. Dimana

perencanaan harus sesuai dengan masalah yang ditemukan.


55

Pada tinjauan pustaka dijelaskan bahwa asuhan yang diberikan

pada bayi baru lahir adalah penilaian awal bayi baru lahir,

penatalaksanaan bayi baru lahir yang terdiri dari klem dan

pemotongan tali pusat, mencegah kehilangan panas, inisiasi

menyusu dini, pencegahan infeksi mata, pencegahan perdarahan,

perawatan tali pusat, pemberian imunisasi hepatitis B dan

pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir yang terdiri dari pemeriksaan

antropometri, tanda-tanda vital dan pemeriksaan fisik mulai dari

kepala sampai ekstremitas.

Pada tinjauan kasus rencana asuhan kebidanan pada bayi Ny

“S” yaitu lakukan informend consent, jelaskan pada ibu bahwa

bayinya dalam keadaan normal, cuci tangan sebelum dan sesudah

melakukan tindakan, observasi tanda-tanda vital, berikan injeksi

vitamin K, salep mata dan imunisasi hepatitis B, melakukan

perawatan tali pusat, pasang tanda pengenal pada bayi, selimuti bayi

dengan kain kering yang lembut dan pindahkan ibu dan bayi keruang

nifas setelah 2 jam post partum dan ibu dalam keadaan baik.

F. Melaksanakan asuhan kebidanan

Pada pelaksanaan asuhan kebidanan ini rencana asuhan

menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah lima yaitu

rencana asuhan kebidanan yang dilaksanakan secara efisien dan

aman. Pada tinjauan asuhan kebidanan, pelaksanaan rencana


56

asuhan yang telah ditetapkan serta kerjasama antara petugas

kesehatan lain dan atas persetujuan dari orang tua bayi Ny “S”.

Pada tinjauan pustaka dijelaskan bahwa pelaksanaan yang

diberikan pada bayi baru lahir adalah penilaian awal bayi baru lahir,

pelaksanaan bayi baru lahir yang terdiri dari klem dan pemotongan

tali pusat, mencegah kehilangan panas, inisiasi menyusu dini,

pencegahan infeksi mata, pencegahan perdarahan perawatan tali

pusat, pemberian imunisasi hepatitis B dan pemeriksaan fisik pada

bayi baru lahir.

Pada tinjauan kasus rencana tindakan yaitu melakukan

informed consent, menjelaskan pada ibu bahwa bayinya dalam

keadaan normal, mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan

tindakan, mengobservasi tanda-tanda vital, memberikan injeksi

vitamin K, salep mata dan imunisasi hepatitis B, melakukan

perawatan tali pusat, memasang tanda pengenal pada bayi,

menyelimuti bayi dengan kain kering yang lembut dan memindahkan

ibu dan bayi keruang nifas setelah 2 jam post partum dan ibu dalam

keadaan baik.

G. Mengevaluasi asuhan yang diberikan

Evaluasi merupakan langkah akhir dari proses asuhan

kebidanan yaitu penilaian terhadap tingkat keberhasilan asuhan yang

diberikan kepada bayi dengan berpedoman pada masalah dan

tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Hasil evaluasi selama 3


57

hari perawatan padatanggal 21 sampai 23 Maret 2016 dan 1 hari

kunjungan rumah pada tanggal 04 April 2016.

Tanggal 21 Maret 2016 keadaan umum bayi baik ditandai

dengan berat badan 2950 gram, pergerakan bayi aktif, tanda-tanda

vital dalam batas normal yaitu frekuensi denyut jantung 134 x/menit,

suhu 36,5 ºC, pernapasan 53 x/menit.

Tanggal 22 Maret 2016 keadaan umum bayi baik ditandai

dengan tanda-tanda vital dalam batas normal frekuensi denyut

jantung 125 x/menit, pernapasan 54 x/menit, suhu 36,5 ºC dan

refleks mengisap baik.

Tanggal 23 Maret 2016 keadaan umum bayi baik ditandai

dengan tanda-tanda vital dalam batas normal frekuensi denyut

jantung 125 x/menit, pernapasan 45 x/menit, suhu 36,6 ºC, refleks

mengisap baik dan tidak ada tanda-tanda infeksi tali pusat.

Tanggal 04 April 2016 keadaan umum bayi baik ditandai

dengan tanda-tanda vital dalam batas normal frekuensi denyut

jantung 130 x/menit, pernapasan 40 x/menit, suhu 36,5 °C, refleks

mengisap baik dan tali pusat sudah terlepas.

Anda mungkin juga menyukai