Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN PENDAHULUAN

AGREGAT PEKERJA CV SARANA KARYA MANDIRI

Oleh:
Amelia Maharani Kartika 1506689723
Jesita Noor Sabila 1506689736
Ratri Tamayanti 1506689742
Silvy Tamara Winata 1506689755
Muhammad Abdul Aziz 1506689774
Yaumi Rahmah Maulidiah 1506689793
Anggun Laellatul 1506689811
Justiana Destriajiningrum 1506690012
Riszky Pertiwi Ramadhanty 1506690076
Fanny Anwar Fauziani 1506689963

PRAKTIKUM KLINIK IV
KELAS PK IV C2
Kelompok 1

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS INDONESIA
2018
HASIL PENGKAJIAN

Pengkajian pada pekerja di CV Sarana Karya Mandiri dilakukan dengan


menggunakan 3 metode, yaitu, angket, wawancara, dan observasi. Metode wawancara
dilakukan dengan menayakan sejumlah pertanyaan pada pengurus perusahaan yaitu
admin dari CV Sarana Karya Mandiri. Metode angket digunakan dengan memberikan
sejumlah kuisioner yang terlah berisi pertanyaan kepada 15 pekerja. Metide observasi
dengan mengamati lingkungan perusahaan dimulai dari tempat produksi hingga
finishing, fasilitas yang disediakan hingga alat pelingdung diri. Metode terakhir dengan
pemeriksaan fisik pada 15 pekerja yang terdiri dari berbagai bagiaan dengan memeriksa
tekanan darah, suhu, berat badan dan tinggi badan didampingin oleh mahasiswa Praktik
Kinik IV Kelas B1 Kelompok 1.

HASIL ANGKET PEKERJA


DATA IDENTITAS

Dari 16 orang yang mengisi angket, 10 orangnya adalah perempuan dan 6 orang laki-
laki. Semua pekerja di CV Sarana Karya Mandiri berusia 15-64 tahun sehingga tidak
menyalahi aturan kerja di Indonesia.
Pendidikan pekerja di CV Sarana Karya Mandiri rata-rata adalah lulusan SMA dan
SMP.

Dari 16 responden, sebanyak 14 responden merupakan pekerja tetap di CV Sarana


Karya Mandiri dengan lama kerja lebih dari satu tahun.

Status gizi pekerja di CV Sarana Karya Mandiri dapat dikatakan cukup baik dengan
persentase IMT normal lebih banyak dibandingkan kategori lainnya.
Rata-rata pekerja di CV Sarana Karya Mandiri memiliki penyakit hipertensi baik dalam
kategori pre hipertensi sampai dengan hipertensi stage 2.

POSISI BEKERJA

Posisi yang dilakukan oleh pekerja di CV Sarana Karya Mandiri bergantung kepada
pembagian kerja yang telah ada. Responden yang bekerja di bagian menjahit lebih
sering berada dalam posisi duduk selama jam kerja berlangsung yaitu lebih dari satu
jam (terkadang hingga 10 jam). Sementara bagian finishing atau packing lebih sering
dalam posisi berdiri yang lebih dari satu jam juga.

GAYA HIDUP
Kebiasaan Menggunakan APD
Sebanyak sembilan orang tidak mengetahui SOP mengenai penggunaan APD. Hal
tersebut terjadi dikarenakan tidak terdapat SOP secara tertulis mengenai penggunaan
APD.

Perusahaan memberikan APD berupa masker, namun sebanyak responden lebih banyak
memilih untuk tidak menggunakan APD maupun jarang menggunakan APD yang telah
disiapkan oleh perusahaan meskipun kondisi APD yang diberikan baik.
Sebanyak 12 responden mengetahui akibat dari tidak menggunakan APD selama
bekerja.

Kebiasaan Berolahraga

Pekerja di CV Sarana Karya Mandiri termasuk jarang untuk melakukan olahraga secara
rutin. Mereka umumnya berolahraga ketika memiliki waktu luang di hari libur.

Sebanyak 8 responden dari total 16 responden melakukan peregangan di tempat


kerjanya. Pekerja umumnya melakukan peregangan secara tentatif atau tergantung
kondisi tubuh mereka, sebanyak 6 orang memilih untuk melakukan peregangan sebelum
bekerja dan sisanya melakukan peregangan saat dirasa tubuh sudah pegal.

Kebiasaan Minum

Sebanyak 15 responden meminum air > 8 gelas setiap harinya.

KELUHAN KESEHATAN SAAT INI

Alasan umum absensi pekerja di CV Sarana Karya Mandiri adalah sakit, terutama
berkaitan dengan keluhan fisik.
Keluhan yang umumnya dirasakan oleh pekerja adalah pusing dan kelelahan berkaitan
dengan beban kerja yang tinggi serta gangguan persendian berupa nyeri punggung dan
otot.

Pekerja umumnya mengurangi keluhan fisik yang dialami dengan datang ke pelayanan
kesehatan, meskipun tidak memiliki asuransi kesehatan yang menjaminnya.
KECELAKAAN KERJA

Pekerja dalam CV Sarana Karya Mandiri cukup sering mengalami kecelakaan kerja (10
responden dari total 16 responden). Kecelakaan kerja itu umumnya berbentuk tergores
atau terpotong oleh gunting dan jatuh saat mengangkut barang. Sebanyak sembilan
orang berpendapat bahwa hal tersebut disebabkan karena kelalaian pekerja, sementara
dua orang berpendapat ketidakamanan alat yang digunakan sebagai salah satu faktor
yang menyebabkan kecelakaan kerja.

PENGETAHUAN MENGENAI ANCAMAN KESEHATAN


Pekerjaan pekerja di CV Sarana Karya Mandiri menurut 11 responden adalah monoton
dan menuntut konsentrasi serta perhatian yang tinggi yang menyebabkan mereka jarang
untuk merubah posisi mereka.
Sebanyak 14 responden merasa waktu istirahat yang diberikan di sela-sela jam kerja
cukup, namun tetap pekerja merasa kelelahan dengan jam kerja dan jenis pekerjaan
yang ada di CV Sarana Karya Mandiri karena dalam sehari terkadang mereka bekerja
hingga 10 jam dan mencapai 50-60 jam dalam seminggu.

Beban kerja yang ada bergantung kepada permintaan pakaian saat itu. Perusahaan sering
memberlakukan sistem lembur saat permintaan meningkat selama 10 jam sehingga
menurut tujuh responden, beban kerja mereka menjadi lebih tinggi.
Menurut 15 responden dari total 16 responden, jenis pekerjaan yang diberikan di CV
Sarana Karya Mandiri telah sesuai dengan keahlian mereka.

Rata-rata pekerja di CV Sarana Karya Mandiri tidak melakukan perubahan posisi ketika
melakukan pekerjaan mereka.
Terdapat aktivitas memindahkan barang secara manual di CV Sarana Karya Mandiri.

PELAYANAN KESEHATAN

Tidak terdapat petugas kesehatan dalam CV Sarana Karya Mandiri. Pekerja


mengharapkan adanya asuransi kesehatan dan obat-obatan yang diberikan oleh
perusahaan.
HASIL DATA WAWANCARA (MBA ACI)
Total keseluruhan pekerja terdapat 80 pekerja di CV Sarana Karya Mandiri,
namun agar tidak mengganggu produksi maka yang diikut sertakan berjumlah 15
pekerja. Mulai mendirikan CV pada tahun 2006. Hasil produksi dijual kembali ke toko-
toko, supermartket maupun orang-orang yang membeli untuk di jual kembali. Luas
bangunan perusahaan yaitu XX dengan terdiri dari dua lantai. CV ini bergerak dibidang
konveksi yang memproduksi pakaian, bantal, guling dan nesting pada bayi. Peralatan
yang digunakan dalam perusahaan yaitu terdiri dari mesin jahit, gunting, mesing
pemasuk kancing baju, alat pemotong plastik. Bahan mentah yang digunakan yaitu
berbagai jenis kain untuk pakaian. Selama produksi tidak menggunakan bahan yang
mengandung zat kimia.
Sistem kerja di CV ini untuk karyawan yang dibagian produksi masuk pukul
07.00-15.00 WIB, sedangkan apabila ada lembur hingga pukul 19.00 WIB. Karyawan
yang bekerja di bagian kantor masuk pukul 09.00-16.30 WIB sehingga rata-rata jumlah
jam pekerja yaitu 45 jam dalam satu minggu. Pekerja masuk dari hari Senin hinga
Sabtu. Sistem bekerja di CV ini tidak adanya sistem shift yang diberikan. Semua
pekerja masuk pada shift pagi. Lembur bagi pekerja ada apabila adanya permintaan
produksi yang banyak. Pemberian cuti diberikan CV ke pekerja maksimal 7 dalam
setahun. Jam istirahat pekerja yaitu selama satu jam. Pekerja biasanya membeli makan
di luar atau membawa bekel.
SOP atau peraturan dalam perusahaan ini tidak ada dan tidak tertulis. Hanya
peraturan-peraturan secara lisan saja, seperti jam masuk kerja, izin bekerja. Pekerja
mendapatkan asuransi kesehatan dari perusahaan apabila pekerja mengalami kecelakaan
di tempat kerja. Fasilitas rekreasi disediakan oleh perusahan biasanya setahun sekali
mengadakan jalan-jalan. Fasilitas merokok bagi pekerja tidak tersedia.
Pekerja tidak dibatasi usia dalam bekerja. Perusahaan sendiri tidak menyiapkan
dana pension bagi pekerja. Perusahaan juga tidak mendukung pekerja untuk mensupport
dalam hal pendidikan pekerja. CV Sarana Karya Mandiri tidak memiliki tenaga
kesehatan di perusahaan. Pengalaman kecelakaan kerja di perusahaan biasanya pekerja
yang tangannya tidak sengaja terkena mesin sehingga terdapat luka dan darah. Angka
kejadian dalam satu tahun belakang yaitu berjumlah 1. Pekerja hanya mengeluh pegal-
pegal dan pusing.
HASIL DATA OBSERVASI
Ketersediaan Keterangan
Pertanyaan
Ya Tidak
Bangunan
Apakah terdapat ketersediaan ventilasi yang cukup V Ventilasi pada
lantai dua ada,
namun tertutup
rapat saat pekerja
Apakah bangunan terbuat dari bahan yang nyaman dan V
aman, terutama dalam mobilisasi?
Apakah ruangan kerja sangat padat? V
Apakah ada rambu-rambu atau pentunjuk keselamatan? V
Apakah terdapat pintu darurat? V
Fasilitas yang tersedia
Apakah terdapat alat pelindung diri: helm? V Perusahaan tidak
memerlukan
Apakah terdapat alat pelindung diri: APAR? V
Apakah terdapat alat pelindung diri: Masker? V Perusahaan sudah
menyarankan
pekerja memakai,
namun tidak
menyediakaan
Apakah terdapat alat pelindung diri: gloves? V Perusahaan tidak
memerlukan
Apakah terdapat alat pelindung diri: handscoon? V Perusahaan tidak
memerlukan
Apakah terdapat alat pelindung diri: boots? V Perusahaan tidak
memerlukan
Apakah terdapat fasilitas pertolongan pertama pada V
keadaan kegawat daruratan?
Apakah terdapat kotak P3K? V Terdapat kotak P3K
di kantor
Apakah terdapat fasilitas tempat duduk? V
Apakah terdapat fasilitas mencuci tangan? V
Apakah tersedia sabun? V
Apakah terdapat fasilitas penyedia air minum? V
Apakah terdapat telpon umum yang digunakan? V
Apakah terdapat loker? V
Apakah terdapat fasilitas/ tempat untuk pekerja perokok? V
Health Hazard
Apakah terdapat alat proses produksi atau alat-alat kerja V Suara keras timbul
yang dapat menimbulkan suara keras, berlebihan, dan dari mesin jahit dan
berkepanjangan yang dapat menyebabkan gangguan alat pemotong
pendengaran?
Apakah terdapat mesin besar yang menimbulkan V Mesin jahit dalam
getaran? jumlah yang cukup
banyak dan alat
pemotong
Apakah terdapat alat-alat proses kerja yang dapat V
memancarkan gelombang mikro dan sinar ultra violet?
Apakah terdapat lingkungn kotor yang terdapat bakteri V
dan kuman?
ANALISIS DATA

Data Diagnosis

Data Primer: Domain 1


 Angket:
Promosi Kesehatan
- 37,5% pekerja mengalami hipertensi
stage 2
- Posisi pekerja bagian menjahit duduk
Kelas 2
selama 10 jam sehari
- Posisi pekerja bagian finishing dan Manajemen Kesehatan
packing berdiri selama 7 jam sehari
- 56,3% pekerja tidak mengetahui SOP
penggunaan APD saat bekerja 00188-Perilaku Kesehatan Cenderung

- 31,3% pekerja tidak menggunakan Berisiko


APD dan jarang menggunakan APD
Definisi
- 75% pekerja mengetahui dampak dari
tidak menggunakan APD Hambatan kemampuan untuk mengubah gaya

- 62,5% pekerja absensi selama 1 bulan hidup/ perilaku dalam cara yang memperbaiki
terakhir dengan alasan sakit tingkat kesejahteraan

- Semua pekerja memiliki keluhan fisik


selama satu bulan terakhir
- 3 keluhan fisik terbanyak yang dialami
pekerja yaitu pusing, nyeri punggung,
dan masalah otot
- 62,5% pekerja pernah mengalami
kecelakaan kerja yaitu
terjatuh/tersandung dan terpotong
bagian tubuh
- 81,8% pekerja merasa kecelakaan
tersebut karena kelalaian mereka
- 68,8% pekerja merasa kelelahan
dengan waktu dan jenis kerja yang
diberikan
- 62,5% pekerja merasakan static
posture, repetitive movement, manual
handing
 Observasi
- Ventilasi udara pada lantai 2 tidak
cukup banyak sehingga hawa terasa
panas
- Tidak ada rambu-rambu atau petunjuk
kesehatan dan pintu darurat
- Tidak disediakan alat pelindung diri
untuk pekerja
- Tidak adanya fasilitas kesehatan
- Terdapat mesin produksi yang
mengeluarkan suara cukup bising dan
getaran
Data Sekunder:
 Wawancara admin perusahaan
- Perusahaan tidak memiliki SOP untuk
pekerja
- Perusahaan tidak memiliki tenaga
kesehatan
- Pernah terjadi suatu kecelakaan salah
satu tangan pekerja tertekan mesin
press sehingga terluka parah
- Pekerja mengeluh pegal-pegal dan
pusing
- Tidak disediakan masker hanya
memperbolehkan jika pekerja ingin
membuat masker sendiri dengan kain
sisa
SKORING MASALAH

Komponen penilaian Bobot Pembenaran


Dx: Perilaku Kesehatan
Cenderung Berisiko
Kesadaran kelompok 3 Kesadaran kelompok cukup baik terhadap masalah
terhadap masalah
Motivasi kelompok untuk 4 Keingintahuan kelompok tinggi terhadap
menyelesaikan masalah pengetahuan mengenai cara untuk mengatasi
masalah
Kemampuan kelompok 2 Kurangnya kemampuan kelompok dalam mencari
untuk menyelesaikan sumber pendukung untuk menyelesaikan masalah
masalah
Tersedianya fasilitas di 1 Berdasarkan hasil wawancara dan observasi fasilitas
kelompok yang disediakan kurang mendukung
Adanya hambatan untuk 1 Tidak adanya tenaga kesehatan dan SOP mengenai
menyelesaikan masalah APD menghambat untuk menyelesaikan masalah

Waktu untuk 4 Membutuhkan waktu yang berkelanjutan untuk


menyelesaikan masalah dapat mengatasi masalah
Total 15
Tabel Skoring masalah keperawatan diagnosa Perilaku Kesehatan Cenderung
Berisiko

Bobot:

1 = sangat rendah

2 = rendah

3 = cukup

4 = tinggi

5 = sangat tinggi
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Domain 1. Promosi Kesehatan


Kelas 2. Manajemen Kesehatan
Kode diagnosis 00188-Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko
Definisi : Hambatan kemampuan untuk mengubah gaya hidup/ perilaku dalam cara yang memperbaiki tingkat kesejahteraan
Data NOC NIC
Data Primer: Domain IV. Pengetahuan dan Prevensi Primer
Perilaku Kesehatan Domain IV Keselamatan
 Angket:
Kelas Q. Perilaku kesehatan Kelas V. Manajemen Risiko
- 37,5% pekerja mengalami
1602 Perilaku promosi
hipertensi stage 2 6610 Identifikasi risiko
kesehatan
- Posisi pekerja bagian menjahit Aktivitas:
Indikator:
duduk selama 10 jam sehari 1. Kaji riwayat kesehatan pasien termasuk riwayat
160201 Menggunakan perilaku
- Posisi pekerja bagian finishing penyakit dan perawatan medis yang telah
penghindaran risiko
dan packing berdiri selama 7 jam didapatnya
160202 Memantau lingkungan
sehari 2. Identifikasi sumber daya yang dapat membantu
untuk risiko
- 56,3% pekerja tidak mengetahui mengurangi faktor risiko
160203 Memantau perilaku
SOP penggunaan APD saat 3. Identifikasi risiko biologis, lingkungan, dan
pribadi untuk risiko
bekerja perilaku terkait
160207 Melakukan perilaku
- 31,3% pekerja tidak 4. Kaji terhadap kepatuhan terhadap perawatan
sehat secara rutin
menggunakan APD dan jarang 160223 Minum delapan gelas air medis yang didapatkannya
menggunakan APD setiap hari 5. Jelaskan faktor risiko dan rencanakan
- 75% pekerja mengetahui dampak pengurangan risiko
dari tidak menggunakan APD 6. Pertimbangkan kriteria yang berguna dalam
- 62,5% pekerja absensi selama 1 Domain IV. Pengetahuan dan memprioritaskan area untuk pengurangan risiko
bulan terakhir dengan alasan sakit Perilaku Kesehatan 7. Diskusikan dan rencanakan kegiatan pengurangan
- Semua pekerja memiliki keluhan Kelas R. Kepercayaan risiko dalam kolaborasi dengan individu atau
fisik selama satu bulan terakhir Kesehatan kelompok
- 3 keluhan fisik terbanyak yang 1704 Keyakinan Kesehatan: 8. Melaksanakan kegiatan pengurangan risiko
dialami pekerja yaitu pusing, Ancaman yang dirasakan 9. Rencanakan tindak lanjut jangka panjang dari
nyeri punggung, dan masalah otot Indikator: strategi pengurangan risiko
- 62,5% pekerja pernah mengalami 170404 Kepedulian tentang
kecelakaan kerja yaitu penyakit atau cedera
terjatuh/tersandung dan terpotong 170405 Perhatian tentang Prevensi Sekunder
Domain III. Perilaku
bagian tubuh potensi komplikasi
- 81,8% pekerja merasa kecelakaan 170407 Tingkat keparahan Kelas S. Edukasi Pasien
tersebut karena kelalaian mereka komplikasi yang parah 5602 Pengajaran: Proses Penyakit
- 68,8% pekerja merasa kelelahan 170408 Perasaan terjangkit Aktivitas:
dengan waktu dan jenis kerja ketidaknyamanan akibat sakit 1. Mengkaji pengetahuan pasien tentang kondisinya
yang diberikan atau luka 2. Jelaskan tanda dan gejala umum penyakit yang
- 62,5% pekerja merasakan static 170410 Dampak yang dirasakan dialami pasien
posture, repetitive movement, pada gaya hidup saat ini 3. Menanyakan tentang hal yang sudah dilakukan
manual handing untuk mengelola gejalanya
4. Jelaskan proses penyakitnya
 Observasi Domain IV. Pengetahuan dan 5. Identifikasi kemungkinan etiologi penyakitnya
- Ventilasi udara pada lantai 2 Perilaku Kesehatan 6. Berikan informasi kepada pasien tentang
tidak cukup banyak sehingga Kelas Q. Perilaku Kesehatan kondisinya
hawa terasa panas 1603 Perilaku mencari 7. Mengidentifikasi perubahan kondisi fisik pasien
- Tidak ada rambu-rambu atau kesehatan
petunjuk kesehatan dan pintu Indikator: Prevensi Tersier
darurat 160301 Ajukan pertanyaan Domain III. Perilaku
- Tidak disediakan alat pelindung seputar kesehatan Kelas S. Edukasi Pasien
diri untuk pekerja 160306 Menjelaskan strategi
5540 Peningkatan Kesiapan Pembelajaran
- Tidak adanya fasilitas kesehatan untuk menghilangkan perilaku
- Terdapat mesin produksi yang tidak sehat Aktivitas:
mengeluarkan suara cukup bising 160314 Melakukan perilaku
1. Memenuhi kebutuhan fisiologis dasar pasien
dan getaran kesehatan yang diprakarsai
2. Turunkan tingkat kelelahan pasien
Sekunder: sendiri
3. Kendalikan nyeri pasien atau keluhan yang
 Wawancara admin perusahaan 160308 Melakukan perilaku
dirasakan pasien jika dapat dilakukan
- Perusahaan tidak memiliki SOP kesehatan yang ditentukan 4. Memenuhi kebutuhan keselamatan pasien (mis.,
untuk pekerja 160315 Menggunakan informasi keamanan, kontrol, dan keakraban)
- Perusahaan tidak memiliki tenaga kesehatan yang terpercaya 5. Berikan waktu bagi pasien untuk bertanya dan
kesehatan 160316 Mencari bantuan bila mendiskusikan terkait kekhawatirannya
- Pernah terjadi suatu kecelakaan diperlukan 6. Bantu pasien untuk menyadari tingkat keparahan
salah satu tangan pekerja tertekan penyakitnya
mesin press sehingga terluka 7. Bantu pasien untuk menyadari bahwa terdapat
parah pilihan pengobatan yang tersedia
- Pekerja mengeluh pegal-pegal 8. Bantu pasien untuk menyadari kerentanan
dan pusing terhadap komplikasi
- Tidak disediakan masker hanya 9. Bantu pasien untuk menyadari kemampuan pasien
memperbolehkan jika pekerja untuk mencegah penyakit jika memang belum
ingin membuat masker sendiri terkena
dengan kain sisa 10. Bantu pasien untuk berpikir sekaligus
memahami tindakan alternatif yang berisiko
termasuk gaya hidup
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

Pokok bahasan : Peregangan Otot

Sub pokok bahasan : Definisi Peregangan Otot, Manfaat Peregangan Otot, dan Cara
Melakukan Peregangan Otot

1.1.Tujuan
1.1.1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan ini, diharapkan para pekerja dapat
mengerti dan memahami tentang pentingnya melakukan peregangan otot selama
waktu bekerja.
1.1.2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan ini, para pekerja dapat:
1. Menyebutkan kembali mengenai definisi peregangan otot
2. Menyebutkan kembali mengenai manfaat peregangan otot
3. Menyebutkan kembali mengenai cara melakukan peregangan otot
4. Mendemonstrasikan cara melakukan peregangan otot
1.2.Sasaran dan Target
Para pekerja berjumlah 15 orang di CV Sarana Karya Mandiri
1.3. Materi (Terlampir)
1) Definisi Peregangan Otot
2) Manfaat Peregangan Otot
3) Cara Melakukan Peregangan Otot
1.4. Waktu Pelaksanaan
Hari/Tanggal : Selasa, 30 Oktober 2018
Waktu : Pukul 12.00 – 13.00 WIB
Tempat : CV Sarana Karya Mandiri, Kukusan, Beji, Depok
1.5. Metode
Penyuluhan Kesehatan
 Bidang kognitif : Metode presentasi
 Bidang psikomotor : Demonstrasi
1.6. Media dan Alat
Media dan alat yang digunakan yaitu:
 Media edukasi berupa standing banner dan leaflet (Materi Terlampir)

STRATEGI PELAKSANAAN
Waktu Kegiatan Respon peserta
Fase Orientasi
12.00-12.10 Pembukaan: Peserta aktif:
- Mengucapkan salam perkenalan 1. Menjawab salam
- Memperkenalkan diri dan memperhatikan
- Menanyakan kabar peserta 2. Mendengarkan
- Menjelaskan topik dan tujuan 3. Bersedia mengikuti
pembelajaran penyuluhan
- Melakukan kontrak waktu
- Menyebutkan materi yang akan diberikan

12.10-12.20 Evaluasi Peserta aktif:


Pengajuan pertanyaan terkait materi yang 1. Mendengarkan
akan diberikan (pre-test) 2. Menjawab
pertanyaan
Fase Kerja
12.20-12.30 Penyampaian materi edukasi melalui metode Peserta aktif:
presentasi, adapun materinya terdiri dari: 1. Memperhatikan
1. Menjelaskan tentang definisi peregangan 2. Mendengarkan
otot 3. Bertanya
2. Menjelaskan tentang manfaat Peregangan
otot
3. Menjelaskan tentang cara melakukan
peregangan otot

12.30-12.40 Demonstrasi dan redemonstrasi cara Peserta aktif:


melakukan peregangan otot 1. Memperhatikan
- Mahasiswa mendemonstrasikan cara 2. Mendengarkan
melakukan peregangan otot, dan peserta 3. Bermain
memperhatikannya secara seksama
terlebih dahulu
- Peserta diarahkan untuk
mendemonstrasikan cara peregangan otot
sesuai dengan instruksi yang diberikan
- Perwakilan (1-2 peserta) akan diminta
untuk mendemonstrasikan ulang tanpa
bantuan mahasiswa
Fase Terminasi
12.40-12.50 Evaluasi Peserta aktif:
- Pengajuan pertanyaan terkait materi yang 1. Menjawab
telah disampaikan (post-test) pertanyaan
- Sesi tanya-jawab 2. Bertanya mengenai
hal yang kurang
dimengerti dan
dipahami
12.50-13.00 Penutup: Peserta aktif:
- Penyampaian kesimpulan 1. Mendengarkan
- Menjelaskan rencana tindak lanjut 2. Memperhatikan
(pemasangan standing banner di tempat
kerja)
- Mengucapkan salam penutup
DAFTAR PUSTAKA

Ditjen Yankes: Kementerian Kesehatan RI. (2018, Agustus 31). Retrieved from Laman
Kementerian Kesehatan RI: http://www.yankes.depkes.go.id

Juliatine, T. (2017). Studi perbandingan berbagai macam metode latihan peregangan


dalam meningkatkan kelentukan.

Lumajang, D. K. (Writer), & Lumajang, D. (Director). (2017). Senam peregangan di


tempat kerja [Motion Picture].
Lampiran 1: Materi (Banner dan Brosur)

1. Pengertian peregangan otot (Juliatine, 2017)


Kegiatan melakukan gerakan-gerakan yang bertujuan melenturkan atau
melemaskan kembali bagian-bagian tubuh yang kaku
2. Manfaat peregangan otot (Kemenkes RI, 2018)
- Mengurangi ketegegangan otot
- Meningkatkan fleksibilitas otot
- Mengurangi risiko kram otot
- Mengurangi risiko nyeri punggung
- Mengendalikan postur tubuh
3. Waktu yang diperlukan untuk meregangkan otot saat sedang bekerja (Lumajang,
2017)
Peregangan otot dillakukan setiap 1-2 jam selama 3 menit
4. Cara melakukan peregangan otot (Lumajang, 2017)
Gerakan dilakukan selama 8 hitungan pada tangan kanan dan kiri
- Menahan siku baik pada siku tangan kanan maupun kiri
- Menahan siku ke belakang baik pada siku tangan kanan maupun kiri
- Mendorong lengan ke atas
- Mendorong lengan ke samping kanan dan kiri
- Mendorong lengan ke depan
- Memutar pinggul ke kanan dan kiri
Lampiran 2: Media (Banner dan Poster)
Lampiran 3: Instrumen Evaluasi

Format Penilaian Evaluasi Promosi Kesehatan tentang Peregangan Otot (Pre-test


dan Post-test)

1. Apa yang anda ketahui tentang peregangan otot?

2. Apa manfaat Peregangan otot untuk tubuh menurut Anda? (beri tanda ceklis (V)
yang menurut anda Benar)
___ Meningkatkan kelenturan tubuh
___ Mengurangi nyeri punggung
___ Mengurangi stres pekerjaan
___ Mengurangi ketegangan otot
___ Mempercepat pemulihan sesak napas
___ Memperbaiki postur tubuh
___ Menurunkan kebugaran
___ Mengurangi kram otot

3. Bagaimana cara melakukan peregangan otot? (beri tanda ceklis (V) yang menurut
anda Benar)

4. Berapa lama waktu yang di anjurkan untuk melakukan peregangan otot dalam
sehari? (beri tanda silang (X) pada jawaban anda)
b. Setiap 10-12 jam sekali selama 20 menit
c. Setiap 5-7 jam sekali selama 15 menit
d. Setiap 1-2 jam sekali selama 3 menit
Lampiran 4: Hasil Observasi

Gerbang

Ruang Jahit
Ruang Finishing
Gudang

Anda mungkin juga menyukai