Anda di halaman 1dari 11

Okky, dkk, Asupan Sayur dan Buah ...

11

OPEN ACCESS

Indonesian Journal of Human Nutrition


P-ISSN 2442-6636
E-ISSN 2355-3987
www.ijhn.ub.ac.id
Artikel Hasil Penelitian

Asupan Sayur dan Buah dengan Variasi Warnanya


pada Siswa SD Insan Permata Malang
Okky Rizkyana1*, Fajar Ari Nugroho1, Olivia Anggraeny1
Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
*Alamat korespondensi: okkyrizkyana@gmail.com

Diterima: 26 Januari 2016 Direview: 7 September 2016 Dimuat: Juni 2017


_________________________________________________________________________

Abstrak
Capaian konsumsi sayur dan buah masih menjadi masalah yang disoroti di Indonesia. Penyajian
variasi warna sayur dan buah di sekolah yang memiliki fasilitas penyediaan makan pada anak
merupakan salah satu cara untuk meningkatkan asupan sayur dan buah. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui perbedaan asupan sayur dan buah berdasarkan variasi warnanya pada siswa
SD Insan Permata Kota Malang. Penelitian ini menggunakan desain pra experimental dengan metode
purposive sampling. Jumlah sampel 45 orang yang dibagi dalam 3 kelompok, masing–masing
berjumlah 15 orang, setiap kelompok mendapatkan sayur dan buah satu warna, dua variasi warna,
dan tiga variasi warna yang berbeda pada 6 hari yang tidak berurutan. Hasil berdasarkan uji statistik
yang dilakukan pada setiap kelompok menunjukkan bahwa terdapat perbedaan asupan sayur pada
penyajian satu warna (kembang kol) dan tiga variasi warna (wortel, brokoli, kembang kol) (p=0,036).
Hasil berbeda ditemukan apabila dilakukan uji pada setiap perlakuan, tidak terdapat perbedaan
asupan sayur (p=0,622) dan asupan buah (p=0,368) antar perlakuan. Kesimpulan dari penelitian ini
adalah tidak terdapat perbedaan asupan sayur dan buah pada penyajian satu warna, dua variasi warna,
dan tiga variasi warna.
Kata kunci: Asupan, Anak, Buah, Sayur, Warna

Abstract
Vegetable and fruit consumption remains a highlighted issue in Indonesia. Presenting variations of
vegetable and fruit colors in schools that have meal provision facilities is one way to increase
vegetable and fruit intake. The purpose of this research is to know the difference of vegetable and
fruit intake based on color variation on the students of Insan Permata Elementary School Malang.
This research used pre experimental design with purposive sampling method. A sample size of 45
students was divided into 3 groups, each of which amounted to 15 students. Each group received one
color of vegetable and fruit, two color variations, and three different color variations on 6 non-
consecutive days. The statistical test results conducted on each group showed vegetable intake
differences in one color presentation (cauliflower) and three color variations (carrot, broccoli,
cauliflower) (p = 0.036). Different results were found when tests were conducted on each treatment,
but there was no difference of vegetable intake (p=0.622) and fruit intake (p=0.368) between
treatments. This research concludes that there is no difference of vegetable and fruit intake on one
color presentation, two color variations, and three color variations.
Keywords: intake, children, fruit, vegetables, color
_______________________________________________________________________________
12
Okky, dkk, Asupan Sayur dan Buah ... 13

PENDAHULUAN asupan makan pada anak usia 8–12 tahun


Sayur dan buah kaya akan kan- [10]. Hal ini didukung oleh hasil penelitian
dungan vitamin dan mineral yang tidak Roe pada tahun 2013, bahwa penyajian
dapat digantikan oleh bahan pangan variasi sayur dan buah sebagai makanan
lainnya [1]. Konsumsi sayur dan buah yang selingan dapat meningkatkan asupan
cukup pada anak berperan dalam keduanya dan membantu anak pra sekolah
penurunan konsumsi makanan tinggi memenuhi asupan sayur dan buah yang
energi yang berlebih sehingga dapat direkomendasikan pada sebuah fasilitas
mencegah kejadian obesitas pada usia dini penitipan anak [2]. Variasi warna pada
[2]. Konsumsi buah dan sayur dapat konsumsi sayur dan buah dalam satu hari
menurunkan risiko terjadinya penyakit merupakan sebuah upaya yang baik dalam
kronis seperti kanker, jantung koroner, pencapaian konsumsi sayur dan buah
stroke, Chronic Obstructive Pulmonary sesuai dengan rekomendasi yang dianjur-
Disease (COPD) serta diabetes mellitus kan [11].
tipe 2 pada masa dewasa kelak [3]. SD Insan Permata merupakan salah
Sebagian besar masyarakat usia 2 satu SD Islam Terpadu di Kota Malang
tahun ke atas mengonsumsi sayur dan buah yang menerapkan konsep full day sehingga
di bawah jumlah yang direkomendasikan pemberian makan siang siswa dipantau
[4]. Capaian konsumsi sayur dan buah di oleh sekolah. Sayur dan buah selalu
Indonesia hanya mencapai 6,4%. Tidak disediakan di setiap waktu makan siang
terjadi perubahan yang berarti antara tahun dan jarang diberikan sebagai makanan
2007 dan 2013 mengenai konsumsi sayur selingan. SD Insan Permata menjadi
dan buah di tingkat nasional. Propinsi Jawa tempat belajar favorit yang dipercayakan
Timur merupakan salah satu propinsi yang banyak orang tua di Kota Malang
tidak mengalami peningkatan pada capian dibuktikan dengan penerimaan siswa baru
konsumsi sayur dan buah di tahun 2013 [5]. yang bertambah 3 kelas setiap tahunnya
Kota Malang khususnya, jumlah konsumsi [12].
sayur dan buah per kapita per hari Berdasarkan uraian tersebut, diperlu-
mencapai 15,5 gram per hari atau hanya kan penelitian untuk mengetahui per-
memenuhi 4% dari rekomendasi World bedaan asupan sayur dan buah dengan
Health Organization [6]. variasi warnanya pada siswa SD Insan
Konsumsi sayur dan buah pada anak Permata Kota Malang. Pemberian sayur
sangat tergantung pada ibu dan anggota dan buah diberikan pada waktu makanan
keluarga lainnya [7]. Rendahnya konsumsi selingan sehingga dapat menjadi salah satu
sayur dan buah pada anak disebabkan oleh upaya untuk meningkatkan asupan sayur
berbagai faktor, diantaranya adalah faktor dan buah siswa.
personal, lingkungan sosial, lingkungan
fisik, dan budaya [8]. Pada faktor ling- METODE PENELITIAN
kungan sosial dan lingkungan fisik, Rancangan/Desain Penelitian
sekolah menjadi salah satu faktor yang Rancangan penelitian yang diguna-
dapat meningkatkan asupan sayur dan buah kan adalah pra experimental. Penelitian ini
anak dengan cara penyajian sayur dan buah hanya diberikan perlakuan saja tanpa
yang bervariasi terutama buah–buahan adanya randomisasi dan kelompok kontrol
utuh, sayuran yang berwarna hijau tua, dengan desain post test only.
oranye, kuning, dan warna lainnya melalui Variasi warna sayur dan buah ber-
pemberian makanan di sekolah [9]. dasarkan penyajian sayur dan buah dengan
Pada penelitian Temple tahun 2008, warna yang bervariasi dan diberikan pada
menginformasikan bahwa pemberian waktu kudapan pagi sebanyak 60 gram
makanan bervariasi dapat meningkatkan (15% dari anjuran konsumsi sayur dan
14 Indonesian Journal of Human Nutrition, Juni 2017, Vol. 4 No. 1, hlm. 12 - 22

buah dalam sehari, karena proporsi satu buah, (2) bersedia menjadi responden, (3)
kali snack menyumbang sebesar 15% total tidak memiliki alergi terhadap sayur dan
kebutuhan energi dalam satu hari). buah, (4) tidak buta warna. Jumlah sampel
Sementara berdasarkan asupan sayur dan dibagi ke dalam 3 kelompok yang berbeda
buah yang ditetapkan adalah jumlah sayur berdasarkan sub kelas di SDIT Insan
dan buah yang dikonsumsi oleh siswa di Permata, sehingga jumlah responden pada
sekolah didapatkan dari hasil pengurangan setiap kelompok sebanyak 15 orang.
jumlah sajian awal sayur dan buah dengan
sisa sayur dan buah pada tempat makan. Pengembangan Instrumen dan Teknik
Penelitian ini telah lolos etik dari Komisi Pengumpulan Data
Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Penelitian ini dilakukan selama 6 hari
Kedokteran Universitas Brawijaya dengan dalam 2 minggu yang tidak berurutan.
No.481/EC/KEPK-S1-GZ/09/2015. Penyajian buah dilakukan selama 3 hari
yang tidak berurutan dalam satu minggu
Sumber Data pertama pada waktu snack pagi siswa
Penelitian ini dilakukan di SD Insan pukul 10.00 WIB. Pada penyajian buah,
Permata Kota Malang. Waktu penelitian ini jenis buah yang digunakan adalah
dimulai pada bulan Mei–Desember 2015. semangka, melon, dan pepaya. Ketiga buah
Waktu pengambilan data dilakukan selama tersebut merupakan jenis buah yang paling
2 minggu (1 minggu pertama dilakukan sering disajikan oleh penyelenggaraan
pada bulan Oktober 2015 kemudian 1 makanan di SDIT Insan Permata serta
minggu berikutnya dilakukan pada bulan proses penyajian buah dapat diolah dengan
November 2015). bentuk yang sama.
Pada penyajian sayur, jenis sayur
Sasaran Penelitian (Populasi/ Sampel/ yang digunakan adalah wortel, brokoli, dan
Subjek Penelitian) kembang kol. Sayur berasal dari klasifikasi
Jumlah sampel pada penelitian ini yang sama yaitu sayuran bunga (kembang
sebesar 45 orang yang diambil menggu- kol dan brokoli) sehingga diharapkan anak
nakan purposive sampling berdasarkan tidak terpengaruh dengan bentuk sayur
proporsi kurangnya konsumsi sayur dan yang berbeda. Selain itu, pemilihan sayur
buah di Kota Malang, dengan kriteria juga didasari oleh jenis sayur yang juga
inklusi antara lain: (1) siswa kelas 5 SD paling sering disajikan oleh penyeleng-
Insan Permata Kota Malang, pada usia garaan makanan di SDIT Insan Permata
tersebut terdapat peningkatan keyakinan sehingga dipilihlah wortel sebagai jenis
diri untuk melakukan sesuatu sehingga sayur yang ketiga. Adapun jenis sayur dan
sangat baik apabila diberikan kebiasaan buah yang diberikan berdasarkan waktu
yang baik yaitu mengkonsumsi sayur dan pengambilan data disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Jenis Sayur dan Buah Berdasarkan Waktu Pengambilan Data


Jenis Sayur dan Buah yang Diberikan
Minggu Ke- Hari Ke-
Kelompok A Kelompok B Kelompok C
1 1 Semangka Melon Pepaya
(Penyajian 2 Semangka, Melon Melon, Pepaya Pepaya, Semangka
Buah) 3 Semangka, Melon, Pepaya
2 1 Wortel Brokoli Kembang Kol
(Penyajian 2 Wortel, Brokoli Brokoli, Kembang Kol Kembang Kol, Wortel
Sayur) 3 Wortel, Brokoli, Kembang Kol
15 Indonesian Journal of Human Nutrition, Juni Okky,
2017, Vol.
dkk, 4Asupan
No. 1, Sayur
hlm. 12 - 22
dan Buah ... 15

Sebelum pemberian sayur dan buah dan ditimbang menggunakan timbangan


kepada responden, terdapat beberapa hal makanan digital sebesar 60 gram.
yang dilakukan, diantaranya: (1) peneliti Pengolahan sayur dilakukan dengan
sebagai penjamah makanan menerapkan cara perebusan dengan penambahan sedikit
perilaku hygiene penjamah makanan, (2) garam kemudian diangkat serta ditiriskan
menyiapkan peralatan pengolahan makan- dan disajikan. Adapun pemilihan penyajian
an, (3) melakukan pemilihan sayur atau dengan pengolahan perebusan saja tanpa
buah, (4) menyimpan sayur atau buah, dan tambahan bumbu–bumbu lainnya adalah
(5) melakukan pengolahan sayur atau buah. untuk mengurangi bias terhadap rasa yang
Pengolahan buah dilakukan dengan cara ditambahkan sehingga pemilihan respon-
mencuci bersih buah, kemudian dikupas den terhadap sayur yang disajikan di-
dan dipotong dengan bentuk yang sama harapkan karena faktor warna dari sayur
tersebut saja.
Teknik Analisis Data
Data asupan sayur dan buah masing- HASIL
masing kelompok penyajian sayur dan Asupan Sayur dan Buah Siswa Setelah
buah dengan satu warna, dua variasi warna, Penyajian Satu Warna
dan tiga variasi warna dianalisis secara Penyajian sayur dan buah diberikan
deskriptif menggunakan program SPSS sebagai snack pagi di Sekolah sebesar 60
16.0 for windows kemudian disajikan gram untuk setiap siswa. Pada penelitian
dalam tabel distribusi frekuensi berupa ini, didapatkan responden sebanyak 45
median dan nilai minimum maksmimum orang yang dibagi ke dalam tiga kelompok.
karena data tidak terdistribusi normal. Masing-masing kelompok mendapatkan
Analisis untuk mengetahui perbedaan sayur dan buah dengan satu jenis warna
asupan sayur dan buah pada masing- yang berbeda. Adapun asupan sayur dan
masing kelompok yang sama dengan 3 buah siswa setelah penyajian satu warna
perlakuan yang berbeda (satu warna, dua dapat dilihat pada Tabel 2.
variasi warna, dan tiga variasi warna.

Tabel 2. Asupan Sayur dan Buah Siswa Setelah Penyajian Satu Warna
Kelompok Jumlah Siswa (n) Median (min;maks) (gram)
B1A 15 60 (60;60)
B1B 15 60 (60;60)
B1C 15 60 (60;60)
S1A 15 60 (4;60)
S1B 15 53 (3;60)
S1C 15 11 (0;60)
Keterangan: B1A= Penyajian buah hari pertama kelompok A (semangka); B1B= Penyajian buah hari
pertama kelompok B (melon); B1C= Penyajian buah hari pertama kelompok C (pepaya); S1A= Penyajian
sayur hari pertama kelompok A (wortel); S1B= Penyajian sayur hari pertama kelompok B (brokoli); S1C=
Penyajian sayur hari pertama kelompok C (kembang kol).

Berdasarkan Tabel 2 ditemukan nilai data yang beragam. Nilai median tertinggi
median, minimum, dan maksimum yang yaitu 60 gram terdapat pada kelompok S1A
sama pada setiap kelompok saat penyajian dengan penyajian wortel dan nilai median
buah yaitu sebesar 60 gram. Sehingga terendah yaitu 11 gram terdapat pada
dapat dikatakan bahwa seluruh responden kelompok S1C dengan penyajian kembang
mengonsumsi buah yang disajikan. Hasil kol. Hal ini menunjukkan bahwa konsumsi
penyajian sayur didapatkan penyebaran sayur paling tinggi adalah wortel,
16 Indonesian Journal of Human Nutrition, Juni 2017, Vol. 4 No. 1, hlm. 12 - 22

sedangkan konsumsi sayur paling rendah dengan dua variasi warna dengan total
adalah kembang kol. penyajian sebesar 60 gram. Setiap
kelompok mendapatkan kombinasi warna
Asupan Sayur dan Buah Siswa Setelah yang berbeda satu sama lain. Adapun
Penyajian Dua Variasi Warna asupan sayur dan buah siswa setelah
Pada penyajian dua variasi warna, penyajian dua warna dapat dilihat pada
responden memperoleh sayur dan buah Tabel 3.

Tabel 3. Asupan Sayur dan Buah Siswa Setelah Penyajian Dua Warna
Kelompok Jumlah Siswa (n) Median (min;maks) (gram)
B2A 15 60 (60;60)
B2B 15 60 (60;60)
B2C 15 60 (60;60)
S2A 15 42 (9;60)
S2B 15 33 (13;60)
S2C 15 10 (0;60)
Keterangan: B2A= Penyajian buah hari kedua kelompok A (semangka+melon); B2B= Penyajian buah hari
kedua kelompok B (melon+pepaya); B2C= Penyajian buah hari kedua kelompok C (pepaya+semangka); S2A=
Penyajian sayur hari kedua kelompok A (wortel+brokoli); S2B= Penyajian sayur hari kedua kelompok B
(brokoli+kembang kol); S2C= Penyajian sayur hari kedua kelompok C (kembang kol+wortel)

Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa bahwa variasi warna oranye dan hijau
baik nilai median, minimum, dan (wortel dan brokoli) paling disukai oleh
maksimum pada setiap kelompok saat responden.
penyajian buah sebesar 60 gram, dapat
dikatakan bahwa seluruh responden Asupan Sayur dan Buah Siswa Setelah
mengonsumsi buah yang disajikan, Penyajian Tiga Variasi Warna
sedangkan pada penyajian sayur, dida- Pada penyajian tiga variasi warna,
patkan hasil penyebaran data yang setiap responden mendapatkan 3 jenis
beragam. Nilai median tertinggi yaitu 42 warna sayur dan buah yang sama pada
gram terdapat pada kelompok S2A dengan setiap kelompok dengan total penyajian
penyajian wortel dan brokoli. Nilai median sebesar 60 gram. Asupan sayur dan buah
terendah yaitu 10 gram terdapat pada siswa setelah penyajian tiga warna dapat
kelompok S2C dengan penyajian kembang dilihat pada Tabel 4.
kol dan wortel. Hal ini menunjukkan

Tabel 4. Asupan Sayur dan Buah Siswa Setelah Penyajian Tiga Warna
Kelompok Jumlah Siswa (n) Median (min;maks) (gram)
B3A 15 60 (42;60)
B3B 15 60 (60;60)
B3C 15 60 (60;60)
S3A 15 42 (10;60)
S3B 15 31 (0;60)
S3C 15 26 (0;60)
Keterangan: B3A= Penyajian buah hari ketiga kelompok A (semangka+melon+pepaya); B3B= Penyajian buah
hari ketiga kelompok B (semangka+melon+pepaya); B3C= Penyajian buah hari ketiga kelompok C
(semangka+melon+pepaya); S3A= Penyajian sayur hari ketiga kelompok A (wortel+brokoli+kembang kol);
S3B= Penyajian sayur hari ketiga kelompok B (wortel+brokoli+kembang kol); S3C= Penyajian sayur hari
ketiga kelompok C (wortel+brokoli+kembang kol)
Okky,Vol.
17 Indonesian Journal of Human Nutrition, Juni 2017, dkk,4Asupan Sayur
No. 1, hlm. 12dan
- 22Buah ... 17

Berdasarkan Tabel 4 diketahui bahwa Perbedaan Total Asupan Sayur dan Buah
nilai median asupan buah pada seluruh Siswa Setelah Penyajian Satu Warna,
kelompok adalah sama, yaitu 60 gram. Dua Variasi Warna, dan Tiga Variasi
Berbeda halnya dengan penyajian satu Warna
warna dan dua variasi warna, tidak seluruh Data asupan sayur dan buah siswa setelah
responden mengonsumsi buah yang penyajian satu warna, dua variasi warna,
disajikan pada penyajian buah dengan tiga dan tiga variasi warna terdistribusi tidak
variasi warna. Terdapat penurunan asupan normal sehingga data disajikan dalam
pada kelompok A dengan nilai asupan bentuk median (minimum; maksimum).
terendah sebesar 42 gram. Hasil penelitian Adapun asupan sayur dan buah pada
menunjukkan pada penyajian sayur dengan penyajian satu warna, dua variasi warna,
tiga variasi warna didapatkan nilai median dan tiga variasi warna pada seluruh
yang lebih tinggi pada kelompok C responden dapat dilihat pada Gambar 1.
dibandingkan dengan penyajian satu warna
dan dua variasi warna.

70 60 60 60
60
Jumlah Asupan (gram)

50
40 30 31 32
Buah
30
Sayur
20
10
0
Satu Warna Dua Variasi Warna Tiga Variasi Warna
Gambar 1. Median Total Asupan Sayur dan Buah

Berdasarkan Gambar 1 dapat diketa- Adapun hasil uji statistik Friedman


hui bahwa asupan buah pada ketiga disajikan dalam Tabel 5.
perlakuan lebih tinggi dibandingkan Pada Tabel 5 diketahui bahwa hasil
dengan asupan sayur. Asupan buah dengan uji perbedaan asupan pada penyajian varia-
penyajian satu warna, dua variasi warna si warna buah adalah p=0,368 (p> 0,05)
dan tiga variasi warna berada pada angka yang menunjukkan tidak terdapat perbe-
yang sama (segaris) yaitu 60 gram. Hal ini daan asupan buah pada penyajian satu
menunjukkan bahwa penyajian buah warna, dua variasi warna dan tiga variasi
dengan satu warna, dua variasi warna, dan warna. Hasil yang sama ditemukan pula
tiga variasi warna tidak berpengaruh pada perlakuan penyajian sayur bahwa
terhadap asupan buah responden. Data tidak terdapat perbedaan asupan sayur pada
penyajian sayur menunjukkan bahwa penyajian satu warna, dua variasi warna
terjadi peningkatan asupan pada dua dan tiga variasi warna dengan nilai
variasi warna dan tiga variasi warna p=0,622 (p > 0,05).
walaupun perubahan angka relatif kecil. Untuk mengetahui perbedaan asupan
Untuk mengetahui ada atau tidak sayur dan buah secara signifikan maka
adanya perbedaan secara signifikan antara dilakukan uji statistik Friedman pada
asupan sayur dan buah setelah penyajian setiap kelompok. Adapun hasil analisis
satu warna, dua variasi warna, dan tiga perbedaan asupan sayur dan buah siswa
variasi warna pada seluruh responden setelah penyajian satu warna, dua variasi
maka dilakukan uji statistik Friedman. warna dan tiga variasi warna pada setiap
kelompok dapat dilihat pada Tabel 6.
18 Indonesian Journal of Human Nutrition, Juni 2017, Vol. 4 No. 1, hlm. 12 - 22

Tabel 5. Perbedaan Total Asupan Sayur dan Buah Siswa Setelah Penyajian
Satu Warna, Dua Variasi Warna, dan Tiga Variasi Warna
Kelompok Jumlah Siswa (n) Median (min;maks) (g) p
B1 45 60 (60;60)
Penyajian Buah B2 45 60 (60;60) 0,368
B3 45 60 (60;60)
S1 45 42 (9;60)
Penyajian Sayur S2 45 33 (13;60) 0,622
S3 45 10 (0;60)
Keterangan: B1= Penyajian buah dengan satu warna; B2= Penyajian buah dengan dua variasi warna;
B3= Penyajian buah dengan tiga variasi warna; S1= Penyajian sayur dengan satu warna; S2= Penyajian sayur
dengan dua variasi warna; S3= Penyajian sayur dengan tiga variasi warna

Tabel 6. Perbedaan Asupan Sayur dan Buah Siswa Setelah Penyajian Satu Warna,
Dua Variasi Warna, dan Tiga Variasi Warna pada Setiap Kelompok
Jumlah
Kelompok Median (min; maks) p
Siswa (n)
Semangka (S1A) 15 60 (60 ; 60)
Penyajian Buah
Semangka, Melon (S2A) 15 60 (60 ; 60) 0,368
Kelompok A
Semangka, Melon, Pepaya (S3A) 15 60 (42 ; 60)
Melon (S1B) 15 60 (60 ; 60)
Penyajian Buah
Melon, Pepaya (S2B) 15 60 (60 ; 60) -
Kelompok B
Semangka, Melon, Pepaya (S3B) 15 60 (60 ; 60)
Pepaya (S1C) 15 60 (60 ; 60)
Penyajian Buah
Pepaya, Semangka (S2C) 15 60 (60 ; 60) -
Kelompok C
Semangka, Melon, Pepaya (S3C) 15 60 (60 ; 60)
Wortel (S1A) 15 60 (4 ; 60)
Penyajian Sayur Wortel, Brokoli (S2A) 15 42 (9 ; 60)
0,917
Kelompok A Wortel, Brokoli, Kembang Kol
15 42 (10 ; 60)
(S3A)
Brokoli (S1B) 15 53 (3 ; 60)
Penyajian Sayur Brokoli, Kembang Kol (S2B) 15 33 (13 ; 60)
0,620
Kelompok B Wortel, Brokoli, Kembang Kol
15 31 (0 ; 60)
(S3B)
Kembang Kol (S1C) 15 11 (0 ; 60)
Penyajian Sayur Kembang Kol, Wortel (S2C) 15 10 (0 ; 60)
0,036
Kelompok C Wortel, Brokoli, Kembang Kol
15 26 (0 ; 60)
(S3C)

Berdasarkan Tabel 6 didapatkan bah- den baik dengan penyajian satu warna, dua
wa tidak terdapat perbedaan asupan buah variasi warna dan tiga variasi warna pada
pada penyajian satu warna, dua variasi kelompok B dan C adalah sama yaitu 60
warna, dan tiga variasi warna pada gram sehingga tidak dapat dilakukan uji
kelompok A dengan nilai p=0,368 beda.
(p>0,05). Penyajian buah menunjukkan Tabel 6 juga menunjukkan bahwa
bahwa kelompok B dan C tidak diperoleh tidak terdapat perbedaan asupan sayur pada
hasil uji statistik Friedman. Hal ini penyajian satu warna, dua variasi warna,
dikarenakan seluruh asupan buah respon- dan tiga variasi warna baik pada kelompok
19 Indonesian Journal of Human Nutrition, Juni 2017,
Okky,Vol.
dkk,4Asupan
No. 1, hlm. 12dan
Sayur - 22Buah ... 19

A dan B dengan nilai p=0,917 (p>0,05) dan yang dilakukan oleh Febriana dan
p=0,620 (p>0,05). Berbeda halnya dengan Sulaeman (2014) menunjukkan bahwa
penyajian sayur kelompok C, dari hasil uji sebagian besar responden lebih menyukai
statistik Friedman didapatkan nilai buah dibandingkan sayur [13]. Disamping
p=0,036 (p<0,05) maka terdapat perbedaan itu, pemilihan pengolahan buah dengan
asupan sayur pada kelompok C. Kemudian cara langsung dimakan atau dalam keadaan
dilanjutkan dengan uji Post–Hoc menggu- buah segar paling banyak disukai oleh anak
nakan uji Wilcoxon untuk mengetahui [14].
kelompok yang mempunyai perbedaan Pada penyajian satu warna sayur
diantara penyajian satu warna, dua variasi diperoleh asupan sayur paling tinggi adalah
warna, dan tiga variasi warna. Adapun wortel, sedangkan paling rendah adalah
hasil dari penggunaan uji tersebut kembang kol. Warna oranye pada wortel
didapatkan hasil p = 0,950 (p > 0,05) pada dikaitkan dengan kebahagiaan, saat
uji yang dilakukan terhadap S1C dan S2C, melihat warna ini otak mengeluarkan
dari hasil tersebut disimpulkan bahwa tidak hormon serotonin yang merangsang rasa
terdapat perbedaan asupan sayur antara lapar sehingga cenderung menghabiskan
penyajian satu warna (kembang kol) dan makanan lebih banyak dibandingkan
dua variasi warna (kembang kol dan dengan warna lainnya pada bahan makanan
wortel). Begitu juga halnya dengan hasil [17]. Warna putih pada kembang kol
yang ditunjukkan terhadap S2C dan S3C cenderung dapat menimbulkan ketidak-
dengan nilai p=0,062 (p>0,05) bahwa tidak tertarikan untuk dikonsumsi karena timbul-
terdapat perbedaan asupan sayur antara nya persepsi rasa yang mengecewakan
penyajian dua variasi warna (kembang kol apabila mengonsumsi bahan makanan
dan wortel) dan tiga variasi warna berwarna putih [18].
(kembang kol, wortel, dan brokoli). Hasil
asupan sayur yang berbeda ditemukan pada Asupan Sayur dan Buah Siswa Setelah
kelompok S1C dan S3C yang dibuktikan Penyajian Dua Variasi Warna
dengan nilai p=0,021 (p<0,05) bahwa Pada penyajian buah dengan dua
terdapat perbedaan asupan sayur antara variasi warna didapatkan seluruh respon-
penyajian satu warna (kembang kol) dan den pada masing-masing kelompok
tiga variasi warna (kembang kol, wortel, mengonsumsi seluruh buah yang disajikan.
dan brokoli). Hal ini menunjukkan bahwa variasi warna
merah dan hijau (semangka dan melon),
PEMBAHASAN hijau dan oranye (melon dan pepaya)
Asupan Sayur dan Buah Siswa Setelah maupun oranye dan merah (pepaya dan
Penyajian Satu Warna semangka) disukai oleh responden. Sama
Pada penyajian satu warna buah halnya dengan penyajian satu warna buah,
didapatkan seluruh responden pada setiap bahwa hal ini tidak hanya dipengaruhi oleh
kelompok mengkonsumsi seluruh buah variasi warna saja tetapi juga kesukaan
yang disajikan. Berdasarkan hal tersebut responden terhadap buah tersebut serta
dapat disimpulkan bahwa baik warna cara pengolahan buah yang digunakan
oranye (pepaya), merah (semangka), dan sehingga menyebabkan tingginya konsum-
hijau (melon) pada penyajian buah disukai si responden terhadap buah yang disajikan.
oleh responden dan tidak ditemukan warna Penyajian sayur menunjukkan varia-
yang lebih dominan dikonsumsi oleh si warna oranye dan hijau (wortel dan
responden. Hal ini dapat dipengaruhi oleh brokoli) menjadi yang paling banyak
kesukaan responden terhadap buah itu dikonsumsi oleh responden. Warna oranye
sendiri serta pengolahan buah yang pada bahan makanan dalam penelitian ini
digunakan. Seperti pada hasil penelitian adalah wortel, dapat merangsang rasa lapar
20 Indonesian Journal of Human Nutrition, Juni 2017, Vol. 4 No. 1, hlm. 12 - 22

sehingga cenderung menghabiskan makan- kan buah-buahan dibandingkan sayur dan


an lebih banyak [15]. Ditambah dengan kesukaan anak terhadap buah lebih tinggi
variasi warna hijau pada bahan makanan dibandingkan kesukaannya terhadap sayur
dalam penelitian ini adalah brokoli, yang [2]. Begitu pula halnya dengan penelitian
memberikan persepsi sesuatu yang sehat yang dilakukan oleh Febriana dan
dan bergizi sehingga mendorong seseorang Sulaeman pada tahun 2014 bahwa
untuk mengonsumsinya [17]. sebanyak 77,5% responden menyukai buah
dan hanya 57,7% responden yang
Asupan Sayur dan Buah Siswa Setelah menyukai sayur [13].
Penyajian Tiga Variasi Warna Beberapa faktor yang menyebabkan
Berdasarkan hasil pengumpulan data tinggi rendahnya kesukaan anak terhadap
didapatkan bahwa tidak seluruh responden sayur adalah kebiasaan makan sayur dan
mengonsumsi buah yang disajikan pada dukungan keluarga untuk mengonsumsi
penyajian buah dengan tiga variasi warna. sayur [13]. Selain itu, pengolahan sayur
Terdapat penurunan asupan pada kelom- yang disukai oleh anak dan lebih banyak
pok A dengan nilai asupan terendah dikonsumsi anak yaitu dengan cara ditumis
sebesar 42 g. Adapun variasi warna yang [14], sedangkan pada penelitian ini penya-
baru ditambahkan pada kelompok tersebut jian sayur diolah dengan cara perebusan.
adalah warna oranye (pepaya) sehingga Hal ini dapat menjadi pertimbangan untuk
dapat dikatakan bahwa terdapat responden dilakukan penelitian selanjutnya mengenai
yang tidak menyukai jenis buah pepaya perbedaan variasi pengolahan sayur
pada kelompok tersebut. terhadap asupan sayur anak.
Pada penyajian sayur, penambahan Analisis perbedaan dilakukan pada
variasi warna lain pada kelompok C yaitu penyajian variasi warna sayur dan buah.
oranye (wortel) dan hijau (brokoli) menun- Berdasarkan hasil uji statistik Friedman
jukkan peningkatan asupan sayur respon- didapatkan hasil bahwa tidak terdapat
den dibandingkan dengan pemberian satu perbedaan asupan buah pada penyajian
warna saja yaitu putih (kembang kol). Hal satu warna, dua variasi warna, dan tiga
ini sejalan dengan penelitian yang variasi warna. Begitu pula pada penyajian
dilakukan oleh Roe et al. pada tahun 2013 sayur didapatkan hasil bahwa tidak
bahwa penyajian variasi sayur sebagai terdapat perbedaan asupan sayur pada
makanan selingan dapat meningkatkan penyajian satu warna, dua variasi warna,
asupan sayur pada anak [2]. Akan tetapi hal dan tiga variasi warna. Hal ini tidak jauh
ini tidak dapat dibuktikan pada kelompok berbeda dengan hasil penelitian yang
A dan kelompok B yang diberikan warna dilakukan oleh Cardoso pada tahun 2012
oranye (wortel) dan hijau (brokoli) pada yang menunjukkan bahwa variasi sayur
penyajian satu warna sayur. dan buah tidak efektif dalam peningkatan
asupan sayur dan buah pada anak.
Perbedaan Total Asupan Sayur dan Buah Penelitian lain yang menunjukkan hasil
Siswa Setelah Penyajian Satu Warna, serupa ialah penelitian Zeinstra pada tahun
Dua Variasi Warna, dan Tiga Variasi 2010 yang menyebutkan bahwa konsumsi
Warna sayur baik yang bervariasi maupun tanpa
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi tidak berpengaruh terhadap
asupan buah pada penyajian satu warna, peningkatan asupan sayur tersebut [11].
dua variasi warna, dan tiga variasi warna Tetapi, apabila dilihat berdasarkan
lebih tinggi dibandingkan dengan asupan kelompok perlakuan A, B, dan C dapat
sayur. Hal ini sejalan dengan penelitian ditemukan perbedaan asupan sayur yang
yang dilakukan oleh Roe et al. pada tahun bermakna antara penyajian satu warna
2013 bahwa anak lebih banyak menghabis- (kembang kol) dan tiga variasi warna
21 Indonesian Journal of Human Nutrition, Juni 2017,
Okky,Vol.
dkk,4Asupan
No. 1, hlm. 12dan
Sayur - 22Buah ... 21

(kembang kol, wortel, dan brokoli). SIMPULAN


Penyajian variasi sayur dan buah sebagai Responden mengonsumsi seluruh buah
makanan selingan dapat meningkatkan satu warna yang disajikan dengan asupan
asupan keduanya pada anak [2]. Di paling tinggi adalah wortel dan paling
samping itu, variasi warna pada konsumsi rendah adalah kembang kol. Penyajian
sayur dan buah merupakan sebuah upaya buah dua variasi warna menun-jukkan
yang baik dalam pencapaian konsumsi seluruh responden mengonsumsi semua
sayur dan buah sesuai dengan rekomendasi buah yang disajikan dengan asupan paling
yang dianjurkan [11]. Penelitian ini tinggi terdapat pada variasi warna oranye
mendukung hasil terhadap variasi sayur dan hijau (wortel dan brokoli). Pada
dengan pemberian awal kembang kol saja, penyajian buah dengan tiga variasi warna
tidak dapat dibuktikan pada kelompok didapatkan penurunan asupan pada
dengan pemberian awal wortel dan brokoli kelompok A, sedangkan pada penyajian
serta tidak dapat dibuktikan pula pada sayur dengan tiga variasi warna didapatkan
variasi warna buah. nilai median yang lebih tinggi pada
Hal tersebut dapat disebabkan oleh kelompok C dibandingkan dengan penya-
warna putih pada kembang kol cenderung jian satu warna dan dua variasi warna.
menimbulkan ketidaktertarikan untuk Tidak terdapat perbedaan asupan sayur dan
dikonsumsi karena timbulnya persepsi rasa buah pada penyajian satu warna, dua
yang mengecewakan apabila mengonsumsi variasi warna, dan tiga variasi warna.
bahan makanan berwarna putih [16].
Berbeda halnya dengan warna oranye dan SARAN
hijau yang sering dikaitkan dengan Diperlukan penelitian lanjut yang
peningkatan nafsu makan [15,16]. serupa dengan jumlah sampel yang lebih
Sehingga apabila warna putih dikonsumsi besar dan metode penelitian yang berbeda
tidak bersama dengan warna lain dapat untuk mengetahui pengaruh variasi sayur
menghasilkan asupan yang lebih rendah. dan buah terhadap asupan sayur dan buah
Di samping itu, faktor kesukaan anak siswa sekolah dasar.
terhadap jenis sayuran itu sendiri juga
berpengaruh besar terhadap asupan sayur
DAFTAR RUJUKAN
anak.
1. Takaoka Y, Kawakami N. 2013. Fruit
Penyajian variasi warna sayur
and Vegetable Consumption in
merupakan salah satu upaya yang dapat
Adolescence and Health in Early
dilakukan untuk meningkatkan asupan
Adulthood : A Longitudinal Analysis
sayur anak. Adapun upaya peningkatan
of The Statistics Canada’s National
konsumsi sayur dan buah lainnya dapat
Population Health Survey. BMC
dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Public Health 2013, 13:1206
Diantaranya adalah tingkat pengetahuan,
2. Roe LS, Meengs JS, Birch L, Rolls BJ.
sikap dan perilaku, keterpaparan media
2013. Serving a Variety of Vegetables
masa, status sosial ekonomi serta ling-
and Fruit as A Snack Increased Intake
kungan sosial [8]. Selain itu, seringnya
in Preschool Children. Am J Clin Nutr
konsumsi sayur dan buah di tingkat rumah
doi: 10.3945/ajcn.113.062901.
tangga serta dukungan keluarga terhadap
3. Wyse RJ. 2012. Increasing The Fruit
konsumsi sayur dan buah terbukti ber-
and Vegetable Consumption of
pengaruh terhadap tingkat kesukaan serta
Preschool Children. Thesis. Faculty of
asupan sayur dan buah pada anak [13].
Health Sciences, The University of
Newcastle.
4. U.S. Department of Agriculture and
U.S. Department of Health and Human
22 Indonesian Journal of Human Nutrition, Juni 2017, Vol. 4 No. 1, hlm. 12 - 22

Services. 2010. Dietary Guidelines for 12. Cardoso CC. 2012. The Influence of
Americans : 7th Edition. Washington Dietary Bariety and Course Sequence
DC : U.S. Government Printing on Fruit Intake in Preschool-Aged
Office. Children. Thesis. University of
5. Kemenkes RI. 2013. Pedoman Tennessee.
Pelayanan Gizi Rumah Sakit. Jakarta. 13. Zeinstra GG, Renes RJ, Koelen MA,
6. Dinkes Kota Malang. 2013. Buku Kok FJ, Graaf CD. 2010. Offering
Profil Pangan dan Gizi Kota Malang. Choice and Its Effect on Dutch
7. Nurhayati. 2013. Alternative Fruit and Children’s Liking and Consumption of
Vegetables Consumption for 1-3 Year Vegetables : A Randomized
Old Indonesian Children. Health Controlled Trial. Am J Clin Nutr
Science Indones Vol. 4, No.2, 2010;91:349-56.
December 2013. 14. SDIT Insan Permata. 2015. Profil
8. Rasmussen M, Krolner R, Klepp KI, et SDIT Insan Permata Kota Malang
al. 2006. Determinants of Fruit and 15. Febriana R, Sulaeman A. 2014.
Vegetable Consumption Among Kebiasaan Makan Sayur dan Buah Ibu
Children and Adolescents : A Review saat Kehamilan Kaitannya dengan
of The Literature. Part I : Quantitative Konsumsi Sayur dan Buah Anak Usia
Studies. International Journal of Prasekolah. Jurnal Gizi dan Pangan,
Behavioral Nutrition and Physical Juli 2014, 9 (2) : 133-138
Activity 2006 3 : 22. 16. Fibrihirzani H. 2012. Hubungan
9. CDC. 2013. State Indicator Report on Antara Karakteristik Individu, Orang
Fruit and Vegetables 2013. Atlanta, Tua dan Lingkungan dengan
GA : Centers for Disease Control and Konsumsi Buah dan Sayur pada Siswa
Prevention, U.S. Department of health SDN Beji 5 dan 7 Depok Tahun 2012.
and Services. Skripsi. Fakultas Kesehatan
10. Temple JL, Giacomelli AM, Masyarakat, Universitas Indonesia.
Roemmich JN, Epstein LH. 2008. 17. Hartel K. 2015. How Colours Can
Dietary Variety Impairs Habituatuin in Change Your Appetite and Eating
Children. NIH Public Access, Health Habits. Fitday.
Psychol. 2008 January;27(1 18. Spence C. 2015. On The
Suppl):S10-S19. Psychological Impact of Food Colour.
11. Garden-Robinson J. 2011. What Color Spence Flavour (2015) 4 : 21
is Your Food ? Taste a Rainbow of 19. Bon Y. 2014. Colour of Foods that
Fruit and Vegetables for Better Health. Will Increase Your Appetite.
North Dakota State University. Singapore Fit Club.

Anda mungkin juga menyukai