PENDAHULUAN
manusiaan dan dapat membawa manusia hidup sejahtera. Disamping itu ukuran
keberhasilan suatu bangsa juga dilihat dari tingkat pendidikan bangsa tersebut.
Apabila pendidikan bangsa itu maju maka keadaan bangsa itu juga maju, demikian
pula sebaliknya.
bahwa pendidikan merupakan suatu usaha yang bersifat sadar atas tujuan yang
sistematis dan terarah kepada perubahan tingkah laku menuju kedewasaan anak
didik.1
Pendidikan baru akan dicapai melalui kegiatan proses belajar mengajar. Dalam
proses belajar mengajar terjadi suatu interaksi antara dua unsur pelaksanaan
pendidikan, yakni siswa sebagai pihak yang belajar dan guru sebagai pihak
mengajar.
1
Sardiman AM, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Raja Grafindo
Persabda, 2005), h. 12
1
2
memperoleh ilmu pengetahuan. Oleh karena itu guru harus membekali diri dengan
materi pelajaran yang lengkap supaya tercapainya kurikulum yang telah ditetapkan
pendekatan PAKEM.
Pendekatan PAKEM tidak terlepas dari adanya interaksi antara guru dan
peserta didik. PAKEM dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran, guru harus
tersebut harus terlebih dahulu mempelajari bahan yang diajarkan dan merencanakan
dengan matang.
Pembelajaran PAKEM juga menuntut agar siswa lebih banyak aktif dari pada
hanya diam dan mendengarkan penjelasan dari guru semata, dan mampu
memberikan hasil maksimal bagi siswa bukan hanya hasil belajar jangka pendek
akan tetapi bisa juga memperoleh hasil pembelajaran jangka panjang. Pendekatan
ini menempatkan siswa sebagai pusat dari sebuah pembelajaran tidak ada unsur
membosankan bagi siswa itu sendiri. Namun, kenyataan yang dijumpai di lapangan
2
Winastwan dan Sunarto, Pakematik Strategi Pembelajaran Inovatif Berbasis TIK,
( Jakarta : Elex Media Komputindo, 2010), h. 12.
3
masih terdapat kesenjangan antara pelaksana proses pembelajaran dengan apa yang
diharapkan kurikulum.
materi, dan agar dapat tercapai tujuan yang ditetapkan dalam kurikulum.
Berdasarkan hasil observasi awal dan wawancara dengan guru kelas III 29
November 2018, bahwa Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) di kelas III MIN 5
Bener Meriah belum tercapai yaitu 70, diketahui pula bahwa pendekatan yang
sering digunakan di sekolah tersebut selama ini masih berpusat pada guru dengan
menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Selain itu, pendekatan PAKEM
belum secara maksimal dilakukan oleh guru sehingga siswa merasa kurang
tercapainya kualitas pembelajaran yang lebih baik dari siswa, maka perlu
keaktifan dan kreativitas siswa. “Dalam pembelajaran PKN selain menjadikan lebih
menarik, perlu juga diperhatikan beberapa aspek seperti bagaimana metode yang
digunakan dapat menjadikan siswa lebih aktif, kreatif dan efisien dalam kegiatan
3
Dyah Meining Tyas, Penerapan Metode Demontrasi dalam Meningkatkan
Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Al-Quran (Maulana Malik Ibrahim, 2010),
h.2.
4
PKN sebagai salah satu bidang studi yang memiliki tujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan berfikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
PAKEM dalam proses pembelajaran PKN di kelas III MIN 5 Bener Meriah.
4
Hafidh Maksum, Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah (Banda Aceh:UIN Ar-Raniry, 2017), h. 5.
5
D. Manfaat Penelitian
pembelajaran PKN
E. Penjelasan Istilah
memahami istilah-istilah yang terkandung dalam judul skripsi ini, maka peneliti
1. Penerapan
dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu dan untuk suatu kepentingan yang
6
diinginkan oleh suatu kelompok atau golongan yang telah terencana dan
peserta didik akan melekat pada diri mereka dan bisa diterapkan didalam
kehidupan sehari-hari.
2. Pendekatan PAKEM
Pendekatan merupakan suatu hal yang mendahului cara atau metode dalam
mengajar. Jadi prinsip dari penerapan, metode dan pendekatan cenderung sama
dan bahkan sering diartikan sejalan, akan tetapi sebagian para ahli mengatakan
antara murid dengan lingkungan, termasuk guru, alat pelajaran dan sebagainya
ditentukan.7
5
Depdiknas, kamus besar Bahasa Indonesia edisi III, (Jakarta: Balai Pustaka),
2005
6
Made Pinata, Pemikiran tentang Supervisi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara,
1990), h.265
7
Hafidh Maksum, Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah (Banda Aceh:UIN Ar-Raniry, 2017), h. 3.
7
Aktif artinya tidak terjadi dengan sendirinya akan tetapi dengan usaha siswa
itu sendiri. Aktif menjelaskan bahwa siswa tidak hanya sekedar hadir di kelas,
aktif, baik secara fisik maupun mental. Siswa semestinya juga aktif melakukan
didik, karena pada dasarnya setiap individu memiliki imajinasi dan rasa ingin
tahu yang tidak pernah berhenti. Oleh sebab itu kreatif ialah pembelajaran yang
sungguh oleh siswa tanpa merasa tertekan dalam melakukannya, sehingga hasil
Prestasi belajar siswa adalah suatu hasil atau kemampuan yang dicapai
siswa dalam memperoleh cara bersikap dan bertindak dalam proses belajar di
sekolah.
8
Winastwan dan Sunarto, Pakematik Strategi Pembelajaran Inovatif Berbasis TIK,
( Jakarta : Elex Media Komputindo, 2010), h. 12.
9
Tim Penulis, Pembelajaran Matematika SD 1 (Banda Aceh: Universitas Syiah
Kuala Banda Aceh IAIN Ar-raniry Banda Aceh, 2017), h.7.
8
10
Hafidh Maksum, Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (Banda Aceh:UIN Ar-Raniry, 2017), h. 5.