Anda di halaman 1dari 3

Sistem Rujukan menurut Permenkes No.

001 tahun 2012 tentang Sistem Rujukan


Pelayanan Kesehatan Perorangan
1. Melakukan pertolongan pertama dan atau tindakan stabilisasi kondisi pasien sesuai
indikasi medis.
2. Menginformasikan kepada keluarga pasien tentang diagnosis dan terapi dan atau
tindakan medis yang dilakukan, rencana rujukan, alasan dan tujuan dilakukan
rujukan, risiko yang dapat timbul apabila rujukan tidak dilakukan, transportasi
rujukan dan risiko atau penyulit yang dapat timbul selama perjalanan.
3. Petugas meminta persetujuan/penolakan untuk tindakan rujukan dari keluarga
pasien secara tertulis.
4. Melakukan komunikasi dengan penerima rujukan dan memastikan penerima
rujukan bahwa penerima rujukan dapat menerima pasien dalam hal keadaan pasien
gawat darurat.
5. Membuat surat pengantar rujukan untuk disampaikan kepada penerima rujukan.
6. Menyiapkan transportasi rujukan dan petugas kesehatan pendamping yang
berkompeten.
7. Untuk pasien yang memerlukan asuhan medis yang terus menerus harus dirujuk
dengan ambulans dan didampingi petugas kesehatan yang berkompeten.
8. Dalam hal tidak tersedia ambulans, rujukan dapat dilakukan dengan menggunakan
alat transportasi lain yang layak dan didampingi oleh petugas kesehatan yang
berkompeten.
9. Petugas yang mendampingi harus memantau keadaan keadaan pasien selama
perjalanan rujukan ke tempat rujukan.
10. Apabila terjadi kegawatdarutan pasien selama perjalanan petugas pendamping
harus melakukan tindakan penanganan sesuai kompetensinya dan apabila tidak dapat
ditangani petugas wajib mencari bantuan ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
11. Sesampainya di tempat penerima rujukan, dilakukan serah terima pasien yang
ditandai dengan bukti serah terima pasien yang ditandatangani oleh petugas penerima
dan di stempel oleh institusi penerima rujukan.
Pasien gawat darurat

Stabilisasi Lanjutkan
tidak
pasien stabilisasi

ya

Penjelasan ke keluarga pasien dan rencana rujukan

Tidak
Persetujuan tidak
dirujuk
dirujuk secara
tertulis

ya

Komunikasi dengan penerima rujukan

Melengkapi dokumen rujukan

Menyiapkan tranportasi dan petugas kesehatan


pendamping rujukan

Pasien dirujuk ke tempat rujukan di bawah pengawasan


petugas kesehatan pendamping

Kendala
ya Tindakan penangan
kegawat sesuai kompetensi
daruratan
tidak
tertangan
ya i tidak

Serah terima Faskes terdekat


pasien di tempat
rujukan
Jika tidak pasien tidak sadar sedangkan dia tidak didampingi orang tua maupun wali,
maka pasien tetap harus ditolong, sesuai dengan Permenkes No. 589 tahun 1989 pasal
11 yang berbunyi "Dalam hal pasien tidak sadar/pingsan serta tidak didarnpingi oleh
keluarga terdekat dan secara medik berada dalam keadaan gawat dan atau darurat
yang memerlukan tindakan medik segera untuk kepentingannya, tidak diperlukan
persetujuan dari siapa pun".

Sumber
Republik Indonesia. 2012. Permenkes No. 001 tahun 2012 tentang Sistem Rujukan
Pelayanan Kesehatan Perorangan. Sekretariat Negara. Jakarta.
Republik Indonesia. 1989. Permenkes No. 589 tahun 1989 tentang Persetujuan
Tindakan Medik. Pasal 11. Sekretariat Negara. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai