Disusun Oleh :
SITI SAMSIYAH
NIM S861902013
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
izin-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan. Makalah ini dibuat dengan sebaik-baiknya untuk memenuhi tugas
mata kuliah Desain dan Model Pembelajaran Sejarah.
1. Dr. Djono, M.Pd. selaku dosen pembimbing mata kuliah Desain dan Model
Pembelajaran Sejarah.
2. Orang tua penulis yang telah memberi dukungan moral dan material sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
3. Keluarga penulis yang telah memberi dukungan moral dan material sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
4. Teman – teman yang selalu memberi dukungan serta saran agar penulis dapat
menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan
masih banyak kekurangan dalam penulisannya. Oleh karena itu, dengan senang hati
penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan
makalah ini di masa yang akan datang.
Akhirnya besar harapan penulis, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan semua orang yang membaca pada umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ………………………………………………
B. Saran …………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam kegiatan belajar mengajar daya serap peserta didik tidaklah sama.
Dalam menghadapi perbedaan tersebut, strategi pengajaran yang tepat sangat
dibutuhkan oleh pendidik untuk disampaikan pada peserta didiknya. Strategi
belajar mengajar adalah pola umum perbuatan guru dan siswa dalam kegiatan
mewujudkan kegiatan belajar mengajar (Hasibuan, 2004:3). Metode
pembelajaran merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dapat dilakukan
oleh guru untuk menghadapi masalah tersebut sehingga pencapaian tujuan
pengajaran dapat tercapai dengan baik. Dengan pemanfaatan metode yang
efektif dan efisien, guru akan mampu mencapai tujuan pengajaran, dan
mempersiapkan peserta didik yang berkualitas.
Oleh karena itu, penulis menyusun sebuah makalah yang berjudul “Model
pembelajaran Discovery Learning ” dengan harapan agar makalah ini dapat
menambah wawasan dan pengetahuan pembaca secara lebih rinci
mengenai konsep dasar model Discovery Learning itu sendiri secara lebih rinci .
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas dapat disimpulkan rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Apakah yang dimaksud dengan model pembelajaran discovery learning ?
2. Bagaimanakah tujuan dan strategi model pembelajaran discovery learning?
3. Bagaimanakah langkah-langkah model pembelajaran discovery learning?
4. Apakah kelebihan dan kekurangan dari model pembelajaran discovery
learning ?
5. Bagaimanakah penerapan dari model pembelajaran discovery learning
dalam pembelajaran ?
C. TUJUAN PENULISAN
Sebagaimana rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan
makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui definisi dari model pembelajaran discovery learning.
2. Untuk mengetahui tujuan dan strategi model pembelajaran discovery
learning.
3. Untuk mengetahui langkah-langkah model pembelajaran discovery learning.
4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari model pembelajaran
discovery learning.
5. Untuk mengetahui bagaimana penerapan dari model pembelajaran discovery
learning dalam pembelajaran.
BAB II
ISI
3. Siswa juga belajar merumuskan strategi tanya jawab yang tidak rancu dan
menggunakan tanya jawab untuk memperoleh informasi yang bermanfaat
dalam menemukan.
1. Mengklarifikasi;
2. Menarik kesimpulan secara induksi;
3. Pembuktian kebenaran (verifikasi).
2. Strategi-strategi dalam Pembelajaran Discovery Learning
Dalam pembelajaran dengan penemuan dapat digunakan beberapa
strategi, strategi-strategi yang dimaksud adalah sebagai berikut:
a. Strategi Induktif
Strategi ini terdiri dari dua bagian, yakni bagian data atau contoh
khusus dan bagian generalisasi (kesimpulan). Data atau contoh khusus
tidak dapat digunakan sebagai bukti, hanya merupakan jalan menuju
kesimpulan. Mengambil kesimpulan (penemuan) dengan menggunakan
strategi induktif ini selalu mengandung resiko, apakah kesimpulan itu
benar ataukah tidak. Karenanya kesimpulan yang ditemukan dengan
strategi induktif sebaiknya selalu menggunakan perkataan “barangkali”
atau “mungkin”.
b. Strategi deduktif
Dalam strategi deduktif memegang peranan penting dalam hal
pembuktian. Karena sejarah berisi argumentasi deduktif yang saling
berkaitan, maka metode deduktif memegang peranan penting dalam
pengajaran sejarah. Dari konsep sejarah yang bersifat umum yang sudah
diketahui siswa sebelumnya, siswa dapat diarahkan untuk menemukan
konsep-konsep lain yang belum ia ketahui sebelumnya. Sebagai contoh,
untuk menentukan proses kedatangan agama hindu, siswa dapat
diarahkan untuk membentuk kelompok kemudian mengamati peta jalur
masuknya agama hindu dan bukti-bukti peninggalannya kemudian
menemukan jalur masuknya agama hindu ke Indonesia.
C. Langkah-langkah Model Pembelajaran Discovery Learning
1. Langkah Persiapan
2. Pelaksanaan
a. Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)
e. Verification (Pembuktian)
dapat dilakukan dengan menggunakan tes maupun non tes. Penilaian yang
digunakan dapat berupa penilaian kognitif, proses, sikap, atau penilaian hasil
kerja siswa. Jika bentuk penilaiannya berupa penilaian kognitif, maka dalam
model pembelajaran discovery learning dapat menggunakan tes tertulis. Jika
bentuk penilaiannya menggunakan penilaian proses, sikap, atau penilaian
hasil kerja siswa maka pelaksanaan penilaian dapat dilakukan dengan
pengamatan.
D. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Discovery Learning
b. Menyajikan materi pelajaran yang diperlukan sebagai dasar bagi para siswa
untuk memecahkan masalah. Sudah seharusnya materi pelajaran itu dapat
mengarah pada pemecahan masalah yang aktif dan belajar penemuan,
misalnya dengan menggunakan fakta-fakta yang berlawanan.
c. Guru juga harus memperhatikan cara penyajian yang enaktif, ikonik, dan
simbolik.
e) Verification (pembuktian).
PENUTUP
A. Kesimpulan