Pemerian : Serbuk hablur, berwarna putih, rasa pahit, tidak berbau. Kelarutan : Larut dalam 70 bagian air, di dalam 7 bagian etanol (95%)p, dalam 18 bagian aseton, dalam 40 bagian gliserol, dan dalam 9 bagian ppg, larut dalam alkali hidroksida Berat Jenis : 271,4 Titik didih : 101℃ Titik Lebur : 169-172℃ pKa/ pKb : 9,5 pada 25℃ pH larutan : 5,2-6,5 Stabilitas : Peningkatan suhu dapat mempercepat degradasi obat 2. Asam Format (HCOOH) (MSDS, 2012) Pemerian : Bentuk cairan, tidak berwarna, mudah terbakar, berbau tajam, berasa asam. Kelarutan : Mudah larut dalam aseton; Larut dalam air dingin, air panas, dietil eter, benzen, gliserol Berat Jenis : (air=1) 1,19 Titik didih : 101℃ Titik Lebur : 8℃ 3. Metanol (CH3OH) (MSDS, 2016) Pemerian : Cairan tidak berwarna, jernih, bau khas. Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, membentuk cairan jernih, tidak berwarna. Berat Jenis : (15,5°/15,5°) 0,796 sampai 0,798 Titik didih : 64,7°C Titik lebur : 97,8°C 4. Kloroform (CHCl3) (Kemenkes RI, 2014) Pemerian : cairan jernih, mudah menguap; tidak berwarna; bau khas; rasa manis dan membakar. Kelarutan : sukar larut dalam air; dapat bercampur dengan etanol, dengan eter, dengan benzen, dengan heksan dan dengan lemak dan minyak menguap. Berat Jenis : antara 1,476 dan 1,480 Titik didih : lebih kurang 61℃ Titik Lebur :- 4. Amonium Hidroksida (NH4OH) (MSDS,2012) Pemerian :padat, tidak berwarna, bau khas, tidak berasa Kelarutan : larut dalam air Berat Jenis : 0,91 g/cm3 Titik didih : 1388 ° C Titik Lebur : 323 ° C 5. Aquadest (Kemenkes RI, 1995: 23) Pemerian : Cairan jernih, tidak berbau, tidak berasa Kelarutan : larut dalam air Berat Jenis : 1 g/cm3 Titik didih : 100 ℃ Hasil Pengamatan