PROSES HARDENING
Puji syukur atas limpahan rahmat dari Allah SWT yang telah memberikan sebuah
anugerah berupa kemudahan dalam menyelesaikan sebuah tugas mengenai hal bahan
teknik yaitu tentang analisa mengenai Analis Pengaruh Heat Treatment Pada Proses
Hardening yang digunakan dalam proses pembuatan sebuah behan dan materi ini
ditujukan untuk saranan pembelajaran yang mana akan sangat berguna untuk materi
tentang proses permesinan tersebut. Dan harapan penulis agar banyak orang yang belajar
teori maupun praktek tentang Analis Pengaruh Heat Treatment Pada Proses Hardening
tersebut karena hal ini sangat berguna untuk mengembangkan diri dan mendapatkan
sebuah informasi tentang hal yang sedang di bahas. Dan penyusunan ini di buat sesuai
dengan beberapa pengalaman pribadi maupun orang lain juga dibuat dengan cara
merangkum dan mencatat materi yang diambil dari beberapa website yang teruji.
( Bachtiar Ali )
PENDAHULUAN
Heat Treatment atau perlakuan panas ini bisa diartikan bahwa perlakuan panas
kepada material untuk memperoleh sifat-sifat yang diinginkan, dengan jalan memanaskan
sampai temperatur tertentu, untuk kemudian dilakukan pendinginan ataupun penambahan
unsur tertentu, sehingga diperoleh bentuk struktur mikro, kekerasan / sifat yang
diinginkan.
Proses Heat Treatment terdiri atas dua jenis, yaitu Thermal dan Thermo kimia.
Proses termal yaitu proses yang melibatkan sebuah pengaturan suhu atau temperatur,
sedangkan yang disebut proses termokimia jika proses tersebut menggunakan zat kimia
sebagai adiktif.
Salah satu proses perlakuan panas pada baja adalah pengerasan ( hardening ), yaitu
proses pemanasan baja sampai suhu di daerah atau diatas daerah kritis disusul dengan
pendinginan yang cepat dinamakan quench, (Djafrie, 1995).
Perlakuan panas atau Heat Treatment mempunyai tujuan untuk meningkatkan
keuletan, menghilangkan tegangan internal (internal stress), menghaluskan ukuran butir
kristal dan meningkatkan kekerasan atau tegangan tarik logam.
PEMBAHASAN
Perlakuan panas adalah kombinasi anatara proses pemanasan atau pendinginan
dari suatu logam atau paduannya dalam keadaan padat untuk mendapatkan sifat-sifat
tertentu. Proses Heat Treatment terdiri atas dua jenis, yaitu Thermal dan Thermo kimia.
Yang termasuk proses Thermal :
1) Normalizing
Logam dipanaskan hingga batas temperatur austenite kemudian
didinginkan perlahan, namun lebih cepat dibanding proses annealing (didinginkan
di luar oven). Untuk menormalkan / menyeragamkan struktur butir.
2) Quenching
Pengertian pengerasan ialah perlakuan panas terhadap baja dengan sasaran
meningkatkan kekerasan alami baja. Perlakuan panas menuntut pemanasan benda
kerja menuju suhu pengerasan dan pendinginan secara cepat dengan kecepatan
pendinginan kritis
3) Tempering
Tempering didefinisikan sebagai proses pemanasan logam setelah
dikeraskan (quenching) pada temperatur tempering (di bawah suhu kritis)
sehingga diperoleh ductility tertentu, yang dilanjutkan dengan proses pendinginan
(Koswara, 1999). Prosesnya adalah memanaskan kembali berkisar antara suhu
150 0C – 650 0C dan didinginkan secara perlahan-lahan tergantung sifat akhir baja
tersebut.
1
4) Annealing
Logam dipanaskan hingga batas temperatur austenite atas atau titik panas
tertinggi dari logam tersebut lalu kemudian didinginkan perlahan (di dalam oven).
Dan saat proses ini digunakan untuk melunakkan ( menurunkan kekerasan ).
Dan beberapa hal Yang termasuk proses Thermokimia :
1) Nitriding
Logam dipanaskan hingga temperatur tertentu, dalam lingkungan oven
yang kaya dengan Nitrogen, sehingga nitrogen akan masuk ke dalam logam,
membentuk endapan pada permukaan logam.
2) Carburizing
Logam dipanaskan hingga temperatur austenite dalam oven yang
mengandung karbon tinggi, dimana kadar karbon di dalam oven lebih tinggi
dibanding dengan kadar karbon dalam material, sehingga karbon akan berdifusi
ke dalam material. Untuk meningkatkan kekerasan material pada bagian
permukaan. Jika kadar karbon dalam oven lebih rendah daripada di permukaan
material, dapat terjadi decarburisasai ( karbon dipermukaan material akan
berdifusi ke lingkungan, sehingga kekerasan akan berkurang ).
3) Carbunitriding
Carbunitriding adalah cara atau proses yang dipadukan antara proses
nitriding dan proses caburizing yang mana pemanasan logam ini di lihat dari
kandungan nitrogen dan karbon yan terkandung dalam logam tersebut lalu di
panaskan dan didinginkan secara perlahan.
2
cairan garam yang akan mengakibatkan ikatannya menjadi lebih keras karena
pada permukaan benda kerja tersebut akan meningkat zat arang.
4) Air
Pendinginan dengan menggunakan air akan memberikan daya
pendinginan yang cepat. Biasanya ke dalam air tersebut dilarutkan garam
dapur sebagai usaha mempercepat turunnya temperatur benda kerja dan
mengakibatkan bahan menjadi keras
a. Struktur Mikro
Struktur Mikro ST Sebelum Heat Treatment Dari hasil pengujian metallografi
terhadap logam ST sebelum diheat treatment diperoleh foto seperti gambar 2.
4
Gambar 2. Logam ST sebelum di Heat Treatment
Pada gambar ditampilkan bahwa kandungan Perlit 50% dan kandungan Ferritnya
50%. Struktur perlit merupakan campuran struktur ferrit (besi α) 88% dengan sementit
(Fe3C) 12%. Warna hitam pada gambar menunjukkan kandungan ferrit sedangkan warna
putih menunjukkan perlit. Perbedaan warna hitam dan putih karena factor pencahayaan
dari mikroskop. Struktur perlit dapat berwarna putih karena perlit mengandung sementit.
Pada saat dietsa dengan cairan HNO3 (Nital) struktur ferrit mudah terkorosi dibandingkan
struktur sementit (Fe3C), sehingga struktur ferrit tenggelam dan struktur sementit tetap
pada posisinya jadi yang kena pencahayaan cuma struktur sementit sehingga kelihatan
putih sedangkan struktur ferrit tidak kena pencahaayaan, otomatis warna struktur ferrit
jadi hitam.
Dari hasil pengujian metallografi terhadap logam ST sesudah diheat treatment
diperoleh foto seperti gambar 3.