Istilah pasar mengacu pada sekelompok pembeli dan penjual yang saling berinteraksi
dan memungkinkan terjadinya penjualan dan pembelian sebagai hasil interaksi tersebut.
Mikroekonomi mencakup studi tentang pasar bersaing sempurna yang mana tak satupun
pembeli atau penjual dapat mempengaruhi terhadap harga dan pasar yang tidak bersaing
merupakan tempat dimana entitas secara individu dapat memengaruhi harga.
c. Perusahaan
Perusahaan juga menghadapi keterbatasan dalam hal jenis produk yang dapat
dihasilkan dan sumber daya yang tersedia untuk menghasilkannya. Misalnya, ford
motor company sangat baik dalam memproduksi mobil dan truk, tetapi Ford tidak
mempunya kemampuan untuk memproduksi pesawat terbang, komputer atau produk
farmasi. Ford juga mempunyai keterbatasan dalam hal sumber daya keuangan dan
kapasitas produksi dari pabrik – pabriknya saat ini. Dengan keterbatasan ini Ford
harus memutuskan berapa banyak kendaraan yamg diproduksi untuk tipe. Jika Ford
ingin memproduksi mobil dan truk dengan jumlah banyak tahun berikutnya Ford
harus memutuskan apakah akan menambah karyawan, membangun pabrik baru atau
melakukan keduanya.
b. Kurva Permintaan
Permintan adalah banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu pasar
tertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan tertentu dan dalam
periode tertentu.
Kurva permintaan menyatakan berapa banyak konsumen bersedia membeli pada
waktu harga per unit barang berubah.
Kurva permintaan, ditandai dengan D, menunjukkan bagaimana jumlah barang yang
diminta konsumen bergantung pada harga. Kurva permintaan ini kemiringannya
menurun; mempertahankan faktor lain tetap sama, konsumen bersedia membeli lebih
banyak barang selama harga barang turun. Jumlah permintaan juga dapat bergantung
pada variabel lainnya seperti pendapatan, cuaca dan harga barang lain.untuk
kebanyakan barang, jumlah permintaan naik jika pendapatan juga naik.
1.5 Barang Subtitusi dan Barang Komplementer
a) Barang substitusi
Barang subtitusi merupakan barang pemuas kebutuhan manusia yang saling
menggantikan fungsinya dengan sempurna. Dengan kata lain apabila tidak ada barang
satu, maka dapat di gantikan dengan barang lainnya. Contoh, nasi dengan roti, bulpen
dengan pensil.
Dengan adanya barang subtitusi, maka manusia memiliki alternatif pilihan untuk
memenuhi kebutuhannya. Selain itu, kebutuhan subtitusi juga memungkinkan
manusia untuk tidak perlu khawatir kekurangan barang dan jasa, karena selalu ada
barang pengganti yang memiliki fungsi serupa.
b) Barang Komplementer
Barang komplementer merupakan barang yang kegunaannya saling melengkapi satu
sama lain. Tanpa adanya satu barang, maka barang yang lainnya akan mengalami
penurunan fungsi atau bahkan tidak dapat digunakan sama sekali.
Contoh, pulpen dan tinta. Tinta dibutuhkan untk mengisi pulpen, sehingga baru bisa
digunakan untuk menulis. Begitu juga sebaliknya, tanpa adanya pulpen tinta mungkin
tidak dapat digunakan sebagai alat menulis.
Karena adanya keterkaitan tersebut, kita juga bisa mengasumsikan bahwa ada
ketergantungan antara satu barang dengan barang yang lain sehingga dari segi
ekonomi, kebutuhan akan barang komplementer akan saling terkait dengan produk
pasangannya dan dapat mempengaruhi tinggi rendahnya permintaan barang tersebut
dipasaran. Untuk menyiasati adanya ketergantungan dari barang komplementer yang
begitu tinggi terhadap barang yang menjadi pasangannya, maka pihak produsen harus
memikirkan dan mampu meyakinkan konsumen tentang kegunaan lain dari barang
komplementer tersebut, sehingga tidak hanya memiliki ketergantungan pada satu
barang.
Misalnya gula merupakan barang komplementer dari kopi, jika penjualan kopi naik
maka penjualan gula juga akan mengalami peningkatan. Tetapi gula juga bisa
memiliki fungsi komplementer untuk barang lain, misalnya untuk pembuatan
makanan, bahan dasar pembuatan sirup dan lain sebagainya. Jika produsen
mengenalkan varin dari kegunaan gula secara luas, maka barang tersebut tidak akan
mengalami gangguan yang terlalu signifikan jika penjualan kopi mengalami
penurunan.