Anda di halaman 1dari 7

PASAR dan HARGA

Istilah pasar mengacu pada sekelompok pembeli dan penjual yang saling berinteraksi
dan memungkinkan terjadinya penjualan dan pembelian sebagai hasil interaksi tersebut.
Mikroekonomi mencakup studi tentang pasar bersaing sempurna yang mana tak satupun
pembeli atau penjual dapat mempengaruhi terhadap harga dan pasar yang tidak bersaing
merupakan tempat dimana entitas secara individu dapat memengaruhi harga.

1.1 TRADE OFF


Pada ekonomi pasar modern, dalam hal alokasi sumber daya yang langka, konsumen
pekerja dan perusahaan mempunyai lebih banyak fleksibilitas. Mikroekonomi
menjelaksan situasi – tukar ( trade offs )yang dihadapi para konsumen, pekerja dan
perusahaan serta menunjukkan bagaimana situasi – tukar tersebut dilakukan dengan
sangat baik.
a. Konsumen
Konsumen mempunyai keterbatasan penghasilan, yang dapat dibelanjakan
untuk beragam barang dan jasa atau ditabung untuk masa depan. Teori konsumen,
menjelaskan bagaimana konsumen, berdasarkan preferensi mereka, memaksimalkan
keuntungan melalui situasi – tukar antara pembelian beberapa barang lebih banyak
dengan pembelian barang lain yang lebih sedikit. Dan juga bagaimana konsumen
memutuskan berapa besar penghasilan mereka yang akan ditabung, dengan demikian
mereka menghadapi situasi – tukar antara konsumsi sekarang yang digunakan untuk
konsumsi masa datang.
b. Tenaga Kerja
Para pekerja juga menghadapi keterbatasan dan melakukan situasi – tukar.
1. Orang harus memutuskan apakah mereka akan bekerja dan kapan mereka masuk
ke unia kerja. Karena jenis pekerjaan dengan upah yang sesuai yang tersedia bagi
pencari kerja sebagian bergantung pada pencapaian pendidikan dan keterampilan
yang dimiliki, sehingga seseorang harus melakukan situasi – tukar antara bekerja
sekarang ( dan memperoleh penghasilan secepatnya ) atau meneruskan pendidikan
( dan berharap mendapat penghasilan yang lebih besar di masa mendatang ).
2. Para tenaga kerja menghadapi situasi – tukar dalam memilih pekerjaan. Sebagai
contoh, beberapa orang memilih untuk bekerja di perusahaan besar yang
menawarkan keamanan kerja, tetapi dengan terbatasnya peluang untuk
berkembang, sebagian orang lebih suka bekerja untuk perusahaan kecil yang
memberikan lebih banyak peluang untuk berkembang, tetapi lebih sedikit
keamanan kerja. Terakhir para pekerja kadang – kadang harus menentukan
beberapa jam dalam satu minggu mereka ingin bekerja, dengan demikian mereka
menghadapai situasi – tukar antara bekerja atau istirahat.

c. Perusahaan
Perusahaan juga menghadapi keterbatasan dalam hal jenis produk yang dapat
dihasilkan dan sumber daya yang tersedia untuk menghasilkannya. Misalnya, ford
motor company sangat baik dalam memproduksi mobil dan truk, tetapi Ford tidak
mempunya kemampuan untuk memproduksi pesawat terbang, komputer atau produk
farmasi. Ford juga mempunyai keterbatasan dalam hal sumber daya keuangan dan
kapasitas produksi dari pabrik – pabriknya saat ini. Dengan keterbatasan ini Ford
harus memutuskan berapa banyak kendaraan yamg diproduksi untuk tipe. Jika Ford
ingin memproduksi mobil dan truk dengan jumlah banyak tahun berikutnya Ford
harus memutuskan apakah akan menambah karyawan, membangun pabrik baru atau
melakukan keduanya.

1.2 Harga Pasar


Pasar memungkinkan terjadinya transaksi antara pembeli dan penjual. Jumlah
barang yang dijual dengan harga tertentu. Dalam pasar bersaing sempurna, biasanya
berlaku satu harga yaitu harga pasar ( market price ). Market price merupakan harga
yang berlaku disebuah pasar kompetitif.
Pada pasar yang tidak bersaing secara sempurna, masing – masing perusahaan
mungkin akan mematok harga yang berbeda untuk produk yang sama. Ini dapat saja
terjadi karena salah satu perusahaan berusaha merebut pelanggan dari pesaing –
pesaingnya, atau karena pelanggan mempunyai kesetiaan pada merek tertentu yang
memberi peluang kepada beberapa perusahaan untuk menetapkan harga yang lebih
tinggi daripada pesaingnya. Contohnya 2 merek detergen cuci mungkin dijual
disupermarket yang sama dengan harga yang berbeda. Atau 2 supermarket di kota
yang sama menjual merek detergen cuci yang sama dengan harga yang berbeda.
Dallam kasus seperti ini, apabila kita menyebut harga pasar, yang dimaksud adalah
harga rata – rata dari masing – masing merek atau supermarket.
Harga pasar dari kebanyakan barang akan bergejolak sepanjang waktu, dan
pada banyak barang naik turunnya dapat begitu cepat. Ini khusunya terjadi pada
barang – barang yang dijual di pasar bersaing. Contohnya, bursa saham sangat tinggi
persaingannya khususnya, karena ada banyak penjual dan pembeli untuk setiap
saham. Seperti yang diketahui oleh setiap orang yang telah menanam modal dibursa
saham, harga setiap saham tertentu naik turun dari menit ke menit dan dapat naik atau
turun secara drastis selama satu hari.demikian pula dengan harga – harga komoditi
seperti gandum, kacang kedelai, kopi, minyak emas, perak atau kayu dapat juga naik
atau turun secara drastis dalam satu hari atau satu minggu.

1.3 Harga Riil dan Harga Nominal


Harga Riil adalah harga suatu barang relatif terhadap ukuran agregat harga , harga
disesuaikan dengan inflasi.
Harga nominal adalah harga absolut dari suatu barang yang tidak disesuaikan dengan
inflasi.
Kita sering membandingkaan harga barang sekarang dengan harga dimasa lalu
atau kemungkinan harga dikemudian hari. Untuk membuat perbandingan harga
semacam itu berarti, kita harus mengukur harga relatif terhadap tingkat harga secara
keseluruhan (overall price level). Secara mutlak, harga selusin telur sekarang adalah
beberapa kali lebih tinggi daripada harga telur 50 tahun lalu. Tetapi, sebenarnya relatif
lebih rendah terhadap harga keseluruhan. Karenanya, kita harus cermat dalam
mengoreksi inflasi ketika membandingkan harga dari waktu ke waktu. Ini berarti
mengukur harga secara riil bukan secar nominal.
Harga nominal suatu barang ( kadang – kadang disebut harga “dolar
sekarang”) adalah harga absolut. Misalnya, harga nominal 1 ons mentega kira-kira
0,85 dollar ditahun 1970, 1,88 dollar ditahun 1980, 1,99 dollar ditahun 1990 dan 3,30
dollar ditahun 2001. Inilah harga yang akan terlihat di supermarket pada tahun-taahun
tersebut. Harga riil (real price) suatu barang (kadang-kadang disebut harga “dollar
konstan”) adalah harga relatif pada ukuran agregrat harga-harga. Dengan kata lain,
hrga yang telah disesuikan dengan inflasi.
Ukuran agregrat yang sering dipakai adalah indeks harga konsumen atau
consumer price index (CPI). CPI dihitung oleh badan AS yang bernama bureau of
labour standards dan diterbitkan setiap bulan. Badan ini mencatat biaya sejumlah
pasar yang besar dari barang-barang yang dibeli oleh konsumen yang “khas” pada
bebebrapa tahun dasar yang telah berubah sejalan dengan waktu (sekarang ini tahun
dasarnya adalah 1983). Perubahan persentase di CPI mengukur laju inflasi dalam
perekonomian.
Setelah mengkoreksi harga sesusai dengan inlfalsi, apakah harga mentega
lebih mahal pada tahun 2001 daripada tahun 1970? Untuk mengetahuinya, mari kita
hitung harga mentega tahun 2001 atas dasar dollar 1970. CPI nya 38,8 pada tahun
1970 dan naik menjadi kira-kira 177 pada tahun 2001. Keduanya diterbitkan setiap
tahun dan tersedia di US Goverment Printing Office. (Selama tahun 1970 an dan
tahun 1980 an ada inflasi yang sangat tinggi di Amerika Serikat). Karenanya, dalam
dolar 1970, harga mentega adalah
38,8
= $3,30 = $0,72
177
Dalam bentuk riil, harga mentega pada tahun 2001 lebih rendah dibanding
pada tahun 1970. Dengan kata lain, harga nominal mentega naik kira-kira 280 persen,
tetapi CPI naik 356 persen, yang berarti bahwa harga mentega relatif jatuh terhadap
inflasi.
Dalam hal ini, biasanya kita akan lebih tertarik membahas harga riil daripada
harga nominal, karena pihan-pilihan konsumen melibatkan analisis perbandingan satu
harga dengan harga lainnya. Harga relatif ini dapat dinilai dengan sangat mudah jika
ada perbandingan yang sama. Untuk mencapai tujuan ini menyatakan semua harga
dalam bentuk riil. Dengan demikian, walaupun kita sering mengukur harga dalam
dollar, kita akan berpikir dalam pengetan daya beli riil dari dollar itu sendiri.

1.4 Permintaan dan Pnawaran ( Kurva)


Model dasar penawaran dan permintaan merupakan kuda beban dari mikro ekonomi.
Penawaran dan permintaan membantu kita memahami mengapa dan bagaimana harga
berubah, dan apa yang terjadi ketika pemerintah campur tangan dalam suatu pasar.
Model penawaran dan permintaan menggabungkan dua konsep yang penting : kurva
penawaran dan kurva permintaan.
a. Kurva Penawaran
Penawaran adalah banyaknya barang
yang ditawarkan oleh penjual pada suatu
pasar tertentu, pada periode tertentu, dan
pada tingkat harga tertentu.
Kurva penawaran menunjukkan jumlah barang yang produsen bersedia menjual
dengan harga yang akan diterimanya di pasar, dengan mempertahankan setiap faktor
yang mempengaruhi jumlah penawaran agar tetap.

Kurva penawaran, dalam gambar diatas ditandai dengan S, menunjukkan bagaimana


jumlah barang yang ditawarkan untuk dijual berubah seiring dengan perubahan harga
barang tersebut. Kurva penawaran naik kemiringannya : semakin tinggi harganya
semakin banyak perusahaan memproduksi dan menjual barang. Jika biaya produks
turun, perusahaan dapat memproduksi barang denngan jumlah barang yang sama pada
harga yang lebih rendah atau jumlah barang yang lebih besar dengan harga yang
sama. Kemudian kurva penawaran akan bergese ke kanan.
Hukum penawaran pada dasarnya mengatakan bahwa :
“Semakin tinggi harga suatu barang, semakin banyak jumlah barang tersebut akan
ditawarkan oleh para penjual. Sebaliknya, makin rendah harga suatu barang, semakin
sedikit jumlah barang tersebut yang ditawarkan.”

b. Kurva Permintaan
Permintan adalah banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu pasar
tertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan tertentu dan dalam
periode tertentu.
Kurva permintaan menyatakan berapa banyak konsumen bersedia membeli pada
waktu harga per unit barang berubah.
Kurva permintaan, ditandai dengan D, menunjukkan bagaimana jumlah barang yang
diminta konsumen bergantung pada harga. Kurva permintaan ini kemiringannya
menurun; mempertahankan faktor lain tetap sama, konsumen bersedia membeli lebih
banyak barang selama harga barang turun. Jumlah permintaan juga dapat bergantung
pada variabel lainnya seperti pendapatan, cuaca dan harga barang lain.untuk
kebanyakan barang, jumlah permintaan naik jika pendapatan juga naik.
1.5 Barang Subtitusi dan Barang Komplementer
a) Barang substitusi
Barang subtitusi merupakan barang pemuas kebutuhan manusia yang saling
menggantikan fungsinya dengan sempurna. Dengan kata lain apabila tidak ada barang
satu, maka dapat di gantikan dengan barang lainnya. Contoh, nasi dengan roti, bulpen
dengan pensil.
Dengan adanya barang subtitusi, maka manusia memiliki alternatif pilihan untuk
memenuhi kebutuhannya. Selain itu, kebutuhan subtitusi juga memungkinkan
manusia untuk tidak perlu khawatir kekurangan barang dan jasa, karena selalu ada
barang pengganti yang memiliki fungsi serupa.
b) Barang Komplementer
Barang komplementer merupakan barang yang kegunaannya saling melengkapi satu
sama lain. Tanpa adanya satu barang, maka barang yang lainnya akan mengalami
penurunan fungsi atau bahkan tidak dapat digunakan sama sekali.
Contoh, pulpen dan tinta. Tinta dibutuhkan untk mengisi pulpen, sehingga baru bisa
digunakan untuk menulis. Begitu juga sebaliknya, tanpa adanya pulpen tinta mungkin
tidak dapat digunakan sebagai alat menulis.
Karena adanya keterkaitan tersebut, kita juga bisa mengasumsikan bahwa ada
ketergantungan antara satu barang dengan barang yang lain sehingga dari segi
ekonomi, kebutuhan akan barang komplementer akan saling terkait dengan produk
pasangannya dan dapat mempengaruhi tinggi rendahnya permintaan barang tersebut
dipasaran. Untuk menyiasati adanya ketergantungan dari barang komplementer yang
begitu tinggi terhadap barang yang menjadi pasangannya, maka pihak produsen harus
memikirkan dan mampu meyakinkan konsumen tentang kegunaan lain dari barang
komplementer tersebut, sehingga tidak hanya memiliki ketergantungan pada satu
barang.
Misalnya gula merupakan barang komplementer dari kopi, jika penjualan kopi naik
maka penjualan gula juga akan mengalami peningkatan. Tetapi gula juga bisa
memiliki fungsi komplementer untuk barang lain, misalnya untuk pembuatan
makanan, bahan dasar pembuatan sirup dan lain sebagainya. Jika produsen
mengenalkan varin dari kegunaan gula secara luas, maka barang tersebut tidak akan
mengalami gangguan yang terlalu signifikan jika penjualan kopi mengalami
penurunan.

Anda mungkin juga menyukai