Rakhmat Priyono
Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto
Jalan H.R. Boenyamin Purwokerto 53115
E-mail: priyonorakhmat@gmail.com
Abstract: This study examined the ability of domestic consumption in household electronic
equipment identified as China's commodity. Focus on the demand sides, this research exam-
ined preference of Purwokerto society to the China product. Generally, the society had well
ability to differ between China products and non-China products. They were not skeptic to
choose China products if its substitute product was not acquired at market sold. On society
opinion, the China products had potential threat to sustainability of local and domestic prod-
uct. On preference term, higher level preference of China product than non-China product
included to telecommunication and audio/video electronic products. The other way, the society
gave lower preferences to China product included computer and its peripherals, and kitchen or
household electronic products.
Keywords: domestic consumption, commodities from China, community preferences, product
competitiveness
Abstrak: Riset ini meneliti kemampuan konsumsi domestik terhadap peralatan elektronik ru-
mah tangga dari negeri Cina. Fokus penelitian ini pada sisi permintaan dan menguji preferen-
si Purwokerto masyarakat terhadap produk Cina. Pada umumnya, masyarakat bisa membe-
dakan antara produk Cina dan produk non-Cina. Mereka tidak ragu memilih produk Cina jika
produk penggantinya yang tidak diperoleh di pasaran. Menurut penilaian masyarakat, produk
Cina memiliki potensi ancaman terhadap kelangsungan produk lokal dan domestik. Dalam
kaitannya dengan preferensi, tingkat preferensi produk Cina yang lebih tinggi dibandingkan
produk non-Cina terutama untuk produk telekomunikasi dan audio/video elektronik. Semen-
tara itu, masyarakat memberikan preferensi yang lebih rendah terhadap produk Cina termasuk
produk komputer dan peripheral, dan produk peralatan dapur atau elektronik rumah tangga.
Kata kunci: konsumsi domestik, komoditas asal Cina, preferensi masyarakat, daya saing pro-
duk
14 Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan Volume 12, Nomor 1, April 2011: 13-26
preferensi permintaan masyarakat pada produk Purwokerto dalam penghitungan Indeks Keya-
domestik. kinan Konsumsi (IKK) di wilayah Purwokerto
Terkait dengan berlakunya CAFTA (China (Kantor Bank Indonesia Purwokerto, 2005-
ASEAN Free Trade Area) pada 2010 ini, peneli- 2010). Asumsi yang digunakan adalah jumlah
tian ini akan menggali bagaimana kemampuan sampel ini sudah cukup mampu untuk membe-
daya tahan produk lokal akibat semakin rikan pembedaan karakteristik antarkonsumen
banyaknya produk Cina yang masuk ke pasar Purwokerto.
domestik. Penelitian ini berfokus pada sisi per-
mintaan masyarakat domestik dengan studi Penghitungan Preferensi Konsumen
kasus yang spesifik di satu kota, yaitu Purwo- Preferensi konsumen menunjukkan perilaku
kerto. Penelitian ini penting dilakukan meng- konsumen untuk memilih apakah suatu produk
ingat munculnya kekhawatiran bahwa masya- perlu atau penting untuk dikonsumsi atau
rakat akan beralih ke produk Cina yang lebih tidak. Pada penelitian ini untuk mengetahui
variatif dengan harga lebih murah. Jika pre- nilai preferensi konsumen digunakan ukuran
ferensi masyarakat telah beralih maka akan nilai semantic differential di mana dengan ukur-
mematikan produk lokal dan imbasnya pada an ini nilai data yang sifatnya ordinal dikonver-
jatuhnya sektor ekonomi lokal. si menjadi kardinal. Nilai dari variabel dummy
Dari penjelasan tersebut, penelitian menge- atau skala [0;1] diasumsikan sudah cukup me-
nai preferensi masyarakat Purwokerto ini ber- madai untuk mengukur nilai preferensi konsu-
tujuan untuk: (1) Mengetahui preferensi masya- men.
rakat Purwokerto pada produk tahan lama bu- Produk elektronika asal Cina didefinisikan
kan asal Cina dengan produk impor asal Cina sebagai produk yang teridentifikasi sebagai
sebagai substitusinya. (2) Mengetahui variabel produk dengan merek Cina, bukan produk
apa saja yang memberikan pengaruh penting hasil Foreign Domestic Investment (FDI) dari
pada konsumsi dan preferensi masyarakat di negara lain ke Cina. Pada penelitian ini, produk
Purwokerto pada produk tahan lama asal Cina. Cina yang dianalisis meliputi 5 jenis komoditas
elektronika, yaitu: (1) Elektronika jenis audio
METODE PENELITIAN video (televisi, radio, parabola, satellite receiver,
home stereo, walkman, karaoke, headset, dan
sejenisnya). (2) Elektronika jenis telekomunikasi
Materi Data dan Metode Pengumpulannya
termasuk telematika (hand phone, pager, walky-
Kajian analisis konsumsi produk Cina pada talky, dan sejenisnya). (3) Elektronika jenis kom-
Masyarakat Purwokerto ini akan mengguna- puter (desktop, notebook, netbook, i-pad, printer,
kan data primer. Data ini diperoleh melalui scanner, kalkulator, dan perangkat komputer
wawancara secara langsung dengan responden. sejenisnya). (4) Elektronika jenis alat dapur ru-
Metode pengumpulannya dilakukan dengan mah tangga (kulkas, blender, microwave, coffee-
stratifikasi antarwaktu dan antarruang. Pada maker, dan peralatan dapur elektronik lainnya).
pola antarwaktu, pengambilan data dilakukan (5) Elektronika jenis lainnya (AC, jam dinding/
selama periode 2 bulan. Harapannya adalah meja, dan electronic home appliance lainnya)
akan dapat diketahui perkembangan respons
dari narasumber. Setiap bulan dilakukan survei Variabel yang Mempengaruhi Preferensi
terhadap 100 orang responden. Dengan de- Konsumen
mikian sampel data penelitian ini akan diper-
Pada teori perilaku konsumen (Consumer Beha-
oleh sebanyak 200 sampel responden yang ber-
viour) dengan pendekatan kardinal, kepuasan
beda. Pada pola antarruang, data dikumpulkan
seorang konsumen dalam mengonsumsi suatu
berdasar basis 4 kecamatan di wilayah perkota-
barang dapat diukur dengan satuan mata uang.
an Purwokerto. Jumlah sampel per kecamatan
Harapannya ialah setiap tambahan satu unit
adalah sebanyak 25 responden.
barang yang dikonsumsi akan menambah
Sampel sebanyak 100 orang per bulan
kepuasan yang diperoleh konsumen tersebut
merujuk pada penelitian Kantor Bank Indonesia
dalam jumlah tertentu. Kotler (2000: 171) dan
16 Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan Volume 12, Nomor 1, April 2011: 13-26
den dengan pengeluaran di atas Rp5 juta per dengan pendidikan diploma; Ketiga, responden
bulan. dengan pendidikan sarjana (S1); Keempat;
3. Citra produk. Kepuasan pelanggan atas responden dengan pendidikan pascasarjana (S2
citra produk Cina diidentikkan dengan perta- atau S3)
nyaan pada responden sebagai berikut: “bagai- 7. Karakteristik individu (pribadi). Keputus-
mana kepuasan anda ketika/jika menggunakan an pembelian oleh konsumen yang didasarkan
produk asal Cina?” Kategori jawaban respon- oleh faktor karakteristik konsumen pada pene-
den adalah didasarkan pada metode semantic litian ini didasarkan pada faktor umur. Pada
differential dengan memberikan jawaban dari penelitian ini, usia konsumen mampu menun-
kategori 1 yang mewakili “sangat tidak puas” jukkan produk apa yang menarik baginya
sampai nilai 10 untuk kategori “sangat puas”. untuk dibeli. Karena obyek atau sasaran dari
Penjelasan kategori jawaban ini identik dengan penelitian ini adalah konsumen penentu kepu-
variabel tak tergantung pertama (harga barang) tusan rumah tangga, jawaban responden dikla-
4. Manfaat (kegunaan). Kegunaan dari pro- sifikasikan menjadi 3 kategori; Pertama, res-
duk bagi konsumen produk Cina didasarkan ponden dengan umur 20–40 tahun; Kedua,
pada manfaat yang diperolehnya. Pertanyaan responden dengan umur lebih dari 40 tahun
pada responden adalah; “bagaimana manfaat sampai 60 tahun. Ketiga, responden dengan
yang dapat diperoleh dari produk Cina?”. umur lebih dari 60 tahun.
Kategori jawaban responden adalah didasar- 8. Faktor psikologis. Sesuai dengan dasar
kan pada metode semantic differential dengan teoritis, pilihan pembelian konsumen dipenga-
memberikan jawaban dari kategori 1 yang ruhi oleh empat faktor psikologi utama yaitu:
mewakili “sangat tidak bermanfaat” sampai motivasi, persepsi, pembelajaran, serta keyakin-
nilai 10 untuk kategori “sangat bermanfaat”. an dan pendirian. Pada penelitian ini, indikator
Penjelasan kategori jawaban ini identik dengan keyakinan untuk membeli secara apriori diten-
variabel tak tergantung 1 (harga barang) dan 3 tukan menjadi indikator dominan dan menjadi
(citra kepuasan). satu-satunya penentu faktor psikologi konsu-
5. Pelayanan. Faktor pelayanan diidentifi- men. Indikator lain (motivasi dan pembelajar-
kasikan memberikan pengaruh pada preferensi an) tidak diaplikasikan dalam model karena
konsumen. Pada penelitian ini faktor pelayanan sulitnya membuat konversi ordinal menjadi
ditekankan pada pelayanan purna penjualan kardinal. Sementara indikator persepsi sudah
yang meliputi garansi dan ketersediaan spare secara implisit termuat dalam variabel prefe-
parts komoditas tahan lama asal Cina. Perta- rensi yang menjadi variabel tergantung. Perta-
nyaan yang diajukan ke responden adalah; nyaan yang diajukan ke responden adalah;
“bagaimana layanan purna jual produk Cina?” “seberapa yakin ketika membeli (akan membe-
Kategori jawaban responden adalah didasarkan li) produk Cina?” Kategori jawaban responden
pada metode semantic differential dengan mem- adalah didasarkan pada metode semantic
berikan jawaban dari kategori 1 yang mewakili differential dengan memberikan jawaban dari
“sangat buruk” sampai nilai 10 untuk kategori kategori 1 yang mewakili “sangat tidak yakin”
“sangat baik”. Penjelasan kategori jawaban ini sampai nilai 10 untuk kategori “sangat yakin”.
identik dengan variabel tak tergantung 1 (harga Penjelasan kategori jawaban ini identik dengan
barang), 3 (citra kepuasan) dan 4 (manfaat). variabel tak tergantung 1 (harga barang), 3
6. Kelas sosial. Indikator kelas sosial bisa (citra kepuasan), 4 (manfaat), dan 5 (pelayan-
diidentifikasikan dari latar belakang pendidik- an).
an, pekerjaan dan tempat tinggalnya. Pada pe-
nelitian ini variabel kelas sosial didasarkan Estimasi Determinan yang Mempengaruhi
pada indikator latar belakang pendidikan res- Preferensi Konsumsi dengan Model Proba-
ponden. Berdasar pertanyaan tingkat pendidik- bilistik
an responden, jawaban responden diklasifika-
Pada penelitian ini, model yang dipergunakan
sikan menjadi 4 kategori: Pertama, responden
untuk menjelaskan kaitan antara variabel ter-
dengan pendidikan SMA; Kedua; responden
gantung dengan variabel-variabel tak tergan-
18 Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan Volume 12, Nomor 1, April 2011: 13-26
variabel terikat. Dengan demikian penelitian ini ketika menghadapi kendala anggaran, sebagian
mengabaikan kemungkinan terjadinya bias masyarakat Purwokerto tidak terlalu bersifat
parameter uji statistik dan tidak mementingkan memilih. Sekitar 46 persen cukup yakin untuk
tinggi rendahnya nilai parameter variabel tetapi membeli produk asal Cina. Sementara, sekitar
lebih melihat pada besaran parameter variabel 54 persen cenderung untuk menunda pembe-
(positif atau negatif) dan tingkat signifikansi- lian pada produk Cina dan menunggu waktu
nya. dan dana yang tepat untuk lebih memilih pro-
duk non Cina.
(4) Masyarakat juga lebih meyakini bahwa
HASIL DAN PEMBAHASAN
berbagai produk impor asal Cina cukup mam-
pu mengancam keberadaan produk lokal. Seki-
Gambaran Preferensi Responden tar 75 persen masyarakat Purwokerto mengang-
Gambaran preferensi responden masyarakat gap produk Cina berpotensi untuk menurun-
Purwokerto pada komoditas impor asal Cina kan daya saing produk lokal.
adalah sebagai berikut: (5) Meskipun responden meyakini adanya
(1) Secara umum, masyarakat Purwokerto potensi ancaman dari produk Cina terhadap
cukup mampu membedakan antara produk produk lokal, masyarakat masih bersedia untuk
impor asal Cina dengan produk non-Cina. melakukan transaksi pembelian pada produk
Sekitar 62,89 persen masyarakat mampu mem- asal Cina. Alasan yang paling mendominasi
bedakannya dan selebihnya sekitar 37,11 persen adalah faktor harga. Sekitar 76 persen masya-
kurang dapat membedakan suatu komoditas rakat membeli produk Cina karena harganya
sebagai produk Cina atau bukan. Jika dirinci yang lebih murah. Demikian pula faktor keter-
untuk setiap jenis komoditas yang diteliti, ma- sediaannya, sekitar 63 persen masyarakat
syarakat paling mampu membedakan antara memilih produk Cina karena cenderung mudah
komoditas elektronik komunikasi asal Cina diperoleh di pasar. Alasan lainnya adalah pro-
(sekitar 84 persen). Hanya sekitar 16 persen duk Cina lebih menarik dari produk lokal (51
yang tidak mampu membedakannya. Semen- persen) dan ketersediaannya yang lebih berva-
tara, untuk produk elektronika audio video riasi (52,5 persen). Sementara untuk faktor kua-
cukup besar juga, sekitar 68 persen. Sebaliknya, litas mendapatkan respons berbeda di mana
untuk produk elektronika jenis komputer dan mayoritas masyarakat menyatakan faktor kuali-
elektronika lainnya masyarakat cenderung tas bukan menjadi alasan untuk memilih pro-
kurang mampu mengerti perbedaannya. Sekitar duk Cina.
51 persen masyarakat tidak mampu membe- (6) Komoditas lain asal Cina yang cukup
dakan komoditas elektronik komunikasi dan 52 tinggi preferensinya adalah elektronika jenis
persen tidak mampu membedakan komoditas barang komunikasi dan audio/video. Sekitar
elektronik jenis lainnya. 52,5 persen responden cenderung memilih
(2) Masyarakat Purwokerto tidak terlalu produk Cina untuk alat telekomunikasi dan
skeptis pada perilakunya untuk memilih pro- sekitar 51,0 persen responden cenderung memi-
duk asal Cina. Hal ini terbukti dari kecende- lih produk perangkat audio/video. Observasi
rungan yang cukup besar untuk memilih pro- lapangan memperlihatkan alat komunikasi ter-
duk Cina ketika produk substitusinya tidak utama telepon genggam asal Cina makin
tersedia. Sekitar 50 persen masyarakat menya- banyak beredar di pasar. Departemen per-
takan mereka akan membelinya dan selebihnya dagangan juga memublikasikan dari Januari
50 persen masyarakat tidak bersedia membeli- sampai Juli 2010 terdapat tambahan merek baru
nya ketika mendapatkan situasi ketiadaan pro- dengan dominasi asal Cina lebih dari 30 merek
duk substitusi di pasar. telepon genggam. Dengan variasi produk,
(3) Pada kondisi ketiadaan kendala anggar- pemasaran dan distribusi produk yang makin
an dan ketersediaan berbagai barang substitusi, luas, harga lebih terjangkau, fasilitas tools seru-
masyarakat Purwokerto cenderung untuk me- pa merek Jepang/Barat, serta iklan produk
milih produk non-Cina. Sebaiknya, demikian yang gencar telah membuat produk handphone
20 Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan Volume 12, Nomor 1, April 2011: 13-26
Jika, misalnya, harga menjadi pertimbangan disebabkan oleh pengembangan produk dan
utama dalam memilih produk maka upaya perbaikan teknologi. Konsumen memiliki pre-
kebijakan harga menjadi prioritas paling utama ferensi jika mendapatkan produk dengan harga
dalam manajemen pemasaran industri dalam yang sedikit lebih tinggi mereka akan menda-
negeri pada komoditas tersebut. patkan manfaat yang lebih besar dari penggu-
Pada komoditas audio/video diketahui naan produk ini. Selain itu dari deskripsi sebe-
faktor pelayanan menjadi prioritas utama pada lumnya terdapat kecenderungan masyarakat
preferensi konsumen, selanjutnya adalah faktor tidak terlalu mampu membedakan antara pe-
manfaat dan harga. Masyarakat memilih pro- rangkat komputer asal Cina dengan non-Cina.
duk ini terutama karena aspek ketersediaan Dengan demikian pada produk komputer
purna jual seperti kemudahan mengakses kom- tersebut dapat dianggap tidak terlalu terdapat
ponen pendukung atau produk komplemen- perbedaan antara produk asal Cina dengan
nya. Demikian pula, jika masyarakat melihat non-Cina. Dari sisi ini, masyarakat juga memi-
manfaat dari penggunaan produk ini mening- liki preferensi akan memperoleh manfaat yang
kat maka preferensinya akan makin tinggi. lebih besar jika memilih produk perangkat
Selain itu, faktor harga memiliki peran penting. komputer dengan harga yang lebih tinggi.
Penurunan harga produk akan mendorong Beberapa situasi ini menyebabkan faktor harga
kenaikan preferensi. perangkat komputer memberikan dampak
Pada komoditas peralatan telekomunikasi, positif pada preferensi masyarakat.
faktor utama yang mendorong preferensi ma- Pada perangkat elektronik untuk dapur,
syarakat adalah faktor psikologis. Meskipun faktor paling berpengaruh pada preferensi
pada awal munculnya produk telekomunikasi masyarakat penggunanya adalah sisi psikologi.
Cina dianggap sebagai barang alternatif kedua, Semakin tinggi keyakinan masyarakat untuk
pada saat ini masyarakat semakin yakin dengan membeli produk ini maka preferensinya akan
pilihannya. Tingginya diferensiasi produk Cina semakin naik.
dari sisi teknologi maupun pilihan ragam alter- Untuk komoditas elektronik jenis lainnya
natif penggunaannya serta banyaknya produk faktor pelayanan menjadi faktor utama yang
di pasaran mendorong efek psikologis konsu- memberikan dampak pada perubahan pre-
men bahwa produk ini semakin layak untuk ferensi. Masyarakat melihat jika terdapat per-
dikonsumsi. baikan akses untuk mendapatkan pelayanan
Untuk komoditas komputer, faktor harga purna jual seperti garansi maupun ketersediaan
menjadi faktor paling penting yang memberi- produk pengganti dan komponen komplemen-
kan pengaruh pada perubahan preferensi. De- nya, preferensi masyarakat akan meningkat.
ngan makin banyaknya merek perangkat kom- Realitasnya adalah sampai saat ini untuk jenis
puter dan harga yang makin terjangkau, konsu- produk Cina ini masih terbatas layanan purna
men melihat pada saat ini perangkat komputer jualnya. Hasil estimasi regresi tersebut mengin-
bukan merupakan produk yang terlalu istime- dikasikan jika layanan purna jual dari produk
wa. Kenaikan harga pada produk ini cenderung Cina tersebut sebaik layanan purna jual produk
22 Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan Volume 12, Nomor 1, April 2011: 13-26
DAFTAR PUSTAKA Control, 10th Edition. New Jersey: Prentice-
Hall Inc.
Bank Indonesia. 2010. Survei Konsumen di Pur- Kuncoro, Mudrajad. 2004. Metode Kuantita-tif,
wokerto. Purwokerto: Kantor Bank Indone- Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan Ekonomi,
sia. Edisi kedua. Yogyakarta: UPP AMP
Departemen Perdagangan RI. 2008. Rencana YKPN.
Strategik Departemen Perdagangan Tahun Setneg Republik Indonesia. 2010. ACFTA sebagai
2004-2009. Jakarta: Departemen Perda- Tantangan Menuju Perekono-mian yang
gangan. Kompetitif. www.setneg.co.id, Diakses 07
Direktorat Jenderal Industri Alat Transportasi April 2010
dan Elektronika. 2008. Roadmap 2025 In- Media data Riset. 2010. Studi tentang: Bisnis oto-
dustri Elektronika. Jakarta: Direktorat Jen- motif Indonesia di Tengah Persaingan Pasar
deral Industri Alat Transportasi dan Elek- Regional 2010, Januari 2010. Jakarta:
tronika. Mediadata Riset.
Gujarati, Damodar N. 2003. Basic Econometrics, SPSS Inc. 1999. Manual References: SPSS for
International Edition. New York: McGraw Windows Release 10.0.5 (27 Nov 1999)
Hill Companies, Inc. Standard Version. USA: SPSS Inc.
KADIN. 2009. Butir-butir Pemikiran Perdagangan Statsoft Corp. 2001. Statistica 6.0 Manual Refe-
Indonesia 2009-2014. Jakarta: Kamar Da- rences. USA: Tulsa.
gang dan Industri (KADIN). USAID dan Snada. 2008. Analisis Kebijakan-
KADIN. 2009. Sumbangsih Pemikiran Dunia kebijakan Terpilih Departemen Perindustrian
Usaha di Indonesia untuk Pemerintah Repu- Indonesia. USAID dan Senada, Maret 2008.
blik Indonesia Masa Bakti 2009-2014. Jakar- WEF. 2008. The Global Competitiveness Report
ta: Kamar Dagang dan Industri (KADIN). 2008-2009. World Economic Forum.
Kotler, Philip. 2000. Marketing Management Wilkie, William L. 1994. Consumer Behavior,
Analysis; Planning, Implementation, and Third Edition. New York: John Wiley &
Sons Inc.
LAMPIRAN
ELEKTRONIK: AUDIO/VIDEO
ELEKTRONIK: TELEKOMUNIKASI
24 Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan Volume 12, Nomor 1, April 2011: 13-26
ELEKTRONIK: KOMPUTER
ELEKTRONIK: DAPUR
ELEKTRONIKA LAIN
26 Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan Volume 12, Nomor 1, April 2011: 13-26