KENDARAAN BERMOTOR
Slamet Hani
Jurusan Teknk Elektro
Fakultas Teknologi Industri, IST AKPRIND Yogyakarta
shani_akprind@yahoomail.com
ABSTRACT
Ultrasonic sensor function base that is as distance measures. In those ability to measure
distance, it possible to use to measure velocity with two ultrasonic sensor.
Velocity measuring system is the first measures is how the reflection distance from
ultrasonic sensor less than maximum limit monitoring. Sensor will begin to calculated time and
when the second sensor obtain reflection time will be stopped. The velocity value that has gotten is
result of quotient between both sensor with bounce time between sensor. The velocity value will be
displayed on LCD.
The velocity value that has measured from this device is not precision enough. In this case
cause by delay in this sensor that can influence time calculation to get velocity value.
INTISARI
Fungsi dasar dari Sensor ultrasonik yaitu sebagai sensor untuk mengukur jarak, dengan
kemampuan mengukur jarak dimungkinkan penggunaannya untuk mengukur kecepatan dengan
menggunakan 2 sensor ultrasonik.
Sistem pengukuran kecepatan ini yang pertama mengukur jarak pantul dari sensor
ultrasonik kurang dari batas maksimal pemantaun. Sensor akan mulai menghitung waktu dan
waktu akan berhenti saat sensor kedua mendapatkan pantulan. Besar nilai kecepatan yang
didapat adalah hasil bagi antara jarak kedua sensor dengan waktu pantul antara dua sensor.
Besarnya nilai kecepatan akan ditampilkan melalui LCD.
Besarnya nilai kecepatan yang terukur dari alat ini masih kurang presisi. Hal ini Karena
adanya tunda yang terdapat pada sensor ultrasonik yang dapat mempengaruhi perhitungan waktu
guna mendapatkn nilai kecepatan.
PENDAHULUAN
Sampai saat ini pembangunan sarana teknik pengukuran dan perancangan
transportasi masih terus dilakukan, tetapi peralatan stasiun pantau kecepatan itu
masih banyak terjadi kecelakaan dijalan raya. sendiri, sehingga bisa digunakan oleh para
Penyebab kecelakaan sebagian besar adalah aparat pengatur lalulintas sebagai wujud
ulah pengemudi yang tidak mentaati peraturan penerapan teknologi untuk menjamin
atau rambu-rambu lalulintas yang terpasang. keamanan dan kesejahteraan pengguna
Sesungguhnya aturan batas kecepatan jalan.
diindonesia sudah diatur pada Undang Permasalahan utama pada
Undang No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas penelitian ini antara lain bagaimana unjuk
dan Angkutan Jalan (LLAJ) mengamanatkan kerja sensor ultrasonik yang merupakan
agar kecepatan laju kendaraan dibatasi. sensor jarak sebagai sensor kecepatan,
Realitanya rambu-rambu batas kecepatan serta cara penampilan kecepatan
hanya terdapat dijalan tol saja. menggunakan LCD sehingga memudahkan
Dengan menempatkan titik-titik pantau dalam pembacaan
kecepatan dijalan yang rawan kecelakaan dan Ruang lingkup dari penelitian ini
juga di pos jaga polisi. Diharapkan dengan adalah untuk mengetahui seberapa besar
titik-titik stasiun pantau tersebut, akan kekuatan sensor ultrasonik sebagai
membuat jera pengendara yang melewati pengukur sensor kecepatan. Batasan
batas kecepatan. masalah tersebut meliputi :
Untuk mewujudkan ide pembuatan
stasiun pantau tentunya harus memahami
120, Hani, Sensor Ultrasonik SRF05 Sebagai Memantau Kecepatan Kendaraan Bermotor
a) Obyek yang digunakan adalah kendaraan Gelombang ultrasonik merupakan
dan parameter yang dipakai adalah gelombang mekanik longitudinal dengan
kecepatan sesaat. frekuensi di atas 20 kHz. Gelombang ini
b) Operasi yang dijalankan alat adalah dapat merambat dalam medium padat, cair
pemantauan. dan gas, hal disebabkan karena gelombang
c) Tingkat satuan pembacaan dalam unit ultrasonik merupakan rambatan energi dan
kilometer per jam (km/jam). momentum mekanik sehingga merambat
d) Hasil pemantauan bisa diperoleh dengan sebagai interaksi dengan molekul dan sifat
pembacaan langsung pada media enersia medium yang dilaluinya.
penampil LCD (liquid crystal display). Karakteristik gelombang ultrasonik
Berdasarkan permasalahan diatas yang melalui medium mengakibatkan
dapat diketahui tujuan penelitian sebagai getaran partikel dengan medium amplitudo
berikut: sejajar dengan arah rambat secara
a) Mengetahui unjuk kerja dari sensor longitudinal sehingga menyebabkan partikel
ultrasonik yang merupakan sensor jarak, medium membentuk rapatan (Strain) dan
diaplikasikan sebagai sensor kecepatan tegangan (Stress). Proses kontinu yang
serta melihat kepresisian hasil pengukuran menyebabkan terjadinya rapatan dan
kecepatan sistem satu arah menggunakan regangan di dalam medium disebabkan
sensor ultrasonik. oleh getaran partikel secara periodik
b) Mengetahui cara penampilan hasil selama gelombang ultrasonik melaluinya.
Pengukuran Menggunakan LCD, yang Energi dan Intensitas
terdiri dari cara pemasangan hardware Jika gelombang ultrasonik
LCD dan cara Pemrogramannya. merambat dalam suatu medium, maka
partikel medium mengalami perpindahan
Pengertian Kecepatan energi. Besarnya energi gelombang
Kecepatan adalah laju perubahan posisi. ultrasonik yang dimiliki partikel medium
Kecepatan rata-rata partikel didefinisikan sesuai dengan persamaan 3.
sebagai perbandingan antara perpindahan Δx E =Ep+ Ek (3)
dan selang waktu Δt. Dengan :
Ep = energi potensial (Joule)
(1) Ek = energi kinetik (Joule)
Untuk menghitung intensitas
Jika pengertian kecepatan menurut gelombang ultrasonik perlu mengetahui
disiplin fisika seperti hal tersebut diatas, maka energi yang dibawa oleh gelombang
apabila seseorang berjalan melingkar dan ultrasonik. Intensitas gelombang ultrasonik
berhenti ditempat awal mulai berjalan, maka ( I ) adalah energi yang melewati luas
nilai kecepatannya rata-ratanya adalah nol. permukaan medium 1 m2/s atau watt/m2 .
Karena nilai x2=x1. Untuk sebuah permukaan, intensitas
Definisi kecepatan yang biasa dipakai gelombang ultrasonik ( I ) diberikan dalam
masyarakat awam dalam ilmu fisika disebut bentuk persamaan 4.
dengan kelajuan. Kelajuan rata-rata partikel
didefiniskan sebagai perbandingan jarak total (4)
yang ditempuh terhadap waktu total yang
dibutuhkan. Dengan:
ρ = massa jenis medium (kg/m 2 )
(2) f = frekuensi (Hz)
v = kecepatan gelombang (m/s2 )
Satuan SI kelajuan rata-rata adalah V = volume (m3)
meter per sekon (m/s), dan satuan yang lazim A = amplitudo maksimum (m)
di amerika adalah feet per sekon (ft/s). Secara Z = ρ v = impedansi akustik (kg/m2 .s)
internasional, Satuan kelajuan yang lebih ω = 2πf = frekuensi sudut (rad/s)
umum adalah kilometer per jam (Km/j). Sensor ultrasonic adalah sensor
Menjalankan kendaraan dengan yang bekerja berdasarkan prinsip pantulan
kecepatan rendah (kurang dari 60 kilometer gelombang suara, dimana sensor
per jam) di mana kendaraan lain melaju menghasilkan gelombang suara yang
dengan kecepatan tinggi (di atas 100 kilometer kemudian menangkapnya kembali dengan
per jam) sangat berbahaya. perbedaan waktu sebagai dasar
Gelombang Ultrasonik pengindraannya. Perbedaan waktu antara
gelombang suara yang dipancarkan dan
start A B
124, Hani, Sensor Ultrasonik SRF05 Sebagai Memantau Kecepatan Kendaraan Bermotor
Tabel 3.Data Hasil Pengukuran Sensor Ultrasonik SRF05
HASIL PENGUKURAN TR
XR SENSOR WAKTU TEMPUH SENSOR RATA-RATA
X1 X2 X3 X4 T1 T2 T3 T4 X T
5 5 5 5 5 0.15 0.16 0.16 0.15 5 0.155 0.15
10 10 10 10 10 0.3 0.3 0.3 0.3 10 0.3 0.3
10
6
Waktu Perhitungan
4 Rata‐rata Waktu
0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21
data ke‐
126, Hani, Sensor Ultrasonik SRF05 Sebagai Memantau Kecepatan Kendaraan Bermotor
Dari data pengukuran kecepatan mengenai bodi motor bukan ujung roda
diatas nilai selisih terbesar adalah 28.95 depan motor. Sehingga terjadi keterlambatan
pada pengukuran 50 Km/jam. Besar nilai pemicuan start timer. Tapi pada sensor
error pada pengukuran tersebut adalah 57,9 kedua pemantulan sinyal tepat ketika motor
%. Untuk pengujian nilai 40 dan 50 km/jam datang dan langsung memicu stop timer. Hal
terdapat nilai error yang cukup besar. Hal ini ini berakibat pada nilai waktu (t) yang kecil.
bisa dijelaskan dengan analisa sebagai Dengan nilai t yang kecil akan menghasilkan
berikut: nilai v yang besar.
Sensor yang digunakan ada 2. Sensor sebaliknya Nilai pengukuran bisa jauh lebih
pertama sebagai pemicu start timer dan kecil. hal ini terjadi karena ketika motor
sensor kedua digunakan sebagai pemicu melewati sensor 1 sinyal langsung mencapai
stop timer. Untuk kecepatan 40 km/jam motor, sehingga sinyal picunya mengenai
besarnya waktu tempuh untuk jarak 1 meter ujung roda depan motor dan start timer
adalah 90 milidetik. Untuk kecepatan 50 langsung dipicu. Tapi pada sensor kedua
km/jam besarnya waktu tempuh untuk jarak 1 pemantulan sinyal terlambat dan tidak
meter adalah 72 milidetik. langsung mengenai ujung motor sehingga
Padahal sensor ultrasonik mempunyai delay terjadi keterlambatan pemicuan stop timer.
sebesar 30 milidetik untuk memantulkan Hal ini berakibat pada nilai waktu (t) menjadi
sinyal bolak-balik. Nilai pengukuran bisa jauh besar. Dengan nilai t yang besar akan
lebih besar. Hal ini terjadi karena ketika menghasilkan nilai kecepatan (v) yang kecil.
motor melewati sensor 1 sinyal belum
mencapai motor, sehingga sinyal picunya
128, Hani, Sensor Ultrasonik SRF05 Sebagai Memantau Kecepatan Kendaraan Bermotor