Anda di halaman 1dari 9

SENSOR ULTRASONIK SRF05 SEBAGAI MEMANTAU KECEPATAN

KENDARAAN BERMOTOR
Slamet Hani
Jurusan Teknk Elektro
Fakultas Teknologi Industri, IST AKPRIND Yogyakarta
shani_akprind@yahoomail.com

ABSTRACT
Ultrasonic sensor function base that is as distance measures. In those ability to measure
distance, it possible to use to measure velocity with two ultrasonic sensor.
Velocity measuring system is the first measures is how the reflection distance from
ultrasonic sensor less than maximum limit monitoring. Sensor will begin to calculated time and
when the second sensor obtain reflection time will be stopped. The velocity value that has gotten is
result of quotient between both sensor with bounce time between sensor. The velocity value will be
displayed on LCD.
The velocity value that has measured from this device is not precision enough. In this case
cause by delay in this sensor that can influence time calculation to get velocity value.

Key word: ultrasonic, Velocity, Measure, sensor, LCD

INTISARI
Fungsi dasar dari Sensor ultrasonik yaitu sebagai sensor untuk mengukur jarak, dengan
kemampuan mengukur jarak dimungkinkan penggunaannya untuk mengukur kecepatan dengan
menggunakan 2 sensor ultrasonik.
Sistem pengukuran kecepatan ini yang pertama mengukur jarak pantul dari sensor
ultrasonik kurang dari batas maksimal pemantaun. Sensor akan mulai menghitung waktu dan
waktu akan berhenti saat sensor kedua mendapatkan pantulan. Besar nilai kecepatan yang
didapat adalah hasil bagi antara jarak kedua sensor dengan waktu pantul antara dua sensor.
Besarnya nilai kecepatan akan ditampilkan melalui LCD.
Besarnya nilai kecepatan yang terukur dari alat ini masih kurang presisi. Hal ini Karena
adanya tunda yang terdapat pada sensor ultrasonik yang dapat mempengaruhi perhitungan waktu
guna mendapatkn nilai kecepatan.

kata kunci: ultrasonik, kecepatan, pengukuran, sensor, LCD

PENDAHULUAN
Sampai saat ini pembangunan sarana teknik pengukuran dan perancangan
transportasi masih terus dilakukan, tetapi peralatan stasiun pantau kecepatan itu
masih banyak terjadi kecelakaan dijalan raya. sendiri, sehingga bisa digunakan oleh para
Penyebab kecelakaan sebagian besar adalah aparat pengatur lalulintas sebagai wujud
ulah pengemudi yang tidak mentaati peraturan penerapan teknologi untuk menjamin
atau rambu-rambu lalulintas yang terpasang. keamanan dan kesejahteraan pengguna
Sesungguhnya aturan batas kecepatan jalan.
diindonesia sudah diatur pada Undang Permasalahan utama pada
Undang No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas penelitian ini antara lain bagaimana unjuk
dan Angkutan Jalan (LLAJ) mengamanatkan kerja sensor ultrasonik yang merupakan
agar kecepatan laju kendaraan dibatasi. sensor jarak sebagai sensor kecepatan,
Realitanya rambu-rambu batas kecepatan serta cara penampilan kecepatan
hanya terdapat dijalan tol saja. menggunakan LCD sehingga memudahkan
Dengan menempatkan titik-titik pantau dalam pembacaan
kecepatan dijalan yang rawan kecelakaan dan Ruang lingkup dari penelitian ini
juga di pos jaga polisi. Diharapkan dengan adalah untuk mengetahui seberapa besar
titik-titik stasiun pantau tersebut, akan kekuatan sensor ultrasonik sebagai
membuat jera pengendara yang melewati pengukur sensor kecepatan. Batasan
batas kecepatan. masalah tersebut meliputi :
Untuk mewujudkan ide pembuatan
stasiun pantau tentunya harus memahami
120, Hani, Sensor Ultrasonik SRF05 Sebagai Memantau Kecepatan Kendaraan Bermotor
a) Obyek yang digunakan adalah kendaraan Gelombang ultrasonik merupakan
dan parameter yang dipakai adalah gelombang mekanik longitudinal dengan
kecepatan sesaat. frekuensi di atas 20 kHz. Gelombang ini
b) Operasi yang dijalankan alat adalah dapat merambat dalam medium padat, cair
pemantauan. dan gas, hal disebabkan karena gelombang
c) Tingkat satuan pembacaan dalam unit ultrasonik merupakan rambatan energi dan
kilometer per jam (km/jam). momentum mekanik sehingga merambat
d) Hasil pemantauan bisa diperoleh dengan sebagai interaksi dengan molekul dan sifat
pembacaan langsung pada media enersia medium yang dilaluinya.
penampil LCD (liquid crystal display). Karakteristik gelombang ultrasonik
Berdasarkan permasalahan diatas yang melalui medium mengakibatkan
dapat diketahui tujuan penelitian sebagai getaran partikel dengan medium amplitudo
berikut: sejajar dengan arah rambat secara
a) Mengetahui unjuk kerja dari sensor longitudinal sehingga menyebabkan partikel
ultrasonik yang merupakan sensor jarak, medium membentuk rapatan (Strain) dan
diaplikasikan sebagai sensor kecepatan tegangan (Stress). Proses kontinu yang
serta melihat kepresisian hasil pengukuran menyebabkan terjadinya rapatan dan
kecepatan sistem satu arah menggunakan regangan di dalam medium disebabkan
sensor ultrasonik. oleh getaran partikel secara periodik
b) Mengetahui cara penampilan hasil selama gelombang ultrasonik melaluinya.
Pengukuran Menggunakan LCD, yang Energi dan Intensitas
terdiri dari cara pemasangan hardware Jika gelombang ultrasonik
LCD dan cara Pemrogramannya. merambat dalam suatu medium, maka
partikel medium mengalami perpindahan
Pengertian Kecepatan energi. Besarnya energi gelombang
Kecepatan adalah laju perubahan posisi. ultrasonik yang dimiliki partikel medium
Kecepatan rata-rata partikel didefinisikan sesuai dengan persamaan 3.
sebagai perbandingan antara perpindahan Δx E =Ep+ Ek (3)
dan selang waktu Δt. Dengan :
Ep = energi potensial (Joule)
(1) Ek = energi kinetik (Joule)
Untuk menghitung intensitas
Jika pengertian kecepatan menurut gelombang ultrasonik perlu mengetahui
disiplin fisika seperti hal tersebut diatas, maka energi yang dibawa oleh gelombang
apabila seseorang berjalan melingkar dan ultrasonik. Intensitas gelombang ultrasonik
berhenti ditempat awal mulai berjalan, maka ( I ) adalah energi yang melewati luas
nilai kecepatannya rata-ratanya adalah nol. permukaan medium 1 m2/s atau watt/m2 .
Karena nilai x2=x1. Untuk sebuah permukaan, intensitas
Definisi kecepatan yang biasa dipakai gelombang ultrasonik ( I ) diberikan dalam
masyarakat awam dalam ilmu fisika disebut bentuk persamaan 4.
dengan kelajuan. Kelajuan rata-rata partikel
didefiniskan sebagai perbandingan jarak total (4)
yang ditempuh terhadap waktu total yang
dibutuhkan. Dengan:
ρ = massa jenis medium (kg/m 2 )
(2) f = frekuensi (Hz)
v = kecepatan gelombang (m/s2 )
Satuan SI kelajuan rata-rata adalah V = volume (m3)
meter per sekon (m/s), dan satuan yang lazim A = amplitudo maksimum (m)
di amerika adalah feet per sekon (ft/s). Secara Z = ρ v = impedansi akustik (kg/m2 .s)
internasional, Satuan kelajuan yang lebih ω = 2πf = frekuensi sudut (rad/s)
umum adalah kilometer per jam (Km/j). Sensor ultrasonic adalah sensor
Menjalankan kendaraan dengan yang bekerja berdasarkan prinsip pantulan
kecepatan rendah (kurang dari 60 kilometer gelombang suara, dimana sensor
per jam) di mana kendaraan lain melaju menghasilkan gelombang suara yang
dengan kecepatan tinggi (di atas 100 kilometer kemudian menangkapnya kembali dengan
per jam) sangat berbahaya. perbedaan waktu sebagai dasar
Gelombang Ultrasonik pengindraannya. Perbedaan waktu antara
gelombang suara yang dipancarkan dan

Jurnal Teknologi, Volume 3 Nomor 2 , Desember 2010, 120-128 121


yang diterima kembali adalah berbanding lurus Besar amplitudo sinyal elekrik yang
dengan jarak atau tinggi objek yang dihasilkan unit sensor penerima tergantung
memantulkannya. Jenis objek yang dapat dari jauh dekatnya objek yang dideteksi
diindranya adalah padat, cair dan butiran. serta kualitas dari sensor pemancar dan
Tanpa kontak jarak 2 cm sampai 3 meter dan sensor penerima. Proses sensing yuang
dapat dengan mudah dihubungkan dengan dilakukan pada sensor ini menggunakan
mikrokontroler malalui satu pin I/O saja. metode pantulan untuk menghitung jarak
Jarak antara sensor dengan objek antara sensor dengan obyek sasaran.
yang direfleksikan dapat dihitung dengan Jarak antara sensor tersebut dihitung
menggunakan rumus pada persamaan 5. dengan cara mengalikan setengah waktu
yang digunakan oleh sinyal ultrasonik
L = 1/2 . TOF . c (5) dalam perjalanannya dari rangkaian Tx
dengan : sampai diterima oleh rangkaian Rx, dengan
L = jarak ke objek kecepatan rambat dari sinyal ultrasonik
TOF = waktu pengukuran yang tersebut pada media rambat yang
diperoleh digunakannya, yaitu udara. Prinsip pantulan
c = cepat rambat suara (340 m/s) dari sensor ulrasonik ini dapat dilihat pada
Perancangan Modul Sensor Ultrasonik gambar 2.
Sensor ultrasonik terdiri dari dari dua
unit, yaitu unit pemancar dan unit penerima.
Struktur unit pemancar dan penerima
sangatlah sederhana, sebuah kristal
piezoelectric dihubungkan dengan mekanik
jangkar dan hanya dihubungkan dengan
diafragma penggetar. Tegangan bolak-balik
yang memiliki frekuensi kerja 40 KHz – 400
KHz diberikan pada plat logam. Struktur atom
dari kristal piezoelectric akan berkontraksi
(mengikat), mengembang atau menyusut
terhadap polaritas tegangan yang diberikan,
dan ini disebut dengan efek piezoelectric. Gambar 2. Prinsip Pemantulan Gelombang
Kontraksi yang terjadi diteruskan ke Ultrasonik
diafragma penggetar sehingga terjadi (sumber: http://www.electroniclab.com)
gelombang ultrasonik yang dipancarkan ke
udara (tempat sekitarnya), dan pantulan
gelombang ultrasonik akan terjadi bila ada
objek tertentu, dan pantulan gelombang Waktu di hitung ketika pemancar
ultrasonik akan diterima kembali oleh oleh unit aktif dan sampai ada input dari rangkaian
sensor penerima. Selanjutnya unit sensor penerima dan bila pada melebihi batas
penerima akan menyebabkan diafragma waktu tertentu rangkaian penerima tidak
penggetar akan bergetar dan efek ada sinyal input maka dianggap tidak ada
piezoelectric menghasilkan sebuah tegangan halangan didepannya.
bolak-balik dengan frekuensi yang sama.
Untuk lebih jelas tentang prinsip kerja dari
sensor ultrasonik dapat dilihat prinsip dari
sensor ultrasonic pada gambar 1.

Gambar 1. Prinsip Kerja Sensor Ultrasonik


(sumber: http://www.electroniclab.com)
122, Hani, Sensor Ultrasonik SRF05 Sebagai Memantau Kecepatan Kendaraan Bermotor
Gambar 3. PING)))™ Ultrasonic Range Finder (#28015)
(Sumber: http://www.parallax.com/dl/docs/prod/acc/PingDocs.pdf)

Prinsip Kerja Alat Sebelum membuat program, perlu


Langkah pertama dalam penelitian dicek spesifikasi dari tranduser baik itu
ini adalah membuat gambaran sistem berupa sensor ataupun display. Berikut ini
secara garis besar dalam bentuk diagram tampilan diagram alir (flowchart) dari
blok yang merepresentasikan sistem program yang akan dibuat pada gambar 7.
keseluruhan, dimana setiap blok
mempunyai fungsi masing-masing. Gambar
6. menunjukkan gambaran sistem dalam
bentuk diagram blok.

Gambar 6. Diagram Blok Sistem

start A B

porta.7=input start timer


apakah tidak
sensor1 C
swt2= 0?
tidak
ya apakah
porta.6=output D
sensor 1 jarak2<400
porta.6 and
portc.6= pulsa ya
10us
portc.0=input stop timer
sensor2
delay= 700us
timer= timer/
3600000000
portc.1=output porta.7 and
sensor2 portc.7= waktu
echo kecepatan =
0.001/ timer
configurasi LCD jarak1 = waktu1/29

C jarak2 = waktu2/29 apakah tidak


kecepatan > D
ya bts_mak?
apakah bts_mak=
swt1= 0? bts_mak+1 ya
apakah tidak
tidak D alarm=1
jarak1<400
A
ya
end
B

Gambar 7 Diagram Alir Keseluruhan Program


Dari gambar 7, dapat dijelaskan sebagai (1) Mulai program
berikut:
Jurnal Teknologi, Volume 3 Nomor 2 , Desember 2010, 120-128 123
(2) Konfigurasi port dan pin untuk input dan akan terus bekerja hingga jarak sensor
output sensor ultrasonik SRF05 dan dua kurang dari 400 cm.
juga untuk port lcd. (11) Setelah didapat nilai dari timer maka
(3) Menentukan batas kecepatan timer diubah dari mikro detik ke dalam
maksimum satuan jam, 1 mikro detik =
(4) Menekan tombol untuk mengaktifkan 1:3600000000 jam.
perangkat kecepatan. (12) Karena sensor kecepatan ini
(5) Memberikan pulsa pada input sensor mempunyai jarak antar sensor sejauh 1
ultrasonik SRF05 selama 10 mikro meter atau 0.001 km. maka besar nilai
detik. kecepatan adalah hasil bagi jarak
(6) Memberi tunda waktu selama 700 mikro dengan waktu yang masing-masing
detik satuannya telah diubah ke dalam
(7) Membagi hasil waktu dengan 29 agar satuan km dan jam.
didapat nilai jarak dengan satuan (13) Program diakhiri.
centimeter. Nilai 29 merupakan waktu
perambatan gelombang tiap cm dengan PEMBAHASAN
satuan us/cm Dari hasil penelitiana dapat dilakuan
(8) Apabila nilai jarak kurang dari 400 cm pembahasan sebagai berikut diantaranya
(9) Maka timer akan aktif dengan orde cara kerja, percobaan alat, yang terdiri dari:
mikrodetik. pengujian rangkaian catu daya, pengujian
(10) Program menanyakan apakah jarak sensor, pengujian rangkaian pengukur
sensor 2 kurang dari 400 cm jika ya kecepatan. Hasil yang dicapai pada
timer akan berhenti, jika tidak timer pengujian alat ini sangat penting karena bila
ada salah satu dari rangkaian yang berkisar antara 115 mikrosekon dan
tidak berfungsi tentunya alat tidak dapat maksimal 30 milisekon.
berjalan dengan sempurna atau dengan Setelah alat ini dirancang, yang terdiri
kata lain sering mengalami kesalahan data. atas beberapa blok rangkaian dan blok,
Alat pengukur kecepatan akan maka melakukan percobaan alat secara
bekerja apabila saklar ON-OFF sudah langsung untuk melihat apakah alat ini
dinyalakan. Setelah menyala, seting dapat berfungsi sebagaimana yang
kecepatan diatur pada posisi maksimum. diinginkan. Adapun blok-blok yang dicoba
Dilanjutkan menekan tombol mulai untuk adalah:
mulai mengukur kecepatan. Setalah itu Hasil pengukuran catu daya adalah sebagai
secara otomatis sensor akan menunggu berikut:
adanya pantulan dari sensor pertama. Tabel 1. Data Hasil Pengukuran Trafo Catu
Setelah sensor menerima pantulan Daya
mikrokontroler akan menghitung waktu V in V out
sampai ada pantulan pada sensor kedua.
Nilai kecepatan didapat setelah membagi 192 Vac 7.2 Vac
jarak antar sensor dengan lama waktu.
Apabila kecepatan melebihi kecepatan
maksimum maka buzzer akan berbunyi. Tabel 2.Data Hasil Pengukuran IC L7805
Sensor yang digunakan adalah V in V out Tanpa Vout
sensor ultrasonik SRF05. Sensor ini terdiri Beban Berbeban
dari 5 pin, yaitu: Vcc, echo, trigger, NC dan 6.9 Vdc 5,02 Vdc 4.94 Vdc
Ground. Sensor ini bekerja dengan cara
diberi pulsa selama 10 mikrosekon pada
pin trigger selanjutnya menunggu pantulan
dari sensor pada pin echo. Nilai pantulan

124, Hani, Sensor Ultrasonik SRF05 Sebagai Memantau Kecepatan Kendaraan Bermotor
Tabel 3.Data Hasil Pengukuran Sensor Ultrasonik SRF05

HASIL PENGUKURAN TR
XR SENSOR WAKTU TEMPUH SENSOR RATA-RATA
X1 X2 X3 X4 T1 T2 T3 T4 X T
5 5 5 5 5 0.15 0.16 0.16 0.15 5 0.155 0.15
10 10 10 10 10 0.3 0.3 0.3 0.3 10 0.3 0.3

15 14 15 15 15 0.43 0.44 0.44 0.44 14.75 0.4375 0.44


20 20 20 20 20 0.59 0.59 0.59 0.59 20 0.59 0.58

25 24 25 25 25 0.72 0.73 0.73 0.73 24.75 0.7275 0.73


30 29 30 30 30 0.87 0.87 0.87 0.88 29.75 0.8725 0.87

40 40 40 40 39 1.16 1.16 1.16 1.16 39.75 1.16 1.16

50 50 50 50 50 1.46 1.46 1.46 1.46 50 1.46 1.45


70 69 70 70 70 2.03 2.04 2.04 2.03 69.75 2.035 2.03

80 79 79 79 79 2.32 2.32 2.32 2.32 79 2.32 2.33

100 99 99 99 99 2.89 2.89 2.89 2.89 99 2.89 2.91


125 124 125 125 126 3.63 3.64 3.66 3.68 125 3.6525 3.63
150 148 148 149 149 4.33 4.33 4.33 4.33 148.5 4.33 4.36
175 175 175 175 176 5.07 5.07 5.07 5.08 175.25 5.0725 5.09
200 197 198 198 198 5.76 5.76 5.76 5.76 197.75 5.76 5.81
220 218 218 218 217 6.34 6.34 6.34 6.33 217.75 6.3375 6.4
240 237 237 238 238 6.92 6.92 6.93 6.93 237.5 6.925 6.93
260 258 258 258 258 7.51 7.51 7.53 7.53 258 7.52 7.56
280 279 280 278 278 8.08 8.12 8.11 8.13 278.75 8.11 8.14
300 298 297 297 297 8.66 8.65 8.62 8.65 297.25 8.645 8.72
350 348 349 349 348 10.1 10.1 10.1 10.1 348.5 10.1 10.2
400 397 398 398 398 11.5 11.5 11.5 11.5 397.75 11.5 11.6
Tanpa
pantulan 524 524 524 524 15.2 15.2 15.2 15.2 524 15.2 ∞
Ket :
XR = Alat Ukur Standar
TR = Waktu Hasil Pehitungan
= X / 34.4
R

Jurnal Teknologi, Volume 3 Nomor 2 , Desember 2010, 120-128 125


Kurva Perbandingan Jarak
450
400
350
300
250
200
Jarak Ukur
150
100 rata‐rata hasil ukur
50
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10111213141516171819202122
data ke‐

Gambar 8. Kurva Perbandingan jarak

Kurva Perbandingan Waktu


12

10

6
Waktu Perhitungan
4 Rata‐rata Waktu

0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21
data ke‐

Gambar 9. Kurva Perbandingan Waktu

Tabel 4. Data Pengukuran Kecepatan (dalam Km/jam)


Spedometer Hasil pengukuran (Km/jam) Rata-rata Selisih Pengukuran
(Km/Jam) X1 X2 Pengukuran X1 X2
10 7.22 7.63 7.425 2.78 2.37
20 23.45 14.35 18.9 -3.45 5.65
30 27 27.12 27.06 3 2.88
40 65.02 29.81 47.415 -25.02 10.19
50 78.95 34.15 56.55 -28.95 15.85
Jumlah 201.64 113.06 157.35 -201.64 -113.06

126, Hani, Sensor Ultrasonik SRF05 Sebagai Memantau Kecepatan Kendaraan Bermotor
Dari data pengukuran kecepatan mengenai bodi motor bukan ujung roda
diatas nilai selisih terbesar adalah 28.95 depan motor. Sehingga terjadi keterlambatan
pada pengukuran 50 Km/jam. Besar nilai pemicuan start timer. Tapi pada sensor
error pada pengukuran tersebut adalah 57,9 kedua pemantulan sinyal tepat ketika motor
%. Untuk pengujian nilai 40 dan 50 km/jam datang dan langsung memicu stop timer. Hal
terdapat nilai error yang cukup besar. Hal ini ini berakibat pada nilai waktu (t) yang kecil.
bisa dijelaskan dengan analisa sebagai Dengan nilai t yang kecil akan menghasilkan
berikut: nilai v yang besar.
Sensor yang digunakan ada 2. Sensor sebaliknya Nilai pengukuran bisa jauh lebih
pertama sebagai pemicu start timer dan kecil. hal ini terjadi karena ketika motor
sensor kedua digunakan sebagai pemicu melewati sensor 1 sinyal langsung mencapai
stop timer. Untuk kecepatan 40 km/jam motor, sehingga sinyal picunya mengenai
besarnya waktu tempuh untuk jarak 1 meter ujung roda depan motor dan start timer
adalah 90 milidetik. Untuk kecepatan 50 langsung dipicu. Tapi pada sensor kedua
km/jam besarnya waktu tempuh untuk jarak 1 pemantulan sinyal terlambat dan tidak
meter adalah 72 milidetik. langsung mengenai ujung motor sehingga
Padahal sensor ultrasonik mempunyai delay terjadi keterlambatan pemicuan stop timer.
sebesar 30 milidetik untuk memantulkan Hal ini berakibat pada nilai waktu (t) menjadi
sinyal bolak-balik. Nilai pengukuran bisa jauh besar. Dengan nilai t yang besar akan
lebih besar. Hal ini terjadi karena ketika menghasilkan nilai kecepatan (v) yang kecil.
motor melewati sensor 1 sinyal belum
mencapai motor, sehingga sinyal picunya

kurva Perbandingan Kecepatan


60
50
40
30 kecepatan spedometer
20
10 rata‐rata pengukuran
kecepatan
0
1 2 3 4 5
jumlah data

Gambar 10. Kurva Perbandingan Pengukuran Kecepatan

KESIMPULAN 3. Perlu adanya penampang pemantul


Dari analisis yang dilakukan dalam yang datar agar sensor ini dapat bekerja
penelitian ini, maka dapat diambil beberapa dengan maksimNilai hasil pengukuran
kesimpulan sebagai berikut: sering kurang presisi disebabkan
1. Pengukuran dapat dilakukan jika adanya tunda waktu pada sensor
terdapat objek pantul sebagai bidang ultrasonik, sehingga hasil tidak bisa
pantul dalam hal ini bidang pantul akurat. Sehingga sensor ultrasonik ini
adalah bodi kendaraan dan pengukuran kurang bagus untuk aplikasi pengukuran
dilakukan di udara serta tegak lurus kecepatan.
terhadap bidang objek ukur agar sinyal 4. Kecepatan angin juga sangat
yang dipantulkan dapat diterima mempengaruhi kinerja dari sensor
kembali. ultrasonik. Hal ini karena sensor ini
2. Pengukuran dilakukan jika suara dari merupakan sensor yang bekerja dengan
pemancar (transmitter) dapat di terima system pemantulan sinyal suara.
oleh penerima ultrasonik (receiver)
dengan waktu maksimal 30 ms.

Jurnal Teknologi, Volume 3 Nomor 2 , Desember 2010, 120-128 127


DAFTAR PUSTAKA forumbebas.com/showthread.php
Analisis Pengaturan Jarak Sensor Ultrasonic tid=45068&pid=592849, [8 februari
- Dengan Bahasa Pemrograman C 2010].
Menggunakan MCU AT89C51, Tipler, Paul A. (1991) Fisika Untuk Sains Dan
http://www.electroniclab.com/index. Teknik, Erlangga: Jakarta
php Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
option=com_content&view=article&i 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas
d=33:analisis-pengaturan-jarak- dan Angkutan Jalan
sensor-ultrasonic-dengan-bahasa- http://ia311010.us.archive.org/0/item
pemrograman-c-menggunakan-mcu s/Undangundang
at89c51&catid=9: Nomor22tahun2009laluLintasDanAn
labmikro&Itemid=11 [11 juni 2009] gkutanJalan/UU_Nomor_22_Tahun_
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, 2009-LLAJ.pdf [8 februari 2010]
Sosialisasi Undang-Undang No.22 Wahyudin, Didin. 2007. Belajar
Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Mikrokontroler AT89S52 dengan
Dan Angkutan Jalan, Bahasa Basic Menggunakan
http://www.hubdat.web.id/ Bascom-8051. CV. Andi
downloads/dokumenpublikasi/sosiali Offset:Yogyakarta
sasi_uu22tahun2009.pdf [8 februari Wardhana, Lingga. 2006. Belajar
2010] SendiriMikrokontroller AVR Seri
Erichard, Berapakah Batas Kecepatan Yang ATMega8535. CV Andi Offset
Aman, 2008, http://www. :Yogyakarta.

128, Hani, Sensor Ultrasonik SRF05 Sebagai Memantau Kecepatan Kendaraan Bermotor

Anda mungkin juga menyukai