Pembentukan Kata PDF
Pembentukan Kata PDF
Anggota Kelompok :
1. Adinda Namira Putri
2. Dessy Triana Ramadhani
3. Dinia Tausiyah Difrentiana
Materinya adalah...
Pembentukan
Kata
Contoh kata : Makan, Minum, Mandi, dll.
Pembentukkan Kata
Morfologi
Di Luar
. Proses
Morfologi
Proses Morfologis
PROSES MORFOLOGI
Proses morfologi disebut cara pembentukan
kata-kata dengan menghubungkan morfem
yang satu dengan morfem yang lain. Morfem
adalah fonem-fonem atau urutan fonem-fonem.
Fonem yaitu tiap bunyi.[2]
Afiksasi
Prefiks
• Ex : me-, di-, ber-, ke-, ter-, pe-, per-.
Infiks
• Ex: -el-, -er-, -em-, -in-,
Sufik
• Ex: -an, -kan, -i.
Simulfiks
• Ex: kopi-ngopi, soto-nyoto, kebut-ngebut, sate-nyate.
Konfiks
• Ex : ke-an (keadaan), per-an (persahabatan).
Superfiks
• Ex : suwe (lama) menjadi suwi (lama sekali).
Interfiks
• Ex : suwe (lama) menjadi suwi (lama sekali).
Transfiks
• Ex : ktb dapat diberi transfiks a-a, i-a, a-i, dsb.
Menjadi katab (menulis), kitab (buku), kaatib (penulis).
Kombinasi Afiiks
• Ex : memperkatakan, mempercayakan.
Prefiks (Men-)
1) prefiks meN- berubah menjadi me- jika
diimbuhkan pada bentuk dasar yang berfonem
awal /l/, /r/, /m/, /n/, /ng/, /w/, dan /y/.
contoh:
meN- + lihat → melihat
meN- + rasa → merasa
Part 2 ^_^~
2) prefiks meN- berubah menjadi mem- jika diimbuhkan
pada bentuk dasar yang berfonem awal /b/, /p/, /f/.
Contoh:
meN- + bantu → membantu
meN- + pakai → memakai
meN- + fitnah → memfitnah
3. prefiks meN- berubah menjadi men- jika diimbuhkan pada
bentuk dasar yang berfonem awal /d/,/t/, /c/, /j/, /sy/,/z/
contoh:
meN- + dengar → mendengar
meN- + tulis → menulis
meN- + cuci → mencuci
meN- + jual → menjual
meN- + syarat +-kan → mensyaratkan
meN- + ziarah+-I → menziarahi
4) prefiks meN- berubah menjadi meny- jika diimbuhkan
pada bentuk dasar yang berfonem awal /s/.
contoh:
meN- + sewa → menyewa
contoh:
meN- + ajar → mengajar
meN- + edit → mengedit
6)prefiks meN– berubah menjadi menge- jika diimbuhkan
pada bentuk dasar yang bersuku satu.
Contoh:
meN- + pel → mengepel
meN- + bor → mengebor
Prefiks pen-
b. prefiks peN-
prefiks peN-memiliki alomorf pe-,pem-, pen-, peny-, peng-, dan penge-.
Alomorf tersebut merupakan variasi dari prefiks peN-.
1) prefiks peN- berubah menjadi pe- jika diimbuhkan pada bentuk dasar
yang berfonem awal /l/, /r/, /m/, /n/, /ng/, /w/, dan /y/.
contoh:
peN- + panjat → pemanjat
peN- + rasa → perasa
2) prefiks peN- berubah menjadi pem- jika diimbuhkan
pada bentuk dasar yang berfonem awal /b/, /p/, /f/.
Contoh:
peN- + bantu → pembantu
peN- + pakai → pemakai
contoh:
peN- + sewa → penyewa
contoh:
peN- + ajar → pengajar
peN- + edit → pengedit
6) prefiks peN- berubah menjadi penge- jika
diimbuhkan pada bentuk dasar yang bersuku
satu.
Contoh:
peN- + pel → pengepel
peN- + bor → pengebor
Prefiks (ber-)
Prefiks ber- memiliki alomorf be- dan bel- .
Prefiks ber- berubah menjadi be- jika diimbuhkan pada
bentuk dasar yang berfonem awal /r/ dan suku pertama
ditutup dengan /er/.
Contoh:
ber- + runding → berunding ber- + rebutan → berebutan
Prefiks (per-)
1. Prefiks per- memiliki alomorf pe- dan pel-
Prefiks per- berubah menjadi pe- jika diimbuhkan pada bentuk dasar yang
berfonem awal /r/
Contoh:
Per- + redam → peredam
2. Prefiks per- berubah menjadi pel- jika diimbuhkan pada bentuk dasar ajar.
Contoh:
Per- + ajar → pelajar
3. prefiks ter- memiliki alomorf te-
Prefiks ter- berubah menjadi te- jiak diimbuhkan pada bertuk dasar yang
berfonem awal /r/ atau suku pertama ditutup dengan /er/
Contoh:
Prefiks (di-,ke-, se-)
Prefiks di-, ke-, se- tidak memiliki kaidah morfofonemik, oleh
karena itu prefiks tersebut tidak mempunyai alomorf
sebagaimana awalan lainnya. Awalan itu juga ditulis
serangkai dengan kata yang mengikutinya.
Contoh:
di- + jemput → dijemput
di- + kasih → dikasih
di- + sayang → disayang
INFIKS
Bentuk terikat yang diimbuhkan pada bentuk dasar.
Pengimbuhannya ditempatkan ditengah atau diantara bentuk
dasar. Infiks dalam bahasa Indonesia antara lain: -el-, -em-, -er-, -
in-.
Contoh :
-el- + tunjuk → telunjuk
-er- + gigi → gerigi
-em- + guruh → gemuruh
-in- + kerja → kinerja
SUFIKS
Contoh:
-an + pikir → pikiran
-an + marah → satuan
-kan + tambah → tambahkan
GABUNGAN AWALAN-
AKHIRAN(KONFLIK/SIMULFIKS)
Penggabungan awalan-akhiran dalam bahasa indonesia dapat
dilakukan dengan dua cara. Penggabungan/pengimbuhan yang
dilakukan dengan bersamaan pada bentuk dasar, gabungan
awal itu dinamakan konfiks. Artinya bentuk dasar yang
diimbuhkan awalan-akhiran secara bersamaan itu tidak
mempunyai tataran kata sebelumnya.
Contoh:
Per-an + tani → pertanian
pengimbuhan awalan-akhiran dalam bahasa Indonesia yang
mempunyai tataran kata sebelumnya, pengimbuhan ini
dinamakan simulfiks. Artinya pengimbuhan awalan-akhiran itu
dilakukan secara bertahap, sehingga mempunyai tataran
sebelum bentuk kompleks itu terwujud.
Contoh:
ber- + sama → bersama + -an → bersamaan
peN- + tani → petani + -an → pertanian
di- + marah → dimarah + -I → dimarahi
Reduplikasi
bentuk kata yang tidak mengalami perubahan makna,
karena pengulangannya bersifat fonologis yang
artinya bukan atau tidak ada pengulangan leksem.
Contohnya: dada, pipi, paru-paru, dan lain
sebagainya.
Reduplika Reduplika
si si
Morfemis Sintaktis
Contoh : beres menjadi kata
beres-beres.
REDUPLIKASI DASAR meN dan
peN
Ketika kata dasar diawali dengan meN- adalah
reduplikasi N tetap pada menggandakan dasar
dimana konsonan awal telah luluh. Simbol R
mewakili penuh dasar reduplikasi tersebut.
Contoh:
meN- + bagi-R →
membagi-bagi
meN- + amat-R+-i →
mengamat-amati
Bagian Reduplikasi
• Yaitu pengulangan suku pertama pada
Dwipurwa leksem dengan pelemahan vokal.
• Contohnya: tetangga, lelaki, sesama.
Lambang
Huruf
Kotraksi
Akronim
Singkatan
Jenis-jenis kependekan:
1. Singkatan
yaitu salah satu hasil proses pemendekan yang berupa huruf
atau gabungan huruf baik yang dieja huruf demi huruf . Contoh :
KKN (Kuliah Kerja Nyata), DKI (Daerah Khusus Ibukota).
Penggalan yaitu proses pemendekan yang mengekalkan salah
satu bagian dari leksem. Contoh : Prof (Profesor).
2. Akronim
yaitu proses pemendekan yang mengabungkan huruf atau suku kata
atau bagian lain yang ditulis dan dilafalkan sebagai sebuah kata
yang sedikit banyak memenuhi kaidah fonotaktik indonesia. Contoh :
FKIP /efkip/dan bukan/ef/, /ka/, /i/, /pe/
3. Kontrasi
yaitu proses pemendekan yang meringkaskan leksem dasar atau
gabungan leksem. Contoh : tak dari kata tidak, takkan dari kata tidak
akan.
4. Lambang huruf
yaitu proses pemendekan yang menghasilkan satu huruf atau lebih
DERIVASI BALIK
Yaitu proses pembentukan kata bahasawan membentuknya
berdasarkan pola-pola yang ada tanpa mengenal unsur-unsurnya.
Akibatnya terjadi bentuk yang secara historis tidak diramalkan.