Anda di halaman 1dari 11

PEMERINTAH KABUPATEN SORONG SELATAN

BLUD RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SCHOLOO KEYEN


Alamat : Jln. Teminabuan – Ayamaru Kabupaten Sorong Selatan, Provinsi Papua Barat
Kode Pos 98474, email : rsudscholookeyen@yahoo.com

KEPUTUSAN DIREKTUR BLUD RSUD SCHOLOO KEYEN


NOMOR: 445/005/KEB/BLUD RSUD-SS/I/2019
TENTANG
KEBIJAKAN KETERSEDIAAN LISTRIK DAN AIR BERSIH
DI BLUD RSUD SCHOLOO KEYEN KABUPATEN SORONG SELATAN

DIREKTUR BLUD RSUD SCHOLOO KEYEN

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan BLUD


RSUD Scholoo Keyen, maka diperlukan kebijakan tentang
ketersediaan listrik dan air bersih selama 24 jam dalam
sehari yang memenuhi persyaratan dan standar yang
benar;
b. bahwa agar kebijakan ketersediaan listrik dan air bersih
selama 24 jam dalam sehari yang memenuhi persyaratan
dan standar yang benar di BLUD RSUD Scholoo Keyen
dapat terlaksana dengan baik, maka diperlukan adanya
Kebijakan Direktur BLUD RSUD Scholoo Keyen sebagai
landasan bagi penyelenggaraan ketersediaan listrik dan
air bersih selama 24 jam dalam sehari yang memenuhi
persyaratan dan standar yang benar di BLUD RSUD
Scholoo Keyen;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan b perlu ditetapkan Kebijakan
Tentang Ketersediaan Listrik Dan Air Bersih di BLUD
RSUD Scholoo Keyen dengan Keputusan Direktur BLUD
RSUD Scholoo Keyen.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang


Kesehatan;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun
2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara RI
Tahun 2004 Nomor 116, Lembaran Negara RI Nomor
4431);
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun
2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara RI Tahun
2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor
5072);

4. Peraturan............
-2-

4. Peraturan Menteri Republik Indonesia Nomor 14 Tahun


2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik;
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007
tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penetapan
Standar Pelayanan Minimal;
6. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 351/MENKES/
SK/III/2003 tentang Komite Kesehatan dan Keselamatan
Kerja Sektor Kesehatan;
7. Peraturan Daerah Kabupaten Sorong Selatan Nomor 10
Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja RSUD
Kabupaten Sorong Selatan;
8. Nota penunjukkan Bupati Sorong Selatan Nomor
820/151/BSS/2016 tentang Penunjukan Pelaksana Tugas
Direktur BLUD RSUD Scholoo Keyen;
9. Keputusan Direktur BLUD RSUD Scholoo Keyen Nomor
445/202/RSUD-SS/SK/I/2017 tentang Kebijakan
Pelayanan BLUD RSUD Scholoo Keyen.

Memperhatikan : Pertimbangan Direktur BLUD RSUD Scholoo Keyen

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR BLUD RSUD SCHOLOO KEYEN
KABUPATEN SORONG SELATAN TENTANG KEBIJAKAN
KETERSEDIAAN LISTRIK DAN AIR BERSIH DI BLUD RSUD
SCHOLOO KEYEN KABUPATEN SORONG SELATAN.
KESATU : Kebijakan yang dimaksud dalam keputusan ini adalah Kebijakan
Ketersediaan Listrik dan Air Bersih di BLUD RSUD Scholoo Keyen
Kabupaten Sorong Selatan.
KEDUA : Kebijakan Ketersediaan Listrik dan Air Bersih di BLUD RSUD
Scholoo Keyen tercantum dalam Lampiran Surat Keputusan ini.
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan
dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya apabila dikemudian
hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini.
-3-

Ditetapkan di : Teminabuan
Pada tanggal : 15 Januari 2019

DIREKTUR BLUD RSUD SCHOLOO KEYEN

dr. Felix Duwit, MSc, MPH, SpPD


NIP. 19670812 199712 1 001

Lampiran................
-4-

Lampiran
Keputusan Direktur BLUD RSUD Scholoo Keyen
Nomor : 445/005/KEB/BLUD RSUD-SS/I/2019
Tanggal : 15 Januari 2019
Tentang
Kebijakan Ketersediaan Listrik dan Air Bersih di
BLUD RSUD Scholoo Keyen Kabupaten Sorong
Selatan

KEBIJAKAN KETERSEDIAAN LISTRIK DAN AIR BERSIH


DI BLUD RSUD SCHOLOO KEYEN KABUPATEN SORONG SELATAN

A. KETENTUAN UMUM
1. Listrik
Listrik adalah salah satu prasarana yang dibutuhkan di dalam industri
pelayanan kesehatan rumah sakit, sebagai sumber daya listrik yang
berguna untuk memberikan pencahayaan pengganti pencahayaan alami
yang dihasilkan sinar matahari dan sebagai sumber daya listrik peralatan
medis dan non medis baik di dalam gedung maupun di luar gedung
pelayanan dan memenuhi persyaratan/ketentuan pedoman teknis di bidang
sarana dan prasarana kesehatan yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia.
2. Air Bersih
a. Air bersih adalah salah satu prasarana yang dibutuhkan di dalam
industri pelayanan kesehatan rumah sakit, dimana sumber air bersih
tersebut digunakan untuk kebutuhan mandi, cuci, dan memasak
b. Air bersih yang dimaksud adalah air baku yang dihasilkan dari proses
penjernihan yang berasal dari sungai, air hujan, ataupun air tanah
c. Air bersih hasil dari pemprosesan air baku harus memenuhi standart
baku mutu yang telah ditentukan sesuai peraturan permenkes.

B. TUJUAN
1. Tujuan Penyediaan Listrik Rumah Sakit
a. Menyediakan listrik selama 24 jam dalam sehari, tujuh hari dalam
seminggu
b. Menghindari terjadinya kegagalan penyediaan listrik di Rumah Sakit
c. Menghindari terjadinya kegagalan operasional pelayanan Bedah, ICU,
-5-

RANAP, dan penunjang lainnya


d. Menyiapkan sumber daya listrik normal dari PLN sesuai kebutuhan
e. Menyiapkan sumber daya listrik emergency sesuai kebutuhan
f. Melaksanakan uji coba sumber daya listrik normal dan sumber daya
listrik emergency secara berkala dan terdokumentasikan
g. Melakukan evaluasi kebutuhan sumber daya listrik bedasarkan
kebutuhan pelayanan rumah sakit
h. Melakukan pemeliharaan perangkat kelistrikan, seperti Gardu listrik,
Trafo daya, Panel Distribusi, Instalasi kabel power gedung, Panel
gedung, instalasi gedung, dan titik lampu
i. Pemenuhan perijinan Sertifikat Layak Operasi sistem kelistrikan
sesuai peraturan yang berlaku
2. Tujuan Pengelolaan Air Bersih di Rumah Sakit
a. Menyediakan Air Bersih selama 24 jam dalam sehari, tujuh hari dalam
seminggu
b. Menghindari terjadinya kegagalan penyediaan air bersih di Rumah
Sakit
c. Menghindari terjadinya kegagalan operasional pelayanan Bedah, ICU,
Rawat Inap, CSSD-pencucian dan penunjang lainnya
d. Menyiapkan sumber air bersih dari mata air
e. Menyiapkan sumber air bersih alternatif sebagai pengganti sumber air
utama saat emergency
f. Melaksanakan uji coba sumber air bersih regular dan sumber air
bersih alternatif
g. Melakukan evaluasi ketersediaan sumber air bersih sesuai
perkembangan kebutuhan pelayanan rumah sakit
h. Melakukan pemeliharaan perangkat penyediaan air bersih, seperti
bak, jaringan pemipaan air bersih, dan sistem penunjang lainnya
i. Mendokumentasikan hasil uji coba sistem jaringan air bersih rumah
sakit dan pemeliharaan peralatan penyedia sumber air bersih
alternative, serta memenuhi ketentuan yang berlaku.
-6-

C. SUMBER DAYA LISTRIK DAN AIR BERSIH


1. Sumber Daya Listrik Rumah Sakit
a. Sumber listrik normal yaitu sumber listrik yang berasal dari aliran PLN
b. Sumber listrik emergency yaitu sumber listrik yang berasal dari aliran
listrik Generator Set dan atau Unit Power Supply (UPS)
c. Setiap sumber daya listrik emergency yang dimiliki tersebut harus
selalu diuji coba sekurang kurangnya satu bulan sekali.
2. Sumber Air Bersih Rumah Sakit
a. Sumber air bersih dari mata air
b. Sumber air bersih yang dipakai di BLUD RSUD Scholoo Keyen
dikondisikan bisa saling mensuplai ke semua ruangan.

D. SISTEM JARINGAN
1. Sistem Jaringan Kelistrikan Rumah Sakit, meliputi:
a. Jaringan kabel TM 20 kV dan sistem Cubical TM 20 kV
b. Trafo Distribusi (step down), yang menurunkan tegangan listrik
tegangan menengah 20 kV ke tegangan rendah 220 V dan atau 110
V
c. Panel distribusi LVMDP pada gardu listrik distribusi utama
d. Instalasi kabel daya distribusi ke gedung
e. Panel Induk Gedung dan instalasi kabel gedung
f. Sistem pengaman arus lebih atau pengaman hubungan singkat
(sikring, MCB, NFB)
g. Sistem pembumian/grounding.
2. Sistem jaringan pemipaan air bersih rumah sakit, meliputi:
a. Jaringan pemipaan utama air bersih dari mata air
b. Bak penampung yang berada di samping kanan depan rumah sakit
c. Instalasi pemipaan gedung
d. Sistem pengatur air atau stop kran yang berfungsi sebagai pembagi
debit air
e. Sistem interkoneksi pemipaan sumber air ke bak utama.
-7-

E. KETENTUAN SISTEM KELISTRIKAN DAN PENYEDIAAN AIR BERSIH


1. Ketentuan Sistem Kelistrikan Rumah Sakit
a. Semua peralatan jaringan listrik dan kabel listrik yang digunakan harus
memenuhi kebutuhan daya dan minimal memiliki label sertifikat ex-
PLN dan SNI
b. Semua jaringan listrik rumah sakit yang digunakan untuk peralatan
medik harus terisolasi (system IT medik), perlengkapan listrik dan
Instalasi listriknya harus memenuhi ketentuan yang berlaku, sesuai
peraturan PUIL, SNI, peraturan Depnakertran dan lembaga sertifikasi
(Konsil PLN)
c. Panel Instalasi listrik rumah sakit harus terpasang perangkat
pengaman beban lebih atau pengaman arus lebih akibat hubungan
arus pendek atau korsleting listrik, dan dilengkapi lampu indikator dan
atau diagram instalasinya
d. Pembumian/grounding harus memiliki hambatan paling tinggi 0,5 Ω
(Ohm)
e. Petugas yang melakukan pemeliharaan kelistrikan harus memiliki
kompetensi bidang kelistrikan serta profesional dalam bidangnya
f. Jaringan sistem kelistrikan baik Instalasi tegangan menengah dan
tegangan rendah harus dilakukan pemeriksaan ulang atas
kelayakannya setiap 15 tahun sekali sesuai ketentuaan yang berlaku
g. Sistem jaringan listrik dilingkungan rumah sakit harus memiliki
perangkat ukur seperti Volt meter, Ampere meter, dan Kwh meter agar
dapat diketahui daya yang terpakai setiap waktunya
h. Rumah Sakit melakukan pemetaan kondisi sumber daya listrik yang
ada dilingkungan rumah sakit, serta menentukan kriteria klas/tingkat
kebutuhan jaminan kehandalan sumber daya listrik yang harus
disediakan sesuai jenis pelayanan yang dilakukan pada gedung atau
sarana yang tersebut (level1, level2, atau level 3)
i. Rumah Sakit harus melakukan pemeliharaan sistem kelistrikan yang
dimilikinya, dan menjamin keamanan dari pengaruh buruk akibat
penggunaan listrik tehadap public yang ada dilingkungannya
j. Rumah sakit memiliki gambar teknik atau As Built Drawing System
penyedia sumber daya listrik dan jaringan instalasi kelistrikan rumah
-8-

sakit sebagai dokumen yang digunakan untuk melaksanakan


pemeliharaan dan rencana pengembangan sistem kelistrikan rumah
sakit ke depan
2. Ketentuan Sistem Penyediaan Air Bersih
a. Semua peralatan pendukung yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan air bersih di rumah sakit harus dilakukan pemeliharaan dan
di uji coba setiap hari
b. Semua jaringan pemipaan air bersih rumah sakit harus dilakukan
pemeriksaan kebocorannya untuk menghindari kontaminasi air bersih
dan berkurangnya pasokan air bersih
c. Bahan–bahan peralatan pendukung seperti pompa, pempipaan
(plumbing), dan perlengkapan kontrol yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan pasokan air harus menggunakan bahan yang
berkualitas baik (memenuhi tandar SNI dan atau standar ISO)
d. Air bersih yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan
rumah sakit harus memenuhi baku mutu air bersih
e. Pemeriksaan baku mutu air bersih dilakukan sekurang-kurangnya 6
bulan sekali
f. Petugas yang melakukan pemeliharaan dan pemenuhan kebutuhan
air bersih harus memiliki kompetensi teknis pengairan serta
profesional dalam bidangnya
g. Sistem jaringan pempipaan air bersih dilingkungan rumah sakit harus
memiliki perangkat ukur seperti debit meter agar dapat diketahui debit
pemakaian setiap waktunya
h. Rumah sakit melakukan pemetaan kondisi sumber air bersih yang ada
dilingkungan rumah sakit, serta distribusi pempipaannya, serta
menentukan kriteria / tingkat kualitas air bersih yang dibutuhkan pada
pelayanan khusus yang ditentukan
i. Pada tempat–tempat khusus tertentu bila diperlukan harus terpasang
water treatment (RO) agar kualitas air bersih dapat ditingkatkan sesuai
kebutuhan.
-9-

F. LISTRIK EMERGENCY
Listrik emergency sebagai kebutuhan cadangan listrik regular / normal PLN
dengan menyiapkan Generator set, dimana:
1. Saat sumber listrik normal dari PLN mati, perangkat panel ATS harus
mampu menjalankan generator set dan pemindahan sumber listrik dari
jaringan listrik PLN ke jaringan listrik emergency harus aman dan waktu
transfer yang dibutuhkan tidak lebih dari 5–10 detik
2. Saat sumber listrik normal dari PLN terputus peralatan medis dan non
medis yang terfasilitasi sumber listrik cadangan dari UPS tidak boleh mati
atau reset, dan siap digunakan tanpa harus menghidupkan ulang
3. Pada saat listrik normal dari PLN menyala kembali, perangkat panel ATS
harus mampu memindahkan sumber listrik ke PLN kembali dengan aman
dan Generator set kembali mati atau kembali ke keadaan standby sesuai
waktu yang ditentukan atau tidak lebih dari 10 menit

G. KRITERIA AIR BERSIH


1. Air bersih yang digunakan harus memenuhi baku mutu air bersih
2. Baku mutu air bersih harus memenuhi ketentuan yang berlaku, seperti:
suhu, PH, kesadahan, kandungan kimia (chlor, Fe, NO2, chlorida, sulfat),
Padatan tersuspensi (TDS), dan kandungan bakterial.

H. KEADAAN DARURAT
1. Pengertian Darurat
a. Keadaan darurat listrik dan darurat air bersih adalah kejadiaan,
dimana pasokan sumber normal listrik PLN dan air bersih dari PDAM
tidak dapat mengalir dan atau kekurangan pasokan untuk
dimanfaatkan oleh rumah sakit.
b. Dalam kondisi seperti itu kebutuhan pemenuhan listrik dan air harus
dapat tetap terpenuhi oleh sumber lain yang sudah disiapkan dan
ditentukan, dimana untuk listrik dipasok melalui sumber emergency
seperti Uninterrup Power Supply dan atau Generator Set, sedangkan
kebutuhan air bersih pemenuhan air emergency dipasok dari bak
tandon cadangan air bersih dan atau melalui pihak lain (PDAM).
2. Prosedur Darurat Listrik
- 10 -

a. Bila pasokan listrik PLN terganggu, maka panel ATS/AMF harus


berfungsi melakukan transien secara automatik, sehingga Generator
Set akan bekerja sebagai pasokan listrik pengganti
b. Bila terganggunya pasokan listrik PLN berlangsung cukup lama dan
atau Generator Set yang dimiliki tidak berfungsi dengan baik dan atau
dibutuhkan tambahan daya pasokan listrik, maka rumah sakit bekerja
sama dengan pihak ke tiga (penyedia genset) untuk tetap dapat
memenuhi pasokan listrik yang dibutuhkan
c. Generator Set dipelihara dan dilakukan uji coba setiap saat sekurang-
kurangnya satu kali dalam satu bulan agar peralatan layak pakai, dan
diperbaiki dengan segera bila terjadi gangguan dengan atau tanpa
penggantian suku cadang
d. Perijinan penggunaan genset sekurang-kurangnya satu tahun sekali
diperpanjang sesuai peraturan yang berlaku
3. Prosedur Darurat Air Bersih
a. Bila pasokan air bersih terganggu, maka Sistem interkoneksi sumber
air dengan air alternatif dapat diaktifkan, sehingga pasokan pada bak
utama tetap dapat terpenuhi kecukupannya
b. Bila terganggunya pasokan air bersih berlangsung cukup lama dan
atau air alternatif yang dimiliki tidak berfungsi dengan baik dan atau
dibutuhkan tambahan pasokan air bersih, maka rumah sakit bekerja
sama dengan pihak ke tiga untuk tetap dapat memenuhi pasokan air
bersih yang dibutuhkan.

Ditetapkan di : Teminabuan
Pada tanggal : 15 Januari 2019

DIREKTUR BLUD RSUD SCHOLOO KEYEN

dr. Felix Duwit, MSc, MPH, SpPD


NIP. 19670812 199712 1 001
- 11 -

Anda mungkin juga menyukai