Anda di halaman 1dari 10

TUGAS PEREKONOMIAN INDONESIA

KELOMPOK 11

OLEH :

1. NUR ANISYAH NASUTION (180522074)


2. MAURIZKA ALMIRA (180522075)
3. RIZKITA ANDELIA (180522083)
4. INNEKE OKTAFANI MALAU (180522092)
5. FITRI PERAYANTI HUTABARAT (180522093)

PROGRAM STUDI S-1 AKUNTANSI EKSTENSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
1.PROGRAM SDG (SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS)
2. PROGRAM SDG YANG SUDAH DIAPLIKASIKAN DI INDONESIA

Sidang umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berlangsung 25 September 2015 di New
York, Amerika Serikat secara resmi telah menetapkan Agenda Pembangunan Berkelanjutan atau
SDGs sebagai kesepakatan pembangunan global. Sekurangnya 193 kepala negara hadir,
termasuk Wakil Presiden Jusuf Kalla, turut mengesahkan Agenda Pembangunan Berkelanjutan
2030 untuk Indonesia.

Mulai tahun 2016, Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2015–2030 secara resmi
menggantikan Tujuan Pembangunan Millennium (MDGs) 2000–2015. SDGs berisi seperangkat
tujuan transformatif yang disepakati dan berlaku bagi seluruh bangsa tanpa terkecuali. SDGs
berisi 17 Tujuan. Salah satu Tujuan SDGs adalah mengatur tata cara dan prosedur masyarakat
yang damai tanpa kekerasan, nondiskriminasi, partisipasi, tata pemerintahan yang terbuka serta
kerja sama kemitraan multi pihak.

(SDGs)

MDGs (2000-2015) SDGs (2016-2030)


50 persen 100 persen
Target dan sasarannya adalah separuh: Target dan sasarannya adalah semua,
mengurangi separuh kemiskinan. sepenuhnya dan tuntas
Target yang terlalu minimal. • Mengakhiri kemiskinan
Banyak negara telah terlebih dahulu • 100 persen penduduk memiliki akta
mencapainya kelahiran
• memerlukan fokus, untuk merangkul
mereka yang terpinggir dan terjauh.
Dari negara maju, untuk negara Berlaku universal
berkembang SDGs memandang semua negara memiliki
MDGs mengandaikan bahwa negara pekerjaan rumah.
miskin dan berkembang yang mempunyai Tiap–tiap negara wajib mengatasinya.
pekerjaan rumah. Sementara itu negara Tiap–tiap negara harus bekerja sama untuk
maju mendukung dengan penyediaan menemukan sumber pembiayaan dan
dana. perubahan kebijakan yang diperlukan.
Dari Atas (top down) Dari Bawah (bottom up) dan partisipatif
Dokumen MDGs dirumuskan oleh para elite Dokumen SDGs dirumuskan oleh tim
PBB dan OECD, di New York, tanpa melalui bersama, dengan pertemuan tatap muka
proses konsultasi atau pertemuan dan lebih dari 100 negara dan survei warga.
survei warga.
Solusi parsial atau tambal sulam Solusi yang menyeluruh
8 Tujuan MDGs sebagian besar hanya Berisi 17 tujuan yang berupaya mengubah
mengatasi gejala–gejala kemiskinan saja struktur dan sistem
Masalah ekologi dan lingkungan hidup tidak • Kesetaraan gender
diakui • Tata pemerintahan
Ketimpangan tidak mendapatkan perhatian. • Perubahan model konsumsi dan produksi
Demikian halnya dengan soal pajak dan • Perubahan sistem perpajakan
pembiayaan pembangunan • Diakuinya masalah ketimpangan
• Diakuinya masalah perkotaan
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), yaitu:

No. Tujuan Gambar Keterangan

Tidak ada kemiskinan dalam


bentuk apapun di seluruh penjuru
1. Tanpa Kemiskinan
dunia.

Tidak ada lagi kelaparan,


mencapai ketahanan pangan,
2. Tanpa Kelaparan
perbaikan nutrisi, serta
mendorong budidaya pertanian
yang berkelanjutan.

Menjamin kehidupan yang sehat


Kesehatan yang Baik serta mendorong kesejahteraan
3.
dan Kesejahteraan hidup untuk seluruh masyarakat di
segala umur.

Menjamin pemerataan pendidikan


yang berkualitas dan
4. Pendidikan Berkualitas
meningkatkan kesempatan belajar
untuk semua orang.
Mencapai kesetaraan gender dan
5.
Kesetaraan Gender memberdayakan kaum ibu dan
perempuan.

Menjamin ketersediaan air bersih


6. Air Bersih dan Sanitasi dan sanitasi yang berkelanjutan
untuk semua orang.

Menjamin akses terhadap sumber


Energi Bersih dan
energi yang terjangkau,
7. Terjangkau
terpercaya, berkelanjutan dan
modern untuk semua orang.

Mendukung perkembangan
Pertumbuhan Ekonomi
ekonomi yang berkelanjutan,
dan Pekerjaan yang
8. lapangan kerja yang produktif
Layak
serta pekerjaan yang layak untuk
semua orang.
Membangun infrastruktur yang
Industri, Inovasi dan berkualitas, mendorong
9. Infrastruktur peningkatan industri yang
berkelanjutan serta mendorong
inovasi.

Mengurangi Mengurangi ketidaksetaraan baik


10. Kesenjangan di dalam sebuah negara maupun
di antara negara-negara di dunia.

Keberlanjutan Kota dan Membangun kota-kota serta


11. Komunitas pemukiman yang berkualitas,
aman dan bekelanjutan.

Menjamin keberlangsungan
Konsumsi dan Produksi
12. konsumsi dan pola produksi.
Bertanggung Jawab
Bertindak cepat untuk memerangi
13. Aksi Terhadap Iklim perubahan iklim dan dampaknya.

Melestarikan dan menjaga


keberlangsungan laut dan
14. Kehidupan Bawah Laut
kehidupan sumber daya laut untuk
perkembangan yang
berkelanjutan.

Melindungi, mengembalikan, dan


meningkatkan keberlangsungan
pemakaian ekosistem darat,
15. Kehidupan di Darat
mengelola hutan secara
berkelanjutan, mengurangi tanah
tandus serta tukar guling tanah.

Meningkatkan perdamaian
termasuk masyarakat untuk
pembangunan berkelanjutan,
Institusi Peradilan yang menyediakan akses untuk
16. Kuat dan Kedamaian keadilan bagi semua orang
termasuk lembaga dan
bertanggung jawab untuk seluruh
kalangan.
Memperkuat implementasi dan
Kemitraan untuk menghidupkan kembali kemitraan
17. Mencapai Tujuan global untuk pembangunan yang
berkelanjutan.

3. DAMPAK PENGAPLIKASIAAN SDG TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI


INDONESIA

Sustainable Development Goals (SDGs) telah menjadi agenda internasional yang disusun
oleh Perserikatan Bangsa -- Bangsa (PBB) yang melibatkan 194 negara, civil society, dan pelaku
-- pelaku ekonomi secara global. Adapun tujuan dan target yang ingin dicapai adalah terkait
tiga hal, yakni lingkungan, sosial dan ekonomi. Motivasi pembangunan disandarkan pada
tuntunan pembangunan di masa depan yang memprioritaskan fungsi lingkungan yang sedang
berjalan.

Jika dahulu kuantitas penawaran dan permintaan hanya dibatasi oleh interaksi produsen
dan konsumen dimana hal tersebut acapkali mengabaikan fungsi dari lingkungan, kini mulai
mengubah haluannya. Mau tidak mau pola seperti ini mulai berkurang dan mulai bergerak ke
arah interaksi produsen -- konsumen yang memperhatikan fungsi keberlanjutan dari lingkungan
sebagai dampak dari aktivitas yang dilakukan.

Ide yang kini jamak mulai diterapkan di dunia tidak muncul begitu saja. Pada awalnya,
ide ini muncul dari penyebaran virus Minamata di Jepang. Banyak petani dan nelayan yang tiba
- tiba terjangkit penyakit Minamata yang penyebabnya tidak diketahui. Setahun kemudian baru
diketahui penyakit ini disebabkan oleh polusi air sungai yang berasal dari limbah pabrik sekitar.

Dunia terkejut dengan suatu penyakit yang sebelumnya belum pernah ditemukan di
Dunia, dan pada tahun 1972 para pemimpin dunia berkumpul di Stockholm untuk mendiskusikan
kasus tersebut. Pada pertemuan ini menghasilkan suatu kesimpulan bahwa pembangunan tidak
bisa, hanya bergantung pada perekonomian namun juga menjaga keberlanjutan lingkungan
tempat manusia melakukan aktivitas ekonomi.

Dari sisi Ekonomi yang perlu digarisbawahi adalah kemiskinan. Kemiskinan terjadi
diberbagai belahan dunia. Per Maret 2017 jumlah penduduk Miskin di Indonesia mencapai 27,77
juta orang atau 10,64 persen dari jumlah total penduduk (Badan Pusat Statistik). Negara yang
memiliki peradaban tinggi idealnya jauh dari kemiskinan. Kesejahteraan masyarakat seharusnya
menjadi tujuan di atas pertumbuhan ekonomi. Apakah pertumbuhan ekonomi buruk?
Pertumbuhan ekonomi hanya fokus terhadap meningkatnya produk perkapita dalam jangka
panjang dan tidak memperhatikan tingkat pemerataan pendapatan.

Sementara penerapan SDGs dalam jangka panjang akan berjalan seiring dengan
pertumbuhan ekonomi. Pasar bebas dan kemajuan teknologi kini ibarat dua mata pisau yang
memilki dua efek yang bertolak belakang sekaligus. Pasar bebas menjadikan semua pihak dapat
bersaing di pasar bebas, namun sebagian besar masyarakat yang minim informasi dan tidak
memiliki modal menjadi termarjinalkan.

Pemerintah harus dapat hadir dan menjalankan perannya dalam perubahan dinamika
pasar. Sejatinya peran pemerintah harus hadir dalam bentuk proteksi untuk melindungi beragam
potensi ekonomi lokal dan nasional. Penerapan SDGs di Indonesia bagaimanapun harus
dilakukan oleh pemerintah dan bermitra dengan berbagai komunitas bisnis maupun
pemberdayaan dan lingkungan di masyarakat.

Masyarakat harus teredukasi lewat program - program sosial bahwa penjagaan


lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Jika masyarakat telah teredukasi mulai dari
komponen terkecil, yakni keluarga maka tujuan pembangunan yang berkelanjutan untuk
generasi masa depan di Indonesia, dalam jangka panjang konsep ini akan menjadi kesadaran
jamak yang berpotensi membangun motivasi masyarakat untuk mengaktualisasikan diri agar
dapat bangkit dari kemiskinan.

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab 9, Bab 10
    Bab 9, Bab 10
    Dokumen11 halaman
    Bab 9, Bab 10
    nur anisyah nst
    Belum ada peringkat
  • Bab 8
    Bab 8
    Dokumen10 halaman
    Bab 8
    nur anisyah nst
    Belum ada peringkat
  • Bab 7
    Bab 7
    Dokumen10 halaman
    Bab 7
    nur anisyah nst
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen8 halaman
    Bab 3
    nur anisyah nst
    Belum ada peringkat