Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI III

ANGKA LEMPENG TOTAL (ALT) PADA SAMPEL MINUMAN

Dosen Pembimbing : Prawansah Amran.,S.si.,M.kes

NAMA : NUNING MOHAMAD

NIM : AKM 1117 120

KELAS : D17

POLITEKNIK KESEHATAN MUHAMMADIYAH MAKASSAR

DIII ANALIS KESEHATAN

TAHUN 2018/2019
PRAKTIKUM I

Judul Praktikum : Angka Lempeng Total ( ALT ) Pada Sampel


Minuman (Ale-ale orange)

Hari / Tanggal : Jum’at, 08 maret 2019

Jenis sampel : Minuman berwarna (ale – ale)

Tujuan Praktikum : Menghitung jumlah bakteri dengan metode


angka lempeng total pada sampel minuman

Prinsip Kerja :
Pertumbuhan mikroorganisme aerob dan anaerob (Psikrofilik,
mesofilik, dan termofilik) setelah sampel diinokulasikan dalam media agar
pada suhu 300C + 10C selama 24 jam, 48 jam + 1 jam mikroorganisme di
tumbuhkan pada suatu media agar, maka mikroorganisme tersebut akan
tumbuh dan berkembang biak dengan membentuk koloni yang dapat
langsung dihitung.

Metode : Pour Plate (Lempeng Tuang)

Dasar Teori :
Metode penentuan angka lempeng total ini digunakan untuk
menentukan jumlah total mikroorganisma aerob dan anaerob (psikrofilik,
mesofilik dan termofilik) .
a. Psikofilik adalah kelompok mikroorganisme yang hidup pada suhu
kurang dari 20°C,
b. Mesofilik adalah kelompok mikroorganisme yang hidup pada suhu 20
°C-40°C
c. Termofilik adalah kelompok mikroorganisme yang hidup pada suhu
lebih besar dari 40°C.
Angka lempeng total aerob adalah jumlah mikroorganisme hidup
yang membutuhkan oksigen yang terdapat dalam suatu produk yang diuji.
Pertumbuhan mikroorganisme aerob dan anaerob (psikrofilik, mesofilik
dan termofilik) setelah contoh diinkubasikan dalam media agar pada suhu
35°C ± 1°C selama 24 jam 48 jam ± 1 jam mikroorganisme ditumbuhkan
pada suatu media agar, maka mikroorganisma tersebut akan tumbuh dan
berkembang biak dengan membentuk koloni yang dapat langsung
dihitung.

Prosedur kerja :

A. Pra-Analitik
1. Alat :

Cawan petri, tabungreaksi , mikropipet, botol media,


penghitungkoloni ( coloni counter ), gunting , pinset, pembakar
Bunsen, bag stomacher, timbangan kemampuan sampai 300 gram,
labu erlemeyer yang berskala, pipet takar 1 cc dan 10 cc, petridist 9 –
10 cm, lampu spritus atau lampu gas, dot karet, incubator 37 c dan 55
c.

2. Bahan

Nutrien agar (NA), NaCl 0,9 %, Aquades, Koran dan sampel.

3. Media Dan Reagen :

Plate count agar ( PCA ) atau media nutrient agar ( NA ),


Buffer Pospat Water pH 7,2 atauNacl 0,9 % atau quanter streength
ringer solotin, air garam 0,85 %

4. Proses sterilisasi
a) Disiapkan alat yang akan disterilkan (botol media,cawan
petri,pipet,)
b) Botol media dan cawan petri dibungkus menggunakan koran
lalu dimasukkan kedalam autoclave,lalu ditutup dengan rapat
nyalakan autoclave diatur timer selama 45 menit dengan
temperatur 121o C.
c) Disterilkan pipet didalam inkubator dengan timer 45 menit
dengan temperatur 121oC
5. Pembuatan media Na dan pembuatan NaCl
a) Pembuatan media Na
Ditimbang media natrium agar lalu dilarutkan dengan
aquades sebanyak 500 ml kemudian dimasukkan dalam
erlenmeyer lalu dipanaskan diatas hot plat hingga larut.
b) Pembuatan NaCl
Ditimbang NaCl sebanyak 500 mg kemudian dilarutkan
dalam aquades sebanyak 1000 ml setelah itu homogenkan.
B. Analitik
Tahap1 : Teknik di ilusi (pengenceran)
 Sapmel di ambil dengan pipet takar sebanyak 10 cc lalumasukkan
ke dalam labu Erlenmeyer steril yang berskala.
 Ditambahkan Nacl 0,85 % sampai 100 cc, kocokbaik-baik (
pengenceran 10 x )
Tahap2 : Penanaman Bakteri Dengan metode Cawan Agar Tuang (Pour
Plate)
 Masing-masing pengenceran sampel di ambil 1 cc lalu masukkan
masing-masing kedalam petridish steril yang sudah di beri tandah
nomor sampel pengenceran dan tanggal pelaksanaan
pemeriksaan.
 Untuk mengetes sterilisasi alat , reagensia,ruangan dan cara
kerjanya perlu dibuat plate control yang petridis diisi pelarut
sebanyak 1 cc
 Kepada masing –masing petridis yang sudah berisi sampel dan
plate controldi di tuangi plate control agar suhu 45-500 c sebnyak
15 – 20 cc.
 Didiamkan di atas meja sampai agar-agarnya membeku
 Dikumpulkan, balik inkubasi 37 c selama 48 jam.
 Amati pertumbuhan koloni bakteri lalu lakukan perhitungan koloni
yang dapat di hitung antara 30 – 300 cfu

Tahap 3 : Perhitungan dan Pelaporan Koloni


 Koloni bakteri yang tumbuh di cawan selanjutnya di hitung sesuai
dengan syarat standar perhitungan
 Jumlah kuman yang telah di hitung pada cawan kemudia di
masukkan ke dalam rumus sesuai dengan aturan-aturan pada SPC
 Data-data kemudian di laporkan mengikuti peraturan-peraturan
SPC.

Prosedur kerja ALT


sampel 1ml 10-1 10-2 10-3 10-4 10-5

1ml 1ml 1ml 1ml 1ml

control

1ml

NA
Keterangan :
Cawan petri (1) diisi kontrol lalu ditambahkan NA, sampel
(Ale-ale orange) dipipet sebanyak 1 ml lalu dimasukkan kedalam
botol 10-1 lalu dihomogenkan setelah itu dipipet sebanyak 2 ml lalu
dimasukkan kedalam botol 10-2 homogenkan, dipipet larutan dalam
botol 10-2 sebanyak 2ml lalu dimasukkan dalam cawan petri 1 ml
dan 1 ml nya lagi di masukkan dalam botol 10 -3 homogenkan,
setalah itu dipipet larutan dalam botol 10-3 sebanyak 2 ml lau 1 ml
dimasukkan dalam cawan petri dan 1 ml nya lagi dimasukkan
dalam botol 10-4 homogenkan, dipipet larutan dalam botol 10-4
sebanyak 2 ml lalu 1 ml dimasukkan dalam cawan petri dan 1 ml
nya lagi dimasukkan dalam botol 10-5 homogenkan,Dipipet larutan
dalam botol 10-5 sebanyak 1 ml lalu dimasukkan dalam cawan
petri.
C. Pasca analitik
Pembacaan hasil pengamatan
Cawan petri (control) : 5
Cawan petri 10-2 : TBUD
Cawan petri 10-3 : 67
Cawan petri 10-4 : 60
Cawan petri 10-5 : 60
Hasil dan Pembahasan :

Tabel Hasil Pengamatan

Pengenceran Jumlah koloni

Control 5

10-2 TBUD

10-3 67

10-4 60

10-5 60

Perhitungan:
(67 – 5) x 1000 + (60 – 5) x 10000 + (60 – 5) x 100000
3
=62.000 + 550.000 + 5.500.000
3
= 2,0 cfu/gram

Gambar :
Pembahasan :
Populasi bakteri dihitung dengan cara mengencerkan sampel atau
bahan uji, dilanjutkan dengan melakukan inokulasi semua hasil
pengenceran didalam media pelat. Jumlah koloni yang dapat tumbuh
pada pelat dihitung secara manual dengan bantuan “Colony Counter”.
Jumlah koloni yang memenuhi ketentuan perhitungan adalah 25-30
sampai 250-300 koloni pada media pelat, Artinya: Bila percobaan
menunjukan data terdapat populasi 20 koloni pada pelat hasil
pengenceran ke-4 dan 200 koloni pada pengenceran ke-3, maka
kesimpulannya adalah bahan uji mengandung = 200 x 10³ = 200.000
koloni bakteri / mL atau perhitungan berdasarkan pada koloni yang
tumbuh pada hasil pengenceran ke-3. Metode ini dapat dianggap yang
paling sensitive kerena sel hidup yang dapat terhitung, beberapa jenis
mikroorganisme dapat dihitung sekaligus dan dapat digunakan utuk isolasi
dan identifikasi karena koloni yang terbentuk mungkin berasal dari satu sel
induk.

Berdasarkan hasil praktikum diatas dapat diketahui bahwa jumlah


koloni yang tumbuh pada media ada yang lebih dari 300 (TBUD), dan ada
yang kuarang dari 300, Sehingga jumlah angka kuman dapat diketahui
hasilnya.
Kesumpulan :

Berdasarkan Hasil Penanaman dan Identifikasi dapat disimpulkan


bahwa Pada pemeriksaan sampel minuman kemasan tidak di ketahui
angka kuman yang signifikan, pertumbuhan kuman pada media kurang
dari batas ideal untuk jumlah koloni yang tumbuh .selain itu control yang di
buat ternyata hasil positif ada koloni yang tumbuh Tapi ini mungkin saja
terjadi dikarenakan alat – alat yang mungkin tidak steril atau cara
pengerjaannya yang tidak steril.

Praktikan pembimbing praktikum

Nuning Mohamad Prawansa Amran, S.Si., M.Kes

Anda mungkin juga menyukai