Analisis Data Dan Pembahasan
Analisis Data Dan Pembahasan
Hidrolisis merupakan reaksi kimia yang memecah molekul air (H2O) menjadi
kation hidrogen (H+) dan anion hidroksida (OH-) melalui suatu proses kimia.
Hidrolisis juga dapat didefinisikan sebagai terurainya garam dalam air yang
menghasilkan asam atau basa. Selain itu hidrolisis juga dapat diartikan sebagai reaksi
antara senyawa dan air yang membentuk reaksi kesetimbangan. Senyawa yang
digunakan dapat berupa senyawa organik maupun anorganik.
Pada percobaan ini yang dilakukan adalah percobaan hidrolisis etil asetat dalam
2 suasana, yaitu suasana asam lemah dan suasana asam kuat. Percobaan ini bertujuan
untuk mengetahui orde reaksi pada hidrolisis etil asetat dalam suasana asam lemah,
dan hidrolisis etil asetat pada suasana asam kuat.
A. Hidrolisis Etil Asetat dalam Suasana Asam Lemah
Dalam melakukan percobaan terhadap hidrolisis etil asetat dalam suasana
asam lemah, sebelumnya peralatan praktikum harus dibersihkan terlebih dahulu, agar
terhindar dari zat pengotor yang dikhawatirkan dapat mempengaruhi hasil percobaan
yang disebabkan larutan terkontaminasi oleh zat pengotor tersebut. Percobaan ini
diawali dengan memasukkan 50 mL asam asetat (CH3COOH) 2 M yang berupa
larutan tak berwarna ke dalam erlenmeyer yang diberi tanda “A”. Langkah
selanjutnya yaitu menambahkan 45 mL aquades berupa larutan yang tak berwarna ke
dalam erlenmeyer A. Kemudian larutan didiamkan pada suhu ruang selama 15 menit.
Dari perlakuan ini, dihasilkan suatu larutan campuran yang tak berwarna pada
erlenmeyer A denganpersamaan reaksi berikut ini :
𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻(𝑎𝑞) + 𝐻2 𝑂(𝑙) → 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻(𝑎𝑞)
Langkah selanjutnya yaitu 5 mL larutan etil asetat yang tak berwarna dan
beraromakhas dimasukkan ke dalam erlenmeyer yang telah diberi tanda “B”,
selanjutnya larutan pada erlenmeyer B didiamkan pada suhu ruang selama 15 menit.
Larutan didiamkan dalam suhu ruang selama 15 menit.
Setelah 15 menit, larutan pada erlenmeyer B dituangkan ke dalam erlenmeyer
A. Kemudian larutan diaduk agar homogen. Dari perlakuan ini, dihasilkan larutan
campuran yang tetap tidak berwarna. Pada percobaan ini, fungsi penambahan
CH3COOH sebagai katalis yang mempercepat laju reaksi untuk reaksi hidrolisis etil
asetat, dengan cara memilih tahap reaksi yang memiliki energi aktivasi yang lebih
rendah, sehingga kompleks teraktivasi lebih mudah terbentuk dan reaksi menjadi lebih
cepat. Proton H+ dari asam asetat disumbangkan dalam reaksi hidrolisis tersebut
sehingga membantu H+ dari H2O untuk menghidrolisis etil asetat. Asam asetat juga
akan memberikan suasana asam lemah dalam hidrolisis etil asetat sedangkan etil asetat
jika direaksikan dengan air akan terjadi proses hidrolisis.
Langkah selanjutnya yaitu larutan campuran pada erlenmeyer A didiamkan
selama 5 menit, kemudian diambil sebanyak 5 mL larutan pada erlenmeyer A.
Dimasukkan kedalam erlenmeyer C yang sebelumnya di isi dengan 50 mL air aquades
dingin. Dari pencampuran ini, dihasilkan suatu larutan campuran yang tak berwarna
dengan persamaan reaksi berikut :
H+
CH3 COOC2 H5 (aq) + H2 O (l) → CH3 COOH (aq) + C2 H5 OH (aq)
10 0,00010313
50 0,00002063
65 0,00006371
t(menit) k orde 2
10 0,000106
50 0,000021
65 0,000072
Mol ekivalen HCl produk yang dihasilkan dalam hidrolisis dapat diperoleh
dengan: molek NaOH = molek produk + molek katalis, dengan cara memasukkan
rumus: MNaOH x VNaOH = M HCl x V HCl + MCH3COOC2H5 x VCH3COOC2H5
Berdasarkan teori yang ada, semakin bertambahnya waktu pada pada saat
memanipulasi data maka volume NaOH yang dihasilkan oleh titran pada saat titrasi
akan bertambah atau lebih banyak dari sebelumnya. Akan tetapi pada percobaan yang
telah dilakukan didapatkan beberapa volume yang tidak memasuki range yang akan
dicoba dibahas pada diskusi.
Untuk penentuan orde dengan metode non grafik (trial and error). Dimana nilai
a dan x yang didapat dari percobaan dimasukkan satu per satu kedalam persamaan orde
1 sampai orde 2. Jika mendapatkan harga k yang konstan dari t = 0 sampai t = tak
hingga maka itulah ordenya. Dalam perhitungan ini digunakan tabel sebagai berikut.
Berdasarkan hasil perhitungan orde 1 dengan metode integral non grafik menggunakan
persamaan :
𝑘𝑡 = ln 𝑎 − ln(𝑎 − 𝑥)
Diperoleh harga k dari reaksi hidrolisis etil asetat dalam suasana asam lemah
adalah:
t(menit) k orde 1
20 -0,00005156
50 -0,00002063
65 -0,00006371
1 1
𝑘= −
(𝑎 − 𝑥) 𝑎
Diperoleh data harga k untuk hidrolisis etil asetat dalam suasana asam kuat
adalah :
t(menit) k orde 2
20 0,000047
50 0,000019
65 0,000044
t ln (a-x)
1200 -0,06188
3000 -0,06188
3900 -0,24846
ln (a-x)
0
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500
-0.05
-0.1
-0.15
y = -6E-05x + 0.0359
-0.2 R² = 0.5714
-0.25
-0.3
Sedangkan berdasarkan perhitungan dengan metode grafik untuk orde 2
diperoleh grafik.
t 1/(a-x)
1200 1,06383
3000 1,06383
3900 1,282051
1.4
y = 7E-05x + 0.9495
1.2 R² = 0.5714
0.8
0.6
0.4
0.2
0
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500
IX. Diskusi
Ada beberapa kemungkinan kesalahan yang dapat menyebabkan hasil
dari praktikum kami tidak sesuai dengan hasil perhitungan yang telah dibuat
sebelumnya. Kemungkinan tersebut, yaitu:
1. Pada penambahan etil asetat pada erlenmeyer yang berisi larutan asam lemah
maupun kuat kemudian dihomogenkan. Pada saat melakukan titrasi, larutan
campuran etil asetat dengan asam lemah maupun asam kuat belum ter-
homogen-kan dengan sempurna. Hal inilah yang membuat volume NaOH
yang digunakan tidak berada pada range yang ditentukan yaitu antara 12,5 mL
– 17,5 mL.
2. Ketika menggunakan larutan NaOH tidak diketahui konsentrasinya secara
pasti pada saat melakukan titrasi. Hal ini lah yang membuat volume NaOH
yang digunakan tidak berada pada range yang ditentukan yaitu antara 12,5 mL
– 17,5 mL.
X. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan kami dapat disimpulkan bahwa :
1. Orde reaksi untuk hidrolisis etil asetat dalam suasana asam lemah secara teori
adalah berorde 2, sedangkan Orde reaksi untuk hidrolisis etil asetat dalam suasana
asam lemah secara eksperimen yang diharapkan adalah berorde 2.
2. Orde reaksi untuk hidrolisis etil asetat dalam suasana asam kuat secara teori adalah
berorde 2, sedangkan Orde reaksi untuk hidrolisis etil asetat dalam suasana asam
kuat secara eksperimen yang diharapkan adalah berorde 2.
3. Metode yang lebih baik diguntuk menentukan orde reaksi hasil eksperimen adalah
metode integral grafik.