- Busa halus dan benda-benda yang terdapat didalam air (pasir, tumbuhan dsb) akan dapat ditemukan dalam saluran
pernafasan/batang tenggorok dan cabang-cabangnya. Diatomae yaitu ganggang bersel satu dapat ditemukan dalam paru-
paru dan organ tubuh lainnya.
- Pada terbenam di air tawar (fres water drowning), paru-paru sangat mengembang, pucat, berat dan bila ditekan akan
mencekung, keadaan mana dikenal dengan nama emphysema aquasum, teraba krepitasi dan paru-paru tersebut akan tetap
bentuknya bila dikeluarkan dari rongga dada, dan pada pengirisan setiap potongan akan mempertahankan bentuknya, pada
pemijitan keluar sedikit busa dan sedikit cairan.
- Pada kasus yang terbenam dalam air seni (salt waterdrowning), paru-paru berat, penuh berisi air, perabaan memberi kesan
seperti meraba jelly dan bila dikeluarkan dari rongga dada bentuknya tidak akan bertahan sedangkan pada pengirisan
tampak banyak cairan yang keluar.
Jika pada pemeriksaan ditemukan keadaan yang berbeda dengan keadaan di atas hal ini masih mungkin, dimana
kematian bukan karena mati lemas akan tetapi oleh karena hal-hal lain; misalnya karena hiperventilasi (pada perenang yang
pandai oleh karena terlalu di forsir sebelum berenang, hal ini akan menyebabkan korban akan kehilangan kesadaran akibat
kekurangan oksigen sebelum timbul impuls untuk bernafas. Reflek juga dapat menyebabkan kematian pada kasus terbenam,
perangsangan pada reseptor dalam paru-paru akan menimbulkan spasme/kekejangan pada pangkal tenggorok dan terhentinya
pernafasan. Inhibili atau penghambatan jantung oleh karena stimulasi vagal juga dapat menyebabkan kematian, didalam hal ini
masuknya air secara tiba-tiba kedalam pangkal hidung dan pangkal tenggorok (naso faring dan laring).
- Dalam lambung dan organ-organ dalam tubuh serta sumsum tulang dapat ditemukan pula benda-benda asing yang berasal
dari dalam air, seperti Lumpur, tumbuhan dan secara mikroskopis dapat dilihat adanya ganggang.
Pada setiap kasus terbenam bedah mayat perlu dilakukan terutama bila penyidik mempunyai dugaan adanya unsur
kriminal pada kasus yang bersangkutan.
Diagnosa kasus kematian karena terendam dapat ditegakkan terutama bila ada tanda-tanda yang menunjang diagnosa
tersebut, yaitu: tangan menggenggam erat sesuatu benda, adanya busa halus dalam saluran pernapasan/pipa udara, adanya air
(dengan isinya bila ada) dalam lambung, gambaran paru-paru yang khas serta ditemukannya diatomae didalam alat-alat dalam
tubuh dan sumsum tulang.
e. Mumifikasi
Pada lingkungan panas, iklim kering, tubuh mayat akan mengalami dehidrasi secara cepat dan akan lebih mengalami mumifikasi daripada
dekomposisi. Pada saat kulit mengalami perubahan dari coklat menjadi hitam, organ-organ interna akan berlanjut memburuk, seringkali konsistensinya menurun
menjadi berwarna seperti dempul hitam kecoklatan. Mumifikasi terjadi bila suhu hangat, kelembaban rendah, aliran udara yang baik, tubuh yang dehidrasi, dan
waktu yang lama (12 – 14 minggu). Mumifikasi jarang dijumpai pada cuaca yang normal.
f. Adiposera
Adakalanya, tubuh mayat yang terdekomposisi akan bertransformasi ke arah adiposera. Adiposera adalah suatu bentuk tetap, berwarna putih
keabu-abuan sampai coklat lilin seperti bahan yang membusuk dan berminyak, asam stearat. Ini dihasilkan oleh konversi dari lemak yang netral selama
perbusukan ke asam yang tidak dapat dijelaskan. Hal tersebut lebih nyata pada jaringan subkutan, tetapi dapat terjadi dimana saja bila terdapat lemak. Adiposera
adalah benar-benar suatu variasi dari putrefaction.
Hal ini terlihat paling sering pada tubuh yang dibenamkan dalam air atau dalam keadaan lembab, lingkungan yang hangat. Pada adiposera, lemak
mengalami hidrolisis untuk melepaskan asam lemak jenuh dengan peranan dari lipase endogen dan enzim bacterial. Enzim bakterial, umumnya berasal dari
Clostridium perfringens, yang mengubah asam lemak jenuh ini menjadi asam lemak hidroksi. 4 Adiposera dikatakan memakan waktu beberapa bulan untuk
berkembang, walaupun perkembangannya juga dapat terjadi singkat hanya selama beberapa minggu. Hal ini bergantung pada tingkat perlawanan dari
bakteriologik dan degradasi dari kimia.