Ttgas GGN Perkembangan Pubertas
Ttgas GGN Perkembangan Pubertas
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat hidayah
dan taufiknya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makah ini.
Kami menyadari bahwa proses penyusunan makalah ini tidaklah mudah sehingga
memungkinkan adanya banyak kekurangan dan kesalahan dalam teknik penulisan, tata bahasa
maupun isinya. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun, sangat kami
harapkan guna penyempurnaan makalah ini.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing sehingga makalah ini
dapat terselesaikan tepat pada waktunya
Semoga makalah ini dapat berguna. Akhir kata kami, sampaikan terima kasih.
PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
1.1.1 Tujuan umum
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini agar mahasiswa mampu
mengetahui asuhan keperawatan pada pasien yang memiliki Gangguan
Perkembangan Pubertas dan dapat mengaplikasikannya dalam bentuk praktik
keperawatan.
1.1.2 Tujuan Khusus
Makalah ini terdiri dari bab satu: pedahuluan yang berisi tentang latar
belakang, tujuan (tujuan umum dan tujuan khusus), metode penulisan dan
sistematika penulisan. Bab dua terdiri dariT injauan teori yang berisi tentang
pengertian, epidemiologi, etiologi, faktor resiko, patofisiologi, klasifikasi,
manisfestasi klinik, Diagnosis, Penatalaksanaan, Prognosis . Bab 3 terdiri dari
Kesimpulan dan Saran.
BAB II
PEMBAHASAN
I. Definisi
Pubertas Prekoks adalah suatu keadaan dimana masa pubertas anak terjadi lebih awal pada
umumnya, yaitu sekitar umur 9-14 tahun pada anak perempuan dan usia 10-17 tahun pada
anak laki-laki. Kondisi ini terjadi dipicu oleh otak secara spontan atau dikarenakan pengaruh
bahan kimia dari luar tubuh dan biasanya proses ini dimulai diakhir-akhir masa kanak-kanak
(kurang dari umur 9 tahun) dengan ditandai munculnya tanda-tanda kematangan organ
reproduksi lebih awal dan telah berakhirnya masa pertumbuhan. Pubertas yang lebih awal ini
bisa merupakan bagian dari variasi perkembangan normal seseorang, namun bisa pula
merupakan penyakit atau paparan hormon pertumbuhan yang tidak normal.
Dari berbagai sumber seluruhnya menyatakan bahwa insiden Pubertas Prekoks dominan
terjadi pada anak-anak perempuan dibandingkan laki-laki. Hal ini dimungkinkan karena
Pubertas Prekoks membawa sifat genetik yang autosomal dominan dan lebih sering akibat
paparan hormon estrogen dini pada usia bayi. Untuk anak perempuan sering diakibatkan
etiologi yang idiopatik dan sebaliknya pada anak laki-laki secara signifikan terbanyak
diakibatkan adanya penyakit pada otak.
Pada anak perempuan, maka tanda-tanda klinis yang memberikan petunjuk pasti apabila
dialami pada usia kurang dari 9 tahun, antara lain :
Payudara membesar.
Tumbuhnya rambut pubis dan rambut tipis pada lengan bawah.
Bertambah tinggi dengan cepat.
Mulainya menstruasi.
Tumbuh jerawat.
Munculnya bau badan.
Sedangkan pada anak laki-laki, tanda-tanda terjadinya Pubertas Prekoks akan muncul saat
umur kurang dari 10 tahun meliputi :
Banyak anak yang menunjukkan gejala pubertas lebih awal yang dikenal sebagai Pubertas
Prekoks parsial. Beberapa anak perempuan umumnya mulai muncul keluhan diantara umur 6
bulan dan 3 tahun dengan ditandai terjadinya pembesaran payudara yang kemudian akan
berhenti atau akan tetap bertahan tanpa perubahan fisik.
VIII. Diagnosis
Saat kita menemukan seorang pasien dengan kecurigaan mengalami Pubertas Prekoks, maka
kita harus melengkapi anamnesa dan riwayat pasien beserta keluarganya, melakukan
pemeriksaan fisik yang berkaitan dan memastikan diagnosis dengan melakukan tes
laboratorium terutama fraksi hormonal maupun radiologis yang dispesifikasi pada foto
tulang.
Untuk pemeriksaan penunjang laboratorium, maka dilakukan tes kadar hormon LH dan FSH
basal, uji GnRH terstimulasi, esterogen dan progesterone serum, β-HCG, 17-OH progesteron,
estradiol dan beberapa pemeriksaan hormonal lainnya atas indikasi. Diperlukan pula
pemeriksaan radiologis diagnostik, maka yang difokuskan adalah pencitraan umur tulang dan
survey tulang (McCune-Albright), sedangkan untuk etiologi dilakukan CT-Scan/MRI kepala
dan USG pelvis/adrenal.
IX. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Pubertas Prekoks ditentukan tipenya sebagai berikut :
Tata Laksana Pubertas Prekoks Sentral ; Kebanyakan anak dengan Pubertas Prekoks
sentral tidak disertai penyakit lainnya. Terapinya dinamakan GnRH analogue yang
biasanya terdiri dari suntikan bulanan berupa leuprolide yang menghentikan aksis HPG
dan menghambat perkembangan. Terapi tersebut dilanjutkan hingga pasien mencapai
umur pubertas normal yang sesuai. Apabila mereka lupa atau menghentikan pengobatan,
maka proses pubertas akan dimulai lagi.
Tata Laksana Pubertas Prekoks Perifer ; Tujuannya adalah melakukan penanganan pada
penyakit yang mendasari timbulnya Pubertas Prekoks ; misalnya karena konsumsi obat,
maka obat tersebut dihentikan ; contohnya pada tumor, maka segera lakukan pembedahan
reseksi tumor agar menghentikan agresifitas pubertas.