PENDAHULUAN
87
Pada praktikum kali ini metode analisa kuantitatif karbohidrat yang
dilakukan adalah metode Luff Schoorl.
1.2 Tujuan
A. Tujuan Umum
B. Tujuan Khusus
Untuk membantu para ahli gizi makanan agar dapat menganalisa kadar
karbohidrat dengan metode kuantitatif Luff Schoorl dengan cara menghitung
kadar gula pereduksi dalam suatu bahan makanan.
88
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
89
dapat dilakukan berbagai macam uji kuantitatif. Pada praktikum kali ini metode
analisa kuantitatif karbohidrat yang dilakukan adalah metode Luff Schoorl.
Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air,
berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang
dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk
fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati
sebagai sumber energi yang penting.
90
penentuan karbohidrat dengan cara Luff-Schoorl adalah mula-mula kuprooksida
yang ada dalam reagen akan membebaskan Iod dari garam KI. Banyaknya iod
dapat diketahui dengan titrasi menggunakan Na-Thiosulfat. Untuk mengetahui
bahwa titrasi sudah cukup maka diperlukan indicator amilum. Apabila larutan
berubah warna dari biru menjadi putih berarti titrasi sudah selesai. Selisih
banyaknya titrasi blanko dan sample dan setelah disesuaikan dengan tabel yang
menggambarkan hubungan banyaknya Na-Thiosulfat dengan banyaknya gula
reduksi (Khopkar, 1999).
Inversi sukrosa menghasilkan gula invert atau gula reduksi (glukosa dan
fruktosa). Gula invert akan mengkatalisis proses inversi sehingga kehilangan gula
akan berjalan dengan cepat. Menurut Parker (1987) dkk. Dalam kuswurj (2008)
91
laju inersi sukrosa akan semakin besar pada kondisi pH rendah dan temperatur
tinggi dan berkurang pada pH tinggi (pH 7) dan temperatur rendah. Laju inversi
yang paling cepat adalah pada kondisi pH asam (pH 5).
Hasil analisisnya adalah kadar gula pereduksi total dan tidak dapat
menentukan gula pereduksi secara individual. Untuk menganalisis kadar masing-
masing dari gula pereduksi penyusun madu dapat dilakukan dengan menggunakan
metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCTK). Metode ini mempunyai
beberapa keuntungan antara lain dapat digunakan pada senyawa dengan bobot
molekul besar dan dapat dipakai untuk senyawa yang tidak tahan panas.
92
Pengukuran karbohidrat yang merupakan gula pereduksi dengan metode
Luff Schoorl ini didasarkan pada reaksi antara monosakarida dengan larutan
cupper. Monosakarida akan mereduksikan CuO dalam larutan Luff menjadi
Cu2O. Kelebihan CuO akan direduksikan dengan KI berlebih, sehingga
dilepaskan I2. I2 yang dibebaskan tersebut dititrasi dengan larutan Na2S2O3.
Pada dasarnya prinsip metode analisa yang digunakan adalah Iodometri karena
kita akan menganalisa I2 yang bebas untuk dijadikan dasar penetapan kadar.
Dimana proses iodometri adalah proses titrasi terhadap iodium (I2) bebas dalam
larutan. Apabila terdapat zat oksidator kuat (misal H2SO4) dalam larutannya yang
bersifat netral atau sedikit asam penambahan ion iodida berlebih akan membuat
zat oksidator tersebut tereduksi dan membebaskan I2 yang setara jumlahnya
dengan dengan banyaknya oksidator (Underwood, 1996).
Apabila terdapat zat oksidator kuat (misal H2SO4) dalam larutannya yang
bersifat netral atau sedikit asam penambahan ion iodida berlebih akan membuat
zat oksidator tersebut tereduksi dan membebaskan I2 yang setara jumlahnya
dengan dengan banyaknya oksidator. I2 bebas ini selanjutnya akan dititrasi dengan
larutan standar Na2S2O3 sehinga I2akan membentuk kompleks iod-amilum yang
tidak larut dalam air. Oleh karena itu, jika dalam suatu titrasi membutuhkan
indikator amilum, maka penambahan amilum sebelum titik ekivalen.
Gugus hidroksil yang relative pada glukosa terletak pada C-1 sedangkan fruktosa
pada C-2. Sakarosa tidak mempunyai gugus –OH bebas yang relative,karena
keduanya saling terikat, sedangkan laktosa mempunyai OH bebas atom C-1 pada
gugus glukosanya, sehingga laktosa bersifat pereduksi sedangkan sakarosa
nonpereduksi. Inversi sakarosa terjadi dalm suasana asam,gula inverse ini tidak
dapat berbentuk Kristal karena kelarutan fruktosa dan glukosa (Poedjiadi, 2007).
93
BAB III
METODE PRAKTIKUM
Praktikum : 6 (enam)
94
2. Pereaksi :
Kl 20%
Kl 10%
HCl 4N
Na Thiosulfat 0,1N
K Bromat 0,1N
Amilum 1%
NaOH 30%
Asam sulfat 4N
Luff Schoorl
3. Sampel :
Sampel love
95
8. Mendinginkan larutan tersebut, kemudian menambahkan 7,5 ml Kl
20% dan 12,5 ml Asam sulfat 4N, dan menutupnya dengan kertas
9. Mentitrasi larutan dengan Na. Thiosulfat 0,1N sampai berwarna
kuning jerami
10. Menambahkan 0,5 ml amilum 1%, mentitrasi kembali sampai
menjadi warna biru tepat hilang dan mencatat volume titrasinya
11. Melakukan titrasi blanko dengan 12,5 ml aquadest dan 12,5 ml Luff
Schoorl dan mengerjakannya seperti sampel
96
BAB IV
a. Standarisasi
Standarisasi 1 Standarisasi 2
T0 = 0 ml T0 = 11,5 ml
T1 = 11,5 ml T1 = 22 ml
T = T1 – T0 T = T1 – T0
T = 11,5 ml – 0 ml T = 22 ml – 11,5 ml
T = 11,5 ml T = 10,5 ml
11,5 𝑚𝑙+10,5 𝑚𝑙
Rata-rata = 2
Rata-rata = 11 ml.
b. Kuantitatif karbohidrat
Primer
Berat = 24,5344 gr
BE = 49
Volume = 1000 ml = 1 l
Sekunder
97
ml titrasi blanko = 27,6 ml
ml pipet = 5 ml
ml titrasi = 11 ml
𝑔𝑟 24,5344
N primer = 𝐵𝐸 𝑥 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 = = 0,5007
49 𝑥 1
0,5007 𝑥 5
N thio = = 0,2275
1
1 = 2,4
2 = 4,8
d. Total gula
98
e. Total KH / pati
f. Sukrosa
4.2 Pembahasan
Uji karbohidrat yang resmi ditetapkan oleh BSN dalam SNI 01-
2891-1992 yaitu analisis total karbohidrat dengan metode Luff Schoorl.
Pada tahun 1936, Internartional Commission for Uniform Methods of Sugar
Analysis mempertimbangkan metode Luff Schoorl sebagai salah satu
metode yang digunakan untuk menstandarkan analisis gula pereduksi karena
metode Luff Schoorl saat itu menjadi metode yang resmi dipakai di pulau
Jawa.
99
menyebabkan titrasi menjadi lebih tinggi dari sebenarnya dan begitu
sebaliknya. Pada pH tinggi akan terjadi resiko kesalahan yaitu terjadinya
reaksi I2 yang terbentuk dengan air (hidrosif).
100
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
101
DAFTAR PUSTAKA
http://indhpsari.blogspot.co.id/2013/06/analisa-karbohidrat-glukosa-metode-
luff.html?m=1
http://kimiaterpadusmakma3c2013.blogspot.co.id/2013/12/kadar-
karbohidrat.html?m=1
102