Anda di halaman 1dari 13

TUGAS 2

PELAPORAN SOFTWARE TERKINI


P-CARE

Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen Dalam Kebidanan

Oleh
Kelompok 5/ Kelas 7C:
Prihati Indra Pertiwi 1810104179
Widya Puspitasari 1810104180
Sholikhah Eli 1810104186
Nelli Yendena 1810104218
Nuria Zakiyatus Sholihah 1810104225
Widya Nur Santi 1810104251
Lasmi Eliyezer Timbu 1810104276
Safitri Utami 1810104293
Thessa Audini 1810104295
Sensi Susanti 1810104296
Ima Rahmawati 1810104298

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Menurut WHO (2010), Sistem Informasi Kesehatan merupakan salah satu dari
enam “building block” atau komponen utama dalam sistem kesehatan di suatu
negara. Keenam komponen (building block) sistem kesehatan tersebut, yaitu service
delivery (pelaksanaan pelayanan kesehatan), medical product, vaccine, and
technologies (produk medis, vaksin dan teknologi kesehatan), health worksforce
(tenaga medis), health system financing (sistem pembiayaan kesehatan), health
information system (Sistem Informasi Kesehatan), leadership and governance
(kepemimpinan dan pemerintah). Pembangunan kesehatan memerlukan manajemen
yang baik sebagai langkah dasar pengambilan keputusan dan kebijakan di semua
tingkat administrasi pelayanan kesehatan. Oleh karena itu pencatatan dan pelaporan
kegiatan pelayanan kesehatan perlu dikelola dengan baik dalam suatu sistem
informasi kesehatan (Kemenkes RI, 2011)
Perkembangan teknologi yang sangat pesat menyebabkan semua lapisan
masyarakat dituntut untuk mengikuti perkembangan teknologi tersebut. Dalam hal
ini termasuk juga perkembangan dalam dunia kesehatan. Perkembangan kesehatan
lebih mengarah kepada perkembangan teknologi informasi. Menurut Permenkes No.
75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat pasal (1) menyebutkan bahwa
pusat kesehatan masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perorangan tingkat perrtama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif
dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
di wilayah kerjanya. Berdasarkan peraturan menteri kesehatan tersebut puskesmas
sebagai pelayanan dasar harus memiliki pelayanan yang profesional dengan
mengutamakan pelayanan promotif dan preventif.
Pelayanan profesional tidak terlepas dari adanya teknologi informasi.
Kecanggihan teknologi tetap harus didukung oleh sistem yang terstruktur, kecepatan
yang handal, reliabilitas dan mampu mengakomodasi seluruh informasi agar dapat
menghasilkan suatu output (hasil akhir) yang dapat memenuhi permintaan user
(Hatta, 2013). Teknologi informasi yang dikembangkan yaitu berupa sistem, dengan
harapan sistem tersebut dapat membantu pekerjaan agar lebih efisien. Pengembangan
sistem informasi kesehatan puskesmas bertujuan untuk menghasilkan sistem yang
mampu memberikan informasi yang dibutuhkan untuk manajemen pasien/klien bagi
petugas pelayanan, manajemen puskesmas dan dinas kesehatan yang berbasis
teknologi informasi. Adanya SIMPUS diharapkan pelayanan terhadap masyarakat di
Puskesmas lebih optimal.
Berkaitan dengan era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) diharapkan seluruh
penyedia pelayanan kesehatan bekerja sama dengan 2 Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial (BPJS). Badan tersebut membangun suatu sistem informasi berbasis web yang
diaplikasikan di puskesmas dengan nama Primary Care BPJS. Adanya dua sistem
informasi yang harus dikerjakan di puskesmas memungkinkan terjadinya hasil
pekerjaan yang tidak optimal.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari pemaparan latar belakang diatas maka penulis membahas tentang:
1. Apa itu Sistem P-care?
2. Bagaimana penggunaan Sistem P-care?

C. TUJUAN
1. Mengetahui tentang Sistem P-care
2. Mengetahui penggunaan Sistem P-care
BAB II
PEMBAHASAN
A. SISTEM P-CARE
Sistem informasi manajemen puskesmas (SIMPUS) adalah sebuah sistem
informasi yang terintegrasi dan di disain multi user yang disiapkan untuk menangani
keseluruhan proses manajemen puskesmas. Simpus terdiri dari berbagai modul yaitu
admin sistem (manajemen user), loket, kegiatan luar gedung atau UKM, poli BP atau
umum, poli gigi, poli radiologi, poli KIA, UGD dan rawat inap. Simpus
menggunakan sistem yang berbasis web sehingga memungkinkan koneksi online
dinas kesehatan ke puskesmas atau pustu secara real time.
Sejak Januari tahun 2014 ini telah digunakan aplikasi verifikasi kepesertaan
JKN (BPJS Kesehatan) untuk layanan primer (Puskesmas dan Dokter Keluarga yang
bekerjasama dengan BPJS Kesehatan) dengan nama “P-Care”. Dengan sistem yang
online sehingga harus terkoneksi langsung jaringan internet.
Aplikasi Primary Care atau lebih dikenal P-Care merupakan sistem informasi
pelayanan dasar berbasis web (web-base) dibangun sebagai alat untuk mendukung
bisnis proses menginput sekaligus menagihkan pelayanan BPJS Kesehatan non
Kapitasi pada Faskes I Aplikasi ini dapat dijalankan pada IP Publik (Internet,
Modem) dimana untuk mendapatkan Info tersebut, user di setiap Faskes I dapat
menjalankan aplikasi ini dengan menggunakan fasililitas jaringan internet dengan
mengakses http://P-Care.bpjs- kesehatan.go.id/P-Care/
P-care atau kepanjangannya Primary Care merupakan sistem informasi
pelayanan pasien yang ditujukan untuk pasien berstatus BPJS-Kesehatan (Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial Bidang Kesehatan) berbasis komputer dan online via
internet. Sesuai dengan namanya maka P-care yang ditujukan bagi pelayanan primer
(puskesmas) dan didalamnya melakukan pengolahan data mulai dari pendaftaran,
bagian penegakan diagnosa, pemberian terapi, hingga pemeriksaan laboratorium. P-
care dikembangkan oleh PT. ASKES, merupakan pengembangan dari aplikasi
pelayanan kesehatan yang dulunya digunakan untuk SIDokkel digunakan juga di
Puskesmas terutama untuk verivikasi peserta secara online.
Dengan fungsi utama sebagai gate-keeper, maka Puskesmas (dan dokter
keluarga) sebagai PPK I memegang kunci siapa saja pasien di depan meja
pendaftaran yang berhak untuk mendapatkan faslitas pelayanan dengan “gratis”.
Kemampuan P-Care dalam hal mendeteksi pasien yang dijamin tersebut terdaftar dan
“aktif” dan apabila dipandang perlu dirujuk sehingga ada output nomor rujukan yang
dibaca oleh referral sistem diatasnya (PPK II dan PPK III/Rumah Sakit Rujukan)
akan meningkatkan aspek continuity of care (kesinambungan pelayanan) dengan
dasar patient safety (keselamatan pasien).
Program ini merupakan progam turunan dari INA-CBG’s yang dipakai oleh
rumah sakit, dalam program ini hanya terdapat 155 kodefikasi penyakit (bpjs-
kesehatan.go.id)
1. Data Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
Terdapat data-data penunjang dalam aplikasi P-Care ini antara lain (Togar
Siallagan, 2014):
a. Data Peserta :
1) Jenis Peserta (BPJS atau Umum)
2) Jenis Kartu (No Kartu atau NIK)
3) Nama
4) Status Peserta
5) Tanggal Lahir
6) Jenis Kelamin
7) PPK Peserta
b. Data Pelayanan :
1) Tanggal Pendaftaran
2) Perawatan (Rawat Jalan atau Rawat Inap)
3) Jenis Kunjungan
4) Poli Tujuan
5) Keluhan
6) Diagnosa
c. Data Pemeriksaan Fisik :
1) Kesadaran
2) Tinggi Badan
3) Berat Badan
4) Tekanan Darah
5) Status Pulang
d. Pemeriksaan Fisik Lain :
1) Rujuk Lanjut
2) PPK Rujukan
3) Poli Rujukan
e. Tindakan
1) Tanggal
2) Tindakan
3) Biaya
f. Obat (Racikan/Non-Racikan)
1) Nama Obat
2) Jumlah Obat
g. Penunjang Diagnostik
1) Kode PPK
2) Tanggal Pelayanan
3) Tekanan Darah
4) Keterangan Radiologi
5) Detail Data Darah Rutin (Togar Siallagan, 2014)
2. Daftar Tagian Non Kapitasi, Menu ini terdiri dari :
a. Daftar tagihan
b. Pembuatan FPK (formulir pengajuan klaim)
c. Detail FPK
Menu ini berfungsi untuk menginputkan sekaligus menagihkan (FPK)
tagihan Faskes 1 non Kapitasi seperti : biaya rawat inap tingkat pertama
(RITP), biaya persalihan dan biaya-biaya lain non kapitasi
Catatan : Pada user P-Care Kantor cabang mengisikan tarif pelayanan non
kapitasi pada menu Tools – setup data referensi – tarif User manual P-
Care.
Contoh tarif non kapitasi sebagai berikut :
- 01003 Pelayanan ANC (FFS)
- 01004 Pelayanan PNC (FFS)
- 01005 Pelayanan KB : Pemasangan IUD / Implant
- 01006 Pelayanan KB : Suntik
- 02003 Pelayanan tindakan pasca persalinan
- 02004 Pelayanan pra-rujukan pada komplikasi kebidanan dan neonatal
- 02005 Paket persalinan per vaginam normal
- 02006 Paket Persalinan per Vaginam dengan tindakan emergensi dasar
- 02007 Penanganan pendarahan pasca keguguran (bpjs-kesehatan.go.id)
3. Monitoring dan Evaluasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
a. Laporan jumlah kapitasi per jenis provider, per jenis peserta.
b. Laporan Non Kapitasi (Ex: apotik, optometrik, ambulan tingkat 1,
screening):
1) Jumlah pelayanan per umur, jenis kelamin, data realisasi
2) Data pengajuan klaim non kapitasi untuk dijadikan feedback
penggunaan P-Care pelayanan langsung
c. Kunjungan (jumlah kunjungan), kesesuaian diagnosa yang dirujuk
berdasarkan kompetensi dokter.
d. Rujuk balik (berapa banyak pelayanan rujuk balik yang difollow up).
e. Utilisasi pelayanan rujukan berdasarkan peserta PBI dan Non PBI (dibreak
down lagi bayar sendiri atau dibayarkan perusahaan).
f. Laporan klaim CBG dan Non CBGs (Contoh klaim non CBG: obat, alat,
ambulan rujukan).
g. Rate utilisasi dan rasio utilisasi pelayanan rujukan berdasarkan tipe, jenis
dan regionalisasi pelayanan rujukan.
h. Berapa coding yang paling tinggi dari sisi nilainya maupun volumenya (10
besar klaim, per wilayah, per rumah sakit, per regionalisasi). (bpjs-
kesehatan.go.id)
Fungsi dan Fitur P-Care
Pada dasarnya, P-Care mempunyai 2 fungsi besar, yaitu (1) Pendaftaran
Pasien, dimana entry data dilaksanakan oleh petugas pendaftaran, dan (2) Pelayanan
Pasien, dimana entry data dilaksanakan oleh dokter (atau petugas Balai Pengobatan),
didalamnya juga terdapat fitur pembuatan rujukan, dimana datanya akan dapat
langsung terbaca di FasKes Rujukan. Selain kedua fungsi tersebut terdapat fitur
tambahan seperti preview data kunjungan, jumlah peserta BPJS yang terdaftar di
suatu faskes primer, serta pengolahan data tenaga medis dan fitur penggantian
password (Dinkes gunung kidul, 2014).
Aplikasi P-care BPJS
Aplikas p-care ini diperkenalkan pertama kali tahun 2014 dan terus dilakukan
pengembangan dari BPJS Kesehatan agar selalu mutakhir dan dapat digunakan
dengan baik. Anda dapat langsung mengakses pcare melalui alamat
https://pcare.bpjs-kesehatan.go.id. Aplikasi p-care juga tersedia di PC atau hp
Android sehingga lebih praktis jika diakses..
Bagi pengguna Android, anda dapat download aplikasinya di Goole Play Store.
Penting untuk diketahui bahwa aplikasi ini tidak dapat diakses secara umum. Hanya
yang telah terdaftar atau petugas faskes tingkat 1 BPJS Kesehatan saja yang
mendapatkan akses dengan menggunakan username serta password yang telah dibuat
sebelumnya. Berikut ini adalah tutorial cara menggunakan aplikasi p-care BPJS
Kesehatan yang dapat anda praktekkan.
1. Silahkan login di https://pcare.bpjs-kesehatan.go.id
2. Akan tampil halam seperti gambar dibawah ini

3. Silahkan masukkan username dan password faskes di tempat kerja anda


4. Jika berhasil login, akan tampil halaman p-care BPJS Kesehatan seperti dibawah
ini.
Cara Mengguanakan Aplikasi Pcare BPJS Kesehatan
Berikut ini adalah penjelasan fungsi menu yang ada pada aplikasi Primary Care BPJS
Kesehatan..
1. .Home, adalah halaman depan p-care itu sendiri, seperti saat anda masuk
pertama kali.
2. Entri Data, jika anda klik menu ini akan ditampilkan 2 pilihan yakni pelayanan
dan pendaftaran, apabila terdapat pasien yang berobat untuk pertama kalinya,
silahkan melakukan pendaftaran terlebih dahulu dengan cara isikan nomor BPJS
peserta, lalu klik "cari" jika pasien tersebut termasuk pasien faskes tempat
bekerja, maka akan ditampilkan identitas pasein secara otomatis.
3. Langkah selanjutnya adalah melengkapi form yang telah disediakan meliputi,
keluhan pemeriksaan fisik, tekanan darah hingga jenis kunjungan. Setelah
lengkap, pastikan anda memeriksa kembali untuk menghindari kesalahan
penulisan. Jika sudah klik simpan. Langkah berikutnya adalah klik entry data
untuk kembali, kemudian pilih pelayanan seperti gambar dibawah ini.
4. Isi kolom "terapy" dan kolom "diagnosa" kemudian anda klik simpan. Sampai
sini proses entry data pasien BPJS Kesehatan pada faskes tingkat 1 sudah
selesai.
5. Lihat Data, di menu ini kita dapat cek data pasien yang berobat di faskes 1
tampat anda bekerja. Akan ditampilakn informasi tentang kegiatan, jenis
kunjungan, jumlah kunjungan sampai 10 daftar penyakit yang sering muncul.

Tools, menu ini digunakan untuk mengubah password p-care serta cek data
pekerja faskes tingkat 1 tempat anda bekerja. Jika anda lupa password login aplikasi
Primary Care BPJS atau menemukan error pada aplikas p-care, silahkan
menghubungi BPJS Kesehatan di daerah anda agar segera diperbaiki. Log out, menu
terakhir ini digunakan untuk keluar dari aplikasi Primary Care (P-care).
Keuntungan Menggunakan Primary Care BPJS Kesehatan
1. Proses pendaftaran pasien yang praktis, dengan menggunakan aplikasi Pcare
BPJS pendaftaran akan dilakukan secara otomatis hanya dengan memasukkan
nomor kepesertaan semua data pasien akan terekam secara otomatis.
2. Proses diagnosa penyakit cepat, apabila pasien pernah melakukan pengobatan
sebelumnya, maka petugas akan mengetahui riwayat penyakit dan penanganan
yang akan dilakukan selanjutnya.
3. Mempunyai aplikasi dengan jaringan luas, jika anda telah terdaftar
menggunakan Primary Care BPJS kesehatan, dimanapun anda berobat maka
semua data anda akan terintegrasi disemua layanan kesehatan seperti klinik
atau Puskesmas.
4. Sistem pendaftaran rujukan mudah, apabila klinik Faskes Tingkat Pertama tidak
dapat menangani penyakit yang sedang diderita, maka petugas Klinik akan
secepatnya meneruskan ke Faskes Rujukan ke Rumah Sakit yang sudah
bekerjasama secara online.
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
P-care atau kepanjangannya Primary Care merupakan sistem informasi
pelayanan pasien yang ditujukan untuk pasien berstatus BPJS-Kesehatan (Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial Bidang Kesehatan) berbasis komputer dan online via
internet. Sesuai dengan namanya maka P-care yang ditujukan bagi pelayanan primer
(puskesmas) dan didalamnya melakukan pengolahan data mulai dari pendaftaran,
bagian penegakan diagnosa, pemberian terapi, hingga pemeriksaan laboratorium. P-
care dikembangkan oleh PT. ASKES, merupakan pengembangan dari aplikasi
pelayanan kesehatan yang dulunya digunakan untuk SIDokkel digunakan juga di
Puskesmas terutama untuk verivikasi peserta secara online.
Pada dasarnya, P-Care mempunyai 2 fungsi besar, yaitu (1) Pendaftaran
Pasien, dimana entry data dilaksanakan oleh petugas pendaftaran, dan (2) Pelayanan
Pasien, dimana entry data dilaksanakan oleh dokter (atau petugas Balai Pengobatan),
didalamnya juga terdapat fitur pembuatan rujukan, dimana datanya akan dapat
langsung terbaca di FasKes Rujukan. Selain kedua fungsi tersebut terdapat fitur
tambahan seperti preview data kunjungan, jumlah peserta BPJS yang terdaftar di
suatu faskes primer, serta pengolahan data tenaga medis dan fitur penggantian
password.
B. Saran
Diharapkan makalah ini dapat dijadiakan informasi dan ilmu tentan p-care,
fungsi, cara penggunaan, kelemahan serta keuntungannya.
DAFTAR PUSTAKA

Artikel P-Care diakses dari https://www.ilmubahasa.net/2018/05/primary-care-bpjs-


kesehatan-pcare.html pada tanggal 20 Desember 2018.
Aplikasi P-Care diakses dari https://www.scribd.com/doc/241746500/Aplikasi-Primary-
Care pada tanggan 20 Desember 2018.
Dwi Santy Damayati. 2015. Gambaran Penerapan Sistem Informasi Manajemen
Kesehatan Berbasis WEB di Puskesmas Kota Makassar Tahun 2015. Public
Health Science Journal.
Dinkes GK. 2016. Dinas Kesehatan Gunung Kidul (P-care BPJS). Dinkes GK.
Hatta, G. 2013. Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana Pelayanan
Kesehatan. Jakarta: UI Press
Kementrian Kesehatan RI. 2011. Pedoman Sistem Informasi Kesehatan Tahun 2011.
Diakses dari http://mediainfo.sourceforge.net/ pada tanggal 16 Desember 2018.
Kemenkes RI. 2014. Permenkes No. 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat. Jakarta; Kemenkes RI.
P-Care diakses dari https://pcare.bpjs-kesehatan.go.id/pcare/index.jsp pada tanggal 20
Desember 2018.
WHO. 2010. Monitoring The Building Blocks Of Health Systems.

Anda mungkin juga menyukai