Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. H DENGAN POST OP


APPENDICSITIS KRONIS PADA HARI KE 7
DIRUANG SEMERU RSU PANDAN ARANG BOYOLALI

Disusun oleh :

POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG


PRODI KEPERAWATAN SEMARANG
2005
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. H DENGAN APPENDIKSITIS KRONIS
DI RUANG SEMERU RSU PANDAN ARANG SEMARANG

PENGKAJIAN
Tanggal masuk : 7 Desember 2005 Praktikan : Beny Sancaya
Jam : 13.00 WIB NIM : 1.1.1 0442
Ruang : Semeru
No. Reg. : 196963

Identitas
Nama pasien : Ny. H
Umur : 45 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Suku/ bangsa : Jawa/ Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Buruh Tani
Alamat : Gathok Tulung Klaten
MRS : 7 Desember 2005
Tgl pengkajian : 13 Desember 2005 jam 14.00

Penanggung jawab :
Nama : Ny. R
Umur :23 tahun
Hubungan dg pasien :Anak
Suku/ bangsa : Jawa/ Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : SPG
1.1 Riwayat keperawatan
1.1.1 Keluhan utama
Pasien mengatakan nyeri abdomen
1.1.2 Riwayat Perawatan sekarang
Sejak 2 hari sebelum pasien dirawat inap di ruang Semeru, pasien merasakan
nyeri perut yang teramat sakit kemudian oleh keluarga diperiksakan ke RS Pandan
Arang dan di sana pasien didiagnosa sementara adalah appendiksitis namun
setelah diperiksakan ke laboratorium akhirnya diagnosa telah ditegakkan yaitu
pasien benar-banar menderita appendiksitis kronis, akhirnya pasien dibawa ke
ruang Semeru 13 untuk di rawat inap.
1.1.3 Riwayat keperawatan yang lalu
Pasien menderita penyakit appendiksitis kronis baru kali ini.
1.1.4 Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga tidak ada yang pernah menderita penyakit yang dialami pasien saat
ini(appendiksitis) dan tidak ada yang menderita penyakit jantung, DM, Hipertensi.

POLA FUNGSIONAL GORDON


1. Pola manajemen kesehatan
Pasien mengatakan jika ada keluarga yang sakit maka segera dibawa tempat
pelayanan kesehatan terdekat baik itu poliklinik maupun dokter. Saat pasien sakit,
ia berusaha untuk mendatangi tempat pelayanan kesehatan guna kesembuhan
penyakitnya.
2. Pola nutrisi
Saat dirumah, pasien mampu menjaga pola makan sesuai dengan kebutuhan
tubuhnya. Pasien makan 3 x sehari dengan porsi sedang, sedangkan setelah di
Rumah sakit sebelum dan setelah operasi pasien dianjurkan puasa namun pada
saat di kaji pasien sudah flatus itu artinya pasien sudah bisa makan namun makan
yang disediakan barupa makanan yang lunak.

3. Pola eliminasi
Sebelum sakit pasien BAB 1x / hari dan BAK 4 x / hari saat sakit pasien
mengalami kesulitan dalam BAB dengan frekuensi 1x selama di rawat yaitu 6 hari
setelah di rawat pasien baru BAB dan BAK dengan konsistensi padat pasien
sedikit mengejan saat BAB, warna feses kuning agak gelap
4. Pola aktivitas
Saat sebelum sakit pasien beraktivitas seperti biasa yaitu bekerja, dan melakukan
kegiatan yang lain sesuai dengan rutinitasnya. Diwaktu sakit pasien tidak bekerja
karena sakit yang dialami aktivitas pasien sedikit-sedikit mampu berjalan namun
harus dibantu oleh keluarga.
5. Pola motorik dan kognitif
Pasien setiap harinya bekerja sebagai buruh tani. Saat sakit pasien tidak bekerja
karena kondisinya saat ini tidak memungkinkan sehingga pasien merasa ingin
sekali sembuh agar dapat melakukan semua yang penah ia lakukan. Pasien dapat
mengingat waktu yang lampau.
6. Pola tidur dan istirahat
Sebelum sakit pasien tidak ada keluhan dengan kebiasaan tidurnya yaitu 6- 8 jam/
hari. Ketika sakit pasien mengeluh kesulitan untuk tidur karena merasakan
tubuhnya tidak nyaman terutama pada bagian luka post op di abdomen kemudian
yang menyebabkan juga adalah kondisi lingkungan yang tidak tenang.
7. Pola persepsi diri dan konsep diri
Pasien bingung dengan keadaannya saat ini namun setelah tahu tentang
penyakitnya ia merasa bahwa dirinya akan sembuh karena setiap penyakit pasti
ada obatnya meskipun jangka waktunya lama.
8. Pola hubungan sosial
Hubungan pasien di rumah tangga baik dengan tetangga serta kerabat keluarga
yang lain pun baik terbukti pada waktu jam berkunjung banyak sekali yang
berkunjung, bahkan dengan perawat ia sangat komunikatif.

9. Pola seksualitas dan reproduksi


Status pasien adalah janda, pasien memiliki 3 anak yang ketiganya sudah
memiliki penghasilan.
10. Pola mengatasi permasalahan hidup
Pasien selalu memusyawarahkan dengan keluarga bila ada masalah, termasuk
dengan penyakit yang dialami saat ini.
11. Pola nilai dan kepercayaan/ agama
Sebelum sakit pasien masih menjalankan ibadah rutin sebagai seorang muslim
namun selama sakit pasien tetap menjalankan sholat dan terus berdoa untuk
kesembuhannya.

1.2 Pemeriksaan fisik


Kesadaran : Composmentis
Tekanan darah 110/70 mmHg
Nadi : 84x/ menit
Pernafasan : 20x/ menit
Suhu tubuh : 36,20 C

Kulit :
Kering, bersisik, sawo matang turgor kurang dan tidak ada sianosis
Kepala :
Bentuk kepala mesosephal,tidak ada lesi dan bersih.
Mata :
Isokor, reflek pupil simetris, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikteric, tidak
ptosis, koordinasi gerak mata simetris dan mampu mengikuti pergerakan benda secara
terbatas.
Hidung :
Simetris, bersih, tidak ada polip hidung, septum diviasi tidak ada
Telinga :
Simetris, bersih, tidak ada tanda peradangan ditelinga/ mastoid. Cerumen tidak ada,
reflek suara baik dan tidak berdengung.
Mulut :
Bibir tidak cyanosis, mukosa mulut lembab, tonsil tidak membesar.
Leher :
Tidak terdapat pembesaran kelenjar thiroid. Vena jugularis tidak membesar.
Dada :
▪ Inspeksi : Bentuk simetris, IC tidak tampak.

▪ Palpasi : tactil fremitus normal, ictus cordis ada di IC IV-V sinistra..

▪ Perkusi : terdengar suara sonor seluruh lapang paru.

▪ Auskultasi : suara nafas vesikuler, tidak terdapat wheezing/ronchi.


Abdoment :
* Inspeksi : Tidak ada pembesaran hepar, terdapat luka operasi pada abdomen
* Auskultasi : Bising usus ada, perilstaltik menurun
* Palpasi : Ada nyeri tekan
* Perkusi :Tidak terdengar suara pekak
Ekstrimitas :
# Atas : tidak terdapat infus di kedua tangan, bersih tidak ada luka
# Bawah : bersih tidak ada luka
1.3 Pemeriksaan diagnostic
Laboratorium
Tanggal 7 Desember 2005
Kimia klinik
▪ Ureum :10 mg/ dl

▪ Creatinin : 1,03 mg/dl


Hematologi
▪ Hemoglobin : 13,2 gr/ dl

▪ Lekosit 10,9 ribu/ mmk

▪ LED :32/60 Jam


NO TGL/ JAM DATA FOKUS ETIOLOGI MASALAH T
1. 13 – 12 – 2005 DS : pasien mengatakan Apendiks Nyeri akut b/d
14.30 WIB terasa nyeri pada apendiks terjadi
abdomen kanan peradangan
bawah Peradangan
DO :
Tampak luka operasi Rangsang syaraf reseptor
pada abdomen
bagian kanan bawah Nyeri

2. 13-12-2005 DS : Pasien Appendiksitis Gangguan eliminasi


14.30 WIB mengatakan sangat bowel (konstipasi)
jarang BAB dan Perilstatik usus menurun b/d perilstatik usus
mengejan saat BAB nmenurun
DO : BAB 1 x selama 1 Konstipasi
minggu
Konsistensi feses
padat

3 13-12-2005 DS : Pasien mengatakan Appendiksitis Gangguan pola tidur


14.30 WIB sulit tidur b/d gangguan
DO : Tidur Cuma 4 jam Ggn psikologis psikologis akibat
setiap hari Nyeri abdomen nyeri abdomen

Gangguan pola tidur

DAFTAR MASALAH
RENCANA PERAWATAN

No TGL/JAM DP TUJUAN INTERVENSI TTD


1. 13-12-2005 1 Setelah dilakukan tindakan - Monitor TTV
14.30 WIB keperawatan selama 2x24 - Monitor KU
jam menjadi efektif dengan - Kaji skala nyeri (0-10),
kriteria selidiki dan laporkan
- Pasien mengatakan perubahan nyeri dengan
nyerinya berkurang cepat
- Aktivitas berlangsung - Kolaborasi dengan dokter
normal atas pemberian obat anti
nyeri
- Diskusikan perawatan
termasuk mengganti
balutan

2 13-12-2005 2 BAB kembali normal setelah - Kaji konsisitensi feces,


14.30WIB dilakukan perawatan 2x24 warna feces, frekuensi
jam dengan kriteria BAB dan bau
- konsistensi feces
normal - Kolaborasi dengan dokter
- frekuensi BAB atas pemberian obat yang
normal 1-2 kali sehari mengandung laksatif

- Konsul dengan ahli gizi


untuk pemberian diet
seimbang dengan tinggi
serat dan bulk

3 13-12-2005 3 kembali pola tidur kembali - kaji pola tidur pasien


14.30WIB terpenuhi setelah dilakukan - Ciptakan kondisi yang
perawatan 2x24 jam dengan nyaman dan lingkungan
criteria yang tenang

- tidur kembali - Kolaborasi pemberian


terpenuhi 6-8 jam obat tidur jika perlu
setiap hari
- Pasien tampak segar
dan melanjutkan
aktivitas dengan baik
TINDAKAN KEPERAWATAN
No TGL/ JAM DP TIDAKAN KEPERAWATAN RESPON TTD
1. 13-12-2005 1 - Memonitor TTV KU dan TTV pasien
14.30 WIB - Memonitor KU menjadi normal

- Mengkaji skala nyeri (0-10)dan menyelidiki dan Pasien dapat mengerti


melaporkan perubahan nyeri dengan tepat dan dapat
menunjukkan skala
nyeri pada dirinya

- mengkolaborasikan dengan pemberian obat anti Pasien mau mengerti


nyeri dan melaksanakan
dengan baik

- Mendiskusikan perawatan termasuk mengganti Pasien dapat


balut merasakan nyerinya
berkurang

2 13-12-2005 2 - Mengkaji konsistensi feces, warna Pasien mampu


14.30 WIB feces,frekuensi BAB dan bau menunjukkan kriteria
feces dan mampu
mengatakan frekuensi
BAB

- Mengkolaborasikan untuk pemberian obat yang Pasien tidak lagi


mengandung laksatif / pelembek feces mengejan dan pasien
mengatakan BAB
kembali normal 1-2
kali sehari

- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk pemberian Pasien dapat


makanan diet seimbang yang tinggi serat dan bulk melaksanakan dengan
baik
3 13-12-2005 3 - Mengkaji pola tidur pasien Pasien mampu
14.30 WIB menyebutkan pola
tidur pada dirinya

- Menciptakan kondisi yang nyaman dan suasana Pasien menerima apa


yang tenang yang diberikan

- Kolaborasi pemberian obat tidur jika perlu Pasien mampu


melaksanakan dengan
baik

CATATAN PERKEMBANGAN

No TGL/ JAM DP CATATAN PERKEMBANGAN T


1. 14-12-2005 1 S: Pasien mengatakan lebih merasa enakkan karena nyerinya berangsur-
14.30WIB angsur berkurang
O : Hilang rasa gelisah
Pasien lebih terlihat tidak ada tarikan wajah akibat nyeri
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi

2 14-12-2005 2 S : Pasien mengatakan sedikit ada perubahan pada BAB


14.30 WIB O : BAB masih padat namun sedikit lembek
Frekuensi masih belum sesuai
Warna feces masih nsama
A : Masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi

3 14-12-2005 3 S : Pasien mengatakan bahwa pola tidurnya kembali normal


14.30 WIB O : Pasien dapat tertidur pulas tanpa kecemasan
A : Masalah teratasi
P:-

Anda mungkin juga menyukai