Laporan Andre Spektro
Laporan Andre Spektro
SPEKTROFOTOMETRI
RIZDA ARIFIN
H311 14 505
BAB I
PENDAHULUAN
yang memakai sumber REM (radiasi elektromagnetik) ultraviolet dekat (190-380 nm)
digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan
kualitatif yang didasarkan pada interaksi antara materi dengan cahaya. Peralatan yang
dapat berupa cahaya visibel, UV dan inframerah, sedangkan materi dapat berupa
atom dan molekul namun yang lebih berperan adalah elektron valensi. Sinar atau
cahaya yang berasal dari sumber tertentu disebut juga sebagai radiasi elektromagnetik.
memahami prinsip dasar dalam pengukuran absorbansi yang diberikan suatu sampel
merupakan dasar dari berbagai metode analisis lainnya seperti AAS, ICP dan
lain-lain.
1.2 Maksud dan Tujuan Percobaan
berbeda-beda.
Prinsip dari percobaan ini adalah melewatkan berkas cahaya tampak (visible)
dengan intensitas cahaya yang melewati sel referensi atau pembanding, Menentukan
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Spektrofotometri
fotometri nyala. Pada pertengahan abad ke-19, seorang kimiawan Jerman bernama
spektrometer. Dengan alat ini mereka berhasil menemukan 2 unsur baru yaitu cesium
dan rubidium. Dengan metode ini pulalah unsur-unsur lain khususnya unsur-unsur
gas mulia ditemukan (Takeuchi, 2006). Warna adalah salah satu kriteria untuk
2000):
1. Sumber cahaya
intensitas sepanjang semua panjang gelombang dengan stabilitas yang tinggi dan
3. Sel
4. Detektor
menjadi sinyal listrik. Detektor ini idealnya memberikan respon yang linear
terhadap daya radiasi, zat pengganggu yang rendah dan sensitivitas yang tinggi.
didasarkan pada transisi n-π ataupun π-π dan karenanya memerlukan hadirnya gugus
kromoforat dalam molekul itu. Transisi ini terjadi dalam daerah spektrum (sekitar
200 hingga 700 nm) yang praktis untuk digunakan dalam eksperimen.
Spektrofotometri UV-VIS yang komersial biasanya beroperasi dari sekitar 175 atau
2.3 Absorbansi
Rumus yang diturunkan dari Hukum Beer dapat ditulis sebagai (Mukti, 2012):
A= a . b . c atau A = ε . b . c (2.2)
dimana:
A = absorbansi
ε = tetapan absorptivitas molar (jika konsentrasi larutan yang diukur dalam molar)
“Jumlah radiasi cahaya tampak (ultraviolet, inframerah dan sebagainya) yang diserap
atau ditransmisikan oleh suatu larutan merupakan suatu fungsi eksponen dari
konsentrasi zat dan tebal larutan”. Berdasarkan hukum Lambert-Beer, rumus yang
panjang lintasan cahaya d dan konsentrasi larutan c. Hubungan linier didapatkan bila
gelombang sinar yang diserap sampel. Panjang gelombang sinar yang diserap oleh
METODOLOGI PERCOBAAN
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah larutan CuSO4 0,2 M,
CuSO4 0,04 M, CuSO4 0,06 M, CuSO4 0,08 M, CuSO4 0,1 M, akuades, tissue roll dan
sabun.
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah labu ukur 50 mL,
pipet volume 5 mL, pipet volume 10 mL, pipet tetes, Spektrofotometer UV-Vis,
Dibuat deretan larutan CuSO4 dengan konsentrasi 0,04 M; 0,06 M; 0,08 M dan
Disiapkan larutan CuSO4 0,04 M; 0,06 M; 0,08 M dan 0,1 M. Kuvet 1 diisi
tersebut. Setelah alat menunjukkan angka nol, kuvet yang berisi akuades dilepas
kemudian dimasukkan kuvet kedua yang berisi larutan CuSO4 0,06 M. Dicatat
panjang gelombang dan nilai absorbansi yang dihasilkan. Dilakukan hal yang sama
Grafik
1.2
1 y = 10.585x - 0.0312
0.8 R² = 1
Absorbansi
0.6
Series1
0.4
Linear (Series1)
0.2
0
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12
Konsentrasi (M)
4.2 Pembahasan
(larutan), maka sebagian cahaya tersebut akan diserap, sebagian dipantulkan dan
sebagian dipancarkan. Pada percobaan ini digunakan larutan CuSO4 0,2 M dan
larutan yang belum diketahui konsentrasinya yang digunakan dalam percobaan ini
Dalam percobaan, dibuat deret standar 0,04 M; 0,06 M; 0,08 M dan 0,1 M.
volume yang harus digunakan, maka digunakan rumus pengenceran dan diperoleh
sampai cahaya indikator berwarna hijau. Kemudian sampel comporlement yang telah
akan berkedip dan akan berhenti saat data absorbansi dan spektrum telah terbaca.
Pada percobaan ini, diperoleh nilai absorbansi sampel pertama yaitu 0,393, sampel
kedua yaitu 0,602, sampel ketiga yaitu 0,817 dan sampel keempat 1,027. Setelah
dibuat kurva kalibrasinya maka dapat dilihat bahwa semakin tinggi konsentrasi maka
serta alat spektrofotometer kurang baik karena ketika dikalibrasi titik nol
didapatkan hasil yang tidak sama dengan nol. Kesalahan lain yang mungkin terjadi
pada percobaan ini adalah kurang bersihnya alat yang digunakan, praktikan yang
kurang teliti dalam pembuatan larutan standar serta pengenceran yang kurang
sempurna, terjadinya serapan radiasi oleh sidik jari pada kuvet, terdapat gelembung
5.1 Kesimpulan
maksimum serapan larutan CuSO4 adalah 750 nm. Hasil ini diperoleh dari
kalibrasi dapat dibuat. Adapun kurva kalibrasi yang berhasil dibuat menghasilkan
persamaan y= -0,0312 + 10,585x. Pada kurva kalibrasi terlihat bahwa semakin tinggi
5.2. Saran
Day, R.A., dan Underwood, A.L., 2002, Analisis Kimia Kuantitatif, Jakarta, Erlangga.
Khopkar, S.M., 2002, Konsep Dasar Kimia Analitik, Jakarta, Universitas Indonesia.
Purwanto, dan Ernawati, F., 2012, Metode Spektrofotometri UV-Vis untuk Pengujian
Kadar Silika dalam Natrium Zirkonat, Prosiding Seminar Penelitian dan
Pengelolaan Perangkat Nuklir: 56-62.
Takeuchi, Y., 2006, Buku Teks Pengantar Kimia, Diterjemahkan oleh: Ismunandar,
Tokyo, Iwanami Publishing Company.
Lampiran 1. Bagan kerja
CuSO4
mengkalibrasi.
Hasil
CuSO4
0,06 M.
dan 0,1 M.
Hasil