Anda di halaman 1dari 4

PERCOBAAN 4

ANALISIS SPEKTROMETRI LARUTAN TEMBAGA


A. TUJUAN PERCOBAAN

1. Menentukan panjang gelombang maksimum serapan larutan CuSO 4


2. Membuat kurva kalibrasi larutan CuSO4
3. Menentukan konsentrasi tembaga dalam sampel larutan menggunakan spektrofotometer

B. LANDASAN TEORI

Spektrofotometer bekerja dengan cara melewatkan berkas sinar dengan panjang gelombang terpilih
melewati sel yang mengandung sampel dan membandingkan intensitas sinar yang diteruskan dengan intensitas
sinar yang sama melewati sel referens (pembanding), tanpa sampel. Luaran hasil pengukuran dengan alat ini adalah
serapan optik (absorbansi), A. Hubungan antara A dengan intensitas sinar awal (I 0) dengan intensitas sinar yang
diteruskan (I) seperti ditunjukkan oleh persamaan (1.1). Banyak instrumen juga diatur untuk mengukur %
transmitan sinar (%T=(I0/I) x 100)

A = Log10 (I0/I) (1.1)

Pengukuran kuantitatif, menggunakan panjang gelombang yang tepat, oleh karena itu dilakukan
pengukuran pada beberapa panjang gelombang, sehingga diperoleh panjang gelombang maksimum dalam
spektrum serapan. Umumnya, instrumen UV/Vis sekarang mempunyai rentan panjang gelombang 200-1000 nm.
Hubungan kuantitatif antara A dengan konsentrasi komponen terlarut (c) ditunjukkan oleh persamaan (1.2), yang
dikenal dengan persamaan Beer-Lambert.
Lambang a (atau €) dan B masing-masing adalah koefisien absorbsi molar (aextinction coefficient) dan
panjang sel.

A=axbxc (1.2)

Bilamana nilai A diketahui yaitu dengan cara mengukur absorbansi larutan pada panjang gelombang
maksimum, maka konsentrasi suatu komponen tertentu dalam larutan (€/a diketahui atau tapat) dapat ditentukan
menggunakan persamaan (1.2) atau menggunakan kurva kalibrasi.
C. ALAT DAN BAHAN

Alat :
1. Spektrofotomter UV/VIS
2. Labu takar 50 mL 5 buah
3. Pipet ukur 5 mL, 1 buah
4. Erlenmeyer 100 mL 1 buah
5. Karet pengisap (bulb pipet filler) 1 buah

Bahan :
1. Larutan CuSO4 0,2 M
2. Larutan CuSO4 yang belum diketahui konsentrasinya (sample)
3. Kertas grafik atau program excel

D. CARA KERJA

1. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Larutan CuSO4


- Sediakan larutan CuSO4 dengan konsentrasi 0,2 M dan aquades sebagai blanko atau referens. Masukkan
larutan CuSO4 ke dalam kuvet (1) dan aquadest ke dalam kuvet (2) dengan volume masing-masing ¾ sel
(kuvet).
- Masukkan kuvet yang berisi aquadest ke dalam tempat sel alat, atur hingga serapan (A) menunjukkan nol
(0).
- Selanjutnya ganti blanko dengan kuvet yang berisi larutan CuSO 4 , ukur serapannya pada panjang
gelombang awal 400 nm.
- Lakukan cara diatas untuk pengukuran absorbansi larutan pada deretan panjang gelombang 400 - 700 nm.
- Buatlah grafik hubungan antara panjang gelombang dengan absorbansi. Serapan tertinggi pada panjang
gelombang tertentu adalah merupakan panjang gelombang serapan maksimum larutan CuSO 4.

2. Pembuatan Kurva Kalibrasi

1|Analisis spektrometri larutan tembaga


- Buatlah deretan larutan CuSO4 dengan konsentrasi 0,05; 0,10; 0,15; 0,20 dan 0,25 M. Bila serapan larutan
tersebut terlampau tinggi, buatlah larutan lebih encer, atau bilamana serapan larutan terlampau rendah,
maka buatlah deretan larutan baru yang sedikit lebih pekat.
- Ukur serapan masing-masing deretan larutan tersebut pada panjang gelombang maksimum. Gunakan
aquadest sebagai blanko atau referens.
- Setelah pengukuran selesai, buatlah kurva yang menghubungkan antara konsentrasi larutan CuSO 4 dengan
absorbansi terukur.

3. Penentuan Konsentrasi Larutan CuSO4


- Mintalah larutan CuSO4 yang belum diketahui konsentrasi pada asisten. Masukkan larutan tesebut ke
dalam kuvet, lalu ukur serapananya pada panjang gelombang maksimum.
- Cara yang serupa bahwa sebelum pengukuran sampel, serapan blanko atau referens diatur hingga
menunjukkan angka nol (0). Plot serapan larutan sampel terhadap konsentrasi pada kurva kalibrasi.
Konsentrasi yang ditunjukkan hasil plot tersebut adalah konsentrasi CuSO 4 dalam larutan atau gunakan
persamaan regresi linier pada kurva untuk mengetahui konsentrasi larutan tersebut.

E. PENGAMATAN

1. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Larutan CuSO4

No. Panjang Gelombang (nm) Absorbansi (A)

1 400 ..................................
2 405 ..................................
3 410 ..................................
4 415 ..................................
..... ...... ..................................
5 700 ..................................

2. Pembuatan Kurva Kalibrasi Larutan CuSO4

No. Konsentrasi (M) Absorbansi (A)

1 0,05 ..................................
2 0,10 ..................................
3 0,15 ..................................
4 0,20 ..................................
5 0,25 ..................................

3. Penentuan Konsentrasi Sampel Larutan CuSO4

No. Sampel / Ulangan Absorbansi (A)

1 A ..................................
2 A ..................................
3 A ..................................
4 B ..................................
5 B ..................................
6 B ..................................

F. PERHITUNGAN

1. Grafik hubungan antara panjang gelombang dengan absorbansi (gunakan program excel)

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Panjang gelombang Maksimum : .......... nm


2. Grafik hubungan antara panjang gelombang dengan absorbansi (gunakan program excel)

2|Analisis spektrometri larutan tembaga


3. Plot Absorbansi Sampel A dan B Terhadap Konsentrasi CuSO 4 pada Kurva Baku

No. Sampel / Ulangan Absorbansi (A) Konsentrasi (M)

1 A .................................. ..................................
2 A .................................. ..................................
3 A .................................. ..................................
4 Rerata .................................. ..................................

5 B .................................. ..................................
6 B .................................. ..................................
7 B .................................. ..................................
8 Rerata .................................. ..................................

G. PEMBAHASAN

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

H. KESIMPULAN

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Makassar, ..........................................
Asisten, Praktikan,

3|Analisis spektrometri larutan tembaga


(_______________________) (_______________________)

4|Analisis spektrometri larutan tembaga

Anda mungkin juga menyukai