Anda di halaman 1dari 7

APA ITU KOMUNIKASI SEL ?

Komunikasi sel adalah Kemampuan sel untuk berkomunikasi, yaitu menerima dan
mengirimkan 'sinyal' dari dan kepada sel lain, menentukan interaksi antarorganisme uniseluler
serta mengatur fungsi dan perkembangan tubuh organisme multiseluler.

KOMUNIKASI SEL DI TUMBUHAN


mungkin memiliki antara 103 dan 105 plasmodesmata yang menghubungkannya dengan sel-
sel yang berdekatan. Di tumbuhan, plasmodesmata melakukan banyak fungsi yang sama seperti
gap junctions. Plasmodesmata berfungsi menghubungkan sel yang satu dengan sel lainnya
melalui retikulum endoplasma dengan celah yang disebut desmotubul; memberikan suatu rute
yang mudah untuk pergerakan ion-ion, molekul-molekul kecil seperti gula dan asam amino,
dan makromolekul seperti RNA antar sel.

KOMUNIKASI SEL DI HEWAN


Gap junctions merupakan celah sempit di antara membran 2 sel atau dinding sel (sekitar 2-4
nm) yang dihubungkan oleh channel protein. Gap junctions disusun oleh connexon (12 satuan
protein), connexon tersusun atas 6 subunit connexin transmembran.
Komunikasi gap junctions juga dapat diregulasi oleh sinyal-sinyal ekstraseluler. Contohnya
adalah neurotransmitter dopamine yang mengurangi komunikasi gap junctions di antara kelas
neuron dalam retina sebagai jawaban atas peningkatan dalam intensitas cahaya.
KOMUNIKASI SEL DI BAKTERI
Bakteri berkomunikasi satu sama lain dalam proses quorum sensing (pengindraan kuorum)
untuk menentukan apakah jumlah mereka sudah cukup sebelum membentuk biofilm

JENIS-JENIS JUNCTION
1. Occluding junctions. Fungsi occluding junctions adalah menghubungkan sel
epitel yangsatu dengan sel epitel yang lain, membagi sel atas & domain yaitu domain apikal
dan basolateral,mencegah protein membran di domain apikal bergerak ke domain
basolateral, dan menyegelruang antar & sel serta mencegah lalu lintas molekul di ruang
antar sel.
a. Tight junctions merupakan occluding junctions yang penting dalam
mempertahankan perbedaan konsentrasi molekul-molekul hidrofilik kecil diseberang
lembaran-lembaran sel epitel.
2. Anchoring junctions menghubungkan sitoskeleton suatu sel ke sitoskeleton sel
tetangganya atau ke matriks ekstraseluler. Anchoring junctions tersebar luas dalam jaringan-
jaringan hewan dan paling melimpah dalam sel-sel jantung, otot, dan epidermis. Fungsi
anchoring junctions adalah menghubungkan sel dengan sel, menghubungkan sitoskeleton 2 sel
yang berdampingan, menyatukan sel dalam satu kesatuan kokoh, dan menghubungkan sel
dengan matriks ekstraseluler.
Anchoring junctions terdapat dalam 4 bentuk yang berbeda secara fungsional yaitu
adherens junctions dan desmosom (memegang sel bersama-sama dan dibentuk oleh
transmembrane adhesion proteins yang termasuk dalam famili cadherin), focal adhesions dan
hemidesmosom (mengikat sel-sel pada matriks ekstraseluler dan dibentuk oleh transmembrane
adhesion proteins pada famili integrin).

Desmosom menghubungkan intermediate filaments dari sel ke sel. Desmosom


biasanya ada di epitel (misalnya kulit). Desmosom juga ditemukan dalam jaringan otot
dimana mereka mengikat sel-sel otot ke sel yang lainnya.

.
3. Communicating junctions

a. Gap junction
Gap junctions merupakan celah sempit di antara membran 2 sel atau dinding sel (sekitar 2-4
nm) yang dihubungkan oleh channel protein. Gap junctions disusun oleh connexon (12 satuan
protein), connexon tersusun atas 6 subunit connexin transmembran.
Komunikasi gap junctions juga dapat diregulasi oleh sinyal-sinyal ekstraseluler. Contohnya
adalah neurotransmitter dopamine yang mengurangi komunikasi gap junctions di antara kelas
neuron dalam retina sebagai jawaban atas peningkatan dalam intensitas cahaya.
Fungsi gap junctions adalah membolehkan jalan lintasan ion-ion dan molekul-molekul kecil
yang dapat larut dalam air.

b. Plasmodesmata
Plasmodesmata merupakan hanya junction interseluler dalam tumbuhan. Suatu sel tumbuhan
mungkin memiliki antara 103 dan 105 plasmodesmata yang menghubungkannya dengan sel-
sel yang berdekatan. Di tumbuhan, plasmodesmata melakukan banyak fungsi yang sama
seperti gap junctions. Plasmodesmata berfungsi menghubungkan sel yang satu dengan sel
lainnya melalui retikulum endoplasma dengan celah yang disebut desmotubul; memberikan
suatu rute yang mudah untuk pergerakan ion-ion, molekul-molekul kecil seperti gula dan
asam amino, dan makromolekul seperti RNA antar sel.
METODE KOMUNIKASI ANTAR SEL
Di dalam tubuh terdapat tiga metode komunikasi antar sel, yaitu:
1) Komunikasi langsung, adalah komunikasi antar sel yang sangat berdekatan. Komunikasi ini
terjadi dengan mentransfer sinyal listrik (ion-ion) atau sinyal kimia melalui hubungan yang
sangat erat antara sel satu dengan lainnya. Gap junction merupakan protein saluran khusus yang
dibentuk oleh protein connexin. Gap junction memungkinkan terjadinya aliran ion-ion (sinyal
listrik) dan molekul-molekul kecil (sinyal kimia), seperti asam amino, ATP, cAMP dalam
sitoplasma kedua sel yang berhubungan.
2) Komunikasi lokal, adalah komunikasi yang terjadi melalui zat kimia yang dilepaskan ke
cairan ekstrasel (interstitial) untuk berkomunikasi dengan sel lain yang berdekatan (sinyal
parakrin) atau sel itu sendiri (sinyal autokrin).
 Parakrin – Sel mengsekresikan substansi yang mempengaruhi sel lain di sekitarnya
 Sinaptik – Pensinyalan pada sel saraf dimana sel saraf melepaskan molekul
neurotransmitter ke sinapsis
 Endokrin/Hormonal – Sel di satu bagian tubuh mengirimkan hormon melalui aliran
darah untuk mempengaruhi bagian lain

3) Komunikasi jarak jauh: adalah komunikasi antar sel yang mempunyai jarak cukup jauh.
Komunikasi ini berlangsung melalui sinyal listrik yang dihantarkan sel saraf dan atau dengan
sinyal kimia (hormon atau neurohormon) yang dialirkan melalui darah.

MOLEKUL SINYAL
Pensinyalan sel (bahasa Inggris: Cell signaling) adalah bagian sebuah sistem komunikasi yang
sangat kompleks pada tingkat seluler yang mengatur aktivitas dan koordinasi antar sel. Pada
umumnya proses isyarat seluler terdiri dari tiga tahap yaitu:

 Transduksi; menimbulkan perubahan konformasi pada pencerap yang menyebabkan


interaksi antara pencerap dengan molekul intraselular. Transduksi juga dapat menyebabkan
perubahan konformasi/struktural pada protein seluler lainnya, misalnya aktivasi enzim.
 Pencerap; mirip dengan mekanisme reaksi kimiawi antara enzim dengan substrat yang
membentuk kompleks enzim-substrat, seperti analogi kunci dan gembok. Molekul ligan
yang biasanya bersifat hidrofilik hanya dikenali oleh satu pencerap protein yang terikat
dengan membran sel.
 Respon; berupa aktivitas seluler, sebagai katalisis enzim atau penyusunan kembali
sitoskeleton atau aktivitas gen yang bersifat spesifik
TAHAPAN KOMUNIKASI ANTAR SEL
Dalam berkomunikasi, sel mempunyai proses komunikasi yang dibagi menjadi tiga tahap, yaitu
: 1. Penerimaan (reseption) , merupakan pendeteksian sinyal yang dating dari luar sel oleh sel target. Sel
kimiawi terdeteksi apabila sinyal itu terikat pada protein seluler, biasanya pada permukaan sel yang
bersangkutan.
2. Transduksi, diawali dengan pengikatan molekul sinyal mengubah protein reseptor. Tahap
transduksi ini mengubah sinyal menjadi suatu bentuk yang dapat menimbulkan respon seluler
spesifik. Pada system Sutherland, pengikastan epinefrin kebagian luar protein reseptor dalam membrane
plasma sel hati berlangsung melalui serangkaian langka untuk mengaktifkan glikogen
fosforilase. Transduksi ini kadang-kadang terjadi dalam satu langkah, tetapi lebih sering
membutuhkan suatu urutan perubahan dalam sederetan molekul yang berbeda (jalur transduksi) sinyal.
Molekul di sepanjang jalur itu sering disebut molekul relay.

Transduksi sinyal meliputi aktifitas sebagai berikut:


a. Pengenalan berbagai sinyal dari luar terhadap reseptor spesifik yang terdapat pada permukaan
membran sel.
b. Penghantaran sinyal melalui membran sel ke dalam sitoplasma.
c. Penghantaran sinyal kepada molekul efektor spesifik pada bagian membran sel atau efektor
spesifik dalam sitoplasma. Hantaran sinyal ini kemudian akan menimbulkan respon spesifik terhadap
sinyal tersebut. Respon spesifik yang timbul tergantung pada jenis sinyal yang diterima. Respon
dapat berupa peningkatan atau penurunan aktifitas enzim-enzim metabolik, rekonfigurasi
sitoskeleton, perubahan permeabilitas membran sel, aktifasi sintesa DNA, perubahan ekspresi genetik
atupun program apoptosis.

Secara singkat langkah-langkah transduksi sinyal adalah:


1) Sintesis molekul sinyal oleh sel yang memberi sinyal.
2) Pelepasan molekul sinyal oleh sel yang memberi sinyal.
3) Transpor sinyal oleh sel target.
4) Pengikatan sinyal oleh reseptor spesifik yang menyebabkan aktivasi reseptor tersebut.
5) Inisiasi satu atau lebih jalur transduksi sinyal intrasel.
6) Peubahan spesifik fungsi, metabolisme, atau perkembangan sel.
7) Pembuangan sinyal yang mengakhiri respon sel.
- Nicen Marianty H041181023-

Anda mungkin juga menyukai