Anda di halaman 1dari 9

BAB III VARIABEL, IDENTIFIER DAN TIPE DATA

Pertemuan Minggu 4
Alokasi Waktu : 2 Jam Pertemuan
Standar Kompetensi : Siswa dapat membuat program komputer sederhana dengan
menggunakan bahasa C
Kompetensi Dasar : Memahami penamaan variabel dan macam-macam tipe data, operator
dalam bahasa C
Indikator : Siswa dapat memahami konsep variabel dalam bahasa C.
Siswa memahami berbagai macam tipe data dalam bahasa C

1.1. IDENTIFIER
Semua angka dan huruf yang digunakan dalam program komputer disimpan di dalam unit
memori. Secara konseptual, lokasi memori di dalam unit memori dianalogikan seperti kamar-
kamar yang terdapat dalam sebuah hotel. Layaknya kamar hotel setiap memori dalam unit
memori memiliki nomor kamar yang berbeda antara satu dengan yang lain. Sebelum muculnya
bahasa pemrograman tingkat tinggi seperti C, lokasi memori secara individu di ketahui dari
alamatnya, sebagai contoh untuk menyimpan nilai integer 10 dan 100 dalam unit memori di
simpan dalam alamat memori 1652 dan 2548. Dari ilustrasi diatas maka muncul suatu algoritma
untuk menginisialiasai nilai tersebut di dalam unit memori sebagai berikut :

Letakkan nilai 100 pada lokasi memori 2548


Letakkan nilai 10 pada lokasi memori 1652
10 100

Gambar 3.1
Penempatan Nilai 2548
1652
pada Memori Komputer

Dalam bahasa tingkat tinggi penempatan suatu nilai dalam alamat memori tertentu diwakili oleh
sebuah nama yang diambil dari bahasa alami. Penamaan simbol yang mewakili alamat memori
disebut sebagai variabel. Menganalogikan dengan sebuah komplek perumahan, konsep variabel
ini serupa dengan pemasangan papan nama pemiliki rumah nomor sekian. Dalam kehidupan
sehari-hari penunjukan sebuah rumah akan lebih mudah dengan menunjuk nama pemiliknya
misalnya rumah Bapak Hadi atau rumah Bapak Eko dari pada menyebutkan nomor rumahnya
misalnya rumah nomor 365A atau rumah nomor 101B. Dengan menggunakan variabel ini
maka proses penyimpanan nilai 10 dan 100 di dalam unit memori menjadi sebagai berikut:
N1 = 10
N2 = 100

Modul Pemrograman Dasar X RPL_Disusun oleh : Rima Ariona N.A., S.Pd. 1


N1 dan N2 adalah nama variabel yang diberikan oleh programer untuk menyinpan nilai 10 dan 100
ke dalam memori yang lokasinya berada pada 1652 dan 2548. Dengan konsep penamaan ini maka
seorang programer tidak perlu tahu dimana tepatnya nilai-nilai tersebut disimpan, seorang programer
hanya perlu untuk mengetahui tentang nama-nama yang sudah di deklarasikan untuk digunakan
pada saat pengembangan program selanjutnya.
Analogi dalam bahasa matematika seperti x = y + z. x, y, dan z adalah nama-nama yang diberikan
untuk mewakili nilai tertentu yang diwakilinya. Identifier (Pengenal) merupakan nama yang biasa
digunakan untuk suatu peubah (variable), konstanta, fungsi, atau obyek lain yang didefinisikan oleh
pemrogram. Ketika menggunakan identifier dalam program, perlu identifikasi awal untuk masing-
masing variabel tersebut. Aturan yang berlaku untuk penamaan identifier adalah:
 Pengenal harus diawali dengan huruf (A .. Z, a .. z) atau karakter garis bawah ( _ ).
 Selanjutnya dapat berupa huruf, angka (0 .. 9), karakter garis bawah, atau simbol seperti dolar($),
%, dll.
 Pengenal tidak boleh mengandung spasi
 Panjang pengenal boleh terdiri lebih dari 32 karakter, akan tetapi hanya 32 karakter pertama
yang dianggap berarti.
Contoh: Jumlah
jumlah
nilai2
total_per_bulan
harga_jual$

Karakter garis-bawah biasa digunakan untuk memudahkan pembacaan terhadap suatu pengenal,
terutama yang terdiri lebih dari satu kata, karena nama suatu pengenal tidak boleh dipisahkan spasi.
Untuk menghindari kesalahan, pengenal tidak boleh menggunakan nama yang tergolong sebagai kata
kunci (seperti main), dan sebaiknya tidak menggunakan pengenal yang digunakan untuk nama
fungsi, konstanta, variabel atau obyek lain yang digunakan oleh pustaka-pustaka bahasa
pemrograman. Contoh idenfier yang dijadikan pustaka oleh bahasa pemrograman C.
Tabel 3.1 Contoh pustaka C
No Bahasa C
1 Case
2 Enum
3 Class
4 Const
5 Catch

1.2. PEUBAH (VARIABLE)


Peubah atau variabel dalam program digunakan untuk menyimpan suatu nilai, dan nilai yang ada
padanya dapat diubah-ubah selama eksekusi program berlangsung. Peubah yang akan digunakan
dalam program harus dideklarasikan terlebih dahulu. Pengertian deklarasi disini berarti
memesan memori dan menentukan jenis data yang dapat disimpan di dalamnya. Bentuk umum
pendeklarasian suatu peubah adalah:
tipe nama_peubah;

Modul Pemrograman Dasar X RPL_Disusun oleh : Rima Ariona N.A., S.Pd. 2


Pada pendeklarasian peubah, daftar peubah dapat berupa sebuah peubah atau beberapa peubah
yang dipisahkan dengan tanda koma, contoh:
int jumlah;
float harga_per_satuan, total_harga;

Pernyataan deklarasi yang pertama menyatakan bahwa jumlah adalah nama peubah/vaiabel dan
tipe dari perubah terseut adaah int (integer = digunakan untuk menyimpan bilangan bulat),
sedangkan pernyataan kedua menyatakan bahwa harga_per_satuan dan total_harga adalah
nama peubah yang bertipe float (untuk menyimpan bilangan pecahan), tanda koma (,)
diperuntukan sebagai pemisah anatar peubah. Pendeklarasian peubah dalam baris ke dua di atas
dapat dideklarasikan menjadi sebagai berikut:
float harga_per_satuan;
float total_harga;

1.3. TIPE DATA


Pada umumnya, program komputer bekerja dengan memanipulasi obyek (data di dalam memori.
Obyek akan diprogram bermacam-macam jenis atau tipenya, misalnya nilai numeric,
karakter, string, dan rekaman (record). Suatu tipe menyatakan pola penyajian data dalam
komputer. tipe data dikelompokan menjadi dua macam. Tipe dasar dan tipe bentukan. Tipe
dasar adalah tipe yang dapat langsung dipakai, sedangkan tipe bentukan dibentuk dari tipe dasar
atau dari tipe bentukan lain yang sudah didefinisikan. (Munir:2001)

1.3.1. Tipe Dasar


Dalam dunia pemrograman yang termasuk tipe dasar adalah: bilangan logika, bilangan bulat,
bilangan riil, dan karakter.

Bilangan Logika
Bilangan logika dinyatakan dalam bentuk angka biner yaitu 1 dan 0. bilangan ini kemudian
diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman 1 jika pernyataan tersebut bernilai benar (true)
dan 0 jika pernyataan tersebut bernilai salah (false). Dalam pemrograman tipe untuk
menyatakan bilangan logika dinyatakan dengan boolean. Jika a dan b adalah suatu peubah
(variabel) yang bertipe boolean, maka hasil operasi a dan b dengan operator boolean tersebut
diberikan oleh tabel kebenaran berikut
Tabel 3.2. Hasil Operasil dari Tipe Data Bolean
No A B A and b A or b
1 True True True True
2 False True False True
3 True False False True
4 False False False False

Bilangan Bulat
Bilangan bulat adalah bilangan yang tidak mengandung pecahan desimal, seperti 1, 2, 5, 78, 445,
-87, dan sebagainya. tipe untuk menyatakan bilangan bulat dinyatakan dengan integer (int).
Rentang nilai tipe data integer adalah dari minus tak hingga sampai plus tak hingga. Akan
tetapi dalam implementasinya tipe ini mempunyai keterbatasan digit bilangan. Ketika suatu
data diimplementasikan bertipe integer maka data tersebut tidak boleh mengandung bilangan
pecahan.

Modul Pemrograman Dasar X RPL_Disusun oleh : Rima Ariona N.A., S.Pd. 3


Pada kompilator Turbo Pascal tipe integer dapat direpresentasian ke dalam 4 macam tipe,
yaitu byte, shortint, word, integer, dan longint.
Tabel 3.3. Daftar variasi tipe bilangan bulat (integer)
No Tipe Rentang Nilai Format
1 Byte 0 . . . 255 Unsigned 8 bit
2 Shortint -128 . . . 127 Signed 8 bit
3 Word 0 . . . 65535 Unsigned 16 bit
4 Integer -23768 . . . 32767 Signed 16 bit
5 Longint -2147483648 . . . 2147483647 Signed 32 bit

Sebagai contoh, dua buah peubah X dan Y masing-masing didefinisikan bertipe byte dan integer
dalam Pascal.
Var X : byte
Y : integer

Sebagai konsekuensi pendifinisian tipe X dan Y, maka peubah X tidak dapat dioperasikan
untuk nilai-nilai di atas 255 atau di bawah 0. begitu juga peubah Y tidak dapat bekerja pada nilai-
nilai diatas 32767.

Bilangan Riil
Bilangan riil adalah bilangan yang mengandung nlai pecahan, misalnya 3,56 , 100,6 , 100
E-6 dan sebagainya. Tipe untuk menyatakan bilangan riil dinyatakan dengan real untuk bahasa
pascal dan float untuk bahasa C. Sebagai contoh pada kompilator turbo pascal bilangan riil
direpresentasikan dengan 4 macam tipe yaitu real, single, double, dan extended.
Tabel 3.4. Daftar variasi tipe bilangan floating point (float)
No Tipe Rentang Nilai Format
1 Real 2.9 x 10-39. . . 1.7 x 1018 6 byte
2 Single 1.5 x 10-45. . . 3.4 x 1038 4 byte
3 Double 5.0 x 10-324. . . 1.7 x 10308 8 byte
4 Extended 3.4 x 10-4932... 1.1 x 104932 10 byte

Karakter
Karakter adalah huruf alfabet, tanda baca, simbol, dan angka. Tipe untuk menyatakan karakter
dengan char. Tetapan untuk data bertipe karakter harus diapit oleh tanda petik tunggal
contoh, ’h’, ’Y’, dan sebagainya, ’9’ adalah karakter akan tetapi 9 adalah bertipe integer atau riil.

1.3.2. Tipe Bentukan


Tipe bentukan adalah tipe yang didefinisikan sendiri oleh programmer. Tipe bentukan disusun
oleh satu oleh lebih tipe dasar. Tipe bentukan diantaranya String dan Rekaman (record)

String
String adalah deretan karakter dengan panjang deretan yang tertentu jumlahnya. Contohnya
’Jurusan Teknik Informartika’, ’R 2345 AM’. Tipe untuk menyatakan string adalah string atau
char [ .. .].

Modul Pemrograman Dasar X RPL_Disusun oleh : Rima Ariona N.A., S.Pd. 4


Rekaman
Rekaman disusun oleh satu atau lebih field. Tiap field menyimpan data dari tipe dasar tertentu
atau dari tipe bentukan lain yang sudah didefinisikan sebelumnya. Nama rekaman idefinisikan
oleh programmer sendiri. Tipe untuk menyatakan rekaman adalah record atau typedef.
Contoh pendefinisian rekaman dalam bahasa pascal
Type mata pelajaran : record
< Kode_MP : string,
Nama_MP : string,
Nilai : char
>
Contoh pendefinisian rekaman dalam bahasa C
Typedef struct {
int NIS;
char nama[25];
int Nilai;
} Siswa;
Penggunaan berbagai macam tipe data
Contoh 3.1

Pada program 3.1 semua data direpresentasikan dengan tipe integer. Variable yang bertipe
integer hanya dapat menampung data dalam bentuk bilangan bulat, jika variable tersebut di
berikan nilai 3.5 maka nilai decimal dibelakang angka 3 yaitu 0.5 tidak akan pernah
diperhitungkan. Coba saja???.
Contoh 3.2

Modul Pemrograman Dasar X RPL_Disusun oleh : Rima Ariona N.A., S.Pd. 5


Pada program 3.2 variabel – variablenya menggunakan tipe data integer dan float. N1 bertipe
float, dengan tipe data ini maka varibel tersebut dapat menampung nilai decimal. N3 juga
bernilai float, dengan memberikan tipe data float pada n3 maka hasil perkalian antara n1 dan n2
dapat menghasilkan nilai yang tepat, jika n3 diberi tipe integer kira-kira apa yang dihasilkan???.
Contoh 3.3

Program 3.3 mendemonstrasikan penggunaan berbagai macam tipe data yang digunakan secara
bersamaan dalam sebuah program, perlu dijadikan perhatian khusus setiap tipe data mempunyai
symbol masing-masing dimana data tersebut akan ditampilkan sesuai dengan tipe datanya.
Int (integer) -> %d
Float (floating point) -> %f
Char (character) -> %c
dsb……..

1.4. OPERATOR DAN FUNGSI MATEMATIKA


Mengenal operator dan fungsi matematika dalam memahami konsep pemrograman terstruktur
merupakan hal mendasar dalam memahami konsep pemrograman secara keseluruhan. Beberapa
buku pemrograman akan mengawali contoh programnya dengan membuat program Hello
World atau dengan program aritmatika sederhana. Berikut daftar operator aritmatika yang
digunakan dalam pemrograman bahasa C
Tabel 3.5. Simbol Operator Aritmatika dalam C
Simbol Arti
+ Penambahan
- Pengurangan
* Perkalian
/ Pembagian
% Sisa Hasil Bagi
(Modulus)
++ Increment
-- Decrement
Beberapa operasi matematika yang agak komplek oleh C dibuatkan beberapa fungsi sehingga
pengguna tinggal memanfaatkan fungsi tersebut dalam pemerograman, beberapa fungsi
matematika yang disediakan oleh C :

Modul Pemrograman Dasar X RPL_Disusun oleh : Rima Ariona N.A., S.Pd. 6


Tabel 3.6 Fungsi matematika yang disediakan C
Fungsi Arti
Pow() Fungsi untuk kuadrat
Abs() Fungsi untuk mendapatkan nilai absolut
Log() Fungsi untuk mendapatkan nilai logaritma
Sqrt() Fungsi untuk mendapatkan nilai akar kuadrat
Sin() Fungsi untuk mendapatkan nilai Sinus
Cos() Fungsi untuk mendapatkan nilai Cosinus
Tan() Fungsi untuk mendapatkan nilai Tangen

Bentuk operator lain yang dikenal dalam pemrograman C adalah operator relasional dan
operator logika. Operator relasional melambangkan hubungan antara dua entitas. Entitas tersebut
bisa berupa variabel, konstanta maupun fungsi. Nilai dari kedua hubungan tersebut hanya
bernilai dua yaitu TRUE atau FALSE. Adapun Operator operasional dalam pemrograman
berbentuk sebagai berikut :
Tabel 3.7. Simbol Operator Relasional yang digunakan dalam C

Operator Arti
> Lebih Besar
>= Lebih Besar atau Sama Dengan
< Lebih Kecil
<= Lebih Kecil atau Sama Dengan
== Sama Dengan
!= Tidak Sama Dengan
Operator tersebut akan mempunyai dua nilai True atau False jika digunakan dalam operasi
matematika, sebagai contoh 3 > 1 : True, 5 < 8 : True, 3==5 : False, 3!=5 : True
Operator logika juga merupakan operator yang menyatakan kondisi True atau False dengan
kondisi logika tertentu. Adapun operator lagika dalam pemrograman berbentuk sebagai berikut :
Tabel 3.8. Simbol Operator Logika dalam C

Operator Arti
&& Logika AND
|| Logika OR
! Logika NOT

Modul Pemrograman Dasar X RPL_Disusun oleh : Rima Ariona N.A., S.Pd. 7


Pengayaan
Latihan 3.1
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
main()
{
int roti = 5;
int kalori = 125; /* Calories per cookie */
int total_dimakan = 0; /* Total cookies eaten */
int dimakan = 2; /* Number to be eaten */
roti = roti - dimakan; /* Subtract number eaten from cookies */
total_dimakan = total_dimakan + dimakan;
printf("\nSaya telah memakan %d roti, Terdapat %d roti yang tersisa.",dimakan, roti);
dimakan = 3; /* New value for cookies to be eaten */
roti = roti - dimakan; /* Subtract number eaten from cookies */
total_dimakan = total_dimakan + dimakan;
printf("\nSaya telah memakan %d,\nSekarang terdapat %d roti yang tersisa.\n",dimakan, roti);
printf("\nTotal energy yang dikonsusi adalah %d calories.\n",total_dimakan*kalori);
}
Latihan 3.2
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
main( )
{
/* Menghitung volume silender */
float radius, height, volume;
radius = 2.5;
height =16.0;

volume = 3.14 * radius * radius * height;


printf("\n Volume silender tersebut adalah %f", volume);
getch();
}

Latihan 3.3
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
main()
{
int sum;
sum = 25;
printf("\nThe number stored in sum is %d.",sum);
sum = sum + 10;
printf (" \nThe number now stored in sum is %d.", sum) ;
getch();
}

Latihan 3.4
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
Modul Pemrograman Dasar X RPL_Disusun oleh : Rima Ariona N.A., S.Pd. 8
main( )
{
printf("3 < 5 bernilai : %d\n", 3 < 5);
printf("15 >= 3 * 5 bernilai : %d\n", 15 >= 3 * 5);
printf(" 8 = = 7bernilai : %d\n", 8==7);
printf("11<=5+4 bernilai : %d\n", 11<=5+4);
getch();
}
Latihan 3.5
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
main( )
{
int x, y;
x = 5;
y = 2;
printf("Hasil bagi %d ", x/y); /* akan menampilkan angka 2 */
printf("\nSisa bagi %d", x%y); /* akan menampilkan sisa dari hasil bagi*/
}

Latihan 3.6
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
main()
{
puts("LOGIKA AND");
printf("hasil AND dari 1 AND 1 = %d\n",1 && 1);
printf("hasil AND dari 1 AND 0 = %d\n",1 && 0);
printf("hasil AND dari 0 AND 1 = %d\n",0 && 1);
printf("hasil AND dari 0 AND 0 = %d\n",0 && 0);
printf("\n\n");
puts("LOGIKA OR");
printf("hasil OR dari 1 OR 1 = %d\n",1 || 1); printf("hasil OR dari 1 OR 0 = %d\n",1 || 0);
printf("hasil OR dari 0 OR 1 = %d\n",0 || 1); printf("hasil OR dari 0 OR 0 = %d\n",0 || 0);
getch();
}

Latihan 3.7
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
main(void)
{
float x, y, kuadrat, akar;
x = 10;
y = 9;
kuadrat=pow(x,2);
akar=sqrt(y);
printf("Hasil kuadrat dari 10 = %f",kuadrat);
printf("\nHasil akar kuadrat dari 9 = %f",akar);
}

Modul Pemrograman Dasar X RPL_Disusun oleh : Rima Ariona N.A., S.Pd. 9

Anda mungkin juga menyukai