Anda di halaman 1dari 13

Adrian Fikta Nugraha

02411640000084
STUDY GUIDE SUSTANABLE MANUFACTURING
SEMESTER GENAP 2018/2019
MEETING 2
______________________________________________________________________________

1. Masalah lingkungan yang paling mengerikan di Indonesia : Lumpur Lapindo


a. Terjadinya penyempuran lumpur panas di lokasi pengeboran Lapindo Brantas Inc. Di
Dusun Balongnongo Desa Renokenongo, kecematan Porong, Kabupaten Sidoarjo.
b. Dampak yang ditimbulkan dari semburan lumpur lapindo sangatlah banyak, terutama bagi
warga sekitar. Dampak yang ditimbulkan menyangkut beberapa aspek, seperti dampak
sosial dan pencemaran lingkungan. Dampak lingkungan yang terjadi adalah aktivitas
manusia yang berada disekitar terjadinya dilokasi tersebut harus punah dan tidak bisa
digunakan lagi. Dampak kesehatan juga mengacu kepada lingkungan yang mengakibatkan
gas yang dihasilkan yaitu gas metana yang beracun banyak menyebabkan penyakit bagi
warga yang menghirupnya. Penyakit yang diderita antara lain penderita infeksi saluran
penapasan dan penderita gastrits.
c. Dari sekian banyak penyebab yang diduga sebagai penyebab terjadinya luapan lumpur
lapindo, yang menjadi penyebab utama adalah PT Lapindo Brantas yang saat itu sedang
melakukan kegiatan di dekat lokasi semburan. Kurangnya ketelitian dalam melakukan
pengeboran yang rencana awalnya adalah sumur yang akan dibor dengan kedalaman 8500
kaki (2590 meter), tetapi untuk bisa mencapai batu gamping menambak kedalaman
menjadi 9297 kaki. Saat menyentuk titik batu gamping, terdapat banyak lubang sehingga
mengakibatkan lumpur yang digunakan untuk melawan lumpur dari bawah sudah habis.
Saat menarik bor yang digunakan untuk menggali lubang tersebut mengakibatkan
kegagalan yang membuat PT Lapindo berusaha untuk memotong bor tersebut. Yang terjadi
adalah fluida yang bertekanan tinggi didalam terlanjur naik ke atas sehingga fluida tersebut
harus mencari jalan lain untuk keluar, sehingga terjadilah pentemburan di beberapa tempat.
d. Dampak yang terjadi antara lain dampak perekonomian mengakibatkan PT Lapindo harus
mengeluarkan dana untuk mengganti tanah masyarakat dan membuat tanggul sebesar 6
Triliun Rupiah. Terjadinya kerugian pada pemukiman warga sehingga warga disekitar
kejadian harus mencari tempat tinggal baru. Adapun kerugian berupa lahan pertanian,
perkebunan, pabrik, sarana dan prasarana dan terhambatnya ruas jalan tol. Dampak
pendidikan juga mengakibatkan sekitar 33 sekolah tenggelam dalam lumpur sehingga
menyebabkan terbengkalai pendidikan yang ada disana.
e. Aktivitas produksi yang terjadi dari Mojokerto dan Pasuruan yang selama ini menjadi salah
satu kawasan industri utama di Jawa Timur harus terhambat dikarenakan dampak dari
Lumpur Lapindo
f. Sejumlah upaya telah dilakukan untuk menanggulangi luapan lumpur, diantaranya dengan
membuat tanggul untuk membendung area genangan lumpur, membayar kerugian 3,8 T
untuk korban lumpur lapindo, membuat badan penganggulangan lumpur sidoarjo (BPLS)
pada tahun 2007.
g. Kendala/ tantangan yang dihadapi baik PT Lapindo, Pemerintah, dan masyarakat terkait
Lumpur lapindo adalah cara menghentikan semburan, dimana setiap tahun volume lumpur
pada daerah tersebut selalu bertambah, sehingga tanggul yang dibuat untuk menghalangi
penambahan luas lumpur menjadi jebol dan harus membuat tanggul kembali, selanjutnya
adalah perbaikan infrastruktur, karena total ganti rugi yang disebabkan oleh lumpur
lapindo sebesar 3,8 T masih belum dirasakan oleh warga di daerah tersebut yang
mengakibatkan masih ada dampak sosial yang dirasakan oleh warga sekitar
Masalah lingkungan yang paling mengerikan di Cina : Kadar CO2 tertinggi didunia
a. Terjadinya peningkatan gas CO2 yang disebabkan oleh pabrik sehingga negara China telah
melampaui Amerika Serikat sebagai negara dengan tingkat emisi CO2 tertinggi di dunia.
b. China memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang sangar pesar, dalam memenuhi
kebutuhan rakyatnya yang berjumlah besar dan pesat pada pertumbuhan industri membuat
china memberikan kontribusi cukup besar dalam perusakan lingkungan.
c. Peningkatan CO2 di china disebabkan oleh polusi yang ada pada pabrik-pabrik besar,
kendaraan dan pembangkit listrik. Sekitar 21% emisi berasal dari produksi barang-barang
untuk Amerika. Pembakaran batu bara atau biomassa juga menyebabkan penyakit pada
warga sekitar. Hal ini dikarenakan China memiliki ketergantungan terbesar pada
penggunaan batu bara
d. China memanfaatkan lingkungan hanya untuk kepentingan ekonomi, tanpa memandang
dampak seperti apa yang terjadi nantiknya. Lebih sepertiga kota di china mengalami hijan
asam, tingkat emisi china naik sebesar 10,4% dibandingkan dengan tahun sebelumnya
sementara tingkat emisi global mencapai kecepatan tertingginya selama lebih dari empat
dekade. Dampak yang lain adalah timbulnya permasalahan pemanasan global, kerusakan
ekologi serta, berdampak ke negara lain yang mengakibatkan laut jepat tercemar oleh polusi
yang disebabkan oleh aktifitas manusia di darat. Dampak kesehatan yang terjadi adalah
emisis nitrogen oksida penyebab kabub asap dan sepertiga emisi sulfur dioksida yang
memicu penyakit asma.
e. Terjadi korban yang mengakibatkan sekitar 1,6 juta kematian dini per tahun akibat polusi
udara antara lain strok, serangan jantung, dan kanker paru-paru.
f. Salah satu yang sudah dilakukan oleh china adalah menertibkan pabrik-pabrik kecil yang
memproduksi partikael PM2.5. memfokuskan otoritas pada pedesaan. Pemerintah China
sudah berupaya untuk memperbaiki kualitas udara dengan menyediakan dana sebesar 360
miliar dolar AS hingga 2020 di sektor energi terbarukan, seperti tenaga surya, air, angin,
dan nuklir.
g. Kendala terbesar yang dialami oleh China adalah upaya untuk memperbaiki dan
membenahi lalu lintas. Dan juga mengatasi pencemaran dan memperbaiki kualitas
lingkungan yang setiap tahun mengalami peningkatan polusi udara.
2. Poin-point pada
 Jalur energi yang aman dan berkelanjutan sangat penting untuk pembangunan berkelanjutan
(sustainable development) – 58
 Untuk membawa penggunaan energi negara-negara berkembang ke tingkat negara industri pada
tahun 2025 akan membutuhkan peningkatan penggunaan energi global saat ini – 59
 Setiap era baru pertumbuhan ekonomi harus lebih hemat energi daripada pertumbuhan di masa
lalu – 60
 Penggunaan energi nuklir sudah banyak digunakan – 61
 Efisiensi energi hanya dapat memberi waktu untuk mengembangkan ‘low-energy paths’
berdasarkan apa yang sudah diperbarui oleh sumber yang seharusnya membentuk fondasi
struktur energi global selaba abad ke 21 – 62
 Jutaan orang di negara berkembanga kekurangan kayu bakar – 63
 Pemerintah perlu menjadikannya tujuan kebijakan eksplisit untuk penetapan harga energi
kepada konsumen – 64
 Jalur energi yang aman, berwawasan lingkungan, dan layak secara ekonomi akan menopang
kemajuan manusia ke masa depan - 65
3. Undang-undang yang mengatur tentang lingkungan hidup

No Bahan UU No.32 Tahun 2009

1. Isi 17 Bab dengan 127 pasal

2. Asas a. tanggung jawab negara;


b. kelestarian dan keberlanjutan:
c. keserasian dan keseimbangan;
d. keterpaduan;
e. manfaat;
f. kehati-hatian;
g. keadilan;
h. ekoregion;
i. keanekaragaman hayati;
j. pencemar membayar;
k. partisipatif;
l. kearifan lokal;
m. tata kelola pemerintahan yang baik.
n. otonomi daerah.
3. Ruang Lingkup perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
meliputi:
a. perencanaan;
b. pemanfaatan;
c. pengendalian;
d. pemeliharaan;
e. pengawasan; dan
f. penegakan hukum.
4. Tujuan a. melindungi wilayah Negara Kesatuan
Republik
Indonesia dari pencemaran dan/atau kerusakan
lingkungan hidup;
b. menjamin keselamatan, kesehatan, dan
kehidupan
manusia;
c. menjamin kelangsungan kehidupan makhluk
hidup
dan kelestarian ekosistem;
d. menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup;
e. mencapai keserasian, keselarasan, dan
keseimbangan lingkungan hidup;
f. menjamin terpenuhinya keadilan generasi
masa
kini dan generasi masa depan;
g. menjamin pemenuhan dan perlindungan hak
atas
lingkungan hidup sebagai bagian dari hak asasi
manusia;
h. mengendalikan pemanfaatan sumber daya
alam
secara bijaksana;
i. mewujudkan pembangunan berkelanjutan; dan
j. mengantisipasi isu lingkungan global.
5. Upaya pengendalian lingkungan Diatur dalam BAB V tentang pengendalian.
hidup
6. Instrumen pencegahan pencemaran Meliputi KLHS, baku mutu lingkungan hidup,
dan/atau kerusakan lingkungan kriteria baku kerusakan lingkungan hidup, dll
hidup
7. Unsur-unsur Pengelolaan Penambahan unsur antara lain Rencana
lingkungan hidup. Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup, Kajian Lingkungan Hidup Strategis,
Upaya pengelolaan Lingkungan Hidup dan
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup,
Pencemaran Lingkungan Hidup, Kerusakan
Lingkungan Hidup, Perubahan iklim, Pngelolaan
Limah b3, Dumping (pembuangan), dll
8. Pendayagunaan perizinan sebagai dokumen amdal akan dinilai oleh komisi penilai
instrumen pengendalian yang dibentuk oleh menteri, gubernur/walikota
9. Pendayagunaan pendekatan Ada wilayah ekoregion
ekosistem
10. Denda Pidana Denda paling banyak Rp 15. 000.000.000,00
(lima belas milyar rupiah)
11. Kewenangan Pusat dan daerah Pembagian tugas dan kewenangan jelas dalam
pasal 63-64 (bab IX ttg Tugas dan wewenang
Pemerintah dan Pemerintah Daerah).
12. Pelestarian daya dukung dan Daya Tidak di jelaskan mengenai pelestarian daya
tampung Lingkungan dukung dan daya tampung lingkungan.
13. Pengertian AMDAL Analisis mengenai dampak lingkungan hidup,
yang selanjutnya disebut Amdal, adalah kajian
mengenai dampak penting suatu usaha dan/atau
kegiatan yang direncanakan pada lingkungan
hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan
keputusan tentang penyelenggaraan usaha
dan/atau kegiatan.
14. Kajian Lingkungan Hidup Strategis Kajian lingkungan hidup strategis, yang
selanjutnya disingkat KLHS,adalah rangkaian
analisis yang sistematis, menyeluruh, dan
partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip
pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar
dan terintegrasi dalam pembangunan suatu
wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau
program.
15. Upaya pengelolaan lingkungan Upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya
hidup dan upaya pemantauan pemantauan lingkungan hidup, yang selanjutnya
lingkungan hidup disebut UKL-UPL, adalah pengelolaan dan
pemantauan terhadap usaha dan/atau kegiatan
yang tidak berdampak penting terhadap
lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses
pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan
usaha dan/atau kegiatan.
16. Pengertian Pencemaran Lingkungan Pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi,
dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan
hidup oleh kegiatan manusia sehingga
melampaui baku mutu lingkungan hidup yang
telah ditetapkan.
17. Pengertian Audit Lingkungan Audit lingkungan hidup adalah evaluasi yang
Hidup dilakukan untuk menilai ketaatan penanggung
jawab usaha dan/atau kegiatan terhadap
persyaratan hukum dan kebijakan yang
ditetapkan oleh pemerintah. Pemerintah
mendorong penanggung jawab usaha dan/atau
kegiatan untuk melakukan audit lingkungan
hidup dalam rangka meningkatkan kinerja
lingkungan hidup. Pelaksanaan audit lingkungan
hidup terhadap kegiatan tertentu yang berisiko
tinggi dilakukan secara berkala.
18. Baku mutu lingkungan hidup Baku mutu lingkungan hidup adalah ukuran
batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau
komponen yang ada atau harus ada dan/atau
unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya
dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsur
lingkungan hidup.
19. Analisis Risiko Lingkungan Hidup Setiap usaha dan/atau kegiatan yang berpotensi
menimbulkan dampak penting terhadap
lingkungan hidup, ancaman terhadap ekosistem
dan kehidupan, dan/atau kesehatan dan
keselamatan manusia wajib melakukan analisis
risiko lingkungan hidup. meliputi:
a. pengkajian risiko;
b. pengelolaan risiko; dan/atau
c. komunikasi risiko.
20. Kewajiban orang yang melakukan Setiap orang yang melakukan pencemaran
pencemaran dan/atau perusakan dan/atau perusakan lingkungan hidup wajib
lingkungan hidup melakukan pemulihan fungsi lingkungan hidup.
dilakukan dengan tahapan:
a. penghentian sumber pencemaran dan
pembersihan unsur pencemar;
b. remediasi;
c. rehabilitasi;
d. restorasi; dan/atau
e. cara lain yang sesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
21. Pemeliharaan lingkungan hidup Pemeliharaan lingkungan hidup dilakukan
melalui upaya:
a. konservasi sumber daya alam;
b. pencadangan sumber daya alam; dan/atau
c. pelestarian fungsi atmosfe.
22. Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) 1. Setiap orang yang memasukkan ke dalam
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia,
menghasilkan, mengangkut, mengedarkan,
menyimpan, memanfaatkan, membuang,
mengolah, dan/atau menimbun B3 wajib
melakukan pengelolaan B3.
a) Setiap orang yang menghasilkan limbah B3
wajib melakukan pengelolaan limbah B3 yang
dihasilkannya.(2) Dalam hal B3 sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 58 ayat (1) telah
kedaluwarsa, pengelolaannya mengikuti
ketentuan pengelolaan limbah B3.(3) Dalam hal
setiap orang tidak mampu melakukan sendiri
pengelolaan limbah B3, pengelolaannya
diserahkan kepada pihak lain.
23. Sistem informasi Pemerintah dan pemerintah daerah
mengembangkan sistem informasi lingkungan
hidup untuk mendukung pelaksanaan dan
pengembangan kebijakan perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup.serta wajib di
publikasikan kepada masyarakat.
24. Peran serta masyarakat Peran masyarakat dapat berupa:
a. pengawasan sosial;
b. pemberian saran, pendapat, usul,
keberatan, pengaduan; dan/atau
c. penyampaian informasi dan/atau
laporan.

25. Kewenangan Kepala Daerah Kepala daerah berwenang untuk mencabut izin
usaha dan/ atau kegiatan.
26. hak gugat pemerintah dan Instansi pemerintah dan pemerintah daerah yang
pemerintah daerah. bertanggung jawab di bidang lingkungan hidup
berwenang mengajukan gugatan ganti rugi dan
tindakan tertentu terhadap usaha dan/atau
kegiatan yang menyebabkan pencemaran
dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang
mengakibatkan kerugian lingkungan hidup. (psl
90)
27. penyidik terpadu Dalam rangka penegakan hukum terhadap pelaku
tindak pidana lingkungan hidup, dapat dilakukan
penegakan hukum terpadu antara penyidik
pegawai negeri sipil, kepolisian, dan kejaksaan
di bawah koordinasi Menteri.
28. Alat bukti. Alat bukti yang sah dalam tuntutan tindak pidana
lingkungan hidup terdiri atas:
a. keterangan saksi;
b. keterangan ahli;
c. surat;
d. petunjuk;
e. keterangan terdakwa; dan/atau
f. alat bukti lain, termasuk alat bukti yang
diatur dalam peraturan perundang-undangan
29. Sanksi pidana Sanksi pidana yang di atur dalam undang-undang
ini secara keseluruhan lebih berat di banding.
Secara umum denda yang di ancamkan dalam
undang-undang ini berkisar antara ratusan juta
rupiah sampai puluhan miliar rupiah.

Dengan diberlakukannya UU No. 32 tahun 2009 dapat mengantisipasi sekaligus menindak


berbagai kasus pencemaran dan pengrusakan lingkungan sebagai dampak negatif dari pesatnya
pembangunan dan keajuan kota, yaitu berbagai bentuk pembuangan limbah oleh berbagai
industri dan badan usaha. Tanggung jawab perusahaan untuk mencega dan menanggulangi
kerjadi pencemaran haruslah dianggap sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan
(corporate social responsibility). Beberapa tanggung jawab antara lain pembuatan Amdal,
RKL, dan RPL, bertanggung jawab berdasarkan tanggung jawab melakukan sef monitoring,
sef recording, dan sef reporting, tanggung jawab untuk melakukan audit lingkungan, tanggung
jawab untuk mengolah limbah, tanggung jawab untuk memiliki dan mematuhi izin yang sudah
berlaku, tanggung jawab untuk mematuhi kewajiban yang bersumber pada hukum internasional
dan bertanggung jawab melaksanakan community-based development
4. Sustainable Development Goals.

a. SDGs (Sustainable Development Goals) merupakan sebuah program pembangunan


berkelanjutan dimana didalamnya terdapat 17 tujuan dengan 169 target yang terukur
dengan tenggat waktu yang ditentukan. SDGs adalah agenda pembangunan dunia yang
bertujuan untuk kesejahteraan manusia dan planet bumi. SDGs ini diterbitkan pada
tanggal 21 Oktober 2015 menggantikan perogram sebelumnya yaitu MDGs
(Millennium Development Goals) sebagai tujuan pembangunan bersama sampai tahun
2030 yang disepakati oleh banyak negara dalam forum resolusi Perserikatan Bangsa-
Bangsa (PBB).
Tujuan dari SDGs (Sustainable Development Goals) yang dikutip dari Litbang Depkes
RI antara lain sebagai berikut:

1. Menjamin kehidupan yang sehat serta mendorong kesejahteraan bagi seluruh


orang di segala usia.
2. Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan, meningkatkan gizi, dan
mendorong pertanian yang berkelanjutan.
3. Mengakhiri segala bentuk kemiskinan di manapun.
4. Membangun infrastruktur yang berketahanan, mendorong industrialisasi yang
inklusif dan berkelanjutan serta membina inovasi.
5. Menjamin ketersediaan dan pengelolaan air serta sanitasi yang berkelanjutan bagi
seluruh orang.
6. Mendorong pertumbuhan ekonomi yang terus-menerus, inklusif, dan
berkelanjutan, serta kesempatan kerja penuh, produktif dan pekerjaan yang layak
bagi semua orang.
7. Menjamin akses energi yang terjangkau, terjamin, berkelanjutan serta modern bagi
semua orang.
8. Menjamin pendidikan yang inklusif dan berkeadilan serta mendorong kesempatan
belajar seumur hidup bagi setiap orang.
9. Menjadikan kota dan pemukiman manusia inklusif, berketahanan, aman dan
berkelanjutan.
10. Menjamin kesetaraan gender serta memberdayakan seluruh perempuan.
11. Mendorong masyarakat yang damai dan inklusif untuk pembangunan
berkelanjutan, menyediakan akses keadilan bagi semua orang, serta membangun
institusi yang efektif, akuntabel, dan inklusif di seluruh tingkatan.
12. Mengambil tindakan segera untuk memerangi perubahan iklim serta dampaknya.
13. Mengurangi kesenjangan di dalam dan di antara negara.
14. Menjamin pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan.
15. Melestarikan dan menggunakan samudera, lautan dan sumber daya laut secara
berkelanjutan untuk pembangunan berkelanjutan.
16. Memperkuat perangkat-perangkat implementasi (means of implementation) dan
merevitalisasi kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan.
17. Melindungi, memperbarui, dan mendorong pemakaian ekosistem daratan yang
berkelanjutan, mengelola hutan secara berkelanjutan, memerangi penggurunan,
menghentikan dan memulihkan degradasi tanah, serta menghentikan kerugian
keanekaragaman hayati.

Tidak ada kemiskinan dan kelaparan dapat meningkatkan kesejahteraan


masyarakat dengan memberikan ganti rugi kepada masyarakat yang mengalami
dampak terjadinya permasalahan lingkungan. Yang harus dilakukan antara lain
memberikan lapangan pekerjaan dan memberikan bantuan berupa makanan kepada
korban yang mengalami dampak. Kesehatan dan kesejahteraan yang baik sangat
difokuskan untuk mencapai tujuan dengan dampak yang disebabkan oleh kerusakan
lingkungan yang terjadi. Sedangkan pada kualitas pendidikan harus tetap terjaga agar
dimasa depan dapat meningkatkan inovasi dalam kerusakan lingkungan. Air bersih
juga harus ditekankan agar kesehatan masyarakat tetap terjamin.
b. Yang paling banyak adalah “life on land” dimana kerusakan lingkungan yang terjadi
pada pemakaian ekosistem di daratan. Sehingga ditegaskan untuk melindungi,
memperbarui, dan mendorong pemakaian ekosistem daratan yang berkelanjutan,
mengelola hutan secara berkelanjutan, memerangi penggurunan, menghentukan dan
memulihkan degradasi tanah, serta menghentikan kerugian keanekaragaman hayati.
DAFTAR PUSTAKA

Riski, Petrus. 2017. Lumpur Lapindo 11 Tahun: Masalah Lingkungan dan Kesehatan Masih Ancam
Warga di https://www.voaindonesia.com/a/lumpur-lapindo-11-tahun-masalah-lingkungan-dan-
kesehatan-masih-ancam-warga/3875373.html (di akses 15 Februari 2019)
Wisnu, Raihan. 2017. Upaya penanggulangan lumpur lapindo di
https://www.academia.edu/8086947/Upaya_penanggulangan_lumpur_lapindo (di akses 15
Februari 2019)
Peraturan Presiden No. 14 Tahun 2007 tentang Badan Penanggulangan Lumpur di Sidoarjo.
Peraturan Presiden No. 48 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden No. 14 Tahun 2007 tentang Badang
Penanggulangan Lumpur Sidoarjo
Novenanto, Anton. “Melihat Kasus Lapindo Sebagai Bencana Sosial” dalam
http://journal.unair.ac.id/filerPDF/09%20Nino%20Melihat%20kasus%20lapindo%20sebagai%20bencana%20sosi
al_revisi%20penulis.pdf/diakses 9 April 2013
Aziz, Abdul. 2017. Menebak Arah Penanganan Lumpur Lapindo di https://tirto.id/menebak-arah-
penanganan-lumpur-lapindo-ckK2 (diakses 15 Februari 2019)
Undang-Undang Republik Indonesia No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Kamran. 2018. 1,6 Juta Warga Cina Tewas Setahun Akibat Polusi Udara di
https://www.republika.co.id/berita/internasional/asia/18/04/17/p7bhym366-16-juta-warga-cina-
tewas-setahun-akibat-polusi-udara (diakses 15 Februari 2019)
Susilo, Mohamad. 2018. Beijing Memerangi Pencemaran Udara di
http://www.bbc.co.uk/indonesian/programmes/story/2007/08/beijingcountdown2.shtml (diakses
15 Februari 2019)
Markijar. 2017. Pengertian dan 17 tujuan SDGs (Sustainable Development Goals), Lengkap Penjelasan
di http://www.markijar.com/2017/12/pengertian-dan-17-tujuan-sdgs.html (diakses 15 Februari
2019)
Andrey. 2016. Ancaman Polusi Lingkungan China Terhadap Human Security di Jepang. Makalah
1987 : Burndtland Report

Anda mungkin juga menyukai