A. PENGERTIAN
Kulit adalah organ tubuh yang terluas yang terletak paling luar dan
melindung manusia dari lingkungan sekitar, juga merupakan organ essensial dan
vital serta sebagai sarana komunikasi non verbal antara individu. Kelembutan kulit
bervariasi, begitu juga ketebalan dan elastisitasnya. Luas kulit orang dewasa adalah
satu setengah sampai dua persegi. Tebalnya antara satu setengah sampai lima
millimeter, tergantung dari letak, umur, jenis kelamin, suhu dan keadaan gizi.
Fungsi utama kulit yaitu proteksi, absorpsi, ekskresi, pengindraan sensori,
termoregulasi, pembentukan pigmen, produksi vitamin D serta untuk ekspresi
emosi.
Secara histologis, kulit tersusun atas beberapa lapis yaitu lapisan epidermis, lapisan
dermis serta lapisan subkutis. (19,20,21)
1. Epidermis
Epidermis merupakan lapisan terluar kulit yang tersusun atas epitel
squamos yang terdiri atas terutama oleh keratinosit. Epidermis tidak memiliki
pembuluh darah, sehingga mendapatkannya melalui difusi dari dasar dermis,
menuju ke membrane basalis yang memisahkan epidermis dan dermis.
A. Stratum Korneum
Disebut juga lapisan tanduk. Merupakan lapisan kulit yang paling luar, terdiri
atas sel-sel gepeng yang mati, tidak berinti dan protoplasmanya berubah
menjadi keratin (zat tanduk)
B. Stratum Lusidum
Merupakan lapisan yang terdiri dari sel-sel gepeng tidak berinti dengan
protoplasma yang berubah menjadi protein eleidin. Lapisan ini tampak jelas
pada telapak tangan dan kaki.
C. Stratum granulosum
Terdiri dari dua sampai tiga lapis sel gepeng dengan sitoplasma yang kasar yang
terdiri atas keratohialin.
D. Stratum basalis
Merupakan dasar epidermis, berproduksi dengan cara mitosis. Terdiri atas dua
jenis sel yaitu sel kolumnair dan melanosit. (14,20,21)
2. Dermis
Lapisan dermis jauh lebih tebal daripada epidermis, terbentuk oleh jaringan
elastic dan fibrosa dengan elemen selular, kelenjar dan rambut ssebagai
adneksa kulit. Terdiri atas dua bagian yaitu pars papilaris dan pars
retikularis. (14,20,21)
3. Subkutis
Lapisan ini adalah kelanjutan dari dermis, terdiri atas jaringan ikat
longgar berisi sel-sel lemak. (14,20,21)
1. Autograft
Graft dari kulit yang digunakan berasal dari individu yang sama (dari tubuh
yang sama). Hal ini dilakukan jika cukup tersedianya kulit sehat dan jika
kesehatan pasien memenuhi untuk perawatan tambahannya yaitu perawatan
donor.
2. Homograft
Graft yang digunakan (donor) berasal dari individu lain yang sama
spesiesnya dengan resipien (berasal dari tubuh yang lain).
3. Heterograft
Graft yang digunakan berasal dari makhluk lain yang berbeda spesies
dengan resipien (binatang).
STSG merupakan tindakan definitif sebagai penutup defek yang permanen atau
hanya sebagai tindakan yang sementara sambil menunggu tindakan yang defenitif.
Tindakan ini dimaksudkan untuk mengontrol serta mengurangi kemungkinan
terjadinya infeksi dan menutup struktur vital tubuh.(7)
STSG diindikasikan untuk menutup defek kulit yang luas, digunakan saat kosmetik
tidak menjadi pertimbangan utama atau jika ukuran defek terlalu luas sehingga
tidak dapat dilakukan FTSG. Penggunaan lainnya untuk menutup ulkus kulit yang
kronik yang tidak sembuh-sembuh serta menutup menutup daerah luka akibat luka
bakar yang bertujuan untuk mengurangi tubuh kehilangan cairan.
Kontraindikasi penggunaan STSG yaitu tidak digunakan dari segi kosmetik sangat
diperhatikan seperti daerah wajah atau leher. (17)
Berdasarkan ketebalannya, STSG dibagi jenisnya :
Pisau khusus :ketebalan graft yang diambil dapat diatur dan merata (Humby,
Braithwaite, Bodenham, Watson )
Luka bakar
Skin-thickness skin graft digunakan untuk setiap luka yang tidak dapat ditutup
secara primer. Full-thickness skin graft digunakan jika banyak kulit yang hilang
seperti pada fracture terbuka pada tungkai bawah. (18,19,20,26)
E. TEKNIK DAN ALAT-ALAT SKIN GRAFT
Jika ada defek yang mau dikoreksi dengan STSG, ukuran lesi diukur dengan tepat,
bisa juga sutura (jahitan) dilakukan untuk mengecilkan size defek supaya donor
STSG juga diminimalisirkan.
Area donor yang bagus seperti anterior-lateral atau medial paha, pantat, atau aspek
medial dari tangan.Untuk defek yang lebih besar, STSG donor haruslah permukaan
yang rata.
Pemilihan daerah donor tergantung besarnya defek harus area yang bisa tertutupi
pakaian dan mudah untuk terapinya pasca donor
Langkah awal yaitu daerah donor dianestesi lokal dengan/ tanpa epinefrin dan bisa
dikembungkan untuk pengangkatan Alat-alat yang digunakan untuk STSG adalah
Freehand dermatom, powered dermatom.razor blade, pisau bedah biasa (no.22) atau
pisau humby.
Powered dermatom dipakai untuk STSG dengan daerah yang lebih luas karena
ketebalan graft yang diambil harus sama.
Setelah pemilihan alat yang sesuai lokasi donor dibersihkan dengan NaCl Dimulai
dengan melukis “sterile tongue depressor” diarea donor didepan surgeon, tepatnya
didepan permukaan dipotong dermatom (alat pemotong kulit) untuk menyediakan
permukaan yang rata.
Kemudian surgeon mengarahkan dermatom dengan tahanan yang tetap pada
permukaan kulit dengan sudut 300- 45o .Gerakan dermatom harus dalam arah
“taking off”/ landing pesawat.
Graft kemudian diambil dengan hati-hati dan diletakkan dalam NaCl yang steril.
Tahap selanjutnya graft bebas dimodifikasi surgeon. Graft diletakkan hati-hati pada
area yang terbuka untuk ditutup dengan well-padded dressing, staples atau beberapa
stitches kecil. Bila resipen luas, dapat dibantu dengan membuat lubang-lubang pada
graft seperti jala (mesh graft). Area donor ditutup dengan dressing nonaderen steril
selama 5-7 hari untuk mencegah infeksi. Kulit yang di graft ditekan mengikuti ratio
yang butuhkan. (23)
Bolster (bantalan) bisa diberi pada graft supaya meminimalkan daya tarik dan
menjaga kelembaban graft. Jika boster digunakan atau staples keduanya bisa di aff
setelah 7-10 hari. Pada keadan tertentu, transplantasi dan harvest bisa ditunda 2-3
minggu supaya jaringan bisa bergranulasi terutama untuk transplantasi pada
jaringan yang avaskuler.
Skin graft biasanya sembuh dengan sedikit skar dan biasanya terlihat seperti kulit
normal disekitarnya. (12,16,17,23)
b. Full Thickness Skin Graft
Jika yang dipakai adalah teknik FTSG, pilih daerah yang bebas dari lesi maligna
dan pre malignant yang mempunyai warna, tekstur dan kualiti sebasea yang mirip
dengan area defek.
Lokasi yang sering jadi donor adalah kelopak mata, daerah nasolabial, pre
auricular, post auricular, concha, supra clavicula, axillaris, antecubital, dan lipatan
inguinal. Lokasi lain yang bisa digunakan adalah kulit yang berlebih dibuang pada
rencana rekonstruksi .
Seperti halnya STSG, diukur tepat sutura sutura “tali pusse” disekitar area defek
bisa meminimalkan ukuran graft yang bakal diambil untuk reparasi defek. Kadang
dipakai tempelete dilokasi defek seperti gauze telfa yang ditransfer ke lokasi donor.
Eksisi daerah donor sesuai dengan pola yang telah digambar dengan ketebalan tepat
diatas jaringan lemak didaerah dermal subdermal junction.
Dilakukan pembuangan jaringan lemak yang ikut terangkat dengan gunting.
Defek daerah donor ditutup dengan menggunakan undermining pada tepi luka dan
sedapatnya ditutup secara primer tanpa ketegangan.
Penutupan defek pada daerah resipen dilakukan setelah prosedur hemostatis
sempurna.
Untuk lebih menjamin kontak skin graft dengan resipen, ditambah jahitan kasur
diatas skin graft.
Untuk mencegah hematoma/seroma, dibuat sayatan kecil multiple pada skin graft.
Graft yang ditempel dijahit, ditutup dengan kasa tebal dan dilakukan tie over.
Setelah dibalut, dipasang perban elastik. (6,11,12,13)
C. Alat-alat Skin Graft
F. PENEMPELAN SKIN GRAFT
Teknik penempelan skin graft pada STSG dan FTSG adalah sama. Sebelum
penempelan graft pada daerah resipien haus dilakukan hemostasis dengan baik
sehingga dipermukaan resipien bersih, tidak ada pendarahan atau bekuan darah.
Kemudian dilakukan penjahitan interrupted disekeliling graft. Jahitan dimulai dari
graft ketepi luka resipien. (22)
Diatas kulit ditutupi tulle, dilapisi kasa lembab NaCl 0,9% dan selanjutnya kasa
kering steril. Dibuat lubang kecil diatas skin graft untuk jalan keluar darah yang
ada. Kemudian dilakukan irigasi untuk membuang sisa bekuan darah dibawah graft
dengan spoit berisi NaCl 0,9%. Untuk membantu keberhasilan tindakan, dilakukan
balut tekan dengan menggunakan verbal elastic. Pada daerah yang tidak
memungkinkan dipasang verban elastic seperti muka atau leher, maka untuk
menjamin fiksasi perlu dilakukan tie over yaitu saat penjahitan skin graft beberapa
simpul disisakan panjang untuk fiksasi. (25,27)
Masa pemulihan dari skin graft pada umumnya cepat. Yang perlu diperhatikan yaitu
daerah luka harus dilindungi dari trauma atau peregangan selama 2-3 minggu.
Tergantung pada penempatan dari skin graft, suatu penutup luka mungkin perlu
untuk 1-2 minggu. FTSG memerlukan periode kesembuhan lebih panjang, dimana
dalam banyak kasus memerlukan perawatan dirumah sakit selama satu sampai dua
minggu. (27)
G. FASE PENYEMBUHAN SKIN GRAFT SECARA
FISIOLOGIS
Terdapat dua tahap pemulihan skin graft yaitu :
Dalam proses ini, jaringan donor akan mendapatkan nutrisi melalui penyerapan
plasma dari kulit dibawahnya melalui kapiler-kapiler, sehingga STSG dikatakan
memiliki kemungkinan berhasil yang lebih besar karena cairan plasma yang diserap
lebih efektif.
Merokok
Jika skin graft dapat bertahan dalam waktu 72 jam tanpa ada infeksi maka
umumnya tidak akan ada reaksi penolakan dan umumnya skin graft dapat berhasil.
(9,10)
Setelah kulit dilepas dari donor akan berubah pucat karena terputus
oleh suplai darah dikenal sebagai kontraksi primer akibat serabut elastin dari
dermis. Setelah graft ditempelkan ke resipien secara perlahan akan nampak
perubahan warna graft menjadi pink akibat efek kapiler yang terjadi 12 jam
pertama. Graft secara pasif menyerap nutrient sehingga menjadi udema.
Kemudian akan terjadi anastomose kapiler resipien dengan graft 22 jam dan
menetap 72 jam setelah penempelan graft.
Bila hemostasis dan fiksasi resipien baik, balutan dibuka hari ke5-7,
untuk mengevaluasi Take (kehidupan) graft dan membuka
jahitan/benang fiksasi.
Bila ada hematom/seroma/bekuan darah, dilakukan penggantian kassa
lebih serng dan drainase cairan2 tsb.
Bila Take baik, ganti balutan tiap 2-3 hari, bersihkan graft dari debris
dan krusta.
Bila graft telah matur, graft bisa diberi pelicin/pelunak dan pasien boleh
mandi.
Mobilisasi jalan bisa dilakukan pada minggu ke-3-4
1. Mesh Grafting
Suatu metode untuk memperluas skin graft dengan cara membuat insisi
kecil multiple dengan jarak teratur. Mesh berarti mata jala, sehingga
tindakan ini membuat kulit menjadi seperti jala, dengan metode ini
memungkinkan untuk menutup defek luka yang luas dengan satu kali
operasi. Melalui metode ini
kulit dapat diperluas 1,5 – 9 kali. Alat yang digunakan adalah Zimmer
mesher, caranya kulit diletakan diatas dermacarrier pada permukaan yang
beralur kemudian dimasukan ke alat pemotong/mesher,kemudian
putaran / engkol mesher diputar sehingga kulit diatas dermacarrier
melewatinya dan terpotong
2. Over grafting :
Adalah tindakan skin grafting diatas skin graft yang sudah sembuh dengan
tujuan untuk menambah ketebalan.
Suatu tindakan skin grafting untuk menutup defek luka yang dilakukan
segera setelah episode pertama.
Graft yang tidak dipasang secara proper mencegah perlekatan fibrosa dan
revaskularisasi sehingga akhirnya dapat menyebabkan perdarahan dari
rusaknya jaringan vaskular yang ada di bawahnya. (18)
Infeksi
Bila lokasi donor memiliki lebih dari 1 x 105 mikroorganisme, maka graft
akan sulit menempel dan dapat berpotensi terjadi infeksi dan dapat pula
mengakibatkan sepsis. (18,20)
Adanya cairan baik hematom maupun seroma sehingga graft sulit menempel
pada resipien. Hal ini dapat dicegah dengan penggunaan mesh atau
pembuatan insisi multipel sehingga terjadi drainase dan graft dapat
diperlebar sehingga dapat menutup defek yang lebih luas.Namun insisi ini
memberikan hasil yang kurang estetik, terutama didaerah wajah.(20)
Kontraktur
Teknik operasi yang kurang baik serta proses penyembuhan luka yang
kurang sempurna dapat mengakibatkan kontraktur. Kontraktur akan lebih
rentan terjadi apabila penanaman graft pada persendian. (18)
Penyembuhan yang tidak sesuai dengan tekstur, warna atau topografi.