Anda di halaman 1dari 7

UJIAN KOMPREHENSIP

S2 PENDIDIKAN MATEMATIKA

1. Tuliskan pengertian dan rumus dari konsep-konsep berikut :


a. Persamaan Lingkaran
Jawab:
Persamaan lingkaran adalah persamaan yang membentuk lingkaran dan tempat kedudukan
titik – titik (x, y) yang berjarak sama terhadap suatu titik tertentu.
Bentuk umum:
Persamaan lingkaran yang berpusat di titik (a, b) dan berjari – jari
(x – a)2 + (y – b)2 = r2
b. Teorema Pythagoras
Jawab:
Teorema pythagoras: Pada suatu segitiga siku-siku berlaku sisi miring kuadrat sama
dengan jumlah kuadrat sisi-sisi lainnya.
Secara umum, jika segitiga ABC siku-siku di C maka teorema Pythagoras dapat dinyatakan
AB2 = AC2 + BC2. Banyak buku menuliskan teorema ini sebagai c2 = a2 + b2. Dengan c
adalah sisi miring.
c. Sistem Persamaan Linier Dua Variabel
Jawab:
Sistem persamaan linear dua variabel (peubah) atau disingkat SPLDV adalah suatu
persamaan matematika yang terdiri atas dua persamaan linear yang masing-masing
bervariabel dua (misal x dan y). Dengan demikian, bentuk umum dari Sistem Persamaan
Linear Dua Variabel dalam x dan y dapat kita tuliskan sebagai berikut.

ax + by = c a1x + b1y = c1
atau
px + qy = r a2x + b2y = c2

Dengan a, b, c, p, q dan r atau a1, b1, c1, a2, b2 dan c2 merupakan bilangan-bilangan real.
Dari bentuk umum di atas, apabila c1 = c2 = 0 maka sistem persamaan linier dua variabel
itu dikatakan homogen. Sedangkan apabila c1 ≠ 0 atau c2 ≠ 0 maka sistem persamaan linier
dua variabel itu dikatakan tak homogen.

d. Persamaan Garis Lurus


Jawab:
persamaan garis lurus dapat didefinisikan sebagai sebuah garis lurus dimana posisinya
ditentukan oleh sebuah persamaan dan apabila persamaan tersebut digambarkan pada
bidang cartesius maka akan menghasilkan sebah garis yang lurus. Secara umum bentuk
persamaan garis adalah sebagai berikut:
px + qy = r dimana p  0
Jika masing masing ruas dari persamaan px + qy = r kita bagi dengan q maka akan
diperoleh persamaan garis berikut:
𝑝 𝑟
𝑦 = − 𝑞 𝑥 + 𝑞y
Bilangan di depan variabel x, yaitu –p/q merupakan sebuah konstanta sehingga dapat kita
ubah menjadi konstanta lain misalnya m, dan r/q dapat kita ganti dengan c. Untuk
selanjutnya kita peroleh persamaan garis yang baru sebagai berikut:
y = mx + c, dengan m dan c adalah sebuah konstanta.
e. Perbandingan Senilai dan Berbalik Nilai
Jawab:
Jika ada sebuah korespondensi satu-satu antara dua kelompok (himpunan) dengan sifat
perbandingan setiap nilai kedua kelompok elemen di sebelah kanan dengan disebelah kiri
bersesuaian maka kelompok data tersebut bisa dikatakan memiliki perbandingan senilai.
Rumus perbandingan senilai bisa ditulis

Lawan dari perbandingan senilai adalah perbandingan berbalik nilai. Jika ada
korespondensisi satu-satu antara dua kelompok dimana perbandingan nilai 2 elemen yang
bersesuaian di kelompok kedua berbalik dengan nilai perbandingan pada kelompok
pertama.
Rumus perbandingan berbalik nilai bisa dituliskan:

f. Vektor
Jawab:
Pengertian Vektor Matematika itu sendiri ialah Segmen Garis Berarah yg memiliki
Besaran dan untuk Besaran Vektor merupakan Besaran yang memiliki Nilai dan memiliki
Arah, untuk Contoh Vektor bisa terdapat didalam Kecepatan, Gaya, Percepatan, Momen,
Berat dan lain lain. Sedangkan Skalar Vektor ialah Suatu Besaran yg tak mempunyai Arah
misalnya ada di dalam Panjang, Luas, Suhu, Jarak dan lain lain.
Rumus Panjang Vektor Matematika
Rumus Penjumlahan dan Pengurangan Vektor Matematika

g. Logika
Jawab:
Dalam logika matematika, kita belajar untuk mementukan nilai dari suatu pernyataan, baik
bernilai benar atau salah. Pernyataan sendiri terbagi menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Pernyataan tertutup (kalimat tertutup)
Pernyataan tertutup atau kalimat tertutup adalah suatu pernyataan yang sudah memiliki
nilai benar atau salah.
2. Pernyataan terbuka (kalimat terbuka)
Pernyataan terbuka atau kalimat terbuka adalah suatu pernyataan yang belum dapat
ditentukan nilai kebenarannya karena adanya suatu perubah atau variabel

Tabel Kebenaran Konjungsi

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa sifat dari konjungsi adalah bernilai benar jika kedua
pernyataan penyusun dari peryataan majemuk keduanya bernilai benar.
Tabel Kebenaran Disjungsi
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa sifat dari disjungsi adalah bernilai salah jika kedua
pernyataan penyusun dari peryataan majemuk keduanya bernilai salah.
Tabel Kebenaran Implikasi

Pada sifat implikasi ini, , p disebut sebagai hipotesa dan q sebagai konklusi. Pada
implikasi ini akan bernilai salah ketika konklusi salah dan hipotesa benar.
Tabel Kebenaran Biimplikasi

Pada sifat biimplikasi, penyataan majemuk akan bernilai benar jika kedua pernyataan
penyusunnya bernilai sama, keduanya benar atau keduanya salah.
Tautologi dan Kontradiksi
Tautologi adalah pernyataan majemuk yang selalu benar untuk semua kemungkinan yang ada
dan kontradiksi adalah kebalikannya, yaitu pernyataan majemuk yang bernilai salah untuk semua
kemungkinan yang ada.
Bentuk Ekuivalen Pernyataan Majemuk
Pernyataan majemuk yang memiliki nilai sama untuk semau kemungkinannya dikatakan
ekuivalen. Notasi ekuivalen dalam logika matematika adalah “ “.
Bentuk-bentuk pernyataan yang saling ekuivalen adalah:

Ingkaran Pernyataan Majemuk


Ingkaran Konjungsi:
Ingkaran Disjungsi:
Ingkaran Implikasi:
Ingkaran Biimplikasi:
Konvers, Invers dan Kontraposisi
Konvers, invers dan kontraposisi adalah bentuk lain dari implikasi, dimana:
Konvers dari adalah
Invers dari adalah
Kontraposisi dari adalah
Penarikan Kesimpulan (Logika Matematika)
Penarikan kesimpulan adalah konklusi dari beberapa pernyataan majemuk (premis) yang saling
terkait. Dalam penarikan kesimpulan terdiri dari beberapa cara, yaitu:

2. Bagaimana strategi saudara mengajarkan konsep-konsep 1a sampai 1f? Tuliskan


metode/pendekatan yang menurut saudara cocok untuk digunakan dalam mengajarkan
konsep-konsep tersebut? Jelaskan!
JAWAB :
a. Teorema Pythagoras
Pendekatan Penemuan
Penggunaan pendekatan penemuan berarti dalam kegiatan belajar mengajar siswa diberi
kesempatan untuk menemukan sendiri fakta dan konsep tentang fenomena ilmiah. Penemuan
tidak terbatas pada menemukan sesuatu yang benar – benar baru. Pada umumnya materi yang
akan dipelajari sudah ditentukan oleh guru, demikian pula situasi yang menunjang proses
pemahaman tersebut. Siswa akan melakukan kegiatan yang secara langsung berhubungan dengan
hal yang akan ditemukan.
MetodeEksperimen
Metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dengan menggunakan percobaan. Dengan
melakukan eksperimen, siswa menjadi akan lebih yakin atas suatu hal daripada hanya menerima
dari guru dan buku, dapat memperkaya pengalaman, mengembangkan sikap ilmiah, dan hasil
belajar akan bertahan lebih lama dalam ingatan siswa. Metode ini paling tepat apabila digunakan
untuk merealisasikan pembelajaran dengan pendekatan inkuiri atau pendekatan penemuan.
b. Sistem Persamaan Linier Dua Variabel
PendekatanPemecahanMasalah
Pendekatan pemecahan masalah berangkat dari masalah yang harus dipecahkan melalui
praktikum atau pengamatan. Dalam pendekatan ini ada dua versi. Versi pertama siswa dapat
menerima saran tentang prosedur yang digunakan, cara mengumpulkan data, menyusun data, dan
menyusun serangkaian pertanyaan yang mengarah ke pemecahan masalah. Versi kedua, hanya
masalah yang dimunculkan, siswa yang merancang pemecahannya sendiri. Guru berperan hanya
dalam menyediakan bahan dan membantu memberi petunjuk.
Metode Diskusi
Metode diskusi adalah cara pembelajaran dengan memunculkan masalah. Dalam diskusi terjadi
tukar menukar gagasan atau pendapat untuk memperoleh kesamaan pendapat. Dengan metode
diskusi keberanian dan kreativitas siswa dalam mengemukakan gagasan menjadi terangsang,
siswa terbiasa bertukar pikiran dengan teman, menghargai dan menerima pendapat orang lain,
dan yang lebih penting melalui diskusi mereka akan belajar bertanggung jawab terhadap hasil
pemikiran bersama.

c. Persamaan Garis Lurus


PendekatanKonsep
Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konsep berarti siswa dibimbing memahami
suatu bahasan melalui pemahaman konsep yang terkandung di dalamnya. Dalam proses
pembelajaran tersebut penguasaan konsep dan subkonsep yang menjadi fokus. Dengan beberapa
metode siswa dibimbing untuk memahami konsep.
Metode Tanya jawab
Metode tanya jawab dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa. Dengan mengajukan
pertanyaan yang terarah, siswa akan tertarik dalam mengembangkan daya pikir. Kemampuan
berpikir siswa dan keruntutan dalam mengemukakan pokok – pokok pikirannya dapat terdeteksi
ketika menjawab pertanyaan. Metode ini dapat menjadi pendorong bagi siswa untuk mengadakan
penelusuran lebih lanjut pada berbagai sumber belajar. Metode ini akan lebih efektif dalam
mencapai tujuan apabila sebelum proses pembelajaran siswa ditugasi membaca materi yang akan
dibahas

d. Perbandingan Senilai dan Berbalik Nilai


PendekatanLingkungan
Penggunaan pendekatan lingkungan berarti mengaitkan lingkungan dalam suatu proses belajar
mengajar. Lingkungan digunakan sebagai sumber belajar. Untuk memahami materi yang erat
kaitannya dengan kehidupan sehari – hari sering digunakan pendekatan lingkungan.
MetodeBelajarKooperatif
Dalam metode ini terjadi interaksi antar anggota kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari
4-5 orang. Semua anggota harus turut terlibat karena keberhasilan kelompok ditunjang oleh
aktivitas anggotanya, sehingga anggota kelompok saling membantu. Model belajar kooperatif
yang sering diperbincangkan yaitu belajar kooperatif model jigsaw yakni tiap anggota kelompok
mempelajari materi yang berbeda untuk disampaikan atau diajarkan pada teman sekelompoknya.
e. Vektor
PendekatanProses
Pada pendekatan proses, tujuan utama pembelajaran adalah mengembangkan kemampuan siswa
dalam keterampilan proses seperti mengamati, berhipotesa, merencanakan, menafsirkan, dan
mengkomunikasikan. Pendekatan keterampilan proses digunakan dan dikembangkan sejak
kurikulum 1984. Penggunaan pendekatan proses menuntut keterlibatan langsung siswa dalam
kegiatan belajar.
Metode Ekspositori
Metode ekspositori adalah suatu penyajian visual dengan menggunakan benda dua dimensi atau
tiga dimensi, dengan maksud mengemukakan gagasan atau sebagai alat untuk membantu
menyampaikan informasi yang diperlukan.

f. Logika
PendekatanInteraktif ( pendekatan pertanyaan anak )
Pendekatan ini memberi kesempata pada siswa uuntuk mengajukan pertanyaan untuk kemudian
melakukan penyelidikan yang berkaitan dengan pertanyaan yang mereka ajukan ( Faire &
Cosgrove, 1988 dalam Herlen W, 1996 ). Pertanyaan yang diiajukn siswa sangat bervariasi
sehingga guru perlu melakukan llangkah – langkah mengumpulkan, memilih, dan mengubah
pertanyaan tersebut menjadi suatu kegiatan yng spesifik.
MetodePenugasan
Metode ini berarti guru memberi tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Metode
ini dapat mengembangkan kemandirian siswa, meransang untuk belajar lebih banyak, membina
disiplin dan tanggung jawab siswa, dan membina kebiasaan mencari dan mengolah sendiri
informasi. Tetapi dlam metode ini sulit mengawasi mengenai kemungkinan siswa tidak bekerja
secara mandiri.

Anda mungkin juga menyukai