PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
status sosial ekonomi, maupun keadaan fisik seseorang, termasuk anak-anak yang
hak anak untuk memperoleh pendidikan dijamin penuh tanpa adanya diskriminasi
termasuk anak-anak yang mempunyai kelainan atau anak yang berkebutuhan khusus.
hanya saja problema tersebut ada yang ringan dan tidak memerlukan perhatian
khusus dari orang lain karena dapat diatasi sendiri oleh anak yang bersangkutan dan
ada juga yang problem belajarnya cukup berat sehingga perlu mendapatka perhatian
dan bantuan dari orang lain. Anak luar biasa atau disebut sebagai anak berkebutuhan
khusus (children with special needs), memang tidak selalu mengalami problem
anak sebaya lainnya dalam system pendidikan regular, ada hal-hal tertentu yang
harus mendapatkan perhatian khusus dari guru dan sekolah untuk mendapatkan hasil
1
with Disabilities and Optional Protocol yang disahkan pada Maret 2007. Pada pasal
salah satu tujuannya adalah untuk mendorong terwujudnya partisipasi penuh difabel
Indonesia masih menyisakan persoalan tarik ulur antara pihak pemerintah dan
Dalam penyusunan progam pembelajaran untuk setiap bidang studi hendaknya guru
kelas sudah memiliki data pribadi setiap peserta didiknya. Data pribadi yakni
serta kreativitasnya.
dipersiapkan oleh guru di sekolah, di tujukan agar peserta didik mampu berinteraksi
penggalian kemampuan diri peserta didik yang didasarkan pada kurikulum berbasis
kompetensi. Kompetensi ini terdiri atas empat ranah yang perlu diukur meliputi
akademik.
2
B. Rumusan Masalah
berkebutuhan khusus?
C. Tujuan Pembahasan
3
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Strategi Pembelajaran
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), strategi adalah rencana yang
cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Syaiful Bahri Djamarah,
mengartikan strategi adalah suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam
mencapai tujuan. Strategi berbeda dengan metode, strategi menunjuk pada sebuah
perencanaan untuk mencapai sesuatu, sedangkan metode adalah cara yang dapat
digunakan untuk melaksanakan strategi. Dengan kata lain, strategi adalah a plan of
something.
metode, dan media, alur isi pelajaran, serta interaksi antara pengajar dan peserta
didik.
4
Made Wena. Kata strategi berarti cara dan seni menggunakan sumber daya
didik. Dengan demikian, strategi pembelajaran berarti cara dan seni untuk
menggunakan semua sumber bel ajar dalam upaya membelajarkan peserta didik.
mengintegrasikan urutan kegiatan, peralatan dan bahan serta waktu yang digunakan
khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukan pada
ketidakmampuan mental, emosi atau fisik. Yang termasuk kedalam ABK antara lain:
prilaku, anak berbakat, anak dengan gangguan kesehatan. istilah lain bagi anak
berkebutuhan khusus adalah anak luar biasa dan anak cacat. Karena karakteristik dan
yang disesuaikan dengan kemampuan dan potensi mereka, contohnya bagi tunanetra
1
http://www.referensimakalah.com/2013/01/pengertian-strategi-pembelajaran.html
5
mereka memerlukan modifikasi teks bacaan menjadi tulisan Braille dan tunarungu
sebagai anak luar biasa. Maka terlebih dahulu dibahas tentang hakekat anak luar
biasa. Dalam percakapan sehari-hari orang yang dijuluki sebagai “orang luar biasa”
ialah mereka yang memiliki kelebihan yang luar biasa, misalnya orang terkenal
karena memiliki kemampuan intelektual yang luar biasa, memiliki kreativitas yang
tinggi dalam melahirkan suatu temuan-temuan yang luar biasa di bidang IPTEK,
dan orang yang mencapai prestasi yang mnghebohkan dan spektakuler, misalnya
Dalam dunia pendidikan, kata luar biasa juga merupakan julukan atau
sebutan bagi mereka yang memiliki kekurangan atau mengalami berbagai kelainan
dan penyimpangan yang tidak dialami orang normal pada umumnya. Kelainan atau
kekurangan yang dimiliki oleh mereka ynga disebut luar biasa dapat berupa kelainan
Kelainan dari segi fisik dapat berupa kecacatan fisik, misalnya orang tidak
memiliki kaki sebelah kiri, matanya buta sebelah, dan sejenisnya. Kelainan dari segi
2
Ibid
3
http://cintayanghakiki.blogspot.com/2013/04/makalah-kasus-anak-berkebutuhan-khusus.html
6
Anak dengan kebutuhan khusus dapat diartikan secara simpel sebagai anak
yang lambat (slow) atau mangalami gangguan (retarded) yang tidak akan pernah
1. Disability
untuk menampilkan aktivitas sesuai dengan aturannya atau masih dalam batas
2. Impairment
3. Handicap
yang membatasi atau menghambat pemenuhan peran yang normal pada individu.
didefinisikan sebagai anak yang memerlukan pendidikan dan layanan khusus untuk
Kauffman, 1986 dalam Abdul Hadis, 2006 : 5-6). Anak luar biasa disebut anak yang
bimbingan konseling, dan berbagai jenis layanan lainnya yang bersifat khusus.
7
C. Tuna Grahita
berdasarkan tes individual; yang muncul sebelum usia 16 tahun; dan menunjukkan
Japan League for Mentally Retarded (1992: p.22) dalam B3PTKSM (p. 20-
adaptif; dan terjadi pada masa perkembangan, yaitu antara masa konsepsi hingga
usia 18 tahun.
rata-rata dan berlangsung pada masa perkembangan serta terhambat dalam adaptasi
8
luang, dan kerja. Menurut definisi ini, ketunagrahitaan muncul sebelum usia 18
tahun.
Menurut WHO seorang tunagrahita memiliki dua hal yang esensial yaitu
dalam menyesuaikan diri dengan norma dan tututan yang berlaku dalam masyarakat.
D. Tunalaras
menyimpang yang tidak sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku disekitarnya.
Tunalaras dapat disebabkan karena faktor internal dan faktor eksternal yaitu
Menurut Pernamari Somad dan Tati Herawati (1996, hal. 27) menyatakan
kemampuan mendengar baik sebagian atau seluruhnya yang diakibatkan karena tidak
tunarungu adalah anak yang kehilangan pendengaran sebelum belajar bicara atau
kehilangan pendengaran demikian anak sudah mulai belajar bicara karena suatu
9
Sedangkan sebagian tunawicara adalah mereka yang menderita tuna rungu
sejak bayi/lahir, yang karenanya tidak dapat menangkap pembicaraan orang lain,
adalah anak yang kehilangan kemampuan untuk mendengar baik sebagian maupun
dikaitkan dengan tuna rungu. Van Uden (1971) menyatakan bahwa penyandang tuna
rungu bukan saja tuna rungu tetapi juga tuna bahasa. Sedangkan Leigh (1994)
mengemukakan bahwa terhadap anak tuna rungu, orang akan langsung berpikir
Pendapat Van Uden yang menyatakan bahwa penyandang tuna rungu juga pasti tuna
in Natural Auditory Oral Education for children who are hearing impaired. Clark
alat bantu dengar yang tepat sehingga dapat baik maka kualitas bicara mereka sangat
mengagumkan.
10
Andreas Dwijosumarto dalam seminar ketuna runguan di bandung (19 juni
1988) mengemukakan bahwa tuna rungu adalah suatu kehilangan pendengaran yang
indra pendengaran.
Menurut batasan dari Sri Moerdiani (1987: 27) dalam buku psikologi anak
luar biasa bahwa anak tuna rungu adalah mereka yang menaglami gangguan
pendengaran sedemikian rupa sehingga tidak mempunyai fungsi praktis dan tujuan
bahwa anak tuna rungu adalah mereka yang mengalami kekurangan atau kehilangan
atau lebih besar sehinga menghalangi untuk mengerti pembicaraan orang lain
tidak dapat mengembangkan, bisanya pada tingkat 35 sampai 69 Db ISO tetapi tidak
11
menghalangi untuk mengerti pembicaraan orang lain melalui pendengaranya sendiri
F. Tunanetra
tunanetra dapat diklasifikasikan kedalam dua golongan yaitu: buta total (Blind) dan
low vision. Definisi Tunanetra menurut Kaufman & Hallahan adalah individu yang
memiliki lemah penglihatan atau akurasi penglihatan kurang dari 6/60 setelah
alat indra yang lain yaitu indra peraba dan indra pendengaran. Oleh karena itu
tunanetra adalah media yang digunakan harus bersifat taktual dan bersuara,
contohnya adalah penggunaan tulisan braille, gambar timbul, benda model dan benda
nyata. sedangkan media yang bersuara adalah tape recorder dan peranti lunak JAWS
G. Tunadaksa
oleh kelainan neuro-muskular dan struktur tulang yang bersifat bawaan, sakit atau
akibat kecelakaan, termasuk celebral palsy, amputasi, polio, dan lumpuh. Tingkat
melakukan aktivitas fisik tetap masih dapat ditingkatkan melalui terapi, sedang yaitu
12
yaitu memiliki keterbatasan total dalam gerakan fisik dan tidak mampu mengontrol
gerakan fisik.
H. Tunaganda
perkembangan neurologis yang disebabkan oleh satu atau dua kombinasi kelainan
masyarakat.
teknologi.
khusus.
I. Kesulitan Belajar
Anak dengan kesulitan belajar adalah individu yang memiliki gangguan pada
satu atau lebih kemampuan dasar psikologis yang mencakup pemahaman dan
brain injury, disfungsi minimal otak, dislexia, dan afasia perkembangan. individu
13
motorik persepsi-motorik, gangguan koordinasi gerak, gangguan orientasi arah dan
14