Martabak Yami
Martabak Yami
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam dunia kewirausahaan, tentu erat dengan adanya persaingan. Persaingan dalam
dunia usaha sangat ketat, para wirausahawan berlomba-lomba menciptakan berbagai produk
dengan aneka bentuk dan beragam makanan dari yang kecil hingga yang besar, dari yang
murah hingga yang mhal. Untuk kebutuhan sehari-hari banyak sekali aktivitas yang dijalani
setiap orang. Dengan aktivitas yang semakin padat, membuat banyak orang membutuhkan
asupan makanan tambahan yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Salah satu produk yang
potensial, sederhana, dan istimewa adalah “MARTABAK MINI (MAMI)”. Karena
pembuatan makanan ini dilakukan dengan cara yang sangat sederhana dengan lebih baik dan
higienis, bahan aku mudah didapat, tanpa bahan pengawet, harga yang terjamgkau, juga
dengan rasa yang enak, nikmat, mengandung protein dan juga lezat, sehingga usaha ini
memang layak dikembangkan menjadi salah satu usaha kuliner alternative di Indonesia.
D. TUJUAN USAHA
Usaha ini bergerak dalam penjualan Martabak Mini dengan aneka rasa . Usaha ini
dilakukan untuk menambah penghasilan. Selain itu juga untuk melatih jiwa seorang
wirausaah agar mampu menjalankan usaha dengan baik.
E. DISKRIPSI USAHA
Usaha yang akan dilaksanakan merupakan usaha perorangan. Tanggungjawab atas usaha
ini sepenuhnya ditanggung oleh pemilik usaha. Jadi segala sesuatu yang terjadi dalam
halaman | 1
produksi ditanggung oleh pemilik. Produksi dilakukan disuatu tempat yang strategi yaitu
tempat yang ramai, serta dekat dengan pelanggan.
Usaha ini meliputi pembelian bahan bahu, kemudian diolah sedemikian rupa sehingga
bahan baku tersebut menjadi barang jadi yang siap dikonsumsi konsumen dan tentunya
memiliki nilai jual yang lebih tinggi.
halaman | 2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Aspek Produk
1. Jenis Produk
Jenis produk yang dibuat adalah Martabak Mini
2. Volume Produk
Banyaknya produk yang akan dibuat sesuai dengan kebutuhan konsumen dan untuk
mendapatkan laba adalah 120 buah/ hari.
3. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan usaha ini dilaksanakan mulai pukul
halaman | 3
CARA
NAMA PERALATAN KETERANGAN
MEMPEROLEH
Plat baja Ada Membeli
Loyang martabak mini Ada Membeli
Baskom Ada Membeli
Kompor gas Ada Membeli
Serok kue Ada Membeli
Kuas kue Ada Membeli
b. Bahan penolong
· Susu kental manis Rp 300.000,00
· Margarin Rp 250.000,00
· Keju Rp 300.000,00
halaman | 4
· Messes & coklat Rp 300.000,00
· Aneka selai Rp 300.000,00
· Aneka buah Rp 300.000,00
· Gas/ bahan bakar Rp 450.000,00
· Plastik, kertas roti Rp 200.000,00
· Kacang sangrai Rp 250.000,00
Jumlah Rp 2.650.000,00
Jumlah biaya produksi Rp 4.450.000,00
7. Proses produksi
· Kocok telur hingga berbuah
· Masukkan kocokan telur ke dalam tepung terigu secara perlahan sambil diaduk-aduk
· Setelah merata, masukkan ragi instan kedaladm adonan hingga membentuk biang dengan
mendiamkan minimal 3 jam.
· Masukkan gula, garam secukupnya, vanili dan soda kue hingga merata kemudian diamkan
kembali sampai adonan mengeluarkan bui.
· Panaskan cetakan kue diatas plat baja agar panas merata kemudian olesi dengan margarin.
· Setelah cetakan sudah panas, tuang adonan kedalam Loyang martabak mini dengan
ketebalan kurang lebih 1cm.
· Tutup Loyang dan tunggu hingga adonan berpori dan mongering pinggirnya
· Angkat adonan dan olesi dengan margarine secukupnya
· Olesi susu diatasnya
· Tambahkan selai atau toping sesuai selera
8. Rencana Usaha
Adapun rencana usaha yang akan dijalankan dalam usaha ini ialah sebagai berikut :
a. Rencana Jangka Pendek
Usaha Martabak Mini yang kami rintis ini bertujuan untuk menambah pengalaman kerja di
dalam usaha bisnis bagi kalangan sesame pelajar/mahasiswa maupun bagi umum, selain
dapat meningkatkan kreativitas, juga dapat dijadikan sebagai usaha yang menjanjikan untuk
kehidupan masa depan.
B. Aspek Pemasaran
1. Segmen Pasar
Dalam segmen ini yang akan kami jadikan sasaran utama adalah semua umur, mulai dari
anak-anak sampai orang dewasa yang gemar makanan ini serta semua kalangan mulai dari
kalangan bawah sampai kalangan atas, mulai dari pelajar sampai petinggi negara juga banyak
yang menyukai makanan ini.. Dengan demikian akan mempermudah dalam penjualan dan
meningkatkan omset dalam penjualan.
2. Strategi pemasaran
Strategi pemasaran yang dilakukan pada tahap awal adalah menjual martabak mini “mami”
kepada masyarakat sekitar sebagai konsumen di Kecamatan Karangmojo. Tahap berikutnya
saya akan menjualkan di Kecamatan Wonosari dan tahap ke-3 saya sudah bias menguasai
pasar di seluruh Kabupaten Gunungkidul.
3. Strategi promosi
Agar produk lebih dikenal masyarakat, promosi yang akan dilakukan adalah :
· Membuat papan nama didepan usaha
Papan nama memudahkan calon konsumen dalam memesan produk dan mengenal produk
yang ditawarkan
· Informasi dari orang ke orang
Dengan adanya masyarakat di sekitar produsen yang mengetahui usaha ini, akan lebih cepat
tersebarnya informasi mengenai usaha ini. Mulai dari mulut ke mulut, melalui internet
(facebook, twitter, blogger, dll).
5. Sistem penjualan
Penjualan produk ini dipasakan langsung kepada konsumen, sehingga konsumen dapat
langsung datang ketempat usaha ada juga yang dititipkan di kantin-kantin sekolah.
C. Aspek Manajemen
1. Tim Manajemen
Usaha dagang ini dijalankan sendiri oleh usaha dengan dibantu oleh keluarga dalam
mengelola usaha
2. Analisis SWOT
a. Strength (Kekuatan)
ü Menjual produk untuk semua kalangan
ü Bahan produk yang terjamin, higienis dan sehat
ü Harga terjangkau
ü Penampilan menarik dan kecil, sehingga pembeli tak perlu memotong lagi
ü Bentuknya kecil dan sesuai kebutuhan
ü Penyajian sederhana tanpa memerlukan banyak waktu dan cepat saji
ü Terdiri dari banyak rasa dan topping, sehingga konsumen dapat memilih topping sesuai selera.
b. Weakness (Kelemahan)
ü Produk tidak tahan lama
ü Produk mudah ditiru
ü Faktor tempat juga mempengaruhi, jika kurang ramai maka permintaan sedikit
ü Jika cuaca sedang buruk, permintaan konsumen akan menurun
ü Faktor kenaikan harga sembako juga dapat mengurangi permintaan dari konsumen
c. Opportunity (Peluang)
ü Bisa menjadi alternative sebagai makanan pengganti cemilan
halaman | 7
ü Karena martabak mini bisa dinikmati oleh semua usia dari yang muda sampau tua, maka pasar
sasarannya mencakup semua kalangan masyarakat.
d. Threath (Ancaman)
J Adanya pesaing yang menjual produk dengan harga lebih murah
3. Tindakan Alternatif
v Berusaha memproduksi makanan yang enak dan lezat
v Menjaga kebersihan makanan
v Mencari alternative bahan baku/ bahan penolong yang lebih murah tetapi menjaga kualitas
produk
D. Aspek Keuangan
1. Sumber Modal
Modal sendiri Rp 5.000.000
2. Biaya produksi (1 bulan)
a. Biaya bahan baku :
o Tepung terigu 60 kg Rp 900.000,00
o Gula Pasir 12 kg Rp 120.000,00
o Ragi Rp 90.000,00
o Telur 150 buah Rp 360.000,00
o Garam halus 600 gr Rp 90.000,00
o Soda kue 120 gr Rp 120.000,00
o Vanili 200 gr Rp 120.000,00
o Air 8000 ml Rp -
Total Biaya Bahan Baku Rp 1.800.000,00
b. Bahan penolong :
o Susu kental manis Rp 300.000,00
o Margarin Rp 250.000,00
o Keju Rp 300.000,00
o Messes & coklat Rp 300.000,00
o Aneka selai Rp 300.000,00
o Aneka buah Rp 300.000,00
o Kacang sangrai Rp 250.000,00
halaman | 8
Total Biaya Bahan Penolong Rp 2.000.000,00
3. Biaya Operasional
o Gas/ bahan bakar Rp 450.000,00
o Plastik, kertas roti Rp 200.000,00
o Biaya air dan listrik Rp 250.000,00
Total Biaya Operasional Rp 850.000,00
4. Biaya-biaya
o Biaya lain-lain Rp 300.000,00
Total Biaya Rp 5.000.000,00
Jadi untuk mencapai BEP usaha ini harus menjual produk sebanyak 3.600 buah per 1 bulan,
dengan perhitungan
= Rp 5.000.000
Rp 2.000
= 2.500 buah
halaman | 9
· Biaya bahan Penolong Rp 2.000.000
· Biaya Operasional Rp 900.000
Rp 4.700.000,00
Biaya-biaya 1 bulan Rp 300.000,00
Jumlah pengeluaran Rp 5.000.000,00
Laba 1 bulan Rp 2.200.000,00
H. Aspek Yuridis
Berikut ini adalah dokumen-dokumen maupun surat yang dapat digunakan sebagai kekuatan
hokum kepemilikan usaha :
Ø Kepemilikan SITU
Ø Kepemilikan SIUP
halaman | 10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan ini dapat disimpulkan bahwa suatu usaha dapat berjalan dengan baik apabila
manajemen dan perencanaannya disajikan dengan baik dan matang. Begitu pula aspek
permodalannaya menjadi hal yang sangat baik. Kita harus dapat menggunakan modal yang
kita punya dengan baik supaya kita bisa mendapatkan laba yang maksimal dan yang kita
inginkan. Jadi, segala sesuatu yang berhubungan dengan usaha, baik manajemen maupun
ketersediaan modal sangat erat kaitannya antara satu dengan yang lain.
B. Saran
Proposal ini disusun sebagai gambaran tentang usaha yang kami jalankan, sehingga dapat
digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan usaha. Agar usaha dapat berjalan
dengan acuan maka, perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
J Perencanaan yang matang mengenai usaha yang akan dilaksanakan
J Melakukan pengorganisasian yang lebih spesifik sesuai dengan kegiatan
J Menjalankan usaha tersebut sesuai yang telah dilaksanakan
J Melakukan pengawasan terhadap usaha yang telah dijalankan sehingga dapat diketahui
kekurangan dan kelemahannya
J Mempernaiki kesalashan, kekurangan, kelenahan yang dapadt diatasi semaksimal mungkin
halaman | 11