Regulasi Identifikasi Pasien
Regulasi Identifikasi Pasien
Regulasi Identifikasi Pasien
NOMOR : 265//Dir-SK/XII/2016
TENTANG
KEBIJAKAN IDENTIFIKASI PASIEN RUMAH SAKIT
DIREKTUR RUMAH SAKIT
BANG : a. Bahwa rumah sakit wajib menerapkan standar keselataman pasien dan mengupayakan
sasaran keselamatan pasien.
b. Bahwa ketepatan identifikasi pasien merupakan salah satu kewajiban pemenuhan sasaran
keselamatan pasien.
c. Bahwa dalam upaya meningkatakan mutu pelayanan Rumah Sakit maka diperlukan
penyelenggaraan identifikasi pasien sesuai dengan ketentuan sasaran keselamatan pasien.
d. Bahwa agar pelaksanaan pelayanan identifikasi pasien di Rumah Sakit dapat terlaksana
dengan baik perlu adanya kebijakan Direktur Rumah Sakit sebagai landasan bagi
penyelenggaraan pelayanan identifikasi di Rumah Sakit .
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN
TU : Kebijakan identifikasi pasien di Rumah Sakit sebagai berikut:
a. Petugas diunit memiliki sertifikat sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
b. Semua pasien di rumah sakit memakai identifikasi.
c. Identifikasi pasien minimal menggunakan dua identitas antara lain nama lengkap dan tanggal
lahir.
d. Warna gelang pasien sesuai dengan ketentuan yang berlaku merah muda untuk pasien
perempuan, biru untuk pasien laki laki.
e. Penambahan kancing gelang pasien merah untuk alergi, kuning untuk pasien resiko jatuh dan
ungu untuk pasien DNR (Do Not Resusitation).
f. Petugas rumah sakit yang berhubungan dengan pasien wajib mengindentifikasi pasien.
g. Identifikasi pasien tidak menggunakan nomor kamar atau lokasi yang berlaku.
h. Pasien bayi baru lahir kembar memerlukan identifikasi sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
i. Petugas melaksanakan identifikasi pasien saat pemberian obat, darah atau produk darah
sesuai ketentuan yang berlaku.
j. Petugas melaksanakan identifikasi pasien sebelum mengambil darah dan spesimen lain
sesuai ketentuan yang berlaku.
k. Petugas melaksanakan identifikasi pasien sebelum pemeriksaan klinis.
l. Petugas melaksanakan identifikasi pasien sebelum tindakan/prosedur sesuai ketentuan yang
berlaku.
m. Semua tenaga kesehatan Rumah Sakit wajib mengedepankan “self protection” dan “patien
safety” secara seimbang dan disiplin.
n. Setiap petugas berhak mendapatkan kesempatan mengembangkan kemampuan dan
keterampilan melalui program pendidikan.
GA : Kebijakan ini berlaku selama 3 tahun dan akan dilakukan evaluasi minimal 1 tahun sekali.
PAT : Apabila hasil evaluasi mensyaratkan adanya perubahan, maka akan dilakukan perubahan
dan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkandi : Tangerang
Tanggal : 30Desember2016
RUMAH SAKIT TANGERANG
Direktur
TEMBUSAN Yth :
1. Wadir Pelayanan Medis
2. Komite Medis
3. Seluruh Dokter di Rumah Sakit
4. Kepala Bagian Keperawatan
5. Seluruh Kepala Ruang Keperawatan
6. Instalasi Farmasi
7. Arsip
A. PENGERTIAN
Identifikasi adalah pengumpulan data dan pencatatan segala keterangan tentang bukti-bukti
dari seseorang sehingga kita dapat menetapkan dan mempersamakan keterangan tersebut
dengan individu seseorang, dengan kata lain, dengan identifikasi kita dapat mengetahui
identitas seseorang dan dengan identitas tersebut kita dapat mengenal seseorang sehingga
dapat membedakan dari orang lain. Identifikasi Pasien rumah sakit terdiri dari identifikasi
pasien rawat jalan dan pasien rawat inap.
B. TUJUAN
1. Mengidentifikasi dengan benar dan tepat terhadap pasien yang akan diberi layanan atau
pengobatan tertentu.
2. Menjamin kesesuaian antara pasien yang menerima layanan dan jenis layanan / pengobatan
yang diberikan RS Qadr.
3. Menjamin terlaksananya keselamatan pasien RS Qadr.
C. MANFAAT
1. Untuk Pasien
- Pasien mendapatkan pelayanan dan pengobatan yang benar dan tepat sesuai kebutuhan /
instruksi medis.
- Pasien terhindar dari kemungkinan terjadinya kesalahan dalam memberikan pelayanan.
- Pasien merasa aman dan nyaman serta dapat bekerjasama dalam menjalani perawatan atau
prosedur layanan di RS Qadr.
Identifikasi secara cermat dan hati-hati pada keadaan pasien di atas dilakukan dengan cara :
1. Melibatkan keluarga / penunggu pasien dalam proses identifikasi (pasien anak, penurunan
kesadaran, disabilitas sensorik) atau
2. Melakukan pemeriksaan ulang identitas pasien dengan petugas lainnya yang terkait (pasien
pindah tempat tidur/ruangan, pasien baru (operan pasien)) atau
3. Pada pasien bayi dan tersedasi, identifikasi dilakukan secara berulang (melakukan pembacaan
dan penilaian ulang minimal 2 kali)
• Nama pasien
• Umur
• Nomor rekam medis
• Tanggal masuk
- Pasien yang akan di rujuk ke rumah sakit lain untuk alih rawat, gelang identitas pasien
dilepas sesuai dengan prosedur yang berlaku.
- Pasien yang akan di rujuk ke rumah sakit lain untuk pemeriksaan penunjang, gelang identitas
pasien tetap dipertahankan kecuali bila pemeriksaan yang akan dilakukan mengharuskan
gelang identitas pasien dilepas, maka dilakukan pemasangan ulang gelang identitas pasien
yang baru.