Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Virus merupakan parasit obligat dan di luar inangnya menjadi tak berdaya.
Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA,
tetapi tidak kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung
yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya.
Genom virus menyandi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan
genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.
Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia
tidak dapat menjalankan fungsi biologisnya secara bebas. Karena karakteristik
khasnya ini virus selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada
manusia (misalnya virus influenza dan HIV), hewan (misalnya virus flu
burung), atau tanaman (misalnya virus mosaik tembakau/TMV).
Penelitian mengenai virus dimulai dengan penelitian mengenai penyakit
mosaik yang menghambat pertumbuhan tanaman tembakau dan membuat
daun tanaman tersebut memiliki bercak-bercak. Pada tahun 1883, Adolf
Mayer, seorang ilmuwan Jerman, menemukan bahwa penyakit tersebut dapat
menular ketika tanaman yang ia teliti menjadi sakit setelah disemprot dengan
getah tanaman yang sakit. Karena tidak berhasil menemukan mikroba di getah
tanaman tersebut, Mayer menyimpulkan bahwa penyakit tersebut disebabkan
oleh bakteri yang lebih kecil dari biasanya dan tidak dapat dilihat dengan
mikroskop.
Pada tahun 1892, Dimitri Ivanowsky dari Rusia menemukan bahwa getah
daun tembakau yang sudah disaring dengan penyaring bakteri masih dapat
menimbulkan penyakit mosaik. Ivanowsky lalu menyimpulkan dua
kemungkinan, yaitu bahwa bakteri penyebab penyakit tersebut berbentuk
sangat kecil sehingga masih dapat melewati saringan, atau bakteri tersebut
mengeluarkan toksin yang dapat menembus saringan. Kemungkinan kedua ini
dibuang pada tahun 1897 setelah Martinus Beijerinck dari Belanda
menemukan bahwa agen infeksi di dalam getah yang sudah disaring tersebut

1
dapat bereproduksi karena kemampuannya menimbulkan penyakit tidak
berkurang setelah beberapa kali ditransfer antartanaman.Patogen mosaik
tembakau disimpulkan sebagai bukan bakteri, melainkan merupakan
contagium vivum fluidum, yaitu sejenis cairan hidup pembawa penyakit.
Setelah itu, pada tahun 1898, Loeffler dan Frosch melaporkan bahwa
penyebab penyakit mulut dan kaki sapi dapat melewati filter yang tidak dapat
dilewati bakteri. Namun demikian, mereka menyimpulkan bahwa patogennya
adalah bakteri yang sangat kecil.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Virologi dan Virus ?
2. Apa jenis-jenis penyakit yang disebabkan oleh Virus ?

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
- Untuk Memenuhi Tugas Ilmu Dasar Keperawatan
2. Tujuan Khusus
- Untuk mengetehui devinisi virus
- Untuk mengetahui struktur dan ciri-ciri Virus
- Untuk mengetahui reproduksi virus
- Untuk mengetahui Jenis-jenis dab contoh Virus
- Untuk mengetahui cara virus menginfeksi dan cara menanganinya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Virologi adalah ilmu yang mempelajari tentang virus yaitu suatu mikroba
yang lebih kecil dari kuman, oleh karenanya ia dapat melewati saringan yang
bisa dipergunakan untuk menyaring kuman. Penemu virus pertama kali adalah
Aristoteles pada tahun 400 SM yaitu sebagai penyebab penyakit binatang
dikenal sebagai herobies. Selain virus merupakan mikroba yang terkecil juga
berbeda dengan mikroba yang lain sebab bahan genetic virus terdiri atas RNA
atau DNA tetapi tidak terdiri sekaligus dari kedua jenis asam nukleat tersebut.
Begitu kecilnya ukuran virus sehingga untuk melihatnya harus menggunakan
mikroskop electron, sehingga definisi virus sebagai berikut :
Virus adalah agen subselulaer terdiri asam nukleat ( DNA atau RNA )
yang dikelilingi oleh selubung protein yang dapat digunakan sebagai mesin
metabolisme, dari inang yang hidup untuk kepentingan replikasi dan
menghasilkan partikel virus lagi (M. Hasyimi 2010)
Virus adalah mikroorganisme yang amat sangat kecil sehingga hanya
dapat dilihat pada perbesaran yang di sediakan oleh microskop electron.(
Michael J Pelczar 1986 )
Virus merupakan parasit yang berukuran mikroskopik yang menginfeksi
sel organism biologis ( Dr.Hasdianah HR 2012 ).

B. Struktur dan Ciri-Ciri Virus


1. Ukuran virus
Virus berukuran lebih kecil dari pada bakteri, yakni berkisar antara 20
milimikron-300 milimikron (1 mikron=1000 milimikron). Untuk
mengamatinya diperlukn mikroskop elektron yang pembesarannya dapat
mencapai 50.000 X.
2. Bentuk virus
Virus hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron dan lolos dari
saringan bakteri (bakteri filter). Jika diamati dengan mikroskop, virus

3
memiliki bentuk yang beraneka ragam, ada yang berbentuk bola, kotak,
jarum dan huruf T. Virus pada umumnya berupa semacam hablur (kristal)
dan bentuknya sangat bervariasi, yaitu ada yang berbentuk oval,
memanjang, silindris, kotak, dan kebanyakan berbentuk seperti kecebong
denagn “kepala” oval dan “ekor” silindris.
3. Susunan tubuh virus
Virus bersifat aseluler (tidak mempunyai sel), Hanya memiliki satu macam
asam nukleat (RNA dan DNA). Tubuh virus terdiri atas: kepala, kulit
(selubang atau kapsid), isi tubuh, dan serabut ekor.
 Kepala
Kepala virus berisi DNA dan bagian luarnya diselubungi kapsid.
 Kapsid
Kapsid adalah selubang yang berupa protein. Kapsid terdiri atas
selubang yang berupa protein. Kapsid terdiri atas bagian-bagian yang
disebut kapsomer. Misalnya, kapsid pada TMV dapat terdiri atas satu
rantai pelipeptida yang tersusun atas 2.100 kapsomer. Kapsid juga
terdiri atas protein monomer protein-protein monomer yang identik,
yang masing-masing terdiri dari rantai peptida.
 Isi tubuh
Isi tubuh yang sering disebut virion. Adalah bahan genetik yakni asam
nukleat (DNA atau RNA), contoh adalah sebagai berikut.
- Virus yang isi tubuhnya RNA dan bentuknya menyerupai kubus
antara lain, polyomyelitis, virus radang mulut dan kuku, dan virus
influenza.
- Virus yang isi tubuhnya RNA, protein, lipida, dan polisakarida,
contohnya paramixovirus.
- Virus yang isi tubuhnya terdiri atas RNA, protein, dan banyak
lipida, contohnya virus cacar.
 Ekor
Ekor virus merupakan alat penancap ketubuh organisme yang
diserangnya. Ekor virus terdiri atas tubus bersumbat yang di lengkapi
benang / serabut.

4
Tubuh virus tersusun atas senyawa-senyawa berikut:
1) Asam nukleat, asam deoksiribonukleat (DNA) atau asam
ribonukleat (RNA) sebagai bagian inti. Asam nukleat pada virus
diselubangi kapsid sehingga disebut nukleokapsid. Ada dua macam
nukleokapsid yaitu:
- Nukleokapsid telanjang, misalnya pada TMV, adenovirus dan
warzervirus (virus kulit).
- Nukleokapsid yang masih diselubangi membran pembungkus
misalnya viorus influenza dan virus hespes.
- Protein, merupakan komponen utama yang menyusun bagian
terbesar dari kapsid.
2) Lipid, terdapat pada virus dalam bentuk fosfolipid, gikolipid, asam
nukleat, kolesterol dan lemak-lemak alami.
3) Karbohidrat, terdapat dalam bentuk ribose atau deoksirebose dalam
asam nukleat.
Asam nukleat genom virus dapat berupa DNA ataupun RNA. Genom virus
dapat terdiri dari DNA untai ganda, DNA untai tunggal, RNA untai ganda,
atau RNA untai tunggal. Selain itu, asam nukleat genom virus dapat berbentuk
linear tunggal atau sirkuler. Jumlah gen virus bervariasi dari empat untuk yang
terkecil sampai dengan beberapa ratus untuk yang terbesar. Bahan genetik
kebanyakan virus hewan dan manusia berupa DNA, dan pada virus tumbuhan
kebanyakan adalah RNA yang beruntai tunggal.
Bahan genetik virus diselubungi oleh suatu lapisan pelindung. Protein
yang menjadi lapisan pelindung tersebut disebut kapsid. Bergantung pada tipe
virusnya, kapsid bisa berbentuk bulat (sferik), heliks, polihedral, atau bentuk
yang lebih kompleks dan terdiri atas protein yang disandikan oleh genom
virus. Kapsid terbentuk dari banyak subunit protein yang disebut kapsomer.
Untuk virus berbentuk heliks, protein kapsid (biasanya disebut protein
nukleokapsid) terikat langsung dengan genom virus. Misalnya, pada virus
campak, setiap protein nukleokapsid terhubung dengan enam basa RNA
membentuk heliks sepanjang sekitar 1,3 mikrometer. Komposisi kompleks
protein dan asam nukleat ini disebut nukleokapsid. Pada virus campak,

5
nukleokapsid ini diselubungi oleh lapisan lipid yang didapatkan dari sel inang,
dan glikoprotein yang disandikan oleh virus melekat pada selubung lipid
tersebut. Bagian-bagian ini berfungsi dalam pengikatan pada dan pemasukan
ke sel inang pada awal infeksi.
Kapsid virus sferik menyelubungi genom virus secara keseluruhan dan
tidak terlalu berikatan dengan asam nukleat seperti virus heliks. Struktur ini
bisa bervariasi dari ukuran 20 nanometer hingga 400 nanometer dan terdiri
atas protein virus yang tersusun dalam bentuk simetri ikosahedral. Jumlah
protein yang dibutuhkan untuk membentuk kapsid virus sferik ditentukan
dengan koefisien T, yaitu sekitar 60t protein. Sebagai contoh, virus hepatitis B
memiliki angka T=4, butuh 240 protein untuk membentuk kapsid. Seperti
virus bentuk heliks, kapsid sebagian jenis virus sferik dapat diselubungi
lapisan lipid, namun biasanya protein kapsid sendiri langsung terlibat dalam
penginfeksian sel.
Partikel lengkap virus disebut virion. Virion berfungsi sebagai alat
transportasi gen, sedangkan komponen selubung dan kapsid bertanggung
jawab dalam mekanisme penginfeksian sel inang.
2. Ciri-Ciri Virus
a) Virus berukuran sangat kecil, berkisar 0,05N m–0,2N m (1N m =
1/1000 mm). Oleh karena itu, virus hanya dapat dilihat dengan
menggunakan mikroskop elektron.
b) Tubuh virus terdiri atas selubung dan bahan inti. Bahan inti berupa
RNA (Ribonucleic acid) atau DNA ( Deoxiribonucleic acid).
c) Virus tidak mempunyai membran dan organel-organel sel yang penting
bagi kehidupan.
d) Virus hanya dapat bereproduksi jika berada dalam sel hidup atau
jaringan hidup.
e) Virus dapat dikristalkan layaknya benda mati. Virus tersusun dari asam
nukleat, yaitu asam deoksiribonukleat (DNA) atau asam ribonukleat
(RNA) yang dibungkus oleh selubung protein yang disebut kapsid.
f) Bentuk virus bermacam-macam, ada yang berbentuk bulat (influenza
virus); oval (virus rabies (rabies virus); batang (virus mozaik

6
tembakau (Tobaco mosaic virus/TMV); polihidris misalnya
Adenovirus (penyebab penyakit demam); berbentuk T Misal : virus
yang menyerang bakteri (bakteriofage atau disingkat fage).

C. Reproduksi Virus
1. Reproduksi virus secara umum terbagi menjadi 2 yaitu siklus litik dan
siklus lisogenik.
a) Siklus litik
Dalam siklus litik, virus akan menghancurkan sel induk setelah
berhasil melakukan reproduksi.
Fase-fase:
 Fase Absorbsi (Pelekatan)
Tahap absorbsi (pelekatan) adalah saat partikel virus (virion) melekat
pada sel yang diinfeksi. Tempat pelekatan virus pada sel inang terjadi
pada reseptor (protein khusus pada membran plasma sel inang yang
mengenali virus).
 Fase Penetrasi
Tahap penetrasi adalah tahap virus atau materi genetik virus masuk ke
dalam sitoplasma sel inang.
 Fase Replikasi dan Sintesis
Tahap replikasi dan sintesis adalah tahap terjadinya perbanyakan
partikel virus di dalam sel inang. Sel inang akan dikendalikan oleh
materi genetik dari virus sehingga sel dapat membuat komponen virus,
yaitu asam nukleat dan protein untuk kapsid.
 Fase Perakitan (Pematangan)
Tahap perakitan (pemasangan) adalah tahap penyusunan asam nukleat
dan protein virus menjadi partikel virus yang utuh.
 Fase Pelepasan (Pembebasan)
Tahap pelepasan (perakitan) adalah tahap partikel virus keluar dari sel
inang dengan memecahkan sel tersebut. Dengan begitu, sel inang
menjadi mati.
b) Siklus Lisogenik

7
Dalam siklus lisogenik, virus tidak menghancurkan sel, tetapi
berintegrasi dengan DNA sel induk.
Fase-fase:
 Fase Absorbsi dan Infeksi
Virus (fag/fage) menempel di tempat yang spesifik pada sel bakteri.
 Fase Penetrasi
DNA virus masuk ke dalam sel bakteri.
 Fase Penggabungan
DNA virus bergabung dengan DNA bakteri membentuk profag.
 Fase Replikasi
DNA virus (dalam profag) akan terus bertambah banyak jika sel
bakteri terus menerus membelah. Dalam kasus yang jarang terjadi,
DNA virus akan terpisah dari profag dan akan memasuki siklus litik.

D. Jenis – Jenis Dan Contoh Virus


1. Jenis-jenis virus
a) Virus Bakteri
Virus bakteri adalah virus yang sel inangnya adalah sel bakteri.
Virus bakteri disebut juga bakteriofage atau fage (Latin, phage =
memakan). Virus bakteri mengandung materi genetik berupa DNA.
b) Virus Mikroorganisme Eukariot
Virus mikroorganisme eukariot adalah virus yang sel inangnya
berupa mikroorganisme yang tergolong eukariot. Virus ini terutama
mengandung RNA. Virus yang menyerang jamur disebut Mycovirus.
c) Virus Tumbuhan
Virus tumbuhan adalah virus yang sel inangnya adalah sel
tumbuhan. Virus tumbuhan sebagian besar mengandung RNA.
d) Virus Hewan
Virus hewan adalah virus yang sel inangnya adalah sel hewan atau
sel manusia. Virus hewan mengandung RNA atau DNA.

8
Macam-Macam Infeksi Virus
Virus dapat menginfeksi inangnya dan menyebabkan berbagai
akibat bagi inangnya. ada yang berbahaya, namun juga ada yang dapat
ditangani oleh sel imun dalam tubuh sehingga akibat yang dihasilkan tidak
terlalu besar.
a) Infeksi Akut
infeksi akut merupakan infeksi yang berlangsung dalam jangka waktu
cepat namun dapat juga berakibat fatal. Akibat dari infeksi akut
adalah :
 Sembuh tanpa kerusakan (Sembuh total)
 Sembuh dengan kerusakan/cacat, misalnya : polio
 Berlanjut kepada infeksi kronis
 Kematian
b) Infeksi Kronis
Infeksi kronis merupakan infeksi virus yang berkepanjangan sehingga
ada resiko gejala penyakit muncul kembali. Contoh dari infeksi kronis
adalah :
 Silent subclinical infection seumur hidup, contoh :
cytomegalovirus( CMV)
 Periode diam yang cukup lama sebelum munculnya penyakit,
contoh : HIV
 Reaktivasi yang menyebabkan infeksi akut, contoh : shingles
 Penyakit kronis yang berulang (kambuh), contoh : HBV, HCV
 Kanker contoh : HTLV-1, HPV, HBV, HCV, HHV.

2. Contoh – Contoh Virus


Virus Bakteri (DNA)
a. Ca Serviks (Kanker leher rahim):
Kanker leher rahim adalah penyakit yang disebabkan oleh virus, yaitu
virus human pappiloma virus (HPV) onkogen. Virus ini termasuk virus
ganas karena mengalami pembelahan dengan sangat cepat, tidak terkendali

9
dan tanpa disadari. Karena tanpa disadari biasanya si penderita baru
menyadari pada stadium lanjut. Kanker leher lahir disebut “silent killer”.
Gejala
Kanker leher rahim ini tidak menunjukkan gejala yang khas pada
stadium awal, namun pada stadium lanjut dapat dikenali dengan gejala;
keputihan yang tidak biasa, pendarahan post coitus, pendarahan setelah
menopause, mengeluarkan cairan kekuningan, berbau dan bercampur
nanah.
Penyebab
Disebabkan oleh human papiloma virus (HPV) merupakan penyebab
dari kaker serviks sedangkan penyebab banyak kematian pada kaum
wanita adalah virus HPV tipe 16 dan 18, selain itu kebiasaan hidup yang
kurang baik sehingga bisa menyebabkan terjangkitnya kaker serviks ini
seperti kebiasaan merokok, kurangnya asupan vitamin seperti vitamin C
dan vitamin E serta kurangnya asupan asam folat , seringnya melakukan
hubungan intim dengan bergantian pasangan pada usia dini di bawah 16
tahun bahkan dapat meningkatkan resiko dua kali lipat kanker serviks.
Pencegahan
Memperbaiki pola makan , mencegah terjadinya infeksi HPV
kemudian melakukan pemeriksaan papsmear secara teratur (pemeriksaan
mikroskopik terhadap sel-sel yang diperoleh dari apusan serviks, hindari
pembersihan bagian genital dengan air kotor, selalu setia kepada
pasangan/tidak berganti-ganti pasangan.
Pengobatan
Pasien dengan kanker serviks diterapi dengan pembedahan atau radiasi
bersama dengan kemoterapi, kemudian melakukan operasi dengan dua
pilihan yaitu histerektomi (mengangkat seluruh rahim dan leher rahim)
atau konisasi ( hanya bagian leher rahim).(Firdaus Cunoli 2002)
b. Cacar air
Cacar air adalah penyakit yang disebabkan oleh virus, yang disebut
virus varicella-zoster. Cacar hanya mengidap manusia sekali selama hidup.
Disarankan untuk menjaga kekebalan tubuh untuk menghindari virus ini.

10
Cacar bisa menyerang orang dari segala usia. Penyakit yang disebabkan
virus Varicella ini biasanya bisa disembuhkan. Namun jika menginfeksi
ibu hamil, bisa meningkatkan risiko komplikasi pada ibu dan bayi.(Firdaus
Cunoli 2002)
Bila perempuan hamil memiliki riwayat infeksi cacar air atau telah
diimunisasi, antibodi terhadap virus ini akan ditransfer ke bayi melalui
plasenta. "Ibu hamil ini akan menjadi kebal dan tidak perlu khawatir
mengenai komplikasi bagi diri maupun bayinya.
Gejala
Gejalanya adalah; demam, pilek, lemah, letih, lesu dan kemudian
muncul ruam kemerahan di tubuh berisi cairan. Cacar air ini akan sembuh
dengan sendirinya, jangan berusaha untuk memecah cacar air tersebut,
karena akan meninggalkan bekas luka. Penderita hendaknya dikarantina
agar tidak menulari orang lain, dan usahakan tetap mandi agar terhindar
kuman dan bakteri yang berkembang biak pada kulit.
Penyebab
Penyebabnya adalah infeksi suatu virus yang bernama virus varisella
zozter yang disebarkan manusia melalui cairan percikan ludah maupun
dari cairan yang berasal dari lepuhan kulit orang yang menderita peyakit
cacar air. Seseorang yang terkena kontaminasi virus cacar air varisella
zozter ini dapat mensukseskan penyebaran penyakit cacar kepada orang
lain disekitarya mulai dari munculnya lepuhan dikulitnya sampai dengan
lepuhan kulit yang terakhir mongering.

Cara Penularan:

 Sentuhan
 Droplet : bila penderita cacar air batuk / pilek / bicara ia mengeluarkan
semacam liur tapi dalam ukuran super kecil. Droplet ini masuk ke
tubuh orang sehat, terus tinggal di situ 7 - 10 hari.
 Bila selama periode itu, ia tetap sehat, virus tidak berkembang, atau
berkembang tp dengan pertumbuhan tertekan, sehingga pada beberapa

11
orang, ia tidak merasa pernah kena cacar air padahal dia sebenarnya
sudah kena tapi nggak pernah muncul ke kulit.
 Bila selama periode itu, si sehat jadi lemah, virus menyebar dan
muncul ke permukaan & jadilah cacar air.

Pencegahan
Cacar air dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi, vaksinasi
diberikan pada kelompok berikut :
 Anak dengan usia 12-18 bulan yang belum pernah mengalami cacar air
 Anak dengan usia 19 bulan-13 tahun belum pernah mengalami cacar
air
 Orang dewasa yang belum pernah mengalami cacar air dan bekerja
atau tinggal di lingkungan yang sangat mudah terjangkit cacar air
 Wanita reproduktif yang belum pernah mengalami cacar air dan tidak
dalam kondisi hamil
 Orang dewasa dan remaja yang belum pernah mengalami cacar air dan
tinggal dengan anak-anak
 Orang yang hendak bepergian ke luar negeri dan belum pernah
mengalami cacar air
 Melakukn vaksinasi untuk ibu hamil, dan ibu hamil yang sudah
mendapatkan vaksinasi tidak perlu khawatir terjadinya komplikasi
pada dirinya atau pada bayinya.
Pengobatan
Untuk pengobatan medis pada cacar air :
 Paracetamol untuk menurunkan demam atau asetaminofem
 Antibiotik jika ada infeksi
 Obat anti virus asiklofir , jika kasusnya terlalu berat (diberikan pada
anak berusia lebih dari 2 tahun atau remaja) karena pada remaja
penyakit ini lebih berat
 Obat anti virus fidarabin
 Untuk pengobatan rumah : Istirahat secukupnya
 Kulit di cuci sebersih dengan sabun

12
 Hindari makanan dan minuman terlalu asam bagi anak kecil dianjurkan
memakai sarung tangan untuk mencegah menggaruk ruam.(Firdaus
Cunoli 2002)

c. Herpes
Herpes dikenal dengan penyakit radang pada kulit yang ditandai
dengan ruam kemerahan dengan gelembung-gelembung berisi air yang
mengelompok. Herpes menular melalui kontak langsung atau melalui
bersin, batuk, pakaian yang terkena cairan dari herpes.(Firdaus Cunoli
2002)
Penyebab
Herpes adalah penyakit yang disebabkan oleh virus herpes simpleks.
Herpes dapat menyerang kulit, mulut dan alat kelamin (herpes genetalis).
Cara Penularan

Melalui kontak fisik dengan penderita, seperti: hubungan seksual,


berciuman (bila herpes di mulut), maupun oral seks.

Pencegahan

 Selalu menjaga higienis (kebersihan/kesehatan) organ genetalia (atau


alat kelamin pria dan wanita secara teratur).
 Setia kepada pasangannya, dengan tidak berganti-ganti pasangan.
 Jangan lupa menggunakan kondom, bila pasangan kita sudah terinfeksi
PMS (Penyakit Menular Seksual).
 Mintalah jarum suntik baru tiap kali menerima pelayanan medis yang
menggunakan jarum suntik.
 Untuk mencegah herpes salah satu cara yag dapat di tempuh adalah
pemberian vaksinasi,

Pengobatan
Cara menangani herpes adalah menjaga agar gelembung tersebut tidak
pecah agar tidak mejnadi jalan masuknya kuman atau bakteri.

13
d. Campak
Penyakit Campak (Rubeola, Campak 9 hari, measles) adalah suatu
infeksi virus yang sangat menular. Penularan infeksi terjadi karena
menghirup percikan ludah penderita campak. Penderita bisa menularkan
infeksi ini dalam waktu 2-4 hari sebelum timbulnya ruam kulit dan 4 hari
setelah ruam kulit ada. Sebelum vaksinasi campak digunakan secara
meluas, wabah campak terjadi setiap 2-3 tahun, terutama pada anak-anak
usia pra-sekolah dan anak-anak SD. Jika seseorang pernah menderita
campak, maka seumur hidupnya dia akan kebal terhadap penyakit ini.
Gejala
demam, Panas badan - nyeri tenggorokan - hidung meler ( Coryza ) -
batuk ( Cough ) - Bercak Koplik - nyeri otot - mata merah ( conjuctivitis ).
2-4 hari kemudian muncul bintik putih kecil di mulut bagian dalam
(bintik Koplik). Ruam (kemerahan di kulit) yang terasa agak gatal muncul
3-5 hari setelah timbulnya gejala diatas. Ruam ini bisa berbentuk makula
(ruam kemerahan yang mendatar) maupun papula (ruam kemerahan yang
menonjol). Pada awalnya ruam tampak di wajah, yaitu di depan dan di
bawah telinga serta di leher sebelah samping. Dalam waktu 1-2 hari, ruam
menyebar ke batang tubuh, lengan dan tungkai, sedangkan ruam di wajah
mulai memudar.
Pada puncak penyakit, penderita merasa sangat sakit, ruamnya meluas
serta suhu tubuhnya mencapai 40° Celsius. 3-5 hari kemudian suhu
tubuhnya turun, penderita mulai merasa baik dan ruam yang tersisa segera
menghilang.
Demam, kecapaian, pilek, batuk dan mata yang radang dan merah
selama beberapa hari diikuti dengan ruam jerawat merah yang mulai pada
muka dan merebak ke tubuh dan ada selama 4 hari hingga 7 hari.
Cara Penularan
Melalui saluran hidung. Virus campak yang berasal dari cairan hidung
dan tenggorokan yang keluar dari penderita pada saat bersin, bantuk, dan
bernapas.

14
Cara Pencegahan
Penyakit campak dapat dicegah dengan imunisasi, Hindari penderita,
karena campak dapat ditularkan melalui saluran pernapasan. Virus campak
yang berasal dari cairan hidung dan tenggorokan yang keluar dari
penderita pada saat bersin, bantuk, dan bernapas.

Virus Mikroorganisme Eukaroit (RNA)


a. Common influenza
Common influenza atau biasa disebut flu adalah penyakit yang disebabkan
oleh virus, yang disebut virus influenza. Virus influenza sangat mudah
menular dan ditularkan oleh si penderita melalui udara. Virus ini menyerang
saluran pernafasan sehingga si penderita mengalami kesulitan
bernafas.(Firdaus Cunoli 2002).
Data wanita hamil yang dibandingkan dengan wanita usia produktif yang
tidak hamil atau penduduk umum, menunjukan bahwa perempuan hamil
beresiko memerlukan perawatan rawat inap yang lebih tinggi bahkan dengan
perawatan intensif dan dapat berakibat kematian terkait dengan 2009 H1N1.
Data bulan pertama sejak munculnya 2009 H1N1 di Amerika Serikat
menunjukan bahwa wanita hamil beresiko 4 kali lebih besar memerlukan
perawatan rumah sakit.
Gejala
Gejala yang timbul akibat influenza adalah pilek, demam, pusing, batuk kering
hingga batuk berdahak, kerongkongan gatal, hidung mampet, meler, bersin-
bersin hingga hidung memerah, badan terasa pegal-pegal.
Penyebab
Karena daya tahan tubuh yang lemah terhadap serangan virus influenza. Daya
tahan tubuh manusia secara alami akan melawan virus tersebut,kekurangan
vitamin D.
Pencegahan
Yaitu dengan vaksinasi, vaksin baru yang di produksi setiap musim flu
masing-masing melindungi terhadap 2 strain influenza A dan satu strain
Influensa. Pastikan untuk mendapatkan istirahat yang banyak dan minum.

15
Kemudian acetaminophen dapat membantu meringakan demam dan nyeri,
aspirin juga efektif tetapi tidak boleh digunakan oleh pasien flu di bawah 18
tahun.
Pengobatan
Sebagai penyakit yag berasal dari virus, pengobatan penyakit influenza dapat
dilakukan dengan dua cara:
1) Simptomatis ( hanya untuk mengatasi keluhan dan mengonsumsi makanna
sehat bergizi demi meningkatkan daya tahan tubuh yang melemah. Pada
fase ini penderita di anjurkan meminum obat flu sebagai pereda dini ,
ketika gejala masih ringan obat flu setidaknya harus mengandung :
 Anti nyeri dan anti panas (analgetik dan anti piretik) untuk mengatasi
gejala demam,sakit kepala,nyeri otot dan sendi
 Penurunan bengkak (dekongestan) untuk hidung tersumbat
 Anti alergi (anti histamine) untuk gejala bersin dan gatal pada
hidung/tenggorokan
2) Ke dokter untuk mendapatkan anti biotic. Anti biotic untuk mengatasi
infeksi sekunder ditandai dengan adanya perubahan warna lendir hidung
jadi jernih menjadi kuning atau kehijauan, suara menajdi serak dan nyeri
menelan.
 Obat flu untuk ibu hamil menggunakan Jelly Gamat Gold-G karena
terbuat dari bahan herbal yakni dari extra teripang berjenis Stichopus
Variegatus yang didalamnya terdapat berbagai kandungan yang
bermanfaat serta berkhasiat dalam mengatasi berbagai macam penyakit
salah satunya penyakit flu pada ibu hamil dan mampu memberikan
asupan gizi yang lengkap yang dapat menjaga kesehatan ibu dan bayi
dalam kandungan didalamnya tidak akan membahayakn kesehatan
janin.(Firdaus Cunoli 2002).
b. Hepatitis
Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis A, B, non
A dan non B. Hepatitis dikenal dengan penyakit kuning atau liver karena virus
ini menyerang hati. Penyakit hati biasanya jarang terjadi pada wanita hamil.
Pengaruh hepatitis virus pada ibu hamil adalah meningkatkan angka kejadian

16
abortus, partus prematums, dan perdarahan. Risiko bagi janin dalam
kandungan adalah prematur, kematian janin dan penularan hepatitis
virus.(Firdaus Cunoli 2002).
Gejala
Rasa tidak nyaman diperut sebelah kanan seperti kembung, mual atau
muntah, Mudah merasa lelah dan nyeri pada otot, Kehilangan nafsu makan,
Demam, Pada perkembangn berikutnya warna kulit dan sclera berubah
kekuningan.
Penyebab
Penyebab penyakit hepatitis adalah terinfeksi virus, adanya gangguan
metabolisme tubuh, mengkonsumsi alkohol, autoimun, komplikasi karena
penyakit lain, terlalu banyak dan sering mengkonsumsi obat-obatan dll. pada
kehamilan, maka penyebabnya paling sering adalah hepatitis virus.
Pencegahan
Tidak mengkonsumsi alcohol, Memperhatikan kebersihan dan kesehatan
makanan dan minuman yang kita konsumsi, Memperbanyak konsumsi sayur
dan buah, Melakukan imunisasi antivirus Hepatitis, Tidak menggunakan
jarum suntik bergantian.
Pengobatan
Pengobatan hepatitis dengan menggunakan obat antiviron biasanya
disuntikan. Antiviron ini direkomendasikan selama kurang lebih 4
bulan.(Firdaus Cunoli 2002).
c. Polio
Polio adalah penyakit yang disebabkan oleh virus, yang disebut polivirus.
Polio menyebabkan kelumpuhan bagian tubuh, terutama pada kaki. Virus ini
masuk melalui mulut kemudian menginfeksi saluran usus, masuk melalui
aliran darah dan menyerang saraf pusat hingga menyebabkan kelumpuhan
permanen dalam hitungan jam. Balita berusia 3 hingga 5 tahun rawan
terserang polia, karena sistem imunitas balita belum sekuat orang dewasa.
Polio menular melalui kontak antar manusia, feces yang terkontaminasi
virus.(Firdaus Cunoli 2002)
Gejala

17
Demam, Muntah, Sakit perut, Lesuh, Keram otot pada leher serta
punggung, Otot terasa lembek. Semua gejala ini akan berlangsug selama 2-10
hari dan akan sembuh dengan sempurnah.
Penyebab
Penyebab polio virus yang adalah RNA yang menyebar melalui kontak
dengan lendir oral. Paling umum virus melekat pada dan menginfeksi sel-sel
usus,berlipat ganda dan dikeluarkan dalam feses dari individu yang terinfeksi.
Cara Penularan
Polio menular melalui kontak antar manusia. Virus masuk ke dalam tubuh
melalui mulut ketika seseorang memakan makanan atau minuman yang
terkontaminasi feses (fekal-oral). Atau bisa juga melalui mulut dengan mulut
(oral-oral).
Pencegahan
Salah satunya cara yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit polio
ialah memberikan imunisasipada bayi baru lahir da Menjaga lingkungan tetap
bersih agar terhindar dari virus ini.
Pengobatan
Memberikan tindakan pra gejala misalnya dengan menurunkan suhu
badan ketika demam tinggi dan mengobati pilek atau flu yang di deritanya,
Meminimalkan efek samping serangan poli virus, Meingkatkan daya tahan
tubuh penderita dengan memberikan vitamin yang tepat, Memberikan terapi
pada penderita yang di duga mengalami kelumpuhan parah seperti dengan
melakukan fisioterapi sehingga pasien yang ototnya lemah tidak sampai
lumpuh total (Firdaus Cunoli 2002).
d. AIDS
AIDS dikenal sebagai berbagai gejala dan infeksi yang timbul karena
rusaknya sistem kekebalan tubuh. Atau dengan kata lain, apabila seseorang
terjangkit virus HIV, maka orang tersebut tidak memiliki sistem kekebalan
tubuh, AIDS adalah penyakit yang mematikan dan belum ada obat atau
vaksinnya. AIDS berasal dari Afrika Sub-Sahara. HIV, virus penyebab AIDS,
dapat menular dari ibu yang terinfeksi HIV ke bayinya yang baru
lahir.(Firdaus Cunoli 2002)

18
Gejala
Gejala dari penderita AIDS adalah demam, berkeringat di malam hari,
mengalami pembengkakan kelenjar, lemah, berat badan yang terus mengalami
penurunan.
Menurut Komunitas AIDS Indonesia (2010), gejala klinis terdiri dari 2
gejala yaitu gejala mayor (umum terjadi) dan ge jala minor (tidak umum
terjadi):
 Gejala Mayor: Berat badan menurun lebih dari 10% dalam 1 bulan, Diare
kronis yang berlangsung lebih dari 1 bulan, Demam berkepanjangan lebih
dari 1 bulan, Penurunan kesadaran dan gangguan neurologis, Demensia/
HIV ensefalopati.
 Gejala Minor: Batuk menetap lebih dari 1 bulan, Dermatitis generalisata,
Adanya herpes zostermultisegmental dan herpes zoster berulang,
Kandidias orofaringeal, Herpes simpleks kronis progresif, Limfadenopati
generalisata, Infeksi jamur berulang pada alat kelamin wanita.
Cara Penularan
AIDS dapat ditularkan melalui hubungan seksual, air mani, cairan vagina,
ASI, transfusi darah, lapisan kulit dalam (membran mukosa), jarum suntik.
Kemungkinan kesempatan hidup penderita AIDS adalah 0% alias tidak
mungkin.
Penyebab
AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh virus HIV (Human
Immunodeficiency Virus).
Pencegahan
Menurut The National Women’s Health Information Center (2009), tiga
cara untuk pencegahan HIV/AIDS secara seksual adalah abstinence (A),
artinya tidak melakukan hubungan seks,be faithful(B), artinya dalam
hubungan seksual setia pada satu pasang yang juga setia padanya, penggunaan
kondom (C) pada setiap melakukan hubungan seks. Ketiga cara tersebut sering
disingkat dengan ABC.Terdapat cara-cara yang efektif untuk motivasikan
masyarakat dalam mengamalkan hubungan seksaman termasuk pemasaran
sosial, pendidikan dan konseling kelompok kecil. Pendidikan seks untuk

19
remaja dapat mengajarkan mereka tentang hubungan seksual yang aman, dan
seks aman. Pemakaian kondom yang konsisten dan betul dapat mencegah
transmisi HIV(UNAIDS, 2000).
 Hindari sentuhan langsung terutama dengan darah, sperma, air liur, air
seni, air mata, ataupun cairan lain dari tubuh penderita AIDS.
 Wanita yang sedang hamil diharapkan menjauhkan diri dari penderita
AIDS, karena berbahaya bagi dirinya dan bayinya.
 Hindari pemakaian alat, pakaian, dan benda-benda lain yang digunakan
oleh orang yang menderita AIDS atau yang berisiko tinggi terhadap virus
AIDS.
e. Demam Berdarah
Demam berdarah (DBD) atau demam berdarah dengue (DBD) adalah
penyakit demam akut yang ditemukan di daerah tropis, dengan penyebaran
geografis yang mirip dengan malaria. Penyakit ini disebabkan oleh salah satu
dari empat serotipe virus dari genus Flavivirus, famili Flaviviridae. Setiap
serotipe cukup berbeda sehingga tidak ada proteksi-silang dan wabah yang
disebabkan beberapa serotipe (hiperendemisitas) dapat terjadi. Demam
berdarah disebarkan kepada manusia oleh nyamuk Aedes aegypti.
Gejala
 Munculnya demam tinggi terus menerus, disertai adanya tanda perdarahan,
contohnya ruam. Ruam demam berdarah mempunyai ciri-ciri merah
terang.
 Sakit perut, rasa mual, trombositopenia, hemokonsentrasi, sakit kepala
berat, sakit pada sendi (artralgia), sakit pada otot (mialgia). Sejumlah kecil
kasus bisa menyebabkan sindrom shock dengue yang mempunyai tingkat
kematian tinggi.
 Sesudah masa tunas / inkubasi selama 3 - 15 hari orang yang tertular dapat
menderita penyakit ini dalam salah satu dari 4 bentuk berikut ini :
 Bentuk abortif, penderita tidak merasakan suatu gejala apapun.
 Dengue klasik, penderita mengalami demam tinggi selama 4 - 7 hari,
nyeri-nyeri pada tulang, diikuti dengan munculnya bintik-bintik atau
bercak-bercak perdarahan di bawah kulit.

20
 Dengue Haemorrhagic Fever (Demam berdarah dengue/DBD) gejalanya
sama dengan dengue klasik ditambah dengan perdarahan dari hidung
(epistaksis/mimisan), mulut, dubur, dsb.
 Dengue Syok Sindrom, gejalanya sama dengan DBD ditambah dengan
syok / presyok. Bentuk ini sering berujung pada kematian.
Cara Penularan
Melalui virus yang mendapat virus dengue sewaktu digigit/menghisap
darah orang yang sakit DBD, atau melalui orang yang tidak sakit DBD tapi
dalam darahnya terdapat virus Dengue (karena orang ini memiliki kekebalan
terhadap virus Dengue.).
Melalui orang yang mengandung virus Dengue tapi tidak sakit, dapat pergi
kemana-mana dan menularkan virus itu kepada orang lain di tempat yang ada
nyamuk Aedes aegypty.
Virus dengue yang terhisap akan berkembangbiak dan menyebar ke seluruh
tubuh nyamuk termasuk kelenjar liurnya. nyamuk tersebut
menggigit/menghisap darah orang lain, virus itu akan dipindahkan bersama air
liur nyamuk.
Cara Pencegahan
Menghapuskan atau mengurangi vektor nyamuk demam berdarah,
Menguras bak mandi setiap seminggu sekali, Mengubur barang-barang bekas
yang dapat menjadi sarang perkembangan jentik-jentik nyamuk, Menutup
wadah yang dapat menampung air, Melakukan kebiasaan baik, seperti makan
makanan bergizi, rutin olahraga, dan istirahat yang cukup, Fogging atau
pengasapan hanya akan mematikan nyamuk dewasa, sedangkan bubuk abate
akan mematikan jentik pada air, Segera berikan obat penurun panas untuk
demam apabila penderita mengalami demam atau panas tinggi.
f. Gondong
Gondong (Mumps, Parotitis epidemika) adalah penyakit menular,
disebabkan oleh virus (Myxovirus parotitidis), berlangsung cepat (akut) yang
ditandai dengan pembesaran kelenjar ludah, terutama kelenjar di bawah
telinga (parotis).
Gejala

21
 Pada tahap awal (1-2 hari) penderita Gondong mengalami gejala: demam,
sakit kepala, nyeri otot, kehilangan nafsu makan, nyeri rahang bagian
belakang saat mengunyah dan adakalanya disertai kaku rahang (sulit
membuka mulut)
 Selanjutnya terjadi pembengkakan kelenjar di bawah telinga (parotis) yang
diawali dengan pembengkakan salah satu sisi kelenjar kemudian kedua
kelenjar mengalami pembengkakan.
 Pembengkakan biasanya berlangsung sekitar 3 hari kemudian berangsur
mengempis.
 Kadang terjadi pembengkakan pada kelenjar di bawah rahang
(submandibula) dan kelenjar di bawah lidah (sublingual). Pada pria akil
balik adalanya terjadi pembengkakan buah zakar (testis) karena
penyebaran melalui aliran darah.
Cara Penularan
Kontak langsung, Percikan ludah (droplet), Muntahan, Air seni (kencing)
Cara Pencegahan
Pencegahan paling efektif adalah dengan imunisasi MMR (Mumps,
Morbili, Rubela) yang diberikan melalui injeksi pada usia 15 bulan. Imunisasi
MMR tidak menimbulkan panas dan efek lainnya. Imunisasi dapat juga
diberikan kepada remaja dan orang dewasa yang belum menderita Gondong.
Virus Hewan
a. Rabies
Rabies merupakan suatu penyakit hewan menular akut yang disebabkan
oleh virus neurotropik dari ss RNA virus; genus Lyssavirus; famili
Rhabdoviridae. Virus Rabies termasuk dalam serotipe 1, serotipe 2 (Lagos bat
virus), serotipe 3 (Mokola rhabdovirus), dan serotype 4 (Duvenge
rhabdovirus).
Rabies menyerang sistem syaraf pusat hewan berdarah panas dan manusia.
Bersifat zoonosis yaitu dapat menular pada manusia lewat gigitan atau
cakaran. atau dapat pula lewat luka yang terkena air liur hewan penderita
rabies Hewan yang terinfeksi dapat berubah menjadi lebih agresif/ ganas dan
dapat menyerang manusia.. Rabies sangat berbahaya, bila ditemukan gejala

22
klinis dan penanganannya tidak benar biasanya diikuti kematian, baik pada
hewan maupun manusia.
Gejala pada hewan
 Suka bersembunyi di tempat yang gelap dan sejuk.
 Terjadi kelumpuhan tubuh, hewan tidak dapat mengunyah dan menelan
makanan, rahang bawah tidak dapat dikatupkan dan air liur menetes
berlebihan.
 Kejang berlangsung singkat dan kadang sering tidak terlihat.
 Tidak ada keinginan menyerang atau mengigit. Kematian akan terjadi
dalam beberapa jam.
Gejala pada manusia
 Timbul gejala-gejala lesu, nafsu makan hilang, mual, demam tinggi, sakit
kepala, dan tidak bisa tidur.
 Rasa nyeri di tempat bekas luka gigitan dan nampak kesakitan serta
menjadi gugup, bicara tidak karuan, dan selalu ingin bergerak
 Rasa takut pada air yang berlebihan, peka suara keras dan cahaya serta
udara.
 Air liur dan air mata keluar berlebihan, pupil mata membesar.
 Kejang-kejang lalu mengalami kelumpuhan dan akhirnya meninggal
dunia. Biasanya penderita meninggal 4-6 hari setelah gejala-gejala / tanda-
tanda pertama timbul.
Cara Penularan
 Melalui air liur yang mengandung virus rabies.
Cara Pencegahan
 Memelihara anjing dan hewan lainnya dengan baik dan benar. Jika tidak
dipelihara dengan baik dapat diserahkan ke Dinas Peternakan atau para
pecinta hewan.
 Mendaftarkan anjing ke Kantor Kelurahan/Desa atau Petugas Dinas
Peternakan setempat.
 Pada hewan virus rabies dapat ditangkal dengan vaksinasi secara rutin 1-2
kali setahun tergantung vaksin yang digunakan, ke Dinas Peternakan, Pos
Kesehatan Hewan atau Dokter Hewan Praktek.

23
 Semua anjing/kucing yang potensial terkena, divaksin setelah umur 12
minggu, lau 12 bulan setelahnya, dilanjutkan dengan tiap 3 tahun dengan
vaksin untuk 3 tahun, untuk kucing harus vaksin inaktif.
 Penangkapan/eliminasi anjing, kucing, dan hewan lain yang berkeliaran di
tempat umum dan dianggap membahayakan manusia.
 Pengamanan dan pelaporan terhadap kasus gigitan anjing, kucing, dan
hewan yang dicurigai menderita rabies.
 Penyuluhan kepada masyarakat tentang penyakit rabies.
 Menempatkan hewan didalam kandang, memperhatikan serta menjaga
kebersihan dan kesehatan hewan.
 Setiap hewan yang beresiko rabies harus diikat/dikandangkan dan tidak
membiarkan anjing bebas berkeliaran.
 Menggunakan rantai pada leher anjing dengan panjang tidak lebih dari 2
meter bila tdak dikandang atau saat diajak keluar halaman rumah.
 Tidak menyentuh atau memberi makan hewan yang ditemui di jalan
 Daerah yang sudah bebas rabies, haeus mencegah masuknya anjing,
kucing atau hewan sejenisnya dari daerah yang tertular rabies.
 Pada area terkontaminasi dilakukan desinfeksi menggunakan 1:32 larutan
(4 ounces per gallon) dari pemutih pakaian untuk menginaktifkan virus
dengan cepat.

24
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dunia mikroba adalah dunia organisma yang sangat kecil, sehingga tidak
dapat kita lihat dengan mata telanjang tetapi hanya bisa dilihat dengan
mikroskop.
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel
organisme biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup
dengan menginvasi dan mengendalikan sel makhluk hidup karena virus tidak
memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Istilah virus
biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota
(organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara istilah
bakteriofage atau fage digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel
prokariota (bakteri danorganisme lain yang tidak berinti sel). Biasanya virus
mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak
kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri
atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus
menyandi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun
protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.

25
DAFTAR PUSTAKA

http://rahma02.wordpress.com/2007/10/31/virologi/

http://nuy3a.blogspot.com/2010/12/mikrobiologi-per3-virus.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Siklus_litik

http://www.food-info.net/id/virus/biochem.htm

http://medicastore.com/apotik_online/kemoterapi_antimikroba/anti_virus.htm
Wikipedia, 2008. Virus. http://id.wikipedia.org/wiki/Virus

http://rahma02.wordpress.com/2007/10/31/virologi/

Sumarsih, 2007. Buku Ajar Mikrobiologi.


http://sumarsih07.files.wordpress.com/2007/12/buku-ajar-mikrobiologi.pdf

Wagner (2008), Basic Virology, Australia: Blackwell Publishing,


ISBN 2007019839 (lihat di Penelusuran Buku Google)

26

Anda mungkin juga menyukai