OLEH :
FITRIANI SALAM
915312906105.007
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah_Nya serta memberikan perlindungan dan kesehatan sehingga penyusun
dapat menyusun makalah dengan judul “ Kewirausahaan Dalam Keperawatan”. Dimana
makalah ini sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Entrepreneurship.
Sebagai manusia, penyusun menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
semua pihak demi perbaikan yang lebih baik dimasa yang akan datang.
Akhirnya semoga makalah ini bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya. Terima Kasih.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah Pengangguran di Indonesia masih belum bisa diatasi oleh Pemerintah,
sehingga dibutuhkan suatu kreativitas yang bersumber dari SDM yang ada di masyarakat.
Rendahnya daya serap lulusan pendidikan keperawatan itu merupakan imbas terbatasnya
anggaran pemerintah dalam merekrut pegawai negeri. Kemampuan melakukan wira usaha
dapat dilakukan sejak tenaga perawat masih belajar di bangku kuliah maupun ketika sudah
menyelesaikan pendidikan dengan cara memberikan materi kuliah tentang Kewirausahaan
sebagai muatan lokal akademik dan memberikan Pelatihan Kewirausahaan.
Mengingat semakin sempitnya lapangan kerja bagi tenaga perawat khususnya di
institusi pemerintah maka perlu kiranya tenaga perawat dibekali kemampuan/ketrampilan
wirausaha baik yang berhubungan langsung dengan profesinya maupun yang tidak
berhubungan langsung dengan profesinya guna membuka peluang usaha baik secara mandiri
maupun berkolaborasi. Kemampuan wirausaha dapat dilakukan sejak tenaga perawat masih
belajar di bangku kuliah maupun ketika sudah menyelesaikan pendidikan dengan cara
memberikan Pelatihan Kewirausahaan.
Kegiatan pelatihan kewirausahaan ini disamping untuk membuka peluang usaha yang
sesuai dengan kompetensinya juga untuk membantu permasalahan yang ada di masyarakat
terkait dengan cakupan terhadap pelayanan kesehatan. Semakin banyaknya penyakit-
penyakit kronis yang berdampak terhadap masalah kesehatan bagi masyarakat seperti
penyakit stroke yang berakibat ketergantungan pasien terhadap orang lain dan memerlukan
perawatan begitu lama, luka yang diakibatkan penyakit diabetes melitus yang perlu
perawatan khusus. Sedangkan biaya perawatan di rumah sakit begitu mahal bahkan kadang
kurang terjangkau baik dari segi biaya maupun dari segi transportasi oleh masyarakat
sehingga berakibat kualitas hidup menjadi rendah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kewirausahaan ?
2. Apa Pekerjaan Inti Perawat?
3. Bagaimana Kebebasan Finansial?
4. Bagaimana Invertarisir Peluang Usaha?
5. Jelaskan Ansalisa Perpaduan Bisnis Dikombinasikan dengan Tugas Perawat?
6. Sebutkan Kreativitas Pada Wirausaha?
7. Apa manfaat kewirausahaan ?
8. Bagaimana prinsip kewirausahaan ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian kewirausahaan
2. Untuk mengetahui Pekerjaan Inti Perawat
3. Untuk mengetahui Kebebasan Finansial
4. Untuk mengetahui Invertarisir Peluang Usaha
5. Untuk mengetahui Ansalisa Perpaduan Bisnis Dikombinasikan dengan Tugas Perawat
6. Untuk mengetahui Kreativitas Pada Wirausaha
7. Untuk mengetahui manfaat kewirausahaan
8. Untuk mengetahui prinsip kewirausahaan
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian kewirausahaan
Kewirausahaan berasal dari istilah entrepreneurship, sedangkan wirausaha berasal dari
kata entrepreneur. Kata entrepreneur, secara tertulis digunakan pertama kali oleh Savary
pada tahun 1723 dalam bukunya "Kamus Dagang'. Entrepreneur adalah orang yang membeli
barang dengan harga pasti, meskipun orang itu belum mengetahui berapa harga barang (atau
guna ekonomi) itu akan dijual.
Wirausaha adalah seorang pembuat keputusan yang membantu terbentuknya sistem
ekonomi perusahaan yang bebas. Sebagaian besar pendorong perubahan, inovasi, dan
kemajuan di perkonomian kita akan datang dari para wirausaha; orang-orang yang memiliki
kemampuan untuk mengambil reasiko dan mempercepat pertumbuhan ekonomi.[1]
Kewirausahaan yang dibahasa indonesiakan berkewirausahaan sampai saat ini belum
ada definisi yang telah disepakati bersama diantara para ahli. Hal ini dapat disimak dari
adanya perbedaan beberapa definisi antara satu ahli dengan ahli lainnya.
Pengertian kewirausahaan menurut intruksi presiden RI No.4 tahun 1995;
“Kewirausahaan adalah semangat, sikap, prilaku, dan kemampuan seseorang dalam
menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaca mencari, menciptakan,
menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam
rangka memberikan pelayanan yangh lebih baik dan memperoleh keuntungan yang lebih
besar.
Jadi, dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa berkewirausahaan adalah
hal-hal atau upaya-upaya yang berkaitan dengan penciptaan kegiatan atau usaha atau
aktivitas bisnis atas dasar kemauannya sendiri dan mendirikan usaha atau bisnis dengan
kemauan dan kemampuan sendiri.
C. Kebebasan Finansial
Berdasarkan konsep King yang dilengkapi dengan konsep John L Holland, saat ini
dibutuhkan perawat yang memiliki kepribadian Tipe usaha/enterprising. Perawat tipe ini
cenderung mempunyai kemampuan verbal atau komunikasi yang baik dan menggunakannya
untuk memimpin orang lain, mengatur, mengarahkan, dan mempromosikan produk atau
gagasan. Dengan perawat tipe ini ia akan lebih mandiri secara finansial, klien akan sehat dan
terpenuhi kebutuhan dasarnya.
Dari definsi di atas dikemukakan bahwa aspek ekonomi serta dukungan finansial akan
mempengaruhi tuntutan dalam dunia keperawatan, terutama yang menyangkut asuransi
pelayanan kesehatan. Masalah finansial ini patut digaris bawahi karena dalam paradigma
sehat di Indonesia yang mengarah pada pencegahan agar orang sehat tidak menjadi sakit,
justeru telah menyebabkan makin tingginya anggaran bidang kesehatan. Di samping hal
tersebut saat ini program Askeskin yaitu sebuah asuransi untuk keluarga miskin dan
masyarakat tidak mampu setiap tahun terus meningkat. Sebagai ilustrasi penulis
menyampaikan pengalaman selama 10 tahun, bahwa lebih dari 90% pasien-pasien gangguan
jiwa yang dirawat di RSJ menggunakan askeskin atau subsidi dana pemerintah. Ke depan
pengertian UU Kes no. 23 yang memfokuskan ciri sehat klien harus produktif secara sosial
dan ekonomi patut terus dikembangkan guna mencetak klien yang mandiri secara ekonomi.
Buku-buku keperawatan
CD-CD perkuliahan
Rumah kontrakan
Asrama perawat
Catering perawat
E Book Askep
Out let pakaian dan atribut rumah sakit
Instrumen Alat kesehatan
Jaringan penyedia perawat ke luar negeri
Toko aksesories keperawatan
Sablon dan percetakan buku-buku keperawatan
Restoran diet milik perawat bagi klien diabet, stroke, kanker, asma
Explore Bandung for terminall illness (mobil wisata bagi pasien yang mau
meninggal)
Home care
Pelatihan babysitter
Nursing laundry
Pelatihan helper gerontik
Jasa statistic for Nursing research
Distributor beras bagi dosen keperawatan
Internet
Rental latop
Rental infocus
Hotel pelatihan perawat
Wisma perawat
Pom bensin milik perawat
Aqua galon Sehat
Pabrik Abocath
Pabrik kateter
Pabrik obat
Pabrik penyediaan kapas steril
Kerjasama dengan ITB dalam pembuatan phantom
Kerjasama dengan ITB dalam membuat instrument bedah
Pabrik bethadin
Secara konseptual Nursepreneur termasuk dalam pengembangan karir dari dan fungsi
perawat. Pengembangan karir tersebut dapat menjadi pengelola klinik atau sarana kesehatan
lainnya. Misalnya manager spa, manager fisioterapi, manager Nursing Center, manager balai
kesehatan swasta, pemilik massage dan refleksi, meskipun dalam pelaksanaan teknisnya
banyak melibatkan profesi lain sebagai pelaksana, dalam hal ini perawat dapat bertindak
sebagai pemilik modal, penganggas ide, pemilik saham, atau owner yang akan menggaji
karyawannya. Hal seperti ini sudah mulai ada di balai keperawatan yang dipadukan dengan
fisioterapi. Selain peran tersebut perawat juga dapat melakukan penilitian, sebagai contoh
adanya tim riset yang meniliti perawatan luka, cara ganti balut efektif, kompres modern,
terapi modalitas, teknik relaksasi, dsb.
F. Manfaat kewirausahaan
Dari beerapa penelitian mengedintifikasi bahwa pemilik bisnis mikro, kecil, atau
percaya bahwa mereka cenderung bekerja lebih keras, menghasilkan lebih banyak uang, dan
lebih membanggakan daripada bekerja di suatu perusahaan besar. Sebelum mendirikan
usaha, setiap calon wirausaha sebaiknya mempertimbangkan manfaatkepemilikikan bisnis
mikro, kecil atau menengah. Thomas W Zimmerer et al. (2005) merumuskan manfaat
kewirausahaan adalah sebagai berikut:
1) Memberi peluang dan kebebasan untuk mengendalikan nasib sendiri memiliki usaha
sendiri akan memberikan kebebasan dan peluang bagi pebisnis untuk mencapai tujuan
hidupnya.
2) Memberi peluang melakukan perubahan
3) Memberi peluang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya
4) Memiliki peluang untruk meraih keuntungan
5) Memiliki peluang untuk berperan aktif dalam masyarakan dan mendapatkan pengakuan
atas usahanya
6) Memiliki peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai dan menumbuhkan rasa
senang dalam mengerjakan
G. Prinsip kewirausahaan
Prinsip-prinsip entrepreneurship menurut Dhidiek D. Machyudin, yaitu:
1) Harus optimis
2) Ambisius
3) Dapat membaca peluang pasar
4) Sabar
5) Jangan putus asa
6) Jangan takut gagal
7) Kegagalan pertama dan kedua itu biasa, anggaplah kegagalan adalah kesuksesan yang
tertunda
Ada pula prinsip entrepreneurship yang diungkapkan oleh Khafidhul Ulum. Ada tujuh
prinsip yang diberikan, diantaranya:
1) Passion (semangat)
2) Independent (mandiri)
3) Marketing sensitivity (peka terhadap pasar)
4) Creative and innovative (kreatif dan inovatif)
5) Calculated risk taker (mengambil resiko dengan penuh perhitungan)
6) Persistent (pantang menyerah)
7) High ethical standard (berdasar standar etika)
Jadi, apabila kedua pendapat tersebut digabungkan ada 12 prinsip dalam berwirausaha yaitu:
1) Jangan takut gagal.
2) Penuh semangat
3) Kreativ dan Inovativ.
4) Bertindak dengan penuh perhitungan dalam mengambil resiko.
5) Sabar, ulet dan tekun.
6) Harus optimis.
7) Abisius.
8) Pantang menyerah atau jangan putus asa.
9) Peka terhadap pasar atau dapat baca peluang pasar.
10) Berbisnis dengan standar etika.
11) Mandiri.
12) Peduli lingkungan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masalah Pengangguran di Indonesia masih belum bisa diatasi oleh Pemerintah,
sehingga dibutuhkan suatu kreativitas yang bersumber dari SDM yang ada di masyarakat.
Mengingat semakin sempitnya lapangan kerja bagi tenaga perawat khususnya di institusi
pemerintah maka perlu kiranya tenaga perawat dibekali kemampuan/ketrampilan wirausaha
baik yang berhubungan langsung dengan profesinya maupun yang tidak berhubungan
langsung dengan profesinya guna membuka peluang usaha baik secara mandiri maupun
berkolaborasi. Kemampuan wirausaha dapat dilakukan sejak tenaga perawat masih belajar di
bangku kuliah maupun ketika sudah menyelesaikan pendidikan dengan cara memberikan
Pelatihan Kewirausahaan.
B. Saran
Diharapkan kepada perawat agar lebih memahami kewirausahaan dalam keperawatan,
Sehingga dapat mengetahui tentang pengertian, manfaat, peluang-peluang kewirausahaan
bagi perawat, serta prinsip kewirausahaan, dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
ICN. 2004. Guidelines on the Nurse Entre/Intrapreneur Providing Nursing Service. International
Council of Nurses: Geneva.