Anda di halaman 1dari 13

ENTREPRENEURSHIP

(KEWIRAUSAHAAN DALAM KEPERAWATAN)

OLEH :

FITRIANI SALAM

915312906105.007

INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN

AVICENNA KENDARI 2019


KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah_Nya serta memberikan perlindungan dan kesehatan sehingga penyusun
dapat menyusun makalah dengan judul “ Kewirausahaan Dalam Keperawatan”. Dimana
makalah ini sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Entrepreneurship.

Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa selama penyusunan makalah ini penyusun


banyak menemui kesulitan dikarenakan keterbatasan referensi dan keterbatasan penyusun
sendiri. Dengan adanya kendala dan keterbatasan yang dimiliki penyusun, maka penyusun
berusaha semaksimal mungkin untuk menyusun makalah dengan sebaik-baiknya.

Sebagai manusia, penyusun menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
semua pihak demi perbaikan yang lebih baik dimasa yang akan datang.

Akhirnya semoga makalah ini bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya. Terima Kasih.

Kendari, Februari 2019

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masalah Pengangguran di Indonesia masih belum bisa diatasi oleh Pemerintah,
sehingga dibutuhkan suatu kreativitas yang bersumber dari SDM yang ada di masyarakat.
Rendahnya daya serap lulusan pendidikan keperawatan itu merupakan imbas terbatasnya
anggaran pemerintah dalam merekrut pegawai negeri. Kemampuan melakukan wira usaha
dapat dilakukan sejak tenaga perawat masih belajar di bangku kuliah maupun ketika sudah
menyelesaikan pendidikan dengan cara memberikan materi kuliah tentang Kewirausahaan
sebagai muatan lokal akademik dan memberikan Pelatihan Kewirausahaan.
Mengingat semakin sempitnya lapangan kerja bagi tenaga perawat khususnya di
institusi pemerintah maka perlu kiranya tenaga perawat dibekali kemampuan/ketrampilan
wirausaha baik yang berhubungan langsung dengan profesinya maupun yang tidak
berhubungan langsung dengan profesinya guna membuka peluang usaha baik secara mandiri
maupun berkolaborasi. Kemampuan wirausaha dapat dilakukan sejak tenaga perawat masih
belajar di bangku kuliah maupun ketika sudah menyelesaikan pendidikan dengan cara
memberikan Pelatihan Kewirausahaan.
Kegiatan pelatihan kewirausahaan ini disamping untuk membuka peluang usaha yang
sesuai dengan kompetensinya juga untuk membantu permasalahan yang ada di masyarakat
terkait dengan cakupan terhadap pelayanan kesehatan. Semakin banyaknya penyakit-
penyakit kronis yang berdampak terhadap masalah kesehatan bagi masyarakat seperti
penyakit stroke yang berakibat ketergantungan pasien terhadap orang lain dan memerlukan
perawatan begitu lama, luka yang diakibatkan penyakit diabetes melitus yang perlu
perawatan khusus. Sedangkan biaya perawatan di rumah sakit begitu mahal bahkan kadang
kurang terjangkau baik dari segi biaya maupun dari segi transportasi oleh masyarakat
sehingga berakibat kualitas hidup menjadi rendah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kewirausahaan ?
2. Apa Pekerjaan Inti Perawat?
3. Bagaimana Kebebasan Finansial?
4. Bagaimana Invertarisir Peluang Usaha?
5. Jelaskan Ansalisa Perpaduan Bisnis Dikombinasikan dengan Tugas Perawat?
6. Sebutkan Kreativitas Pada Wirausaha?
7. Apa manfaat kewirausahaan ?
8. Bagaimana prinsip kewirausahaan ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian kewirausahaan
2. Untuk mengetahui Pekerjaan Inti Perawat
3. Untuk mengetahui Kebebasan Finansial
4. Untuk mengetahui Invertarisir Peluang Usaha
5. Untuk mengetahui Ansalisa Perpaduan Bisnis Dikombinasikan dengan Tugas Perawat
6. Untuk mengetahui Kreativitas Pada Wirausaha
7. Untuk mengetahui manfaat kewirausahaan
8. Untuk mengetahui prinsip kewirausahaan
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian kewirausahaan
Kewirausahaan berasal dari istilah entrepreneurship, sedangkan wirausaha berasal dari
kata entrepreneur. Kata entrepreneur, secara tertulis digunakan pertama kali oleh Savary
pada tahun 1723 dalam bukunya "Kamus Dagang'. Entrepreneur adalah orang yang membeli
barang dengan harga pasti, meskipun orang itu belum mengetahui berapa harga barang (atau
guna ekonomi) itu akan dijual.
Wirausaha adalah seorang pembuat keputusan yang membantu terbentuknya sistem
ekonomi perusahaan yang bebas. Sebagaian besar pendorong perubahan, inovasi, dan
kemajuan di perkonomian kita akan datang dari para wirausaha; orang-orang yang memiliki
kemampuan untuk mengambil reasiko dan mempercepat pertumbuhan ekonomi.[1]
Kewirausahaan yang dibahasa indonesiakan berkewirausahaan sampai saat ini belum
ada definisi yang telah disepakati bersama diantara para ahli. Hal ini dapat disimak dari
adanya perbedaan beberapa definisi antara satu ahli dengan ahli lainnya.
Pengertian kewirausahaan menurut intruksi presiden RI No.4 tahun 1995;
“Kewirausahaan adalah semangat, sikap, prilaku, dan kemampuan seseorang dalam
menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaca mencari, menciptakan,
menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam
rangka memberikan pelayanan yangh lebih baik dan memperoleh keuntungan yang lebih
besar.
Jadi, dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa berkewirausahaan adalah
hal-hal atau upaya-upaya yang berkaitan dengan penciptaan kegiatan atau usaha atau
aktivitas bisnis atas dasar kemauannya sendiri dan mendirikan usaha atau bisnis dengan
kemauan dan kemampuan sendiri.

B. Pekerjaan Inti Perawat


Nurse entrepreneur adalah seorang pemilik bisnis yang menawarkan pelayanan
keperawatan meliputi perawatan lagsung, pendidikan, penelitian, administratif atau
konsultasi. Perawat yang bekerja secara mandiri atau perawat wirausaha bertanggung jawab
langsung kepada klien, kepada siapa, atau atas nama siapa, pelayanan keperawatan yang
disediakan (ICN, 2004).
Sebagian kecil perawat mereklamasi hak tradisional mereka untuk praktek klinis secara
independen dan menjadi wirausaha perawat yang menyediakan perawatan jasa. Mereka
memperluas peran dan menawarkan berbagai layanan dengan fokus utama pada promosi
kesehatan, pencegahan penyakit dan kecelakaan, rehabilitasi dan layanan dukungan tetapi
termasuk praktik klinis khusus dan konsultan manajemen. Wirausaha perawat memberikan
dan menyediakan penelitian mengenai kualitas dan efektivitas perawatan dan membangun
gambaran publik yang positif sebagai advokat pasien, penjaga, konselor dan pendidik di
samping dokter yang efisien (ICN, 2004).
Peramalan dan merespon kebutuhan perawatan kesehatan dan kesenjangan dalam
pelayanan telah menjadi kekuatan pendorong yang memotivasi untuk memajukan
profesionalisasi keperawatan. Lingkungan sektor kesehatan semakin mendorong kompetisi
antara penyedia layanan yang pada gilirannya telah memfasilitasi pengembangan
kewirausahaan serta usaha intrapreneurship (ICN, 2004).
Kewirausahaan dalam keperawatan akan baik untuk perawat professional dan
perusahaan pelayanan kesehatan, karena akan menciptakan kemandirian dan termotivasi
untuk berpikir, lebih produktif, kreatif, dan lebih dapat bersaing dalam pemasarannya.
Mereka akan seperti perusahaan lainnya mempunyai keinginan yang tinggi untuk
mengontrol kariernya sendiri (ICN, 2004).
Faye Glenn Abdellah, mendefinisikan perawatan sebagai berikut: Perawatan adalah
memberikan pelayanan kepada individu keluarga dan masyarakat yang didasari oleh ilmu
seni, sikap dan kemampuan intelektual serta keterampilan. Perawat berupaya dengan hasrat
dan kemampuannya untuk menolong seseorang yang sakit maupun yang sehat. Abdellah
memperhatikan gambaran perawat melalui intelegensi, kemampuan dan tehnik yang baik
dalam memberikan pertolongan kepada kliennya.

C. Kebebasan Finansial
Berdasarkan konsep King yang dilengkapi dengan konsep John L Holland, saat ini
dibutuhkan perawat yang memiliki kepribadian Tipe usaha/enterprising. Perawat tipe ini
cenderung mempunyai kemampuan verbal atau komunikasi yang baik dan menggunakannya
untuk memimpin orang lain, mengatur, mengarahkan, dan mempromosikan produk atau
gagasan. Dengan perawat tipe ini ia akan lebih mandiri secara finansial, klien akan sehat dan
terpenuhi kebutuhan dasarnya.
Dari definsi di atas dikemukakan bahwa aspek ekonomi serta dukungan finansial akan
mempengaruhi tuntutan dalam dunia keperawatan, terutama yang menyangkut asuransi
pelayanan kesehatan. Masalah finansial ini patut digaris bawahi karena dalam paradigma
sehat di Indonesia yang mengarah pada pencegahan agar orang sehat tidak menjadi sakit,
justeru telah menyebabkan makin tingginya anggaran bidang kesehatan. Di samping hal
tersebut saat ini program Askeskin yaitu sebuah asuransi untuk keluarga miskin dan
masyarakat tidak mampu setiap tahun terus meningkat. Sebagai ilustrasi penulis
menyampaikan pengalaman selama 10 tahun, bahwa lebih dari 90% pasien-pasien gangguan
jiwa yang dirawat di RSJ menggunakan askeskin atau subsidi dana pemerintah. Ke depan
pengertian UU Kes no. 23 yang memfokuskan ciri sehat klien harus produktif secara sosial
dan ekonomi patut terus dikembangkan guna mencetak klien yang mandiri secara ekonomi.

D. Invertarisir Peluang Usaha


Kemampuan mencari dan menemukan peluang usaha perlu dilatih terus-menerus pada
diri perawat. Kemampuan ini perlu diasah. Terutama bagi perawat-perawat yang sudah
bosan miskin. Pada tingkat pemula biasanya hanya ide spontan yang belum tentu bisa
dilaksanakan. Kebiasaan menyampaikan ide-ide spontan tersebut mungkin saja mendapat
cemooh atau bahan tertawaan orang lain. Tetapi berbahagialah kalau kita sudah dicemooh
atau ditertawakan, karena biasanya kita akan mentertawakan dia pada saat dia pinjam uang
pada kita atau menyatakan diri ingin bergabung. Setidaknya bila kita terbiasa
mengemukakan ide akan melatih kreativitas otak kita.
Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan perawat dalam menemukan peluang usaha
atau bisnis dalam bidang keperawatan. Hal ini bisa dilakukan dengan mengajukan beberapa
pertanyaan.
1) Langkah pertama : dimana biasanya perawat berkumpul?. Misalnya di Rumah sakit,
Puskesmas, Klinik, Stikes, Akper, Panti, Tempat seminar, tempat pelatihan, Sanggar
2) Langkah kedua : apa yang biasanya dibutuhkan mereka?. Misalnya makanan, pakaian,
angkutan, pulsa, referensi, buku, jaringan internet, mesin cuci, laptop, printer, alat tulis,
kado, buah-buahan dsb.
3) Langkah ketiga : dengan siapa mereka berhubungan setiap hari?. Misalnya dokter,
perawat lain, masyarakat, pasien, korban, keluarga, kelompok khusus, pemerintah.
4) Langkah ke lima : barang dan jasa apa yang dibutuhkan dan bisa kita jual bagi mereka ?
Misalnya makanan, pakaian, angkutan, pulsa, referensi, buku, jaringan internet, mesin
cuci, laptop, printer, alat tulis, kado, buah-buahan dsb.
5) Langkah ke enam : Jasa apa yang bisa kita tawarkan kepada mereka ? mencucui,
memasak, mengajar, mendengar, mendorong, membersihkan, menghubungkan.
6) Langkah lanjutan : inovasi apa dari produk yang dihasilkan orang lain yang bisa kita
rubah atau kita sempurnakan, misalnya dalam hal ini saya ingin memberikan contoh
norak agar anda terbiasa dengan ide yang dinggap buruk. Idenya adalah Motor dan
laptop menjadi molap, bicaralah dengan pabrik Honda untuk membuat Molap, kita bisa
membuat motor yang ada laptopnya di tengah jok, sehingga orang yang dibonceng bisa
duduk sambil ngetik atau carilah ide yang lebih gila dari itu. Bisanya dari 10 ide gila
ada satu ide yang normal.
7) Langkah terakhir mulai mencari nama perusahaan yang hoki kalau bisa dengan sholat
istikharah, dengan demikian meskipun perusahaan kita bangkrut di dunia, tetapi kita
akan tetap kaya di akherat karena banyanya niat baik dan pahala sholat sunat sesuai
dengan niat kita menjadi entreperenur yaitu Rich until hereafter (kaya sampai akherat).
Selanjutnya buatlah kartu nama perusahaan kita agar mudah berhubungan dengan orang
lain. Tuliskan nama kita dan jabatan kita sebagai presiden direktur merangkap karyawan
dan komisaris pemegang saham. Biasakanlah untuk siap menghadapi kegagalan makin
banyak akan makin bijak menghadapi masa depan. Tidak usah terlalu serius, bukankah
dunia ini hanya main-main saja?

Tingginya jumlah institusi perawat di indonesia memungkinkan terbukanya peluang


usaha atau bisnis di bidang ;

 Buku-buku keperawatan
 CD-CD perkuliahan
 Rumah kontrakan
 Asrama perawat
 Catering perawat
 E Book Askep
 Out let pakaian dan atribut rumah sakit
 Instrumen Alat kesehatan
 Jaringan penyedia perawat ke luar negeri
 Toko aksesories keperawatan
 Sablon dan percetakan buku-buku keperawatan
 Restoran diet milik perawat bagi klien diabet, stroke, kanker, asma
 Explore Bandung for terminall illness (mobil wisata bagi pasien yang mau
meninggal)
 Home care
 Pelatihan babysitter
 Nursing laundry
 Pelatihan helper gerontik
 Jasa statistic for Nursing research
 Distributor beras bagi dosen keperawatan
 Internet
 Rental latop
 Rental infocus
 Hotel pelatihan perawat
 Wisma perawat
 Pom bensin milik perawat
 Aqua galon Sehat
 Pabrik Abocath
 Pabrik kateter
 Pabrik obat
 Pabrik penyediaan kapas steril
 Kerjasama dengan ITB dalam pembuatan phantom
 Kerjasama dengan ITB dalam membuat instrument bedah
 Pabrik bethadin

E. Kreativitas Pada Wirausaha


1) Kreativitas: Keharusan dalam Kewirausahaan
Jangan terpaku saja melihat gemerlap perubahan! Anda, satu di antara sekian
orang yang sanggup menghadirkan hal baru! Pikirkanlah hal ini sebagai kebiasaan.
Karena Anda hidup dalam abad kreativitas. Kreatif adalah, kunci memenangkan
kompetisi. Ada banyak konsep kreativitas. Salah satunya, mengambil inspirasi dari
dunia musik, tepatnya, musik jazz. Dalam musik jazz, ada istilah jam session, saat
pemusik tidak memainkan lagu tertentu, tapi alat musiknya mengalunkan paduan nada
tanpa terikat lagu, bebas-mengalir saja.
2) Luwes Menyikapi Peluang
Jika Anda termasuk dalam golongan orang yang selalu ingin tahu, kemudian
dapat melihat suatu peristiwa dan pengalaman untuk dijadikan sebuah peluang, di mana
orang lain tidak melihatnya, kemudian memiliki keberanian berpikir kreatif dan inovatif,
bersiaplah Anda untuk menjadi entrepreneur.
3) Manfaatkan Otak Bukan Perawat
Perlunya orang yang mampu dan berpengalaman dalam membantu sebuah bisnis,
tidak perlu diperdebatkan lagi. Meskipun demikian, kualifikasi akademik yang bagus,
bahkan dari institusi yang paling bergengsi, juga bukan jaminan kesuksesan di setiap
tingkatan dalam dunia korporat. Apapun perusahaannya Anda harus memiliki
keterampilan teknis atau kemampuan mempekerjakan orang untuk itu. Ini yang saya
sebut “bekerja dengan otak orang lain.”

Secara konseptual Nursepreneur termasuk dalam pengembangan karir dari dan fungsi
perawat. Pengembangan karir tersebut dapat menjadi pengelola klinik atau sarana kesehatan
lainnya. Misalnya manager spa, manager fisioterapi, manager Nursing Center, manager balai
kesehatan swasta, pemilik massage dan refleksi, meskipun dalam pelaksanaan teknisnya
banyak melibatkan profesi lain sebagai pelaksana, dalam hal ini perawat dapat bertindak
sebagai pemilik modal, penganggas ide, pemilik saham, atau owner yang akan menggaji
karyawannya. Hal seperti ini sudah mulai ada di balai keperawatan yang dipadukan dengan
fisioterapi. Selain peran tersebut perawat juga dapat melakukan penilitian, sebagai contoh
adanya tim riset yang meniliti perawatan luka, cara ganti balut efektif, kompres modern,
terapi modalitas, teknik relaksasi, dsb.

F. Manfaat kewirausahaan
Dari beerapa penelitian mengedintifikasi bahwa pemilik bisnis mikro, kecil, atau
percaya bahwa mereka cenderung bekerja lebih keras, menghasilkan lebih banyak uang, dan
lebih membanggakan daripada bekerja di suatu perusahaan besar. Sebelum mendirikan
usaha, setiap calon wirausaha sebaiknya mempertimbangkan manfaatkepemilikikan bisnis
mikro, kecil atau menengah. Thomas W Zimmerer et al. (2005) merumuskan manfaat
kewirausahaan adalah sebagai berikut:
1) Memberi peluang dan kebebasan untuk mengendalikan nasib sendiri memiliki usaha
sendiri akan memberikan kebebasan dan peluang bagi pebisnis untuk mencapai tujuan
hidupnya.
2) Memberi peluang melakukan perubahan
3) Memberi peluang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya
4) Memiliki peluang untruk meraih keuntungan
5) Memiliki peluang untuk berperan aktif dalam masyarakan dan mendapatkan pengakuan
atas usahanya
6) Memiliki peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai dan menumbuhkan rasa
senang dalam mengerjakan

G. Prinsip kewirausahaan
Prinsip-prinsip entrepreneurship menurut Dhidiek D. Machyudin, yaitu:
1) Harus optimis
2) Ambisius
3) Dapat membaca peluang pasar
4) Sabar
5) Jangan putus asa
6) Jangan takut gagal
7) Kegagalan pertama dan kedua itu biasa, anggaplah kegagalan adalah kesuksesan yang
tertunda

Ada pula prinsip entrepreneurship yang diungkapkan oleh Khafidhul Ulum. Ada tujuh
prinsip yang diberikan, diantaranya:
1) Passion (semangat)
2) Independent (mandiri)
3) Marketing sensitivity (peka terhadap pasar)
4) Creative and innovative (kreatif dan inovatif)
5) Calculated risk taker (mengambil resiko dengan penuh perhitungan)
6) Persistent (pantang menyerah)
7) High ethical standard (berdasar standar etika)

Jadi, apabila kedua pendapat tersebut digabungkan ada 12 prinsip dalam berwirausaha yaitu:
1) Jangan takut gagal.
2) Penuh semangat
3) Kreativ dan Inovativ.
4) Bertindak dengan penuh perhitungan dalam mengambil resiko.
5) Sabar, ulet dan tekun.
6) Harus optimis.
7) Abisius.
8) Pantang menyerah atau jangan putus asa.
9) Peka terhadap pasar atau dapat baca peluang pasar.
10) Berbisnis dengan standar etika.
11) Mandiri.
12) Peduli lingkungan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Masalah Pengangguran di Indonesia masih belum bisa diatasi oleh Pemerintah,
sehingga dibutuhkan suatu kreativitas yang bersumber dari SDM yang ada di masyarakat.
Mengingat semakin sempitnya lapangan kerja bagi tenaga perawat khususnya di institusi
pemerintah maka perlu kiranya tenaga perawat dibekali kemampuan/ketrampilan wirausaha
baik yang berhubungan langsung dengan profesinya maupun yang tidak berhubungan
langsung dengan profesinya guna membuka peluang usaha baik secara mandiri maupun
berkolaborasi. Kemampuan wirausaha dapat dilakukan sejak tenaga perawat masih belajar di
bangku kuliah maupun ketika sudah menyelesaikan pendidikan dengan cara memberikan
Pelatihan Kewirausahaan.

B. Saran
Diharapkan kepada perawat agar lebih memahami kewirausahaan dalam keperawatan,
Sehingga dapat mengetahui tentang pengertian, manfaat, peluang-peluang kewirausahaan
bagi perawat, serta prinsip kewirausahaan, dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA

Ai Mardhiyah dan Iyus Yosep.2010.Spirit & Soft Skill Of Nursing Entrepreneur.Bandung : PT


Refika Aditama

ICN. 2004. Guidelines on the Nurse Entre/Intrapreneur Providing Nursing Service. International
Council of Nurses: Geneva.

Maryati, Siti.2015. Peningkatan Ketrampilan Manajemen Usaha Bagi Mahasiswa Keperawatan


Melalui Pelatihan Kewirausahaan. The 2nd University Research Coloquium 2015. ISSN 2407-
9189 hlm 646-647

Anda mungkin juga menyukai