BAB III
SURVEI HIDROGRAFI MILITER
Operasi matra laut sebagai fungsi pertahanan dalam perspektif waktu/masa dapat
digolongkan dalam dua golongan yaitu pada masa damai dan pada masa perang/konflik.
Sedangkan dalam prespektif tujuan operasi itu diadakan, Operasi matra laut terbagi dalam
dua kelompok yaitu OMP dan OMSP.
TERBATAS
TERBATAS
2
Pada setiap pelaksanaan operasi, kebutuhan akan informasi lingkungan yang tepat,
akurat dan terkini pada daerah operasi adalah sangat penting. Informasi yang benar akan
menjadi penuntun dalam pelaksanaan operasi sehingga dapat meningkatkan keyakinan
akan keberhasilan operasi. Medan laut merupakan medan operasi yang paling dinamis.
Perubahan keadaan dasar laut, badan air laut itu sendiri serta lingkungan udara di atasnya
dapat terjadi setiap saat dan pada periode waktu yang sulit untuk ditentukan.
TERBATAS
TERBATAS
3
Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa salah satu kebutuhan utama pada
setiap penggelaran Operasi matra laut adalah ketersediaan informasi medan di mana
Operasi matra laut digelar. Ketersediaan data hidro-oseanografi baik berupa peta laut
maupun informasi laut lainnya sangat berguna dalam mendukung operasi pertahanan baik
dilakukan secara bersama/gabungan maupun dalam lingkup TNI AL. Dinas Hidro-
oseanografi TNI Angkatan Laut merupakan Badan Pelaksana Pusat Mabesal yang
bertangung jawab terhadap penyiapan peta laut serta produk-produk lain yang dibutuhkan
bagi pengguna laut di wilayah perairan Indonesia pada umumnya dan operasi-operasi
pertahanan dan keamanan/TNI AL pada khususnya.
Survei hidro-oseanografi untuk mendukung Operasi matra laut pada buku petunjuk
lapangan ini terbagi menjadi dua bagian yaitu survei hidro-oseanografi untuk Operasi
TERBATAS
TERBATAS
4
matra laut pada masa damai pada OMP dan OMSP. Survei hidro-oseanografi yang
dilakukan pada masa damai untuk OMP ditujukan pada pembuatan bank data medan
daerah-daerah potensi ancaman kedaulatan beserta jalur-jalur laut penghubungnya.
Survei hidro-oseanografi yang akan diselenggarakan untuk tujuan tersebut di atas adalah
survei hidro-oseanografi yang dilakukan untuk mendukung:
a. Operasi amphibi
b. Operasi anti amphibi/pertahanan pantai
c. Operasi penyebaran ranjau
d. Operasi penyapuan ranjau
e. Operasi intelijen maritim
f. Operasi pendaratan administrasi
g. Operasi peperangan bawah air
Survei hidro-oseanografi untuk Operasi matra laut pada masa damai untuk OMSP
adalah survei hidro-oseanografi yang dilaksanakan untuk mendukung:
a. Operasi survei dan pemetaan untuk kepentingan navigasi
b. Operasi penanggulangan pasca bencana
c. Operasi SAR
d. Operasi Evakuasi daerah terisolir
TERBATAS
TERBATAS
5
TERBATAS
TERBATAS
6
a) Posisi kedalaman
b) Jenis dasar laut
c) Garis pantai
d) Gradien pantai
e) Jenis tata guna lahan
f) Garis kontur
g) Bahaya-bahaya navigasi
h) Tanda-tanda medan
i) Lorong sekoci
j) Daerah pendekat
k) Mawar pantai
l) Titik tengah pantai (beach center)
m) Profil 3 dimensi pantai pendaratan atau panorama pantai.
TERBATAS
TERBATAS
7
4. Tahapan pelaksanaan survei pada operasi ini yang perlu untuk didetilkan
meliputi:
a) Pada tahap perencanaan, pengumpulan data sekunder yang
dibutuhkan meliputi:
1) Peta rupa bumi
2) Peta laut Indonesia
3) Peta geologi
4) Peta meteorologi
5) Peta lingkungan laut dan pantai
6) Peta tata guna lahan
7) Citra foto udara/satelit
TERBATAS
TERBATAS
8
TERBATAS
TERBATAS
9
TERBATAS
TERBATAS
10
4. Tahapan pelaksanaan survei pada operasi ini yang perlu untuk didetilkan
meliputi:
a) Pada tahap perencanaan, pengumpulan data sekunder yang
dibutuhkan meliputi:
1) Peta topografi
2) Peta rupa bumi
3) Peta laut Indonesia
4) Peta geologi laut
5) Peta meteorologi laut
6) Peta lingkungan laut dan pantai
7) Peta tata guna lahan
8) Peta jenis tanah
9) Peta magnetik
10) Citra foto udara/satelit
TERBATAS
TERBATAS
11
TERBATAS
TERBATAS
12
TERBATAS
TERBATAS
13
4. Tahapan pelaksanaan survei pada operasi ini yang perlu untuk didetilkan
meliputi:
a) Pada tahap perencanaan, pengumpulan data sekunder yang
dibutuhkan meliputi:
1) Peta laut Indonesia
2) Peta geologi
3) Peta lingkungan laut dan pantai
4) Peta magnetik
TERBATAS
TERBATAS
14
TERBATAS
TERBATAS
15
2. Informasi yang dibutuhkan oleh satuan operasi adalah posisi duga ranjau.
4. Tahapan pelaksanaan survei pada operasi ini yang perlu untuk didetilkan
meliputi:
a) Pada tahap perencanaan, pengumpulan data sekunder yang
dibutuhkan meliputi:
1) Peta laut Indonesia
2) Peta magnetik regional
3) Peta lingkungan laut dan pantai
4) Peta Q-route terdahulu
5) Peta sebaran ranjau yang telah dipublikasi
TERBATAS
TERBATAS
16
d) Penyapuan/peledakan
Tahap penyapuan atau peledakan ranjau dilakukan oleh Satuan
Pasukan Katak atau Satuan Ranjau Armada. Tim survei hidro-oseanografi
berperan dalam analisis keberadaan dugaan ranjau dari hasil pelaksanaan
survei. Hasil akhir dari analisis berupa koordinat duga keberadaan ranjau
dalam bentuk tingkatan duga (kuat, sedang atau lemah).
TERBATAS
TERBATAS
17
e) Pendeteksian Ulang
Pendeteksian ulang dilakukan setelah proses penyapuan atau
peledakan selesai dilaksanakan. Prosedur survei pendeteksian ulang sama
dengan prosedur pelaksanaan survei.
TERBATAS
TERBATAS
18
i) Obyek-obyek penting
j) Sarana penambatan
4. Tahapan pelaksanaan survei pada operasi ini yang perlu untuk didetilkan
meliputi:
a) Pada tahap perencanaan, pengumpulan data sekunder yang dibutuhkan
meliputi:
1) Peta topografi
2) Peta rupa bumi
3) Peta laut Indonesia
4) Peta geologi
5) Peta meteorologi
6) Peta lingkungan laut dan pantai
7) Peta tata guna lahan
8) Citra udara/satelit
TERBATAS
TERBATAS
19
TERBATAS
TERBATAS
20
TERBATAS
TERBATAS
21
4. Tahapan pelaksanaan survei pada operasi ini yang perlu untuk didetilkan
meliputi:
a) Pada tahap perencanaan, pengumpulan data sekunder yang
dibutuhkan meliputi data sosio kependudukan dan potensi-potensi
kewilayahan yang berkenaan dengan area operasi.
TERBATAS
TERBATAS
22
TERBATAS
TERBATAS
23
4. Tahapan pelaksanaan survei pada operasi ini yang perlu untuk didetilkan
meliputi:
a) Pada tahap perencanaan, pengumpulan data sekunder yang
dibutuhkan meliputi:
1) Peta laut Indonesia
2) Peta geologi laut
3) Peta lingkungan laut Indonesia
TERBATAS
TERBATAS
24
2) Survei geodetik
3) Survei hidrografi
4) Survei oseanografi
TERBATAS
TERBATAS
25
4. Tahapan pelaksanaan survei pada operasi ini yang perlu untuk didetilkan
meliputi:
a) Pada tahap perencanaan, pengumpulan data sekunder yang
dibutuhkan meliputi:
1) Peta laut Indonesia
2) Peta meteorologi
3) Peta lingkingan laut Indonesia
4) Buku-buku publikasi navigasi
TERBATAS
TERBATAS
26
2) Survei geodetik
3) Survei hidrografi
4) Survei oseanografi
5) Survei investigasi bawah air dengan side scan sonar (sesuai
kebutuhan)
4. Tahapan pelaksanaan survei pada operasi ini yang perlu untuk didetilkan
meliputi:
a) Pada tahap perencanaan, pengumpulan data sekunder yang
dibutuhkan meliputi:
1) Peta laut Indonesia
2) Buku-buku nautis atau publikasi kelautan lainnya yang
berhubungan di daerah operasi
TERBATAS
TERBATAS
27
TERBATAS
TERBATAS
28
4. Tahapan pelaksanaan survei pada operasi ini yang perlu untuk didetilkan
meliputi:
a) Pada tahap perencanaan, pengumpulan data sekunder yang
dibutuhkan meliputi:
1) Peta laut Indonesia
2) Peta meteorologi
TERBATAS
TERBATAS
29
TERBATAS
TERBATAS
30
TERBATAS