TINJAUAN PUSTAKA
II-1
Bab II Tinjauan Pustaka
b. Bahan yang mengadung pati misalnya: padi-padian, jagung, gandum, kentang sorgum,
malt, barley, ubi kayu dan lain-lain
c. Bahan-bahan yang menagdung selulosa, misalnya: kayu, jerami, tongkol jagung,
cairan buangan pabrik pulp dan kertas (waste sulfire liquor).
Selulosa-selulosa dalam dinding sel terkumpul dalam suatu ikatan mikrofibril. Kumpulan
mikrofibril membnetuk serat. Serat yang satu dengan yang lainnya diikat oleh lignin dalam suatu
ikatan yang kompak dan tersusun rapi pada dinding tanaman sehingga memberikan keteguhan
mekanis atau pengeras sel tanaman.
dibandingkan selulosa. Sedangkan sifat kimiawi hemiselulosa hamper sama dengan selulosa.
Gugus OH hemiselulosa dapat diesterifikasi. Pengaruh alkalis pada suhu tinggi sekali
menyebabkan pemecahan hidrolitik dari ikatan glukosid. Pada medium asam terjadi
perombakan hidrolitik yang lebih rendah dibandingkan selulosa
c) Lignin
Lignin adalah molekul komplek yang tersusun dari unit phenylphropane yang terikat
di dalam struktur tiga dimensi. Lignin adalah material yang paling kuat di dalam biomassa.
Lignin sangat resisten terhadap degradasi, baik secara biologi, enzimatis, maupun kimia.
Karena kandungan karbon yang relative tinggi dibandingkan dengan selulosa dan
hemiselulosa, lignin memiliki kandungan energi yang tinggi.
merupakan gula C-6 yang memiliki beberapa bentuk, tetapi umumnya digambarkan sebagai
cincin karon seperti gambar di bawah ini.
Pembakaran akan merombak etanol, oksidasi (penambahan oksigen dari udara) hydrogen
menghasilkan uap air (H2O), karbon menjadi karbondioksida (CO2) dan melepaskan energi.
Secara umum proses produksi ethanol dari lignoselulosa adalah sebagai berikut:
Jadi secara garis besar, teknologi membran ini mempunyai beberapa keistimewaan
seperti menghasilkan bioetanol berkualitas tinggi. Selain itu produsen juga mudah
mengoperasikan, ramah lingkungan, dan ukuran alat yang lebih kecil. Satu lagi keistimewaan
membran yaitu hemat energi, karena membran hanya membutuhkan energi listrik sebesar
1.000 watt untuk kapasitas 50 liter per hari.
II.1.5 Singkong
Singkong merupakan tanaman pangan dan perdagangan (crash crop). Sebagai tanaman
perdagangan, singkong menghasilkan starch, gaplek, tepung singkong, etanol, gula cair,
sorbitol, MSG, tepung aromatik, dan pellet. Sebagai tanaman pangan, singkong merupakan
sumber karbohidrat bagi sekitar 500 juta manusia di dunia. Singkong merupakan penghasil
kalori terbesar dibandingkan dengan tanaman lain perharinya. Selain itu, singkong memiliki
potensi yang cukup bagus sebagai tanaman bahan baku etanol..
Singkong masuk dalam kelas Dicotiledoneae dan famili Euphorbiaceae.
Klasifikasi tanaman singkong sebagai berikut.
Kelas : Dicotiledoneae
Sub Kelas : Arhichlamydeae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Sub Famili : Manihotae
Genus : Manihot
Spesies : Manihot esculenta
Brazil merupakan pusat asal sekaligus pusat keragaman singkong. Singkong tumbuh
di daerah dengan suhu rata-rata lebih dari 18oC dengan curah hujan di atas 500 mm/tahun.
Produktifitas singkong di tingkat petani adalah 14,3-18,8 ton/ha, walaupun data dari pusat
penelitian melaporkan bahwa produktifitasnya bisa mencapai 30-40 ton/ha.
kandang asal kotoran ternak adalah sumber nitrogen, unsur makro yang paling dibutuhkan
tanaman. Limbah bioetanol yang mengandung enzim alfa-amilase berperan mengurai protein
dalam kotoran ternak menjadi zat organik yang bisa diserap tanaman. Untuk memperkaya
hara, ditambahkan larutan mineral terdiri dari unsur mikro seperti magnesium, besi, mangan,
dan boron.
Sedangkan abu ampas tebu mengandung karbon aktif penghambat pertumbuhan
cendawan yang kerap menyerang akar tanaman. 'Karbon aktif menyerap aflatoksin yang
dihasilkan cendawan sehingga cendawan tidak berkembang. Seluruh bahan itu lantas diaduk
sampai rata dengan pengaduk berkekuatan 2 PK alias 1500 watt. Dengan itu, semua bahan
tercampur sempurna sehingga bisa langsung ditaburkan di lahan. Sebaiknya pupuk didiamkan
semalam dan ditutup plastik agar enzim bekerja sempurna.
Pengaruh pupuk organik dengan campuran limbah singkong. Dibanding Canavalia
ensiformis yang hanya dipupuk dengan pupuk kandang biasa, produktivitas kacang kara
pedang Made Satria lebih tinggi. Setiap tanaman menghasilkan 10-15 polong, dengan pupuk
kandang saja, 5 polong.
Manfaat lain jika pupuk itu dipakai pada penanaman bunga potong dan jagung. Jagung
yang ditanam di lahan 2 ha maksimal hanya 1% yang terserang cendawan akar rigidoporus
dan sclerotium. Padahal biasanya serangan cendawan akar jagung mencapai 20%. Pada bunga
potong, pertumbuhan krisan dan sedap malam lebih cepat 15-20%. Pemakaian pupuk limbah
bioetanol pun hemat, hanya 10% dosis pupuk kandang murni.
Limbah Padat
Sementara limbah padat bioetanol dicampur dengan bekatul dan pupuk kandang
digunakan sebagai pakan ternak sapi. Hasil penelitian di Laboratorium Ilmu Tanah Fakultas
Pertanian Universitas Brawijaya, Malang, limbah padat kaya kandungan karbohidrat, glukosa,
dan serat. Total kalori yang dihasilkan lebih tinggi dibanding onggok ampas tapioka, yang
sama-sama dihasilkan dari singkong dan bungkil kedelai. Ragi untuk fermentasi kaya protein.
Fermentasi juga membuat protein singkong lebih mudah diubah menjadi daging, Makanya
total kalorinya lebih tinggi. Maklum, meski pakan utamanya tanaman hijau, asupan
karbohidrat dan glukosa pada sapi membuat pertambahan bobot lebih cepat. Itu lantaran
keduanya lebih mudah dikonversi menjadi daging ketimbang selulosa-kandungan utama
pakan hijauan. Makanya begitu pakan mengandung limbah padat bioetanol diberikan pada 3
sapi peranakan ongole, bobotnya naik 10% dari 240 kg. Tak melulu sapi, limbah padat
bioetanol bisa menjadi alternatif konsentrat buatan pabrik untuk kerbau, kambing, dan ayam
Energi merupakan salah satu hal yang sangat penting di dunia. Banyak negara
berperang untuk mendapat atau mempertahankan sumber-sumber energi tersebut. Jika tidak
ada lagi sumber energi di suatu negara, bisa dipastikan negara tersebut akan mati. Saat ini
sumber energi utama umat manusia diperoleh dari bahan bakar fosil. Masalahnya sekarang,
bahan bakar fosil merupakan sumberdaya yang tak terbaharukan dan suatu saat pasti habis.
Selama ini, lebih dari 90% kebutuhan energi dunia dipasok dari bahan bakar fosil. Jika
eksploitasi terus berjalan dengan angka saat ini, diperkirakan sumber energi ini akan habis
dalam setengah abad mendatang. Bisa dibayangkan bagaimana kehidupan manusia kelak jika
bahan bakar fosil yang menjadi sumber energi utama umat manusia selama lebih dari dua
ratus tahun habis begitu saja. Untuk itu, banyak negara mulai mengembangkan alternatif
sumber energi baru yang terbaharukan, ramah lingkungan, dan relatif mudah untuk dibuat.
Salah satu alternatif pengganti bahan bakar fosil adalah dengan bioenergi seperti bioetanol.
Bioetanol adalah bahan bakar nabati yang tak pernah habis selama mentari masih
memancarkan sinarnya, air tersedia, oksigen berlimpah, dan kita mau melakukan budidaya
pertanian. Penggunaan etanol sebagai bahan bakar mulai diteliti dan diimplementasikan di
AS dan Brazil sejak terjadinya krisis bahan bakar fosil di kedua negara tersebut pada tahun
1970-an. Brazil tercatat sebagai salah satu negara yang memiliki keseriusan tinggi dalam
implementasi bahan bakar etanoluntuk keperluan kendaraan bermotor dengan tingkat
penggunaan bahan bakar ethanol saat ini mencapai 40% secara nasional. Di AS, bahan bakar
relatif murah, E85, yang mengandung etanol 85% semakin populer di masyarakat
dunia.Etanol bisa digunakan dalam bentuk murni atau sebagai campuran untuk bahan baka
bensin maupun hidrogen. Interaksi etanol dengan hidrogen bisa dimanfaatkan sebagai sumber
energi sel bahan bakar ataupun dalam mesin pembakaran dalam (internal combustion engine)
konvensional.
Dengan adanya usaha produksi bioetanol berskala kemasyarakatan dan industri besar,
diharapkan banyak singkong yang akan terserap sehingga harganya akan lebih kompetitif.
Adanya pengaturan masa tanam dan panen juga diperlukan agar suplai bahan baku ke industri
bioetanol tersedia cukup secara kontinu. Dengan demikian, petani singkong akan lebih
sejahtera dan Indonesia akan mempunyai solusi energi alternatif yang terbaharukan.